Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS RANTAI

PASOKAN BAHAN
BAKU SUSU BUBUK
KEDELAI
OLEH :
Shorea Khaswarina
Evy Maharani
Annisa Zada Nugroho
Deva
Asmarandana
1506114950

Agribisnis B
Proses Produksi
• Penjelasan :

• 1. Pencucian
• Pencucian dilakukan menggunakan air bersih untuk menghilangkan
kotoran yang ada pada kedelai seperti kerikil. Sebelum dilakukan pencucian,
terlebih dahulu dilakukan penyortiran yaitu memilih kedelai yang bagus dan
layak untuk di produksi. Proses pencucian dilakukan tidak boleh terlalu lama
hanya berkisar 5 – 10 menit agar kandungan gizi pada kedelai tidak berkurang.
Biasanya dilakukan oleh 3 (tiga) orang karyawan.
• 2. Pengeringan
• Proses pengeringan dilakukan setelah kedelai dicuci. Pengeringan
dilakukan secara manual tidak menggunakan teknologi hanya dengan bantuan
sinar matahari. Kedelai yang telah bersih dijemur menggunakan tampah dari
bambu kemudian dibiarkan terkena sinar matahari penuh. Penjemuran dilakukan
½ (setengah) hari apabila cuaca panas terik yaitu mulai pukul 09.00 pagi lalu
diangkat pada pukul 16.30 sore ketika masih ada sinar matahari, agar kedelai
tidak melempem (mengembang seperti awal). Pekerjaan ini juga dilakukan oleh
3 (tiga) orang karyawan yang bertugas mencuci kedelai sebelumnya.
• 3. Penyortiran
• Penyortiran disini sama dengan penyortiran pada pada tahan pencucian.
Kedelai yang sudah dijemur kemudian dipilih lagi yang bagus untuk proses
selanjutnya. Dibutuhkan sebanyak-banyaknya karyawan untuk melakukan
pekerjaan ini, minimal 3 orang karyawan. Semakin banyak karyawan yang
mengejakan maka semakin cepat selesai kegiatan penyortiran.
• 4. Penyangrai
• Setelah dipilih kedelai yang bagus kemudian kedelai disangrai. Proses
menggoreng menggunakan gas. Tabung gas berukuran 3 kg dapat habis dalam waktu
2 hari dan apabila menggunakan tabung gas berukuran 17 kg dapat tahan dalam
waktu 1 minggu. Menyangrai tidak memerlukan waktu yang lama, hanya dibutuhkan 2
– 3 menit dan jangan sampai kedelai terlalu masak (gosong) karena akan member rasa
pahit. Karyawan yang bertanggungjawab ada 2 (dua) orang.
• 5. Penggilingan
• Penggilingan menggunakan mesin penggiling listrik. Sebanyak ¼ (seperempat)
kg kedelai dimasukkan ke dalam mesin. Proses ini berlangsung selama 3 – 5 menit.
Manager produksi yang biasanya terlebih dahulu menghidupkan mesin, mengawasi 1
(satu) orang karyawan yang menggiling. Tugas ini juga bisa dilakukan oleh karyawan
yang lain tetapi yang sudah memiliki keahlian.
• 6. Penyaringan (Pengayakan)
• Proses penyaringan dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan kain
bersih khusus untuk mengayak. Peralatan ini dibuat sendiri oleh agroindustri karena
belum ada yang menjual peralatan yang memiliki fungsi untuk proses ini. Penyaringan
dilakukan oleh 7 orang karyawan, yang dilakukan secara bergantian satu kali dalam 2
(dua) jam dengan karyawan lain. Proses pengayakan dilakukan hingga bubuk benar-
benar halus sesuai standar yang ditetapkan industri.
• 7. Pengemasan
• Susu kedelai bubuk dikemas ke aluminium foil kemudian ditimbang seberat 400
kg, lalu di pres dan masukkan ke dalam kotak yang sudah disiapkan. Proses
pengemasan dilakukan oleh tenaga kerja di dalam keluarga atau karyawan luar
keluarga yang sudah di percaya oleh direktur industri.
• 8. Pendistribusian
• Setelah dilakukan proses pengemasan, susu bubuk kedelai siap didistribusikan kepada
agen yang terdapat dibeberapa kota di Indonesia seperti Kota Pekanbaru, Kerinci,
Dumai, Medan dan Rantau Prapat.
Rantai Pasok
pemasok

produsen

Distributor & agen agen

Reguler outlet

Konsumen akhir
• Pembahasan :

1. Produsen
Produsen ini memenuhi kebutuhan bahan pokok untuk melakukan
produksi usahanya dipenuhi dengan cara membeli dari pemasok, yaitu
CV. Tiga Bersaudara dan Cahaya Tani.
2. Distributor dan Agen
Distributor dan agen mendapatkan produk dari produsen langsung
dengan harga beli Rp. 23.000 dan harga jual kembali Rp.28.000. Biaya
angkut yang dikeluarkan distributor ini senilai Rp. 1.266 dan bongkar
muat Rp. 866.
3. Regular Outlet
Reguler outlet ini mandapatkankan produk dari distributor dan agen
dengan harga beli Rp. 28.000 dan harga jual Rp. 35.000.
4. Konsumen
Konsumen mendapatkan produk dari dua saluran yang pertama
darireguler outlet yang meletakkan barang dengan hargayang cukup
tinggi, yaitu Rp. 35.000. Sedangkakan ada yang mendapatkan barang
dari distriibutor langsung, yaitu dengan harga Rp. 25.000
Rantai Nilai
Pemasok PEMASOK

Pengolahan

Penjual

Konsumen
• Pembahasan

Dari bagandiatas dapat disimpulkan,bahwa rantai nilai ini


memiliki 3 pola, antara lain :

1) pemasok -> produsen -> distributor & agen -> reguler outlet
->konsumen

2) Pemasok -> produsen -> agen -> konsumen

3) Pemasok -> produsen -> konsumen

Dari ketiga pola ini dapat dilihat perbandingan margin keuntugan


sebagai berikut :
Saluran Pemasaran II Saluran Pemasaran III
Saluran Pemasaran I
No Keterangan
Harga (Rp/kg) Harga (Rp/kg) Harga (Rp/kg)

Produsen
Harga Jual 23.000 23.000 25.000

Biaya Produksi 11.749,36 11.749,36 11.749,36

1
Biaya Pengemasan 4.041,67 4.041,67 3.375

Marjin 11.250,64 11.250,64 13.250,64

Keuntungan 7.208,97 7.208,97 9.875,64

Distriutor/Agen

Harga Beli 23.000 23.000

Harga Jual 28.000 35.000

2 Biaya Pemasaran 2.133,34 3.900

Pengangkutan 1.266.67 2.200

Bongkar Muat 866,67 1.700

Marjin 5.000 12.000

Keuntungan 2.866,67 8.100


Regular Outlet

Harga Beli 28.000

Harga Jual 35.000


3

Marjin 7.000

Keuntungan 7.000

Konsumen Akhir

4
Harga Beli 35.000 35.000 25.000

5 Total Marjin Pemasaran 23.250,64 23.250,64 13.250,64

6 Total Keuntungan 17.075,64 15.308,97 9.875,64


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai