Anda di halaman 1dari 18

BIOMEDIK

(ANATOMI FISIOLOGI PERNAPASAN DAN GANGGUAN


SISTEM PERNAPASAN)

Dosen Pengampu : dr. Achmad Farchanny, MKM

Nama Kelompok :
 Alfachreza Rivaldo (172510022)
 Fitri Yanti (172510012)
 Meureina Fitrianessa (172510015)
 Muhammad Gunawan (172510023)
 Vasha Anjalina (172510018)
DEFINISI PERNAPASAN
Pernapasan (Respirasi) adalah peristiwa
menghirup udara dari luar yang mengandung
(oksigen) serta menghembuskan udara yang
banyak mengandung karbondioksida sebagai
sisa dari oksidasi keluar dari tubuh.
Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan
menghembuskan disebut ekspirasi.
Fungsi Utama Sistem Fungsi Non-Vital :
Pernapasan :
 Menyediakan oksigen  Mencium bau
untuk respirasi seluler  Memproduksi suara
 Menghilangkan produk
samping, karbon dioksida
 Homeostatis ph darah
ANATOMI SISTEM PERNAPASAN
 Rongga Hidung (Hidung merupakan organ
utama saluran pernapasan yang langsung
berhubungan dengan dunia luar )
 Fungsi Hidung : sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara melalui proses pernapasan
untuk mempertahankan dan menghangatkan
udara yang masuk, sebagai filter dalam
membersihkan benda asing yang masuk dan
berperan untuk resonansi suara, sebagai tempat
reseptor alfaktorius
 Faring merupakan tempat persimpangan antara
jalan pernapasan dan jalan makanan, terdapat di
bawah dasar tengkorak, di belakang rongga
hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang
leher
 Laring (merupakan saluran
pernapasan yang terletak antara
orofaring dan trakea )
 Fungsi Laring : sebagai jalan
masuknya udara, membersihkan
jalan masuknya makanan ke
esofagus dan sebagai produksi
suara.
 Laring juga sering di sebut
sebagai kotak suara yang terdiri
atas Epiglotis dan Glotis.
 Trakea merupakan organ
tabung antara laring sampai
dengan puncak paru,
panjangnya sekitar 10-12
cm, setinggi servikal 6-
torakal 5 disebut juga
batang tenggorokan ujung
trakea bercabang menjadi
dua bronkus yang disebut
karina
 Bronkus merupakan cabang dari trakea yang
bercabang dua ke paru-paru kanan dan paru-paru
kiri. Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar
diameternya. Bronkus kiri lebih horizontal, lebih
panjang dan lebih sempit.
 Bronkus bercabang menjadi bronkiolus
(mengadung kelenjar submukosa yang
memproduksi yang membentuk selimut tidak
terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas).
 Bronkiolus membentuk percabangan menjadi
bronkiolus terminalis (yang tidak mempunyai
kelenjar lendir dan silia).
 Bronkiolus terminalis kemudian menjadi
bronkiolus respiratori. Bronkiolus respiratori
dianggap sebagai saluran transisional antara jalan
napas konduksi dan jalan udara pertukaran gas.
 Paru-Paru merupakan sebuah alat tubuh
yang sebagian besar berada pada rongga
dada bagian atas, di bagian samping di
batasi oleh otot dan rusuk dan di bagian
bawah di batasi oleh diafragma yang
berotot kuat. Kedua paru dipisahkan oleh
mediastinum sentral yang berisi jantung
dan beberapa pembuluh darah besar.
Setiap paru mempunyai apeks dan basis
Paru kanan lebih besar dan terbagi
menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris
Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2
lobus Lobos-lobus tersebut terbagi lagi
menjadi beberapa segmen sesuai dengan
segmen bronkusnya.
 Alveolus Merupakan bagian
terminal cabang-cabang bronkus
dan bertanggung jawab akan
struktur paru-paru yang
menyerupai kantong kecil terbuka
pada salah satu sisinya dan tempat
pertukaran O2 dan CO2 Terdapat
sekitar 300 juta yang jika bersatu
membentuk satu lembar akan
seluas 70 m2.
FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN
Fungsi paru – paru ialah pertukaran
gas oksigen dan karbon dioksida.
Pada pernapasan melalui paru-paru
atau pernapasan eksternal, oksigen
dipungut melalui hidung dan mulut Di dalam paru-paru, karbon dioksida, salah
pada waktu bernapas, oksigen masuk satu hasil buangan metabolisme, menembus
melalui trakea dan pipa bronkial ke membran alveoler-kapiler dari kapiler darah
alveoli, dan dapat berhubungan erat ke alveoli dan setelah melalui pipa bronkial
dengan darah di dalam kapiler dan trakea, dinapaskan keluar melalui hidung
pulmonaris. dan mulut. Semua proses ini diatur sedemikian
sehingga darah yang meninggalkan paru-paru
menerima jumlah tepat CO2 dan O2
GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN
AKIBAT LINGKUNGAN
 Faringitis (Faringitis
adalah radang pada faring
karena infeksi sehingga
timbul rasa nyeri pada
waktu menelan makanan
ataupun kerongkongan
terasa kering. Gangguan
ini disebabkan oleh
infeksi bakteri atau virus
dan merokok) ex :
Streptococcus pharyngitis
 Asma merupakan penyakit radang paru-paru yang menimbulkan serangan sesak
napas dan mengi yang berulang. Otot dinding saluran udara berkontraksi seperti
kejang, menyebabkan saluran udara menyempit, sehingga terjadi serangan sesak
napas. Penyempitan diperburuk oleh sekresi lendir yang berlebihan.
 influenza disebabkan oleh virus
influenza. Gejala yang
ditimbulkan antara lain pilek,
hidung tersumbat, bersin-bersin,
dan tenggorokan terasa gatal.
Influenza merupakan suatu
penyakit infeksi akut saluran
pernapasan terutama ditandai
oleh demam, gigil, sakit otot,
sakit kepala dan sering disertai
pilek, sakit tenggorok dan batuk
yang tidak berdahak
 Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau
sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus,
menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.
 Tuberculosis (TBC) adalah
penyakit yang disebabkan oleh
infeksi kuman Mycobacterium
tuberkulosis yang bersifat
sistemik, yang dapat
bermanifestasi pada hampir
semua organ tubuh dengan lokasi
terbanyak di paru yang biasanya
merupakan lokasi infeksi primer.
Bakteri ini menyerang paru-paru
sehingga pada bagian dalam
alveolus terdapat bintil-bintil.
Penyakit ini menyebabkan proses
difusi oksigen yang terganggu
karena adanya bintik-bintik kecil
pada dinding alveolus.

Anda mungkin juga menyukai