Anda di halaman 1dari 33

KATARAK

Bagian Indra
Puskesmas Rongga
2018
DEFINISI

Penyakit mata yang ditandai dengan terdapat


penumpukan protein pada lensa yang membuatnya
berawan/mengeruhnya lensa mata, sehingga
membuat penglihatan kabur.
Hal ini dikarenakan cahaya yang melalui lensa tidak
fokus ke retina, yang pada akhirnya penglihatan
akan terlihat berkabut seperti melihat asap dan atau
kehilangan pengelihatan
Kondisi ini umumnya terjadi pada lansia, dan bisa
terjadi pada salah satu atau kedua mata sekaligus.
Meski demikian, katarak bukan jenis penyakit
menular.
• Proses degeneratif / bertambahnya usia
• Faktor keturunan
• Cacat bawaan sejak lahir
• Masalah kesehatan, misalnya diabetes
• Pengguanaan obat tertentu, khususnya
steroid
ETIOLOGI • Gangguan pertumbuhan
• Mata tanpa pelindung terkena sinar
matahari dalam waktu yang cukup lama
• Asap rokok
• Operasi mata sebelumnya
• Trauma (kecelakaan) pada mata
• Faktor-faktor lainnya yang belum
diketahui
KLASIFIKASI
Katarak dapat Menurut lokasi
diklasifikasikan dalam kekeruhannya
golongan berikut :  Katarak nukleus
Menurut kejadian  Katarak kortikal
 Katarak Developmental  Katarak subskapular
 Katara Degeneratif Menurut warna
Menurut Umur  Katarak nigra ( Hitam)
 Katarak kongenital  Katarak rubra (Merah)
 katarak juvenil  Katarak Brusnesecent
 katarak senil (coklat)
Menurut Konsistensi Menurut bentuk
 Katarak cair kekeruhan
 Katarak lunak  Katarak pungtata

 Katarak keras  Katarak stelata


 Katarak linier
KATARAK DEVELOPMENTAL
KATARAK KONGENITAL

 Katarak kongenital merupakan kekeruhan lensa


yang didapatkan sejak lahir, dan terjadi akibat
gangguan perkembangan embrio intrauterin.
Biasanya kelainan ini tidak meluas mengenai
seluruh lensa
KATARAK KONGENITAL LANJUTAN…
 Letak kekeruhan sangat tergantung pada
saat terjadinya gangguan metabolisme
serat lensa
 Katarak kongenital yang terjadi sejak
perkembangan serat lensa terlihat segera
setelah bayi Iahir sampai berusia 1 tahun
KATARAK KONGENITAL LANJUTAN…
 Katarak ini terjadi karena gangguan
metabolisme serat-serat lensa pada saat
pembentukan serat lensa akibat infeksi
virus atau gangguan metabolisme
jaringan lensa pada saat bayi masih di
dalam kandungan, dan gangguan
metabolisme oksigen.
PENGOBATAN KATARAK
KONGENITAL
 Tindakan pengobatan adalah operasi.
 Operasi katarak kongenital dilakukan
bila reflek fundus tidak tampak.
 Biasanya bila katarak bersifat total,
opersi dapat dilakukan pada usia 2 bulan
atau lebih muda bila telah dapat
dilakukan pembiusan
PENGOBATAN KATARAK
TERGANTUNG:
Katarak bilateral partial,
pengobatan lebih konservatif
Katarak total bilateral, sehingga sementara dapat dicoba
sebaiknya dilakukan dengan kacamata /midriatika,
pembedahan secepatnya segera bila kekeruhan yang progresif
katarak terlihat disertai dengan mulainya tanda-
tanda juling dan ambliopia
dilakukan pembedahan.

Katarak total unilateral,


dilakukan pembedahan 6 bulan
sesudah terlihat atau segera
sebelum terjadinya juling, bila
terlalu muda akan mudah terjadi
ambliopia bila tidak dilakukan
tindakan segera
KATARAK JUVENIL
 Pada usia kurang dari 9 tahun & lebih dari 3 bulan.
 Kelanjutan katarak congenital,penyakit sistemik /
metabolic dan penyakit lainnya seperti :
1. Katarak metabolic ;
 Katarak diabetic dan galaktosemia (gula)

 Katarak hipokalsemik

 Katarak defisiensi gizi

 Katarak berhubungan dengan kelainan metabolic


KATARAK JUVENIL
2. Otot : distrofi miotonik
3. Katarak traumatic
4. Katarak komplikata
a) Kelainan congenital dan herediter (siklopia, koloboma,
mikroftalmia, aniridia, pembuluh hialoid persisten,
heterokromia iridis.).
b) Katarak degenerative (dengan myopia dan distrofia
vitreoretinal), seperti wagner dan retinitis pigmentosa dan
neoplasma)
c) Katarak anoksik
d) Toksik (kortikosteroid sistemik atau topical, ergot, naftalein,
dinitrofenol, triparanol (MER-29), antikholinesterase,
klorpromazin, miotik, busulfan, dan besi).
e) Lain-lain kelainan congenital, sindrom tertentu, disertai
kelainan kulit (sindermatik), tulang (
f) Katarak radiasi.
1. KATARAK SENILIS

gejala adalah distorsi penglihatan


dan pengihatan yang semakin kabur.

Katarak ini biasanya berkembang


lambat selama beberapa tahun, dan
pasien mungkin meninggal sebelum
timbul indikasi pembedahan.

eksraksi lensa akan secara definitif


akan memperbaiki ketajaman
penglihatan pada lbih dari 90%
kasus.
3. STADIUM MATUR
1. STADIUM INSIPIEN Kekeruhan telah mengenai seluruh
Pada stadium ini belum massa lensa, sehingga semua sinar
menimbulkan gangguan visus. yang melalui pupil dipantulkan
Kekeruhan terutamaterdapat pada kembali ke permukaan anterior lensa.
bagian perifer. Gambaran ini disebut Visus 1/300. Di pupil tampak lensa
Spokes of wheel seperti mutiara.

4. STADIUM HIPERMATUR
2. STADIUM IMATUR terjadi proses degenerasi lanjut yang
dapat menjadi keras atau lembek dan
Sebagian lensa keruh. Visus 6/60 –
mencair. Massa lensa yang
1/60. Kekeruhan ini terutama
berdegenerasi keluar dari kapsul
terdapat dibagian posterior dan
lensa sehingga lensa menjadi
bagian belakang nukleus lensa.
mengecil, bewarna kuning dan
Shadow test (+),
kering. Visus pada stadium ini 1/300
– 1/~.
IMATUR MATUR HIPERMATUR

Kekeruhan Sebagian Seluruh Masif

Cairan Lensa Bertambah (air Normal Berkurang (air


masuk) dan masa lensa
berkurang)
Iris Terdorong Normal Tremulans

Bilik Mata Dangkal Normal Dalam


Depan
Sudut Bilik Sempit Normal Terbuka
Mata
Shadow Test Positif Negatif Negatif

Penyulit Glaukoma Uveitis dan


Glaukoma
KATARAK IMATUR

Uji bayangan iris


Bayangan iris pada lensa keruh
Terdapat uji bayangan iris positif pada
katarak imatur
KATARAK MATUR

 Kekeruhan lensa total


 Mata tenang

 Pupil kecil dan dibesarkan dengan


midiriatik
KATARAK HIPERMATUR
 Katarak Morgagni
 Nukleus lensa
(warna sedikit
coklat) terletak di
bagian bawah lensa
 Terdapat tanda
penyulit glaukoma
 Kornea keruh
 Pupil lebar
Penderita Katarak sering
merasa silau siang hari terik
atau malam hari bila terkena
cahaya lampu dan nyaman pada
kondisi remang-remang
misalnya sore hari
2. KATARAK KOMPLIKATA
 Akibat penyakit mata lain seperti radang, dan
proses degenerasi seperti ablasi retina, retinitis
pigmentosa, glaucoma, tumor intraocular, iskemia
ocular, nekrosis anterior segmen, buftalmos, akibat
suatu trauma dan pasca bedah mata.
 disebabkan penyakit sistemik endokrin(diabetes
melitus, hipoparatiroid,galaktosemia,dan miotonia
distrofi) dan keracunan obat (tiotepa intravena,
steroid local lama, steroid sistemik, oral
kontraseptik dan miotika antikolinesterase).
 Memberikan tanda khusus dimana mulai katarak
selamanya didaerah bawah kapsul atau pada lapis
korteks, kekeruhan dapay difus, pungtata, linear,
rosete, reticulum dan biasanya terlihat vakuol.
 Dikenal 2 bentuk :Polus posterior mata dan polus
anterior bola mata.
Pemeriksaan katarak

 Visus dasar dan visus koreksi terbaik


 Reflex pupil

 Tekanan intra ocular

 Pemeriksaan fundus, fundus reflex

 Keadaan umum

 pemeriksaan fungsi macula dan USG (biometri


pengukuran power IOL)
KOMPLIKASI KATARAK
1. Lens induced glaucoma
Katarak dapat berubah menjadi glaukoma dalam 3 cara :
 Phacomorphic glaucoma

 Phacolytic glaucoma

 Phacotoxic Glaucoma

2. Lens Induced Uveitis


3. Subluksasi atau Dislokasi Lensa
Pada stadium hipermatur, zonula zinii pada lensa dapat melemah
dan rusak. Hal ini menyebabkan subluksasi lensa, dimana sebagian
zonula zinii tetap utuh dan terdapat bagian sisa lensa, atau dislokasi,
dimana seluruh bagian zonula zinii telah rusak dan tidak ada sisa
lensa.
TEKNIK OPERASI KATARAK
 Intra-Capsular Cataract Extraction (ICCE)
1. Pengambilan lensa secara in toto sebagai satu
potongan utuh, dimana nukleus dan korteks diangkat
didalam kapsul lensa dengan menyisakan vitreus dan
membrana Hyaloidea.
2. Teknik ini digunakan dalam kasus tertentu antara lain
bila terjadi subluksasio lensa atau dislokasi lensa.
 Extra-Capsular Cataract Extraction (ECCE)
1. Nukleus dan korteks diangkat dari kapsul dan menyisakan kapsula
posterior yang utuh, bagian perifer dari kapsula anterior, dan
zonula zinii.
2. Selain menyediakan lokasi untuk menempatkan IOL, juga dapat
dilakukan pencegahan prolaps vitreus dan sebagai pembatas
antara segmen anteror dan posterior
3. Menurunkan kemungkinan komplikasi vitreus loss, edem kornea,
ICCE ECCE
Pengangkatan lensa Lensa diangkat in toto Nukleus lensa diangkat dari kapsul

Kapsula posterior dan Diangkat Utuh


Zonula Zinii
Insisi Lebih besar (10 mm) Lebih kecil
Iridektomi perifer Dilakukan Tidak dilakukan
Waktu operasi Lebih lama Lebih cepat
Lokasi IOL Anterior chamber Posterior chamber
Keahlian Teknik lebih mudah Teknik lebih sulit
Biaya Lebih murah Lebih mahal
Komplikasi yang Prolaps vitreus, cystoid macular Katarak sekunder
muncul edema, endophtalmitis, aphakic
glaucoma
Komplikasi yang dapat Katarak sekunder Komplikasi pada ICCE
dihilangkan
Indikasi Dislokasi lensa, subluksasi lensa, Dapat untuk semua jenis katarak
Chronic lens induced uveitis, kecuali dengan kontra indikasi
Intra-lenticular foreign bodies
Kontraindikasi Pasien muda (< 35 tahun) yang Dislokasi lensa, subluksasi lensa
vitreus dan lensa nya masih
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai