Anda di halaman 1dari 32

VISI, MISI, STRATEGI DAN

PROGRAM PENGEMBANGAN
PERMUKIMAN DAN
INFRASTRUKTUR KOTA
MEDAN

KONSULTASI PUBLIK 2
KONSULTASI PUBLIK 2

 Sosialisasi, mendapatkankan masukan,


dan penyepakatan dengan
stakeholder/pemangku kepentingan di
daerah mengenai Strategi pengembangan
permukiman dan infrastruktur perkotaan
serta kebutuhan program strategis
Isue Strategis dan Kebutuhan Kebijakan
Pengembangan Permukiman

Isue Strategis Pengembangan Kebutuhan Kebijakan Pengembangan


Issue Strategis Kota
Permukiman Permukiman
Kebutuhan pertumbuhan 1. Tingginya harga rumah 1. Peningkatan pemenuhan kebutuhan rumah
investasi, ekonomi dan layak huni dan terjangkau yang didukung
2. Daya beli masyarakat
pembiayaan pembangunan yang dengan PSU serta kepastian bermukim bagi
tinggi untuk menghadapi 3. Pembiayaan pembangunan masyarakat berpenghasilan menengah-bawah.
persaingan ekonomi global pemerintah dan investasi bidang 2. Pengembangan sistem pembiayaan yang
akuntabel, efisien dan berkelanjutan dalam
perumahan/permukiman yang
mendukung pemenuhan kebutuhan
terbatas perumahan dan permukiman yang layak dan
terjangkau melalui:
 Peningkatan akses MBM termasuk MBR
terhadap pembiayaan perumahan melalui
fasilitasi subsidi dan bantuan pembiayaan
perumahan.
 Peningkatan pendayagunaan sumber
pembiayaan untuk pembangunan perumahan
dan permukiman.

Pendekatan penanganan Property development,


yaitu kawasan permukiman akan dikelola secara
komersial agar ekonomi lokasi yang tinggi
dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi
kepentingan kawasan dan daerah.
Isue Strategis dan Kebutuhan Kebijakan
Pengembangan Permukiman

Isue Strategis Pengembangan Kebutuhan Kebijakan


Issue Strategis Kota
Permukiman Pengembangan Permukiman
Permasalahan Sosial Budaya, 1. Kelembagaan pembangunan perumahan 4. Pengembangan regulasi dan
pelayanan Umum dan dan permukiman yang berorientasi kebijakan untuk menciptakan
Kebutuhan Tata Pemerintahan kepada masyarakat dan bekerjasama iklim yang kondusif, serta
yang baik dengan swasta koordinasi pelaksanaan
kebijakan di tingkat Pusat dan
2. Status tanah
Daerah dalam pembangunan
3. Kurangnya masyarakat miskin untuk
perkim.
memperoleh akses yang luas dalam
5. Pengembangan regulasi dan
bidang perumahan dan pemukiman
kebijakan bidang pertanahan
dan penyediaan permukiman
bagi MBR

Metoda pendekatan penanganan


dengan Community Based
Development
Issue Strategis Pengembangan Kebutuhan Kebijakan
Issue Strategis Kota
Permukiman Pengembangan Permukiman
7. Pembangunan kota yang belum terbangun 6. Pengembangan Kasiba dan Lisiba di
secara terstruktur dalam satu konsep sub-sub pusat pemukiman kota yang
Tantangan Penataan Ruang dan pengembangan seperti Kasiba dan Lisiba dihubungkan dengan sistem jaringan
pengelolaan lingkungan yang 8. Terdapat konflik pemanfaatan ruang dengan infrastruktur yang terintegrasi.
kawasan lindung (sempadan sungai, pantai, Pendekatan penanganan dengan Kasiba
berkelanjutan
mangrove) dan budidaya (pengembangan dan Lisiba
pelabuhan, kawasan industri, CBD)
Penyediaan Permukiman dan 8. Kebutuhan rumah susun 7. Pembangunan rumah susun sederhana
9. Terdapatnya rumah Kumuh baik sewa maupun milik;
pelayanan infrastruktur belum
10. Masih rendahnya pelayanan sarana dan 8. Penyediaan PSU perumahan dan
memadai prasarana permukiman permukiman yang memadai, baik
berupa PSU kawasan untuk mendukung
pembangunan rumah layak huni
(mahyuni) dan Rusuna yang terdiri dari
kawasan skala besar dan kawasan non
skala besar serta PSU swadaya baik
dalam bentuk bantuan sosial PSU
swadaya maupun PSU komunal;
9. Peningkatan kualitas perumahan dan
permukiman kumuh;
Pembangunan rumah khusus, termasuk
rumah sederhana sewa untuk para
pekerja kawasan industri dan
karyawan pelabuhan.

Pendekatan penanganan Land Guide


Development dan Community Base
Development
• Terwujudnya permukiman
dan infrastruktur yang
Visi berkualitas dan
berkelanjutan tahun 2030
Misi 1. Meningkatkan pengadaan rumah tinggal hingga
tercapai pemenuhan kebutuhan rumah untuk
seluruh lapisan masyarakat

2. Pengembangan permukiman yang berkualitas


sesuai standart-standart pengembangan
perumahan dan permukiman nasional

3. Penataan lingkungan permukiman yang


berkualitas dan berkelanjutan

4. Pengembangan regulasi dan kebijakan bidang


pertanahan dan penyediaan permukiman yang
akomodatif dan responsif terhadap kebutuhan
pengembangan permukiman dan infrastruktur
yang berkualitas dan berkelanjutan
Meningkatkan pengadaan rumah tinggal hingga
Misi I : tercapai pemenuhan kebutuhan rumah untuk
seluruh lapisan masyarakat

Strategi :
• Penanganan permukiman padat dan kumuh
• Pemenuhan kebutuhan rumah dalam
menangani permasalah backlog yang ada di
Kota Medan.
• Penggalian sumber-sumber pembiayaan untuk
peningkatan pembangunan permukiman dan
infrastruktur
• Pengembangan kelembagaan pembangunan
Permukiman
Program Penanganan permukiman padat dan
kumuh :
Tipologi
a. permukiman padat dan kumuh nelayan
b. permukiman padat dan kumuh bantaran sungai
c. permukiman padat dan kumuh di pusat kota (Daerah CBD)

1. Penataan dan pembangunan serta peningkatan kualitas


kawasan permukiman kumuh
2. Konsolidasi lahan di kawasan permukiman kumuh
3. Penataan dan Pembangunan perumahan bagi nelayan
4. Pengendalian perumahan di sempadan sungai, sempadan rel
kereta api, di kawasan Mangrove
5. Urban Renewal kawasan kumuh di pusat primer dan sekunder
kota
6. Pembangunan rumah susun menggantikan kawasan kumuh di
pusat kota
Pengembangan
Water front

Strategi Pengembangan
Penataan Ruang Kota Medan
TAHUN 2030
Infill development
Struktur : polycentric
Pola Ruang :
waterfront development, intensifikasi/vertical
Intensifikasi/ development, infill development, human centered
vertical development, Green City-Kota Taman,
development redevelopment
redevelopment Sistem transportasi :
TOD, park & ride, parking building
Ketersediaan infrastruktur : green infrastructure,
Public Service : pola sebaran fasilitas, angkutan
sekolah
Green City- Pengendalian Pembangunan : development control
Kota Taman instruments, development standards

Infill development
Pengembangan
Water front
/Minapolitan)
Prioritas Penanganan
Permukiman Kumuh

Infill development
(Kasiba/lisiba)

Intensifikasi/
vertical
development
(Rumah Redevelopment/ Renewal
Susun)

Infill development
(Kasiba/Lisiba)
Program pemenuhan kebutuhan rumah
dalam menangani permasalah backlog

 Pembangunan perumnas
 Pembangunan rumah murah (Rumah Sederhana/RS)
 Pembangunan Rumah Sangat Sederhana (RSS).
 Pembangunan Rumah Susun dan Apatemen di pusat dan
sub pusat kota.
 Pembangunan Rusunawa
 Pembangunan Rumah khusus pegawai kawasan industry di
Belawan
 Pembangunan ruko
 Pembangunan rukan
 Pembangunan rumah karyawan
 Pembanggunan Real Estate
 Pembangunan rumah-rumah dengan kredit perbankan
 Pembangunan rumah swadaya
Program penggalian sumber-sumber pembiayaan
untuk peningkatan pembangunan permukiman dan
infrastruktur

 Peningkatan pendayagunaan sumber pembiayaan untuk


pembangunan perumahan dan permukiman dengan melibatkan
swasta.
 Pengembangan berbagai jenis dan mekanisme subsidi perumahan,
dapat berbentuk subsidi pembiayaan; subsidi prasarana dan sarana
dasar lingkungan perumahan dan permukiman;
 Mengembangkan subsidi silang dalam pembiayaan pembangunan
perumahan
 Pemberian stimulant bagi perumahan tidak layak huni
 Mengembangkan Kredit Pemilikan Rumah.
 Pengembangan peran perbankan dalam penyedian KPR (Kredit
Pemilikan Rumah)
 Peningkatan akses MBM termasuk MBR terhadap pembiayaan
perumahan melalui fasilitasi subsidi dan bantuan pembiayaan
perumahan
Program pengembangan kelembagaan
pembangunan Permukiman

 Pembentukan lembaga pengembangan perumahan dan


permukiman yang melibatkan pemerintah, swasta dan tokoh
masyarakat. (Dewan pengembangan permukiman kota)
 Penguatan/peningkatan partisipasi kelembagaan
 Pengembangan system informasi dan data perumahan dan
permukiman yang baik
 Update data dan system informasi perumahan dan permukiman
yang terus di update setiap tahun.
 Pemberian informasi tentang perumahan dan permukiman
kepada masyarakat.
 Peningkatan sumberdaya manusia lembaga pengelola perumahan
dan permukiman dengan penjaringan SDM yang selektif,
peningkatan pelatihan, pendidikan dan pemberian reward kinerja.
 Penyusunan perda-perda kebijakan pembangunan perumahan
Pengembangan permukiman yang berkualitas sesuai
Misi II : standart-standart pengembangan perumahan dan
permukiman nasional

Strategi :
• Penyediaan PSU perumahan dan permukiman dan RTH yang memadai, baik berupa
PSU kawasan dan RTH untuk mendukung pembangunan rumah layak huni
(mahyuni) dan Rusuna yang terdiri dari kawasan skala besar dan kawasan non
skala besar serta PSU swadaya baik dalam bentuk bantuan sosial PSU swadaya
maupun PSU komunal;
• Meremajakan, merehabilitasi dan merevitalisasi lingkungan yang menurun
kualitasnya diupayakan dikembangkan menjadi rumah susun sederhana sewa
lengkap dengan sarana dan prasarana lingkungannya.
• Pengaturan intensitas ruang ruko/rukan dengan menyediakan prasarana yang
memadai terutama parkir dan ruang terbuka hijau
• Melestarikan lingkungan perumahan lama yang mempunyai karakter khusus
(Kawasan lindung cagar budaya) dari alih fungsi perubahan fisik bangunan
Program :
• Pembangunan PSU dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di
lokasi-lokasi permukiman kumuh
• Peremajaan kawasan kumuh
• Pengendalian perumahan di sempadan sungai,
sempadan rel kereta api, di kawasan Mangrove/RS)
• Pengaturan KDB, KLB Ruko-ruko, Koefisien daerah
Hijau (KDH)
• Pelestarian lingkungan permukiman heritage
Misi III : Penataan lingkungan permukiman yang
berkualitas dan berkelanjutan

Strategi :
• Pembangunan permukiman yang belum terbangun secara terstruktur
dengan Penyediaan lahan matang (Kawasan Siap Bangun, Lingkungan
Siap Bangun, Kapling Siap Bangun)
• Membentuk kawasan permukiman yang layak dan nyaman melalui
pengaturan pengembangan lokasi baru dengan kecenderungan ke arah
timur dan barat.
• Mendorong pengembangan perumahan di wilayah Medan Utara dengan
pola Kasiba dan Lisiba
• Pengalihan lokasi hunian campuran yang terletak di pusat kota secara
berangsur-angsur
• Pemindahan lokasi pemukiman kumuh yang terletak di bantaran sungai,
kawasan mangrove, rencana pengembangan kawasan industry, rencana
pengembangan pelabuhan internasional Belawan
Program :
• Pembangunan Kasiba dan Lisiba di lokasi-lokasi baru
kearah barat dan timur Kota Medan
• Pembangunan Kasiba dan Lisiba kearah utara (Medan
Labuhan dan Belawan)
• Pembangunan rumah susun dan apartemen di Pusat
Kota dan Kawasan Polonia
• Relokasi pemukiman kumuh di pusat kota dan Polonia
• Penyediaan lahan-lahan permukiman dan
pembangunan perumahan dan rumah susun untuk
relokasi di Medan Labuhan dan Belawan
Pengembangan regulasi dan kebijakan bidang pertanahan
dan penyediaan permukiman yang akomodatif dan
responsif terhadap kebutuhan pengembangan
Misi IV : permukiman dan infrastruktur yang berkualitas dan
berkelanjutan

Strategi :
1. Penyediaan lahan siap bangun oleh pemerintah swasta dan
masyarakat.
2. Penyederhanaan mekanisme perijinan, sertifikasi hak atas tanah,
standarisasi penilaian kredit, dokumentasi kredit, dan pengkajian
ulang peraturan terkait.
3. Penertiban dan pengendalian lahan-lahan tidur untuk
dikembangkan sebagai lahan perumahan
4. Pengendalian pengembangan perumahan
Program :

