Anda di halaman 1dari 25

MATA KULIAH FITOKIMIA

 Bobot SKS = 2 sks

 2sks= 100 menit tatap muka

 Jumlah pertemuan = 14 kali tatap muka

 Dosen Pengampu :
-Meta Safitri, M. Sc., Apt
SAP
 Pendahuluan (1X)
1. Sosialisasi perkuliahan
2. Definisi fitokimia.
3. Pengertian Fitokimia
4. Penemuan Obat
KONTRAK BELAJAR
 BOBOT PENILAIAN
a. UTS = 30%
b. UAS = 40%
c. Tugas = 20%
d. kehadiran = 10%
 Syarat Ujian = 75% kehadiran
 Ijin tidak kuliah
- Sakit dibuktikan dengan surat dokter
- Tugas kampus dibuktikan dengan surat tugas
- Acara penting keluarga (dibuktikan surat dari
ORTU)
PENGANTAR FITOKIMA

Oleh :
Meta Safitri.,M.Sc.,Apt.
SEJARAH SINGKAT
 Secara harfiah bahan alam dapat diartikan sebagai
bahan-bahan yang bersumber dari alam (natural
resources), seperti hasil budidaya pertanian, hasil
perikanan darat dan laut, hasil hutan, ataupun hasil
tambang atau bahan mineral.
 Tetapi dalam bidang-bidang ilmu terkait kimia organik,
farmasi, dan ilmu pangan, bahan alam (natural
products) pada umumnya mengacu pada
metabolitmetabolit sekunder baik dalam bentuk
sediaan kering, ekstrak, ataupun senyawa tunggal yang
bersumber dari makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan
(terutama hewan laut), maupun mikroorganisme.
SEJARAH SINGKAT

 DiIndonesia, istilah ‘bahan


alam’ lebih umum digunakan
daripada ‘produk alam’ atau
‘produk alami’ sebagai
padanan untuk natural
products.
SEJARAH SINGKAT
 bahan alam dapat didefinisikan sebagai
komponen atau substansi kimia yang
merupakan metabolit sekunder (secondary
metabolites) yang dapat berupa komponen
tunggal/murni hasil isolasi maupun yang masih
berupa campuran komponen dalam bentuk
ekstrak, sediaan kering dari bagian tertentu
atau keseluruhan dari suatu organisme baik
tumbuhan, mikroba, ataupun hewan yang
dieksplorasi dan dimanfaatkan karena efek
farmakologis (pharmacological effect), efek
terapi (therapeutic effect)
Macam-macan efek
farmakologi

 antioksidan (antioxidative effect),


antibakteri (antibacterial), atau
kemampuannya sebagai bahan pewarna
(coloring agent), penyedap (flavoring
agent), pengharum (parfuming agent),
pengikat (fixative agent), serta karena
aktivitas biologis (biological activity)
lainnya seperti kemampuan sebagai
pestisida alami (natural pesticide).
Sebagai contoh yang mudah adalah
bahan pewarna alami, yaitu
produk pewarna yang dihasilkan
dari proses isolasi, ekstraksi,
ataupun pengeringan bagian
tertentu dari suatu bagian
tumbuhan. Contoh pewarna
alami dalam bentuk senyawa
tunggal adalah berberine,
sumber warna kuning yang dapat
diisolasi dari beberapa tanaman,
seperti akar kuning (Arcangelisia
flava, Gambar 1.1) atau berberry
(Berberis vulgaris). Selain
memberikan efek warna kuning,
Produk alam Rekayasa Farmakologi sel/
reseptor enzym
dan derivat genetika biologi molekuler
Penemuan scr
kebetulan
Peny.
degeneratif
Obat-obat
Penurun lipidbioteknologi
ACE-Inhibitor
H2-antagonis
β-bloker
NSAIDS
psikotropika
Penicillin
Sulfonamida
aspirin

1900 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2020 2030

Sumber: Lehman Brothers Pharmaceutical Research


DEFINISI

fitokimia (phytochemicals). Dari asal


usul katanya, maka terdiri dari
phyto dan chemicals. Fito (phyto)
dalam bahasa latin berarti
tumbuhan, sedangkan chemicals
berarti bahan-bahan kimia. Secara
harfiah dapat dikatakan fitokimia
adalah bahan-bahan atau senyawa-
senyawa kimia yang dihasilkan oleh
tumbuhan.
Phytochemistry = Fitokimia
: Pengetahuan tentang jenis dan
struktur kandungan kimia tumbuhan,
sifat kimia-fisika, biosintesis, cara
isolasi, dan kegunaan.
Dengan demikian dapat didefinisikan
bahwa fitokimia adalah senyawa kimia
non nutrisi yang memiliki fungsi-fungsi
proteksi atau pertahanan yang
diproduksi di dalam sel tumbuhan.
AGROBISNIS BAHAN ALAM

 industri merupakan sebuah kegiatan


untuk memperoleh pendapatan (income)
baik dengan menjual produk maupun
jasa, termasuk di dalamnya lisensi atau
disain produk. Industri sekunder dicirikan
dengan adanya usaha pengolahan
(processing) untuk menciptakan nilai
tambah (added value) dari bahan
bakunya.
LANJUTAN...

 Sedangkan industri primer tidak


melakukannya, kalaupun ada nilai
tambah yang diciptakan,
persentasenya sangat kecil. Industri
tersier memberikan pelayanan jasa
(service), sedangkan industri
kuarter menghasilkan dan menjual
lisensi atau disain produk.
Agroindustri Bahan Alam
RUANG LINGKUP

 lingkup khusus pemanfaatan bahan alam


ini dapat didifinisikan sebagai kegiatan
industri yang ditujukan untuk
menghasilkan pendapatan dengan cara
menciptakan nilai tambah dari suatu
bahan alam, baik yang diperoleh melalui
proses budidaya/pertanian ataupun
dengan cara mengambil secara langsung
dari alam (ekstraktif). Dengan demikian
produk bahan alam adalah salah satu
output atau produk dari kegiatan
agroindustri.
Selayang pandang…
 25%obat yg diresepkan dlm farmasi komunitas
berasal dari bahan alam (Farnsworth & Morris,
1976
 47obat yg beredar di pasaran berasal dari 39
jenis tumbuhan hutan tropis (Farnsworth, 1988)
 50%obat yg beredar di pasaran berasal dari
bahan alam (Reid et al, 1993)
Selayang pandang…
 57%dari 150 merek dagang obat yg terkemuka
berasal dari bahan alam (Grifo et al, 1997)
 39%dari 878 senyawa kimia baru (1981-2002)
berasal dari bahan alam atau senyawa dasarnya
bahan alam (Cragg et al, 2003)
> 80% penduduk dunia menggunakan tumbuhan
sbg sumber pelayanan kesehatan yg utama
Jaminan bagi konsumen
 Otentisitas tumbuhan (Genus, Species)
 Kontaminasi (serangga, pestisida, logam
berat, radiasi)
 Pemalsuan (pe + an senyawa kimia obat)
 Standardisasi (Biologi & Kimia)
 Stabilitas (penyimpanan)
 Efikasi / kemanjuran
(Cordell, 2004)

Peluang bagi Farmasis !!


Metode pengambilan tumbuhan obat
 Random Screening (skrining acak)
 Taxonomic Collecting (Sampling by Botanical Family)
 Ethnobotanical Collecting
Senyawa hasil studi etnobotani  aktivitas biologi >>
 potensi besar dlm produksi obat (Balick, 1990)
CONTOH OBAT-OBAT YANG BERASAL DARI
BAHAN HERBAL
C a th a r a n th u s ro s e u s (T a p a k d o ro )

OH

An timitotic s , the y b in d to tub ulin


a n d pr e ve n t the for ma tion of the N

mic r otub ule s tha t r e s pon s ib le for the N


H N
for ma tion of the mitotic spin dle H3CO
H
O
OH
CH3
H3CO N O
H
R O
O OCH3

V in c r is tin e , R= -OCH
V in b la s tin e , R= CH3
Fo r o va ria n tu m o rs a n d re c e n tly
re p o rte d f o r m e ta s ta tic b re a s t
c a n c e rs
Ta x u s br e vifo lia
O

O
O O O
OH
T a x o l p ro m o te s th e a s s e m b ly o f NH O
tu b u lin d im e rs in to m ic ro tu b u le s , OH
w h ic h s ta b iliz e s b y in h ib itin g HO
O O O
d e p o ly m e riz a tio n
O
O
Taxol

Ta x u s b r e vifo lia (yew tr e e ) 0 .0 1 %


P a c lita x e l, D o c e ta x e l (de r iva tive )
RO
H3C O Semi-synthetic

O
O
O
N CH3 O
H N CH3
H HH
H
HO
Papaper somniverum H3C O
R = - H, Morphine
R = -CH3, Codeine Heroin (diacetylmorphine)
Secondary metabolite Analgetics
Lead Compound
HO
Synthetic
H3CO Synthetic O

N CH3 N
H
H CH3
Pethidine
Antitussive Anaesthetic
Dextromethorphan

Anda mungkin juga menyukai