Anda di halaman 1dari 11

STANDAR AKUNTANSI

PEMERINTAHAN

Fa’iq Abdillah 1221408749


Nurul Hidayati 12214008759
Ana Setyowati 1221408867
• Semakin berkembangnya akuntansi komersial, dengan
diterbitkannya standar akuntansi keuangan (SAK) oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tahun 1994. Badan
Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN) Departemen
Keuangan RI mulai memprakarsai penyusunan SAP
• Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) yang
dibentuk oleh Menteri Keuangan melakukan penyusunan
SAP atas dasar konsep-konsep yang berlaku umum dan
berlaku secara internasional yang disesuaikan dengan
kondisi yang ada di Indonesia.
• KSAP Menerbitkan PP Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13
Juni 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PP
SAP),
• prinsip-prinsip akuntansi SAP yang diterapkan dalam
menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan
Pemerintah, yang terdiri atas Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD), dalam rangka transparansi
dan akuntabilitas penyelenggaraan akuntansi
pemerintahan, serta peningkatan kualitas LKPP dan LKPD.
11 Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (PSAP)
• PSAP 01 : Penyajian Laporan Keuangan;
• PSAP 02 : Laporan Realisasi Anggaran;
• PSAP 03 : Laporan Arus Kas;
• PSAP 04 : Catatan atas Laporan Keuangan;
• PSAP 05 : Akuntansi Persediaan;
• PSAP 06 : Akuntansi Investasi;
• PSAP 07 : Akuntansi Aset Tetap;
• PSAP 08 : Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan;
• PSAP 09 : Akuntansi Kewajiban;
• PSAP 10 : Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan
Peristiwa Luar Biasa:
• PSAP 11 : Laporan Keuangan Konsolidasian.
• PP SAP kemudian menjadi pedoman dalam penyusunan
laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah, berupa
: Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus
Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
• Dalam SAP tidak ada Laporan Perubahan Modal seperti
halnya dalam akuntansi komersial. Karena kepemilikan
modal dalam pemerintahan adalah modal publik yang
tidak bisa dideteksi kepemilikannya, sehingga
keberadaanya hanyalah sebagai penyeimbang antara aset
dan hutang
Perbedaan Akuntansi Pemerintahan
dengan Akuntansi Komersial
• perlakuan kepada setiap transaksi yang harus mengakomodir
kebutuhan 2 laporan utama dari akuntansi pemerintahan,
yaitu Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran.
• Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melakukan pembelian
alat angkutan darat berupa mobil tanggal 5 Mei 2008 dengan
cara tunai senilai Rp. 5.000.000.000, yang diperuntukan
sebagai kendaraan dinas bagi para anggota DPRD.
Tanggal Uraian Debet Kredit
5 Mei 2008 Aset Tetap : Mobil 5.000.000.000,- –

Kas – 5.000.000.000,-
Dalam akuntansi pemerintahan pembelian mobil diatas harus dijurnal dengan cara sebagai
berikut
Tanggal Uraian Debet Kredit

5 Mei 2008 Belanja Modal : Mobil 5.000.000.000,- –

Kas – 5.000.000.000,-

5 Mei 2008 Aset Tetap : Mobil 5.000.000.000,- –

Diinvestasikan dalam Aset Tetap – 5.000.000.000,-


• Jurnal diatas dikenal dengan istilah jurnal korolari. Dengan model jurnal
tersebut pengeluran kas akan tercatat dalam neraca sedangkan dalam
Laporan Realisasi Anggaran akan tercatat bahwa pemerintah telah
melakukan Belanja Modal berupa pengadaan mobil.
Penerapan
SAP Berbasis Akrual
• mengakui pendapatan, beban, asset, utang, dan
ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis
akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan
pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan
anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan
dalam APBN/APBD.
• PSAP dan Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintahan dalam rangka SAP Berbasis Akrual
dimaksud tercantum dalam Lampiran I Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.
Penerapan
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual
• mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan
berbasis kas, serta mengakui aset, utang, dan
ekuitas dana berbasis akrual.
• SAP Berbasis Kas Menuju Akrual dinyatakan
dalam bentuk PSAP dan dilengkapi dengan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan.
PSAP dan Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintahan dalam rangka SAP Berbasis Kas
Menuju Akrual tercantum dalam Lampiran II
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.
Perbedaan SAK dan SAP
• SAP digunakan oleh entitas yang bertanggung jawab
menyediakan barang dan jasa untuk rakyat. SAK digunakan
oleh entitas yang bertanggung jawab mencari laba untuk
pemilik/pemegang saham
• SAP menggunakan basis kas menuju akrual, SAK
menggunakan basis akrual
• Pengakuan pendapatan, dalam laporan keuangan BLU (Badan
Layanan Umum) versi SAK seluruh pendapatan yang secara akrual
telah terjadi pasti akan dilaporkan, namun dalam laporan
keuangan versi SAP hanya pendapatan yang telah diterima kasnya
saja yang akan dilaporkan.
• Penyusutan aset tetap, SAK mewajibkan dilakukan perhitungan
penyusutan akan tetapi SAP justru tidak menghitung penyusutan
tersebut.
• SAP tidak adanya laporan rugi/laba dalam
Pemerintahan dikenal dengan laporan kinerja
keuangan (surplus/defisit)
• Informasi dari laporan surplus/defisit sangat penting
bagi pengguna laporan keuangan untuk mengambil
keputusan mengenai profitabilitas, nilai investasi dan
kelayakan kredit

Anda mungkin juga menyukai