Anda di halaman 1dari 48

ERGONOMI

Oleh : R. Meina Widiastuti, ST., MT


Ergonomi
• Ergon dalam bahasa yunani berarti kerja
• Nomos berarti aturan
• Ergonomi secara harfiah berarti aturan/tatacara dalam
bekerja.
• Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam
hubungan dengan pekerjaan, dengan segala aspek dan
ruang lingkupnya.
• Ilmu yang multidisipliner. Karena multidisipliner, selain
dipelajari di teknik industri, ilmu ini juga dipelajari di
beberapa bidang atau program studi lain seperti psikologi,
K3 (kesehatan masyarakat), kedokteran okupasi dan
sebagainya.
FAAL KERJA
Oleh : R. Meina Widiastuti, ST., MT
 DEFINISI :
Ilmu tentang fisiologi tubuh manusia saat
bekerja

 Bekerja merupakan hasil koordinasi dari


kerja sama indera, otak, syaraf dan otot
yang ditunjang oleh kerja jantung, paru,
ginjal dan lain-lain
PENDAHULUAN
 Banyak industri menuntut Kerja Fisik.

 Kerja Fisik :
• konsumsi energi & stres jantung/paru

 Keterbatasan kemampuan konsumsi energi dan


beban pada jantung membatasi kapasitas kerja
 Tujuan penerapan prinsip-prinsip ergonomi di
tempat kerja:
• mempertahankan keseimbangan antara tuntutan kerja dan
kapasitas kerja
SISTEM MANUSIA
 Sub sistem :
pernafasan, pencernaan, peredaran darah,
penginderaan, kerangka, otot dan syaraf
 Sub-sub sistem :
mata, telinga, hidung, lidah kulit, jantung, paru
dll.
 Manusia merupakan faktor penentu yang
dipengaruhi oleh internal faktor dan ekternal
faktor
INTERNAL FAKTOR
 Faktor somatis :
Jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, kondisi
kesehatan, status gizi

 Faktor psikis :
kepercayaan, motivasi, keinginan, kepuasan,
dll.
EKSTERNAL FAKTOR
 Jenis pekerjaan
 Peralatan
 Bahan baku
 Proses produksi
 Pembagian jam kerja, istirahat
 Lingkungan kerja
Internal + Eksternal faktor  pendekatan
ergonomi
KAPASITAS KERJA
 Kemampuan
 Kebolehan
 Keterbatasan

Ketiga komponan diatas dipengaruhi oleh :


bentuk dan besar tubuh, umur, gender, ras, status
kesehatan, nutrisi, kesegaran jasmani, pendidikan,
ketrampilan.
BENTUK DAN BESAR TUBUH
 Semakin besar dan panjang ukuran otot, maka
semakin banyak dan panjang jumlah serat otot
yg menyusunnya  kemampuan kerja semakin
besar
 Besar dan panjang otot dipengaruhi : faktor
keturunan, gizi selama pertumbuhan, latihan
KERJA OTOT
 Cara kerja otot : statis atau dinamis, efisiensi
kerja otot ditentukan oleh adanya koordinasi
antara otot, susunan syaraf dan pancaindera

 Kontraksi otot
• Stimulus  asetilkholin
Aktin + myosin ===== aktomyosin 
kontraksi
KERJA OTOT
 Kerja dinamis:
• pergantian antara kontraksi otot dan
relaksasi secara ritmis

 Kerja statis:
• Kontraksi otot terjadi untuk waktu yang
lama, biasanya untuk mempertahankan
posisi tubuh tertentu
Kerja Dinamis
• Frekuensi pernafasan meningkat

• Denyut jantung & tekanan darah meningkat

• Aliran darah & Oksigen meningkat ke otot yang


aktif dan berkurang ke daerah inaktif
• Beban kerja yang dianjurkan
30 – 35% dari maksimum konsumsi Oksigen
(V O2maks)
Kerja Statis
• Dibandingkan kerja dinamis:
• Konsumsi energi lebih tinggi
• Frekuensi jantung lebih tinggi
• Memerlukan waktu istirahat yang lebih Panjang

• Daya tahan untuk bekerja secara statis jauh


lebih kecil daripada kerja dinamis, karena
terjadinya hambatan pada aliran darah,
sehingga menghambat pertukaran oksigen
KERJA OTOT STATIS
 Tegangan bertambah, tetapi panjangnya tetap
 pembuluh darah terjepit oksigen ke otot
terganggu  menghambat perubahan asam
laktat menjadi glukosa  cepat Lelah
 Merupakan kebalikan dari kerja otot dinamis
FAKTOR UMUR DAN GENDER
 Kapasitas kerja mencapai puncaknya pada usia
25-30 th, dan menurun di usia >30 tahun.
Penurunan terbanyak pada usia 60 thn. Pada
otot 25%, kemampuan syaraf 60%,
pancaindera, jantung, paru dan organ lain.

 Kapasitas kerja laki dan wanita berbeda karena


perbedaan sistem hormonal, kultur,pendidikan
dan kebiasaan
FAKTOR RAS
• Tiap suku bangsa mempunyai reputasi tersendiri
pada jenis pekerjaan yg cocok dikarenakan
perubahan yg terjadi secara evolusioner dan
akhirnya bersifat heriditair.
FAKTOR KESEHATAN, KESEGARAN JASMANI
DAN NUTRISI

• Merupakan kesatuan yang saling menunjang dan


saling terkait dengan kemampuan fisik seseorang
• Kesegaran jasmani dapat dipelihara dgn
meningkatkan kemampuan otot dan kecepatan
dengan cara latihan dan olah raga secara teratur
menyebabkan performa kerja dan ketahanan
kerja akan lebih baik
KETRAMPILAN
 Tujuan : kerja menjadi lebih efisien
 Didapat melalui proses pendidikan dan latihan

Fungsi latihan :
pembinaan koordinasi syaraf kearah otomatisasi/reflektoris,
kontraksi otot yg tidak perlu ditiadakan, konsumsi energi
berkurang, efisiensi waktu
BEBAN KERJA
 Tubuh manusia dirancang untuk melakukan pekerjaan,
massa otot beratnya hampir ½ berat badan,
memungkinkan dapat menggerakan tubuh

 Setiap beban kerja yang diterima oleh pekerja harus


sesuai baik terhadap kemampuan fisik, kognitif maupun
keterbatasan manusia
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
BEBAN KERJA (1)
1. Faktor internal : faktor somatis dan psikis
2. Faktor eksternal
 Tugas-tugas yg bersifat fisik : beban yang
diangkat/diangkut, sikap kerja, alat dan sarana
kerja, kondisi/medan kerja,dll.
 Tugas yg bersifat psikis : tingkat kesulitan,
tanggung jawab dll.
 Organisasi kerja : lamanya waktu kerja, kerja
bergilir, sistem pengupahan, sistem kerja,
istirahat, sistem pelimpahan tugas/wewenang
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
BEBAN KERJA (2)
Lingkungan kerja (beban tambahan) : fisik, kimia,
biologi, fisiologi dan psikologi

Keempat aspek diatas merupakan stressor yg


berasal dari luar tubuh
KLASIFIKASI FAALI AKTIVITAS KERJA
(menurut Astrand, P.O. and Rodahl, K. (1986) Textbook of work physiology Physiological bases of
exercise. 3rd Edition, McGraw-Hill, New York.)

PEKERJAAN Konsumsi Energi HR


O2 (kcal/ (kali/me
(l/menit) menit) nit
Ringan < 0.5 < 2.5 < 90
Sedang 0.5 – 1.0 2.5 – 5.0 90 – 110
Berat 1.0 – 1.5 5.0 – 7.5 110 – 130
Sangat Berat 1.5 – 2.0 7.5 – 10 130 – 150
Luar Biasa > 2.0 > 10 150 - 170
Berat
BEBAN KERJA BERDASARKAN KEBUTUHAN
KALORI (KEPMENAKER NO.51 TH1999)

Beban kerja ringan : 100-200 Kkal/jam


Beban kerja sedang : >200-350 Kkal/jam
Beban kerja berat : >350-500 Kkal/jam
KEBUTUHAN DAN PENGELUARAN ENERGI /
ENERGI EXPENDITURE
 EE : energi yang dikeluarkan tubuh pada saat bekerja

 Cara penentuan :
tidak langsung  mengukur penggunaan oksigen, 1 L
oksigen rata-rata menghasilkan 4,8 kkal.
Langsung  menggunakan Kalorimeter
 Menurut RDA (The Recommended Dietary Allowance
For Use in Indonesia) dibuat oleh Direktorat Gizi Depkes
th 1969. Patokan (referensi) dalam perhitungan dlm
suhu 25º C.
Laki-laki sehat, umur 25 th , BB 55 kg
Wanita sehat, umur 25 th, BB 47 kg
Kerja fisik adalah kerja yang memerlukan
energi fisik otot manusia sebagai sumber
tenaganya dan konsumsi energi merupakan
faktor utama yang dijadikan tolok ukur
penentu berat atau ringannya suatu
pekerjaan.
KELOMPOK KERJA FISIK (Davis & Miller)
• Kerja total seluruh tubuh
Mempergunakan sebagian besar otot
Melibatkan dua pertiga atau tiga perempat otot
tubuh.
• Kerja sebagian otot
Membutuhkan lebih sedikit energy expenditure
karena otot yang digunakan lebih sedikit.
• Kerja otot statis
Digunakan untuk menghasilkan gaya
kontraksi otot.
PROSES METABOLISME
• Proses metabolisme menghasilkan panas
& energi untuk kerja lewat sistem otot
manusia.
• Unit/satuan yang digunakan :
• – 1 Kilokalori = 4.2 KJ
• – 1 Watt = 1 Joule / detik
• – 1 liter O2 = 4.8 Kcal = 20 KJ
LAJU METABOLISME TUBUH
PENGUKURAN KERJA FISIK

 Konsep Horse Power (foot-pounds of work per

minute) oleh Taylor

 Tingkat konsumsi energi untuk mengukur


pengeluaran energi

 Perubahan tingkat kerja jantung dan konsumsi

oksigen
ENERGI KERJA
• Kalori kerja ini menunjukkan tingkat ketegangan otot
tubuh manusia dalam hubungannya dengan :

– Jenis kerja berat


– Tingkat usaha kerjanya
– Kebutuhan waktu untuk istirahat
– Efisiensi dari berbagai jenis perkakas kerja
– Produktivitas dari berbagai variasi cara kerja
BASAL METABOLISM RATE
 Basal Metabolic Rate (BMR) = kecepatan konsumsi
energi untuk mempertahankan hidup
 Setiap orang mempunyai BMR yang berbeda‐beda,
berdasarkan:
o Usia, jenis kelamin, aktivitas fisik
o BMR akan menurun sekitar 20% bila terjadi malnutrisi

Laki‐laki dewasa berat 70 kg, BMR = 1,2Kkal/menit atau


1700Kkal/24 jam
Wanita dewasa berat 60 kg, BMR = 1 Kkal/menit atau
1450 Kkal/24 jam
MACAM KEBUTUHAN ENERGI
 Konsumsi energi total terdiri atas :
Metabolisme basal
Kalori untuk bersantai
Kalori untuk bekerja
 Kebutuhan energi :
o Metabolisme dasar (tubuh sedang istirahat)
25 kalori/kg berat badan (wanita)
30 kalori/kg berat badan (pria)
o Aktivitas ringan = (1+0.5) metabolisme dasar/kg berat
badan
o Aktivitas berat = (1+1) metabolisme dasar/kg berat
badan
KEBUTUHAN ENERGI TOTAL
1. CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN KALORI

a) Hitung Indeks Massa Tubuh (IMT) IMT = berat


badan (kg)/ [tinggi (m)]2
b) Tentukan BB ideal dengan klasifikasi IMT
 BB kurang : < 18,5
 BB normal : 18,5 ‐ 22,9
 BB lebih : >= 23,0
 BB lebih dengan risiko: 23,0 ‐ 24,9
 Obes I: 25,0 ‐ 29,9
 Obes II: >= 30
c) Hitung Kebutuhan Kalori
1. CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN KALORI
2. KONSUMSI ENERGI

 Secara Langsung
mengukur energy expenditure melalui
asupan energi selama bekerja
 Secara Tidak Langsung
menghitung denyut nadi selama bekerja
2. KONSUMSI ENERGI DENYUT JANTUNG
 Kondisi normal/
istirahat, laju
detak jantung
manusia berkisar
diantara 70
bit/menit
 Kondisi bekerja,
rata‐ rata laju
detak jantung
mengalami
kenaikan menjadi
sekitar 110
bit/menit
2. KONSUMSI ENERGI – DENYUT JANTUNG
Denyut nadi pada saat istirahat (resting pulse) adalah
rata‐rata denyut
nadi sebelum pekerjaan dimulai
Denyut nadi selama bekerja (working pulse) adalah rata‐rata
denyut nadi selama seseorang bekerja
Denyut nadi untuk kerja (work pulse) adalah selisih antara
denyut nadi selama bekerja dan selama istirahat
Denyut nadi selama istirahat total (total recovery cost) adalah
jumlah aljabar denyut nadi dari berhentinya denyut pada saat
suatu pekerjaan selesai dikerjakan sampai dengan denyut
berada pada kondisi istirahat
Denyut kerja total (total work or cardiac cost) adalah jumlah
denyut jantung dari mulainya suatu pekerjaan sampai dengan
denyut berada pada kondisi istirahatnya (resting level)
2. KONSUMSI ENERGI – DENYUT JANTUNG

Pengukuran :
 Alat ukur : cardio tachometer dan pulse
meter
 Manual dg meraba denyutan pada
arteri radialis
2. KONSUMSI ENERGI – DENYUT JANTUNG
Persamaan Konsumsi Energi
a. Persamaan Garg, 1976 : untuk estimasi pengeluaran
energi pada pekerjaan pengangkatan beban
Notasi:
E = pengeluaran energi
(Kkal/menit)
BW = Berat badan (lbs)
L = Berat angkatan
S = Jenis kelamin (pria 1,
wanita 0)
F = frekuensiangkatan
(angkatan/menit)
2. KONSUMSI ENERGI – DENYUT JANTUNG
Persamaan Konsumsi Energi
b. Persamaan Astuti, 1985 : menghitung energy
expenditure
2. KONSUMSI ENERGI – DENYUT JANTUNG
• Persamaan Konsumsi Energi
Setelah kecepatan denyut jantung dikonversikan ke
energi, maka pengeluaran energi untuk kerja tertentu
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Notasi:
KE =Konsumsi energi(Kkal)
Et = Pengeluaran energi setelah kerja (Kkal)
Ei = Pengeluaran energi saat istirahat (Kkal)
Penerapan Konsumsi Energi
• Perancangan kerja untuk pemindahan beban
variabel yang ditinjau berat beban yang diangkat.

• Perancangan produk yang mengaplikasikan


energi yang dikonsumsi pekerja.
Kriteria pekerjaan berdasar konsumsi oksigen,
denyut jantung, & energy expenditure

Anda mungkin juga menyukai