Anda di halaman 1dari 18

ENTOMOLOGI

“ORDO SIPHONAPTERA

Dosen pengampu : Drh. Ismudiyanto,Msc


Oleh :
M.Gunawan : 172510021
Yulianur hasanah :172510008
Klasifikasi Pinjal

Pinjal masuk ke dalam ordo Siphonaptera


yang pada mulanya dikenal sebagai ordo
Aphniptera. Ordo Siphonaptera terdiri atas tiga
super famili yaitu Pulicoidea, Copysyllodea
dan Ceratophylloidea.
Morfologi Pinjal

Tidak bersayap, memiliki tungkai panjang, dan


koksa-koksa sangat besar,Tubuh gepeng di
sebelah lateral dilengkapi banyak duri yang
mengarah kebelakang dan rambut keras, Sungut
pendek dan terletak dalam lekuk-lekuk didalam
kepala, Bagian mulut tipe penghisap dengan 3
stilet penusuk, Metamorfosis sempurna (telur-
larva-pupa-imago).
Lanjutan …

Perbedaan antara jantan dan betina dapat dilihat dari


struktur tubuhnya, yaitu jika jantan pada ujung
posterior bentuknya seperti tombak yang mengarah
ke atas dan antenna lebih panjang, sedangkan tubuh
betina berakhir bulat dan antenna nya lebih pendek
dari jantan. Pinjal dewasa berwarna hitam kecoklatan,
tapi tampak hitam kemerahan setelah makan darah.
Pinjal dewasa panjangnya 3-4mm.
Daur Hidup Pinjal

Pinjal termasuk serangga Holometabolaus atau


metamorfosis sempurna karena daur hidupnya
melalui 4 stadium yaitu : telur-larva-pupa-
dewasa.
• Tahap Telur
Seekor kutu betina dapat bertelur 50 telur per
hari di hewan peliharaan. Telurnya tidak lengket,
mereka mudah jatuh dari hewan peliharaan dan
menetas dalam dua atau lima hari.
• Tahap Larva
Setelah menetas, larva akan menghindar dari
sinar ke daerah yang gelap sekitar rumah dan
makan dari kotoran kutu loncat (darah kering
yang dikeluarkan dari kutu loncat).
• Tahap Pupa
Lama tahap ini rata-rata 8 sampai 9 hari.
Tergantung dari kondisi cuaca, ledakan
populasi biasanya terjadi 5 sampai 6 minggu
setelah cuaca mulai hangat.

• Tahap Dewasa
Kutu loncat dewasa keluar dari kepompongnya
waktu mereka merasa hangat, getaran dan
karbon dioksida yang menandakan ada host di
sekitarnya.
SPESIES ORDO SIPHONAPTERA

GENUS CTENOCEPHALIDAE
• Klasifikasi
Klasifikasi Ctenocephalus felis adalah sebagai
berikut :
Golongan : Animalia
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Siphonaptera
Family : Pulicidae
Genus : Ctenocephalidae
Spesies : Ctenocephalides felis
GENUS XENOPSYLLA
• Klasifikasi
Golongan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Siphonaptera
Family : Pulicidae
Genus : Xenopsylla
Spesies : Xenopsylla cheopsis
GENUS ECHIDNOPHAGA
• Klasifikasi
Golongan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Siphonaptera
Family : Pulicidae
Ordo: Siphonaptera
Genus: Echidnophaga
Spesies : Echidnophaga gallinacea
AGEN PATOGEN YANG DAPAT DITULARKAN

Pinjal yang menghisap darah inang juga


menimbulkan rasa sangat gatal karena ludah
yang mengandung zat sejenis histamine dan
mengiritasi kulit. Akibatnya hewan terlihat
sering menggaruk maupun mengigit daerah
yang gatal terutama di daerah ekor,
selangkangan dan punggung.
Pinjal dapat mempengaruhi kesehatan hewan
peliharaan seperti di bawah ini:

1. Flea Allergy Dermatitis (FAD). Penyakit kulit


alergi pinjal. Waktu seekor kutu menggigit hewan
peliharaan,ia memasukan ludah ke dalam kulit.
Tidak saja hewan peliharaan akan menggaruk atau
mengigit-gigit berlebihan di daerah ekor,
selangkangan atau punggung, jendolan juga akan
muncul di sekitar leher dan punggung.
2. Cacing Pita Dipylidium canium. Cacing pita
(tapeworm) disalurkan oleh pinjal pada tahap
larva waktu makan di lingkungan hewan
peliharaan.
3. Anemia terjadi pada yang muda, yang tua
atau pun yang sakit, jika terlalu banyak kutu
loncat yang menghisap darahnya. Gejala
anemia termasuk, gusi pucat, lemas dan lesu
pada hewan peliharaan.
CARA PENGENDALIAN DAN
KONTROL
• Pengendalian
Untuk mencegah penyebaran penyakit yang
disebabkan oleh pinjal maka perlu dilakukan
tindakan pengendalian terhadap arthopoda
tersebut. Upaya yang dapat dilakukan, antara
lain melalui penggunaan insektisida.
Selain itu, dapat juga dengan cara:
1. Mekanik atau Fisik
Pengendalian pinjal secara mekanik atau fisik
dilakukan dengan cara membersihkan karpet, alas
kandang, daerah di dalam rumah yang biasa
disinggahi tikus atau hewan lain
2. Kimia
Pengendalian pinjal secara kimiawi dapat dilakukan
dengan menggunakan insektisida. Secara umum untuk
mengatasi pinjal, formulasi serbuk (dust) dapat
diaplikasikan pada lantai rumah dan tempat jalan lari
tikus.

Anda mungkin juga menyukai