Anda di halaman 1dari 59

Program

Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Kejang Pada Neonatus

Tim PONEK Nasional & regional

1
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Gambaran Umum Modul: Tujuan


Tujuan modul ini adalah
untuk mendiagnosis dan melakukan
tatalaksana kejang pada neonatus

2
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Gambaran Umum Modul: Latar Belakang


•Kejang pada neonatus merupakan kedaruratan medis
•Mortalitas dan morbditas tinggi
•Perlu diagnosis dan tatalaksana yang cepat.
•Dokter harus mampu mengenali kejang, menentukan
kemungkinan penyebabnya dan melakukan tatalaksana yang
tepat. Tentukan prognosis berdasarkan jenis dan manifestasi
kejang dan orang tua diberi informasi dengan cara
bijaksana.

3
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Definisi Kejang pada Neonatus

Kejang merupakan gangguan sepintas


fungsi otak yang bermanifestasi sebagai
cedera episodik pada kesadaran yang
berkaitan dengan kegiatan motorik atau
otonom.

4
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Kejang Epileptik dan Non-Epileptik


Menurut asal patologi dan neuronal, kejang
dibagi 2  kejang epileptik dan non epileptik.
• Kejang epileptik berasal dari saraf kortikal dan
berkaitan dengan perubahan EEG.
• Kejang non-epileptik berawal dari subkortikal
dan biasanya tidak terdapat kelainan pada EEG.
- dirangsang oleh stimuli dan dipengaruhi oleh
kekangan dan perubahan posisi tubuh.
5
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Kejadian Kejang Pada neonatus


• Kejadiannya meliputi 0,5% dari semua neonatus
baik cukup bulan maupun kurang bulan.
• Kejadiannya lebih tinggi pada bayi kurang bulan
(3,9%) pada bayi dengan usia kehamilan < 30
minggu).
• Bentuk kejang pada neonatus tidak khas
sehingga banyak yang tidak teridentifikasi

6
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Jenis dan Presentasi Klinis Kejang


Pada neonatus
Empat jenis kejang yang sering ditemui pada
neonatus:
• Kejang Tonik
 Kejang Klonik
 Kejang Mioklonik
 Kejang “subtle”
7
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Kejang Tonik
• Kejang tonik dapat berbentuk umum atau fokal.
• Terutama pada bayi preterm (< 37 minggu)
• Ekstensi pada ekstremitas atas dan bawah (postur
deserebrasi)
• Fleksi pada ekstremitas atas dan ekstensi pada ekstremitas
bawah
• Merupakan tanda ICH berat pd bayi prematur

8
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Kejang Tonik Focal


• Terlihat dari postur asimetris dari salah satu
ekstremitas atau batang tubuh atau deviasi tonik
kepala atau mata.

• Sebagian besar kejang tonik terjadi bersamaan


dengan penyakit sistem syaraf pusat yang difus
dan perdarahan intraventrikular.

9
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Kejang Klonik
• Biasanya >>>terjadi pada neonatus cukup bulan (>37
minggu) />2500 gram.
• Fokal atau multifokal
• Terdiri dari gerakan kejut pada ekstremitas yang perlahan
dan berirama (1-3 /menit).
• Setiap gerakan terdiri dari satu fase gerakan yang cepat dan
diikuti oleh fase yang lambat.
• Perubahan posisi atau memegang ekstremitas yang
bergerak tidak akan menghambat gerakan tersebut.
10
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Kejang Klonik (lanjutan)

• Tidak terjadi hilang kesadaran.


• Berkaitan dengan trauma fokal, infarks atau
gangguan metabolik.

11
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Kejang Mioklonik
Kejang mioklonik fokal, multi-fokal atau umum.
• Kejang mioklonik fokal biasanya melibatkan otot
fleksor pada ekstremitas.
• Kejang mioklonik multi-fokal terlihat sebagai gerakan
kejutan yang tidak sinkron pada beberapa bagian
tubuh.
• Kejang mioklonik umum terlihat sangat jelas berupa
fleksi masif pada kepala dan batang tubuh dengan
ekstensi atau fleksi pada ekstremitas. Kejang ini
berkaitan dengan patologi SSP yang difus.
12
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Kejang “subtle”
>>> preterm dibanding aterm
Gerakan stereotip ekstremitas seperti gerakan
mengayuh sepeda atau berenang.
Deviasi atau gerakan kejut pada mata dan mengedip
berulang.
Ngiler, gerakan menghisap atau mengunyah.
Apnea atau perubahan tiba-tiba pada pola pernapasan.
Fluktuasi yang berirama pada tanda vital.
13
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Gerakan ringan yang bukan kejang

 Jitteriness
 Apnea pada saat tidur
 Gerakan menghisap yang terisolasi
 Mioklonik ringan saat tidur

14
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir

GAMBARAN KLINIK
Health Services
Program dan Anak.

15
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir

GAMBARAN KLINIK
Health Services
Program dan Anak.

Myelinisasi belum sempurna

16
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir

GAMBARAN KLINIK
Health Services
Program dan Anak.

Myelinisasi belum sempurna

lobus temporalis :
Sinaptogenesis & mielinisasi lebih pesat

17
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir

GAMBARAN KLINIK
Health Services
Program dan Anak.

Myelinisasi belum sempurna

lobus temporalis :
Sinaptogenesis & mielinisasi lebih pesat

Rangsang : menetap pada hemisfer / menyeberang ke hemisfer,


kontra lateral tetapi tidak berlangsung sekaligus bersama-sarna

18
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir

GAMBARAN KLINIK
Health Services
Program dan Anak.

Myelinisasi belum sempurna

lobus temporalis :
Sinaptogenesis & mielinisasi lebih pesat

Rangsang : menetap pada hemisfer / menyeberang ke hemisfer,


kontra lateral tetapi tidak berlangsung sekaligus bersama-sarna

Sinkronisasi bilateral rangsang tidak terjadi

19
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir

GAMBARAN KLINIK
Health Services
Program dan Anak.

Myelinisasi belum sempurna

lobus temporalis :
Sinaptogenesis & mielinisasi lebih pesat

Rangsang : menetap pada hemisfer / menyeberang ke hemisfer,


kontra lateral tetapi tidak berlangsung sekaligus bersama-sarna

Sinkronisasi bilateral rangsang tidak terjadi

Aktivitas epileptik : daerah temporal & sub kortikal

20
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir

GAMBARAN KLINIK
Health Services
Program dan Anak.

Myelinisasi belum sempurna

lobus temporalis :
Sinaptogenesis & mielinisasi lebih pesat

Rangsang : menetap pada hemisfer / menyeberang ke hemisfer,


kontra lateral tetapi tidak berlangsung sekaligus bersama-sarna

menyeringai
Sinkronisasi bilateral rangsang tidak terjadi
mengunyah

Aktivitas epileptik : daerah temporal & sub kortikal

21
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir

GAMBARAN KLINIK
Health Services
Program dan Anak.

Myelinisasi belum sempurna

lobus temporalis :
Sinaptogenesis & mielinisasi lebih pesat

Rangsang : menetap pada hemisfer / menyeberang ke hemisfer,


kontra lateral tetapi tidak berlangsung sekaligus bersama-sarna

menyeringai
Sinkronisasi bilateral rangsang tidak terjadi
mengunyah

Aktivitas epileptik : daerah temporal & sub kortikal menelan

berkedip-kedip
22
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir

GAMBARAN KLINIK
Health Services
Program dan Anak.

Myelinisasi belum sempurna

lobus temporalis :
Sinaptogenesis & mielinisasi lebih pesat

Rangsang : menetap pada hemisfer / menyeberang ke hemisfer,


kontra lateral tetapi tidak berlangsung sekaligus bersama-sarna

menyeringai
Sinkronisasi bilateral rangsang tidak terjadi
mengunyah

Aktivitas epileptik : daerah temporal & sub kortikal menelan

berkedip-kedip
23
perubahan ritme pernapasan
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Health Services
Program dan Anak.

Patofisiologi kejang neonatus 24


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Iskemia Health Services
Program dan Anak.

Patofisiologi kejang neonatus 25


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Iskemia Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Patofisiologi kejang neonatus 26


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Iskemia Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi ATP

Patofisiologi kejang neonatus 27


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Iskemia Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Patofisiologi kejang neonatus 28


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Iskemia Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Patofisiologi kejang neonatus 29


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Iskemia Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Natrium ke dalam sel>>

Patofisiologi kejang neonatus 30


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Iskemia Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Patofisiologi kejang neonatus 31


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Iskemia Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Patofisiologi kejang neonatus 32


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Iskemia
Iskemia Hipoglikemia
Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Hipokalsemia
Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Patofisiologi kejang neonatus 33


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia
Hipoksemia Iskemia
Iskemia Hipoglikemia
Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Hipokalsemia
Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Patofisiologi kejang neonatus 34


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia
Hipoksemia Iskemia
Iskemia Hipoglikemia
Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Hipokalsemia
Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Depolarisasi

Patofisiologi kejang neonatus 35


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia
Hipoksemia Iskemia
Iskemia Hipoglikemia
Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Hipokalsemia
Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Depolarisasi
Depolarisasi

Pelepasan muatan listrik berlebihan.

