Anda di halaman 1dari 17

Assalammualaikum wr,wb.

Pemanfaat batubara

kelompok:Sembilan (9)
Nama:Surya Setiawan 12.2016.036
Abu Bakar 12.2015.066
Definisi Batubara

• Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil


Pengertian umumnya adalah batuan sedimen
yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan
organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan
dan terbentuk melalui proses pembatubaraan.
Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon
hidrogen dan oksigen
Tingkatan Batubara
1.Antarasit

3.Sub-
2.Bituminus
bituminus

4.Lignit atau
batu bara 5.Gambut
coklat
Pembentukan batu bara
• dimulai pada saat material tanaman terdeposisi
hingga lignit terbentuk. Agen utama yang
berperan dalam proses perubahan ini adalah
Tahap kadar air, tingkat oksidasi dan gangguan
biologis yang dapat menyebabkan proses
Diagenetik pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi
material organik serta membentuk gambut.
atau Biokimia

• meliputi proses perubahan dari


lignit menjadi bituminus dan
Tahap Malihan akhirnya antrasit.
atau Geokimia
Sumberdaya batubara
• Potensi sumberdaya batu bara di Indonesia sangat
melimpah, terutama di Pulau Kalimantan dan
Pulau Sumatera sedangkan di daerah lainnya dapat
dijumpai batu bara walaupun dalam jumlah kecil
dan belum dapat ditentukan keekonomisannya,
seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua ,dan
Sulawesi, Badan Geologi Nasional memperkirakan
Indonesia masih memiliki 160 miliar ton cadangan
batu bara yang belum dieksplorasi. Cadangan
tersebut sebagian besar berada di Kalimantan
Timur dan Sumatera Selatan.
Pemanfaatan Batu Bara Sebagai
Bahan Bakar PLTU
• Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah
pembangkit yang mengandalkan energi
kinetik dari uap untuk menghasilkan energi
listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik
jenis ini adalah Generator yang dihubungkan ke
turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari
uap panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uap
menggunakan berbagai macam bahan bakar
terutama batu bara dan minyak bakar serta
MFO untuk start up awal.
Tahapan Pembakaran dalam Pengolahan
Batubara Sebagai Bahan Bakar PLTU
• Pembakaran Lapisan Tetap
Metode lapisan tetap menggunakan stoker boiler
untuk proses pembakarannya. Sebagai bahan bakarnya
adalah batubara dengan kadar abu yang tidak terlalu
rendah danberukuran maksimum sekitar 30mm. Selain
itu, karena adanya pembatasan sebaran ukuran butiran
batubara yang digunakan, maka perlu dilakukan
pengurangan jumlah fine coal yang ikut tercampur ke
dalam batubara tersebut. Alasan tidak digunakannya
batubara dengan kadar abu yang terlalu rendah adalah
karena pada metode pembakaran ini, batubara dibakar
di atas lapisan abu tebal yang terbentuk di atas kisi api
(traveling fire grate) pada stoker boiler.
Pembakaran Batubara Serbuk Coal
Combustion/PCC

• Pada PCC, batubara diremuk dulu dengan menggunakan coal


pulverizer (coal mill) sampai berukuran 200 mesh (diameter
74μm), kemudian bersama – sama dengan udara pembakaran
disemprotkan ke boiler untuk dibakar. Pembakaran metode ini
sensitif terhadap kualitas batubara yang digunakan, terutama
sifat ketergerusan (grindability), sifat slagging, sifat fauling, dan
kadar air (moisture content). Batubara yang disukai untuk
boiler PCC adalah yang memiliki sifat ketergerusan dengan
HGI (Hardgrove Grindability Index) di atas 40 dan kadar air
kurang dari 30%, serta rasio bahan bakar (fuel ratio) kurang dari
2. Pembakaran dengan metode PCC ini akan menghasilkan
abu yang terdiri diri dari clinker ash sebanyak 15% dan sisanya
berupa fly ash.
Pembakaran Lapisan Mengambang (Fluidized
Bed Combustion/FBC)

• Pada pembakaran dengan metode FBC, batubara


diremuk terlebih dulu dengan menggunakan crusher
sampai berukuran maksimum 25mm. Tidak seperti
pembakaran menggunakan stoker yang menempatkan
batubara di atas kisi api selama pembakaran atau
metode PCC yang menyemprotkan campuran
batubara dan udara pada saat pembakaran, butiran
batubara dijaga agar dalam posisi mengambang,
dengan cara melewatkan angin berkecepatan tertentu
dari bagian bawah boiler.
PFBC
• Pada PFBC, selain dihasilkan panas yang
digunakan untuk memanaskan air menjadi uap
untuk memutar turbin uap, dihasilkan pula gas
hasil pembakaran yang memiliki tekanan tinggi
yang dapat memutar turbin gas, sehingga PLTU
yang menggunakan PFBC memiliki efisiensi
pembangkitan yang lebih baik dibandingkan
dengan AFBC karena mekanisme kombinasi
(combined cycle) ini. Nilai efisiensi bruto
pembangkitan (gross efficiency) dapat mencapai
43%.
Peningkatan efisiensi panas

• Untuk lebih meningkatkan efisiensi panas, unit


gasifikasi sebagian (partial gasifier) yang
menggunakan teknologi gasifikasi lapisan
mengambang (fluidized bed gasification)
kemudian ditambahkan pada unit PFBC.
Dengan kombinasi teknologi gasifikasi ini
maka upaya peningkatan suhu gas pada pintu
masuk (inlet) turbin gas memungkinkan untuk
dilakukan.
Peningkatan efisiensi panas

• Pada proses gasifikasi di partial gasifier


tersebut, konversi karbon yang dicapai adalah
sekitar 85%. Nilai ini dapat ditingkatkan
menjadi 100% melalui kombinasi dengan
pengoksidasi (oxidizer)
ICFBC

Ruang pembakaran utama (primary combustion


chamber) dan ruang pengambilan panas (heat
recovery chamber) dipisahkan oleh dinding
penghalang yang terpasang miring. Kemudian,
karena pipa pemanas (heat exchange tube)
tidak terpasang langsung pada ruang
pembakaran utama, maka tidak ada
kekhawatiran terhadap keausan pipa sehingga
pasir silika digunakan sebagai pengganti batu
kapur untuk media FBC
Pembangkitan Kombinasi Dengan Gasifikasi Batubara

• Peningkatan efisiensi pembangkitan dengan


mekanisme kombinasi melalui pemanfaatan gas
sintetis hasil proses gasifikasi seperti pada A-PFBC,
selanjutnya mengarahkan teknologi pembangkitan
untuk lebih mengintensifkan penggunaan teknologi
gasifikasi batubara ke dalam sistem pembangkitan.
Upaya ini akhirnya menghasilkan sistem
pembangkitan yang disebut dengan Integrated Coal
Gasification Combined Cycle (IGCC).
Gambaran umum PLTU batubara
Wassalammualaikum wr.wb

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai