Anda di halaman 1dari 13

Dinamika Pencemeran Logam

Berat Dalam Perairan Dan


Sedimen

Cahyo Wijayanto
C252170021.

Institut Pertanian Bogor


2018
Pendahuluan
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam
air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi
sesuai dengan peruntukannya;

Logam berat merupakan salah satu zat yang sering terakumulasi


dalam perairan. Logam berat merupakan salah satu jenis zat
polutan lingkungan yang paling umum dijumpai dalam perairan.
Logam berat yang sering terdapat dalam pencemaran air adalah
Hg, Pb, Cd, Cr, Cu, Ni, dan Zn dalam bentuk senyewa toksik
Sumber pencemaran logam berat
dalam air dan sedimen di perairan
 Perkembangan industri
 Masuknya Limbah Dari DAS
 Pemukiman padat
 Buangan sampah Kota
 Erosi batuan mineral
Contoh Studi kasus di muara sungai cisadane
 Penelitian kandungan logam berat di perairan muara Sungai Cisadane dilakukan
di 18 stasiun,
Metode dalam penelitian pengambilan sampel pncemeran dalam
perairan dan sedimen
 Contoh sedimen diambil dengan menggunakan metode Grab yang terbuat dari
stainless steel
 Sampel air diambil dengan botol water sampel berukuran 5 liter

Kadar logam berat (Pb, Cd, Cu, dan Zn) dalam contoh air dan sedimen ditentukan
dengan AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) jenis Varian SpektrAA plus dengan
menggunakan flame campuran udara – asetilen.
Hasil dan Pembahasan
• Dari hasil tersebut bahwa kan-
dungan Pb tinggi ini disebabkan
daerah tersebut digunakan
sebagai tempat pelabuhan
kapal-kapal yang limbah yang
mengandung zat tetraetyl
terbuang kelaut.
• sedangkan rendahnya kadar
logam berat pada bulan juli
dimungkinkan karna proses
pengenceran oleh faktor pasang
surut dan gelombang air laut
yang cukup besar pada bulan
Juli, dibandingkan pada bulan
Nopember yang tergolong
gelombang airnya cukup tenang
Hasil pembahasan sedimen tabel 1
 Kadar logam berat Pb, Cd, Cu, Zn dan Ni dalam sedimen di perairan muara
Sungai Cisadane yang cukup tinggi pada umumnya ditemukan di stasiun 2, 3, 4,
5, 9, 11 dan 16 pada bulan Juli
 Pada bulan Nopember 2005, kadar logam berat yang cukup tinggi ditemukan di
stasiun 2, 4, 5, 9, 16, 17 dan 18

Penyebab tingginya kadar logam pada sedimen karena Logam berat yang semula
terlarut dalam air sungai diadsorbsi oleh partikel halus (suspended solid) dan
oleh aliran air sungai dibawa ke muara. Air sungai bertemu dengan arus pasang
di muara sungai, sehingga partikel halus tersebut mengendap di muara sungai
dan mengalami proses sedimentasi.
PembahasanTabel 2
 Umumnya kadar Pb di Muara Sungai Cisadane lebih rendah ini diakibatkan lebih
sedikitnya kapal yang bersandar di perairan tersebut.
 Sedangkan kandungan Zn dan Ni akibat adanya industri yang ada disekitar teluk
jakarta lebih banyak dari pada perairan lainya yang ada di Tabel 2.
 Sedangkan kandungan Cu akibat limbah sampah kota yang terakumulasi ke teluk
jakartta lebih banyak dari pada yang ada di muara sungai Cisadane.

PembahasanTabel 3
 memperlihatkan kadar beberapa logam berat dalam sedimen di perairan muara
Sungai Cisadane dan beberapa perairan lain di Indonesia. Tabel tersebut
menunjukkan bahwa kadar logam berat Cd, Zn, Ni dalam sedimen di perairan
muara Sungai Cisadane pada umumnya lebih rendah dibandingkan di perairan
Teluk Jakarta, Teluk Banten-Merak dan muara Sungai Dadap.
PENCEMARAN

JIKA konsentrasi/nilai sudah melebihi


Daya dukung lingkungan
Alam/air tidak bisa lagi mempurifikasi diri
Nilai sudah melebihi kapasitas asimilasinya
Keputusan MENLH No. 51 Tahun 2004 tentang BAKU MUTU AIR LAUT
Kesimpulan

Kadar logam berat dalam sedimen di perairan muara Sungai Cisadane lebih
tinggi dibandingkan dalam air laut. Yang menunjukkan adanya akumulasi
logam berat dalam sedimen. Hal ini terjadi karena logam berat mengalami
proses pengenceran dalam air dengan pengaruh pola arus pasang surut.
Rendahnya kadar logam berat dalam air laut, bukan berarti bahan cemaran
yang mengandung logam berat tersebut tidak berdampak negatif terhadap
perairan, namun lebih disebabkan karena kemampuan perairan tersebut
yang cukup tinggi untuk mengencerkan bahan cemaran. Secara umum
kandungan logam berat antar stasiun di lokasi pengamatan menunjukkan
distribusi yang seragam, baik stasiun yang dekat dengan muara sungai
maupun stasiun yang jauh dari muara sungai.
Refrensi
Rochyatun, E., Kaisupy, M. T., & Rozak, A. 2010. Distribusi logam berat dalam air
dan sedimen di perairan muara sungai Cisadane. Makara Journal of
Sciene

Anda mungkin juga menyukai