Patofisiologi kejang neonatus 36


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia
Hipoksemia Iskemia
Iskemia Hipoglikemia
Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Hipokalsemia
Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Depolarisasi
Depolarisasi

Pelepasan muatan listrik berlebihan. KEJANG

Patofisiologi kejang neonatus 37


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia
Hipoksemia Iskemia
Iskemia Hipoglikemia
Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP Enzym Glutamic
Enzym GlutamicAcid
AcidDecarboxylase
Decarboxylase↓ ↓

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Hipokalsemia
Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Depolarisasi
Depolarisasi

Pelepasan muatan listrik berlebihan. KEJANG

Patofisiologi kejang neonatus 38


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia
Hipoksemia Iskemia
Iskemia Hipoglikemia
Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP Enzym Glutamic
Enzym GlutamicAcid
AcidDecarboxylase
Decarboxylase↓ ↓

Perubahan permeabilitas membran neuron GABA ↓

Pompa Sodium Potasium gagal

Hipokalsemia
Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Depolarisasi
Depolarisasi

Pelepasan muatan listrik berlebihan. KEJANG

Patofisiologi kejang neonatus 39


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia
Hipoksemia Iskemia
Iskemia Hipoglikemia
Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP Enzym Glutamic
Enzym GlutamicAcid
AcidDecarboxylase
Decarboxylase↓ ↓

Perubahan permeabilitas membran neuron GABA ↓

Pompa Sodium Potasium gagal Excitatory > Inhibitory

Hipokalsemia
Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Depolarisasi
Depolarisasi

Pelepasan muatan listrik berlebihan. KEJANG

Patofisiologi kejang neonatus 40


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia
Hipoksemia Iskemia
Iskemia Hipoglikemia
Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP Enzym Glutamic Acid Decarboxylase ↓

Perubahan permeabilitas membran neuron GABA ↓

Pompa Sodium Potasium gagal Excitatory > Inhibitory

Hipokalsemia
Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Depolarisasi
Depolarisasi

pelepasan muatan listrik berlebihan. KEJANG

Patofisiologi kejang neonatus 41


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Penyebab Kejang Yang Paling Sering


• HIE / asfiksia
• Infeksi (TORCH, meningitis, septicemia)
• Hipoglikemia, hipokalsemia,
hypomagnesemia
• Perdarahan SSP (intraventrikular, subdural,
trauma, dll.)

42
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Penyebab Kejang Yang Jarang

 Kelainan bawaan otak


 Kesalahan metabolisme bawaan
 Gejala penghentian obat pada ibu (heroin,
barbiturat, metadon, kokain, dll.)
 Kernikterus
 Ketergantungan Pyridoxine (B6)
 Hiponatremia
43
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Penyebab Kejang

Biasanya terdapat lebih dari


satu penyebab utama

44
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Diagnosis Kejang

– Lakukan anamnesis riwayat ibu dan


obstetri

45
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Utama
 Glukosa darah
 Kalsium dan magnesium darah
 Pemeriksaan darah lengkap, diferensiasi leukosit dan
trombosit
 Elektrolit
 Analisis Gas Darah
 Analisis dan kultur cairan cerebrospinalis
 Kultur darah 46
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Pemeriksaan Laboratorium (lanjutan)

Pemeriksaan lainnya
 Titer TORCH, kadar amonia, USG kepala dan
asam amino dalam urine.
 EEG: Normal pada sekitar 1/3 kasus
 USG kepala: Untuk perdarahan dan luka parut
 CT Scan: Untuk mendiagnosis malformasi dan
perdarahan otak

47
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Tatalaksana Kejang

Tujuan tatalaksana
• Mencapai homeostasis sistemik (Jalan
napas, pernapasan dan sirkulasi).
• Mengoreksi penyebab utamanya, jika
mungkin.

48
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Tatalaksana Medis Untuk Kejang

 larutan dextrose 10% (2cc/kg IV) secara empiris


kepada neonatus yang sedang mengalami kejang.
 kalsium glukonat (200mg/kg IV), jika dicurigai adanya
hipokalsemia.
 obat anti kejang

49
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Tatalaksana Medis Untuk Kejang

• Waspada dalam melakukan tatalaksana


kejang jenis apapun

50
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Menghentikan Kejang Dengan Anti Kejang


Obat Dosis Keterangan Efek Samping

Pheno- •Dosis awal: 10 - 20 • Merupakan obat • Hipotensi


barbital mg/kg.tambahkan 5 pilihan. • Apnea
mg/kg sampai • Berikan secara IV
maksimal 40 mg/kg selama 5 mnt .
•Pemeliharaan: 3-5 • Tingkat Terapeutik: • Pantau status
mg/kg/hari bagi 20-40 g/ml. pernapasan
dalam beberapa • Berikan IM, IV, atau selama
dosis dan berikan PO setiap 12 jam. pemberian dan
setiap 12 jam . periksa tempat
• Mulai terapi 12 jam
masuknya infus.
setelah dosis awal
51
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Menghentikan Kejang Dengan Anti


Kejang
Jika kejang tidak dapat dikendalikan dengan phenobarbital saja

Obat Dosis Keterangan Efek Samping


Phenytoin • Dosis awal: 15- • Berikan IV dgn kec. • Jangan berikan
20 mg/kg IV maksimal 0.5 mg/kg/min sec.IM.
selama 30 min. • Dosis rumatan: 4-8 • Keracunan
• Dosis rumatan: mg/kg/hari secara IV merupakan
3-5 mg/kg/hari cepat atau PO. masalah dengan
• Bagi dosis total dan obat ini
berikan IV setiap 12 jam • Aritmia Jantung
• Kerusakan otak

52
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Menghentikan Kejang Dengan Anti Kejang

Obat Dosis Keterangan Efek Samping

Benzo- • Lorazepam: • Berikan sec. IV. • Gawat napas,


diazepin 0.05 – 0.1 • Ulangi setiap 15 • Menghambat
mg/kg menit untuk 2-3 dosis pengikatan
• Diazepam: 0.1 – jika perlu. bilirubin
0.3 mg/kg/dosis. • Dosis maksimal terhadap
adalah 2-5 mg. albumin
• Dapat diberikan
sekali sebagai dosis
PO sebesar 0.1-0.3
mg/kg.
53
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Tatalaksana Kejang Secara Medis

• 0,2 ml/kg atau 2 ml Eq/kg Magnesium sulfat


50%
• Pada ketergantungan pyridoxine, berikan 50
mg pyridoxin IV untuk terapi. Kejang akan
berhenti dalam beberapa menit.
• Antibiotika diberikan jika dicurigai adanya
sepsis.
54
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Waktu Penghentian Obat Anti Kejang /


AEDS

• Tidak ada pedoman praktis yang spesifik untuk


waktu penghentian obat tersebut, tapi:
• Menghentikan AEDs dua minggu setelah kejang
terakhir dapat dilakukan karena pengobatan
berkepanjangan dapat berpengaruh buruk pada
perkembangan otak.

55
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Waktu Penghentian Obat Anti Kejang /


AEDS (lanjutan)

• Penghentian AEDs sebelum pulang umumnya


direkomendasikan kecuali neonatus menunjukkan
lesi otak yang signifikan pada hasil USG kepala
atau CT, atau tanda neurologis abnormal pada
saat keluar dari unit ini.

56
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Prognosis
• Prognosis terbaik • Hipokalsemia
dengan: • Ketergantungan Pyridoxine
• Perdarahan subarachnoid

• Hipoglikemia
• Prognosis lebih buruk • Anoksia
dengan: • Malformasi otak

• Malformasi otak (15-20%)


• Sekuelae: • Retardasi mental
• Cerebral palsy

57
PERBEDAAN ANTARA KEJANG DAN SERANGANKesehatan
Program
Ibu,

YANG MENYERUPAI KEJANG


Bayi Baru Lahir
Health Services
dan Anak. Program

Keadaan Kejang Menyerupai kejang


Onset Tiba-tiba Mungkin gradual
Lama serangan Detik / menit Beberapa menit
Kesadaran Sering terganggu Jarang terganggu
Sianosis Sering Jarang
Gerakan ekstremitas Sinkron Asinkron
Stereotipik serangan Selalu Jarang
Lidah tergigit atau luka lain Sering Sangat jarang
Gerakan abnormal bola mata Selalu Jarang
Fleksi pasif ekstremitas Gerakan tetap ada Gerakan hilang
Dapat diprovokasi Jarang Hampir selalu
Tahanan terhadap gerakan pasif Jarang Selalu
Bingung pasca serangan Hampir selalu Tidak pernah
Iktal EEG abnormal Selalu Hampir tidak pernah
Pasca iktal EEG abnormal Selalu Jarang
58
SUMBER : SMITH DKK (1998), IRAWAN M. 2002
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

59

Anda mungkin juga menyukai