Anda di halaman 1dari 20

STANDAR TEKNIK dan

MANAJEMEN (3)
Dian Eksana Wibowo
Topik:
 Pengertian standar teknik.
 Jenis Standar Teknik dan Standar Manajemen
 Standar teknik di berbagai kegiatan dan contohnya :
ASME, ANSI, SNI,ASTM
 Standar Manajemen Mutu, ISO 9000, TQM, SIX SIGMA
 Standar Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
 Standar Manajemen Lingkungan, IS0 14000
Standar Teknik
 StandardTeknik adalah serangkaian eksplisit syarat yang harus
dilengkapi oleh BAHAN, PRODUK,atau LAYANAN.
 Jika bahan, produk atau jasa gagal melengkapi satu atau lebih dari
spesifikasi yang berlaku, kemungkinan akan disebut sebagai berada
di LUAR SPESIFIKASI.
 Standard teknik merupakan jenis sebuah standar yang seringdirujuk
oleh suatu kontrak atau dokumenpengadaan.
 Standard teknik dapat ditulis oleh instansi pemerintah, organisasi
standar (ASTM, ISO,CEN, dll)asosiasi perdagangan,perusahaan,dan
lain-lain.
ASME (American Society of Mechanical Engineer)
 Merupakan organisasi non profit yang bergerak di bidang
standarisasi teknik khususnya bidangteknik mesin.
 Organisasi ini dikenal untuk menetapkan kode dan standar
untuk perangkat mekanis. ASME melakukan salah satu
operasi terbesar di dunia penerbitan teknis melalui ASME
Press, menyelenggarakan konferensi bidang teknis dan
mengadakan kursus pengembangan profesional setiap tahun,
dan mensponsori program pendidikan khususnya bidang
teknik.
ANSI (American National Standards Institute)
ANSI memiliki kapasitas sebagai administrator dan
koordinator sistem standarisasi di USA selama lebih dari
90 tahun.
Berdiri sejak tahun 1918, didirikan oleh 5 kelompok
engineering dan 3 badan pemerintahan, sebagai
organisasi non profit yang didukung oleh organisasi
pemerintah maupun sektor swasta.

ANSI memperkenalkan penggunaan standar internasional baik


untuk sektor bisnis, kebijakan teknis secara nasional dan
internasional.
SNI (STANDAR NASIONAL INDONESIA)
 Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI) adalah satu-
satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI
dirumuskan oleh PanitiaTeknis dan ditetapkan oleh BSN
 Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para
stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO
Code of good practice,yaitu:
A. Openess (keterbukaan)
 Terbuka bagi agar semua stakeholder yang berkepentingan
dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI;
B.Transparency (transparansi)
 Transparan agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat
mengikuti perkembangan SNI mulai dari tahap pemrogramandan
perumusan sampai ke tahap penetapannya . Dan dapat dengan
mudah memperoleh semua informsi yang berkaitan dengan
pengembangan SNI;

C. Consensus and impartiality (konsensus dan tidak


memihak)
 Tidak memihak dan konsensus agar semua stakeholderdapat
menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil;

D. Effectiveness and relevance


 Efektif dan relevan agar dapat memfasilitasi perdagangan karena
memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
E.Coherence
 Koheren dengan pengembangan standar internasional agar
perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari
perkembangan pasar global danmemperlancar perdagangan
internasional; dan

F. Development dimension (berdimensi


pembangunan)
 Berdimensi pembangunan agar memperhatikankepentingan
publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya
saing perekonomian nasional.
(sumber Strategi BSN2006-2009)
ISO 9001
ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui dunia untuk
sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan bersifat
global. SMM menyediakan kerangka kerja bagi perusahaan
dan seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan
manajemen secara nyata dalam aktifitas rutinperusahaan.
Sistem ini besifat umum dan dapat diterapkan untuk berbagai
jenis organisasi dan industri. Sistem ini juga bersifat fleksibel
untuk mengarahkan berbagai organisasi dan industri dalam
mencapai efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaannyauntuk
mencapai kepuasan pelanggan.
ISO 14001 = Standar Lingkungan
ISO 14001 dipelajari oleh berbagai bidang pendidikan namun
tidak “seumum” ISO 9001 yang banyak ditemui di bidang apa
saja. Sistem manajemen ini banyak ditemui pada bidang
teknik lingkungan. Selain itu sistem manajemen ini juga
mempunyai kaitan dengan bidang ergonomi (teknik industri)
terutama pada kuliah manajemen limbah industri. Seperti
telah disebutkan sebelumnya bahwa bidang lingkungan hidup
atau ekologi dan ergonomi mempunyai hubungan yang cukup
kuat.
OHSAS 18001 = Standar Keselamatan
dan Kesehatan
 OHSAS 18001 adalah suatu standard internasional untuk
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja/perusahaan. Banyak organisasi di
berbagai negara telah mengadopsi OHSAS 18001 untuk
mendorong penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
dengan melaksanakan prosedur yang mengharuskan
organisasi secara konsisten mengidentifikasi dan
mengendalikan resiko bahaya terhadap keselamatan dan
kesehatan di tempat kerja; serta memperbaiki kinerja dan
citra perusahaan.
Tugas:
 Menceritakan salah satu contoh kasus (dari berbagai
sumber, misalnya: skripsi, tesis, artikel ilmiah, koran atau
majalah tentang contoh penerapan atau penggunaan
standar teknik dan manajemen tsb.
 Tuliskan sumber referensi atas kasus/contoh yang dipilih.
 Upload ke blog student site dan konfirmasi via email.
Outline Materi

Mutu dan Peranannya


Standar mutu internasional
Manajemen Mutu Terpadu
Inspeksi Mutu
Manajemen Mutu Terpadu pada Industri Jasa

13
Mutu dan Peranannya

Mutu adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang
menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan
konsumen, baik yang tampak jelas maupun yang tersembunyi.
Peranan Mutu:
1.Mutu yang ditingkatkan dapat mengarah kepada peningkatan pangsa
pasar dan penghematan biaya
2.Mutu yang baik meningkatkan reputasi perusahaan
3.Produk yang memenuhi standar mutu akan terhindar dari
pertanggungjawaban produk (biaya klaim, biaya hukum)
4.Dilihat dari implikasi internasional, produk yang bermutu rendah dapat
merusak citra perusahaan maupun bangsa, dan pada gilirannya dapat
mengakibatkan implikasi yang negatif terhadap Neraca Pembayaran
(Balance of Payment)

14
Standar Mutu Internasional (1)
Standar Industri Jepang : Jepang telah mengembangkan suatu spesifikasi
bagi manajemen mutu terpadu yang dipublikasikan dalam Industrial
Standard Z8101-1981, dimana penerapan pengendalian kualitas secara efektif
mengharuskan adanya kerjasama semua pihak dalam perusahaan,
melibatkan manajemen puncak, manajer, penyelia, dan pekerja di berbagai
tingkat kegiatan perusahaan.
Standar Eropa (ME) :
Masyarakat Eropa (ME) telah mengembangkan standar mutu yang
disebut ISO 9000 dengan fokus untuk mendorong pembentukan prosedur
standar mutu bagi perusahaan yang berbisnis di wilayah ME.
1. ISO 9001 : Standar mutu di bidang desain, produksi, instalasi dan jasa.
2.ISO 9002 : Standar mutu di bidang produksi dan instalasi.
3.ISO 9003 : Standar mutu di bidang final inspection test
4.ISO 9004 : Standar mutu di bidang kualitas manajemen administrasi,
kualitas sistem pedoman elemen.

15
Standar Mutu Internasional (2)
Selanjutnya ME mengembangkan pula Standar mutu yang
disebut ISO 14000 yang mencakup lima elemen, yaitu : (1)
manajemen lingkungan, (2) auditing, (3) evaluasi kinerja, (4)
pemberian label, (5) penentuan siklus hidup.

Standar Amerika : Amerika Serikat telah memiliki Spesifikasi


Militer untuk kontrak-kontrak pertahanan nasionalnya.
American Quality Control Society telah mengembangkan
spesifikasi mutu sesuai dengan standar ME yang disebut
Q90,Q91,Q92,Q93,dan Q94.

16
Manajemen Mutu Terpadu

Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Manajemen /


TQM)
adalah manajemen seluruh organisasi secara perpadu yang
mencakup segala aspek mengenai barang dan jasa yang penting
bagi konsumen.
Manajemen Mutu Terpadu (MMT) yang efektif mencakup
lima konsep, yaitu : (1) Perbaikan yang terus-menerus, (2)
Pemberdayaan karyawan, (3) Perbandingan kinerja
(benchmarking), (4) Penyediaan kebutuhan yang tepat pada
waktunya (Just In Time / JIT), (5) Pengetahuan mengenai
peralatan / perangkat MMT seperti : penyebaran fungsi mutu
(house of quality), teknik taguchi, diagram pareto, diagram proses,
diagram sebab-akibat dan pengendalian proses secara statistik.

17
Inspeksi Mutu

Inspeksi / Pemeriksaan Mutu : adalah kegiatan mengukur,


mencoba rasa, menyentuh, menimbang, atau menguji produk
dengan tujuan untuk memastikan bahwa suatu operasi
mampu memproduksi barang/jasa sesuai dengan tingkat
mutu yang diharapkan serta untuk mendeteksi secara dini
atau cepat produk yang jelek mutunya.
Kapan dan Di mana Pemeriksaan / Inspeksi Mutu akan
Dilakukan :
Inspeksi / pemeriksaan akan dilakukan : a. di pabrik
pemasok, b. dipabrik sendiri, c.di tempat sebelum proses-
proses yang memakan biaya dan tidak dapat di tarik kembali
d. di tempat produksi berlangsung secara bertahap, e. di
tempat produk selesai diproses, f. di tempat sebelum
pengiriman produk dilakukan.

18
Manajemen Mutu Terpadu pada Industri Jasa (1)
Mutu Jasa lebih sulit diukur daripada mutu barang-barang
manufaktur.
Faktor-Faktor yang Menentukan Mutu Jasa :
1. Reliability : meliputi konsistensi dari kinerja dan dapat di
percaya
2. Responsiveness : kemauan , kesiapan dan ketepatan waktu
karyawan memberikan pelayanan
3. Competence : kecakapan (penguasaan skill dan
pengetahuan) yang diperlukan untuk memberikan pelayanan
jasa
4. Courtesy : meliputi kesopanan, rasa hormat, perhatian dan
keramahtamahan dari karyawan dalam memberikan
pelayanan

19
Manajemen Mutu Terpadu pada Industri Jasa
(2)
5. Communication : menginformasikan kepada konsumen
dalam bahasa yang mudah dipahami.
6. Credibility : jujur dan dipercaya pelanggan (konsumen)
7. Security : bebas dari bahaya, risiko dan keraguan
8. Tangible : termasuk bukti nyata (fisik) dari jasa
9. Understand : usaha-usaha untuk memahami kebutuhan
konsumen
Bidang-bidang yang di inspeksi dalam tiga Perusahaan Jasa
1. Bank : Teller, Rekening Pinjaman, Rekening Cek
2. Department Store : Ruang Persediaan, Tempat Display,
Meja Penjualan
3. Restoran : Dapur, Kasir, Area Penyajian.

20

Anda mungkin juga menyukai