1. Penyelenggaraan bank lahan


2. Penyelenggaraan Konsolidasi lahan
3. Penyediaan Kapling siap bangun
4. Kajian dan regulasi perijinan pembangunan perumahan
5. Inventarisasi. pengawasan, penertiban lahan-lahan tidur
6. Pencabutan ijin-ijin lokasi perumahan yang tidak berjalan dan pengalihan
kepada developer yang memiliki komitmen
7. Penyusunan perda pembinaan dan pengembangan perumahan
8. Mengendalikan pembangunan perumahan yang dilakukan pihak
pengembangan sesuai dengan standar bangunan gedung, sarana,
prasarana dan permukiman berimbang
9. Penyusunan perda pengelolaan rumah susun
10. Mengendalikan pengelolaan rumah susun untukmemastikan sarana dan
prasarana terjaga dengan baik dan mengontrol harga sewa rusunawa.
Misi
Pengembangan
Infrastruktur
1. Mengembangkan sistem jaringan infrastruktur yang
mampu menunjang kegiatan perkotaan
2. Meningkatkan profesionalisme, kemandirian, dan
akuntabilitas pemerintah daerah dalam pembangunan
infrastruktur
3. Menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia usaha dan
masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan
infrastruktur
4. Mensinergikan pembangunan infrastruktur untuk
meningkatkan daya guna dan hasil guna
Misi I :
Mengembangkan sistem jaringan infrastruktur yang mampu
menunjang kegiatan perkotaan

Strategi :
1. Membentuk system jaringan infrastruktur yang
handal, sesuai kebutuhan mengikuti
perkembangan kota
2. Pengembangan supply sumberdaya yang
dibutuhkan dalam rangka peningkatan pelayanan
3. Meningkatkan performa system jaringan
infrastruktur yang ada
Strategi : membentuk system jaringan infrastruktur yang
handal, sesuai kebutuhan mengikuti perkembangan kota

Program :
 Pengembangan pelayanan air bersih sistem perpipaan :
 Pengembangan sistem jaringan drainase yang menyeluruh,
terpadu dan berwawasan lingkungan
 Pengembangan pengelolaan sampah yang terintegrasi,
ramah lingkungan dan berbasis pemberdayaan masyarakat
 Peningkatan penanganan air limbah yang ramah
lingkungan, mudah dan murah diterapkan :
Misi II :
Meningkatkan profesionalisme, kemandirian, dan akuntabilitas
pemerintah daerah dalam pembangunan infrastruktur

Strategi :
• Peningkatan SDM dalam rangka mendapatkan
kinerja aparatur pengelola yang lebih baik
• Pengembangan kelembagaan dan dukungan
pelaksanaan
• Mengurangi ketergantungan dengan pihak luar
Misi III :
Menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia usaha dan
masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan
infrastruktur

Strategi :
1. Peningkatan kesadaran bagi dunia usaha dan masyarakat
tentang pentingnya penyelengaraan infrastruktur
2. Mengembangkan peran stakeholder untuk turut berperan aktif
mendukung keberlangsungan infrastruktur
3. Mengembangkan kerjasama dengan pemerintah lintas daerah
untuk penyediaan sumber-sumber potensial
4. Mengembangkan kemitraan dengan pihak swasta dan atau
masyarakat dalam memperluas dan meningkatkan kualitas
pelayanan infrastruktur
Misi IV : Mensinergikan pembangunan infrastruktur untuk
meningkatkan daya guna dan hasil guna

Strategi :

1. Sinkronisasi pembangunan infrastruktur kawasan


dengan infrastruktur induk (kota)
2. pengembangan infrastruktur kota yang terintegrasi
dengan rencana pengembangan sistem pusat-pusat
kegiatan kota,
3. Pengembangan jaringan pada kawasan cepat
tumbuh
Model Identifikasi dampak Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur

Pertumbuhan Pemenuhan
Perijinan Peningkatan
Penduduk Kebutuhan jumlah
Pembangunan PAD
rumah

Kebutuhan lahan Kota


(Permukiman, Pengembangan
Industri, Perdagangan, Infrastruktur
Pertanian dll)

Perkembangan
Ekonomi (PDRB)
Kebutuhan Rumah dan Pemenuhan Rumah

Pemenuhan Kebutuhan rumah


800000
700000
600000
500000 Kebutu
400000 han
Rumah
300000 Jumlah
200000 Rumah

100000
0
2007 2009 2011 2013 2015 2017 2019 2021 2023 2025 2027 2029
Tahun

Pertumbuhan Pembangunan Rumah 5,32 %/tahun


Simulasi Kebutuhan Lahan dan
Perkembangan PDRB
Simulasi perkiraan
Pertumbuhan peningkatan peningkatan PAD Kota Medan
IMB/tahun hingga tahun 2030
Terima Kasih !.......

Anda mungkin juga menyukai