Anda di halaman 1dari 23

FAKULTAS KEDOKTERAN REFARAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA OKTOBER 2018


MAHASISWA PROGRAM PROFESI DOKTER
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

RUBELLA

A Siti Nabila Nurfajri P Parawansa


PEMBIMBING : dr. Idham Jaya Sp.A (K)
BAB I
PENDAHULUAN
• Rubella atau Campak Jerman merupakan penyakit anak
menular yang biasanya ditandai dengan berbagai macam
gejala.
• Nama rubella berasal dari istilah Latin yang berarti "merah
kecil." Hal ini disebabkan oleh virus rubella, yang
merupakan anggota genus Rubivirus dari famili
Togaviridae.
BAB II
DEFINISI
• Rubella (German measles) merupakan suatu penyakit
virus yang umum pada anak dan dewasa muda, yang
ditandai oleh suatu masa prodromal yang pendek,
pembesaran kelenjar getah bening servikal, suboksipital
dan postaurikular, disertai dengan erupsi
EPIDEMIOLOGI

Usia 6-9 Tahun

Jenis
1 : 2
Kelamin

Kehamilan 30%

Vaksin 25-50%
ETIOLOGI

• Rubella disebabkan oleh virus


yang mengandung-RNA
pleomorfik
(famili Togaviridae, genus
Rubivirus)

• virusberada dalam sekresi


nasofaring, darah, tinja, dan
urin.
PATOMEKANISME

sel epitel saluran sistem limfatik


DROPLET pernafasan regional

Jaringan limfoid
Organ-organ lain viremia nasofaring
PATOMEKANISME
VIRUS RUBELLA VIREMIA

Persendian
SAL. Kulit Kel.Limpa
PERNAFASAN
Artralgia
Artritis
Batuk
Radang Tenggorokan Lymfadenopati Placenta/Fe
Rash tus
Lesi
CRS
MANIFESTASI KLINIS

MASA INKUBASI

MASA PRODROMAL

MASA EKSANTEMA
MANIFESTASI KLINIS

Masa • Masa inkubasi antara 14-21 hari


Inkubasi

Masa • Forschheimer spot


• Pembesaran kelenjar limfe bisa timbul 5-7 hari
Prodromal sebelum timbul eksantema


Masa Eksantema mulai retroaurikular meluas secara
craniocaudal ke bagian lain dari tubuh

Eksantema Limfadenopati merupakan suatu gejala klinis yang
penting pada rubella.
DIAGNOSA KLINIS
RUBELLA

GEJALA PEMERIKSAAN
KLINIS LAB

Demam Isolasi Virus


Mata kemerahan Pemeriksaan
sekret hidung, Serologi
darah,
hapusan tenggorok, air
Batuk Pemeriksaan
kemih, dan RNA
cairan Virus
serebrospinalis penderita
Ruam pada kulit a) Polymerase Chain Reaction
rubella dan CRS.
(PCR)
b) Reverse Transcription-Loop-
Limfadenopati Mediated Isothermal
Amplification (RT-LAMP)
DIAGNOSIS BANDING

RUBEOLA

ROSEOLA INFANTUM
RUBEOLA

GEJALA
KLINIS

Demam Coryza
3C Cought
Ruam pada kulit Conjungtivity
Kokplik spot
ROSEOLA INFANTUM

GEJALA
KLINIS

Demam
Irritable, Anoreksia
Ruam pada kulit
RUBELLA, RUBEOLA, ROSEOLA
RUBELLA, RUBEOLA, ROSEOLA
PENATALAKSANAAN

SUPPORTIF

MEDIKAMENTOSA

TANPA
KOMPLIKASI Antibiotik : kloramfenikol 75 mg/kgBB/hari
Ampicilin 100mg/kgBB/hari (7-10hari)
KOMPLIKASI

Ensefalopati Kortikosteroid Dexametasone


Antibiotik kloramfenikol 75 1 Tirah Baring
mg/kgBB/hari
mg/kgBB/hari
Ampicilin 100mg/kgBB/hari (7-10hari)
Bronkopneumonia Vitamin A
Kebutuhan cairan
Oksigen 2Liter/menit
Diet/Nutrisi
PENCEGAHAN

VAKSIN MMR

SKRINING RUBELLA PADA IBU


HAMIL

Congenital Rubella
Post Natal Rubella
Syndrome
PROGNOSIS

• Komplikasi rubella jarang dijumpai pada anak-anak


• Neuritis dan arthritis kadang-kadang terjadi, ensefalitis
serupa dengan ensefalitis pada rubeola.
BAB III
KESIMPULAN
• Rubella atau Campak Jerman merupakan penyakit anak
menular yang muncul dengan berbagai macam gejala.
Mekanisme penularan melalui droplet dari sekret
nasofaring penderita. Untuk mendiagnosa pasti suatu
rubella, dapat dilakukan dengan isolasi virus. Pengobatan
rubella merupakan pengobatan simptomatis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai