Anda di halaman 1dari 35

Hubungan yang berhasil dengan rekan kerja

bergantung pada keterampilan komunikasi yang baik.


Prinsip Etis: “PENGHARGAAN KEPADA MANUSIA”
Hubungan dg kolega di tempat kerja bergantung
PERILAKU & keterampilan KOMUNIKASI yang baik.

Rasa hormat
Kompromi yang
Perlakuan adil
menjaga integritas

Mendengarkan
Kolaborasi
aktif

Balok bangunan bagi hubungan profesional yang kuat


1) Coba katakan “HALO” atau setidaknya
TERSENYUM pada setiap orang yang Anda
jumpai.
2) PERKENALKAN DIRI Anda dan jelaskan peran
dan tempat kerja Anda sebelum meminta
saran, bantuan, perubahan, atau layanan.
3) Jadilah rekan kerja yang SUPORTIF &
MENDUKUNG.
4) Berusahalah MEMBANGUN HUBUNGAN di unit
dan tempat kerja.
5) Gunakan AKAL SEHAT dalam berpendapat dg
kolega.
Dapat dikatakan RAMAH kalau:
 Mudah TERSENYUM dengan tulus.
 Memilih KATA-KATA yang halus.
 Menggunakan INTONASI yang
tidak ketus
KASUS 1: Seorang ibu menelpon suatu perusahaan & diterima oleh
operator.
Ibu : “Selamat pagi, saya mau dtg k kantor situ. Lewat mana
ya? Lewat Grogol atau bisa lewat tol Meruya?”
Operator : “Terserah aja.” (dg intonasi sangat ketus).
BIASAKAN lebih dahulu:
 Menyapa
 Tersenyum
 Sedikit berbasa-basi
 Jangan menghindar berpapasan dg
orang

KASUS 2:
Apa yang harus kita lakukan bila kita
sedang menerima telepon lalu ada tamu
datang?
JANGAN mengucapkan kata-kata yang:
 Menyakitkan
 Menyinggung
 Menggurui
 Sok tahu
 Kasar
 HINDARI kata porno/menyinggung
SARA
MAU mendengarkan dan terbuka
dengan pendapat orang lain.

• Menegur kesalahan orla jangan


pasif/”lembek”.
• Tunjukkan KETEGASAN + akibat/hukuman
bila melakukan kesalahan lagi.
 Smile (senyum)
 Open posture (postur terbuka)
 Forward lean (menghadap kedepan)
 Touch
 Eye contact
 Nod
 Ekspresi wajah
 Posisi tubuh
 Jarak
 Jabat tangan
SENYUM
 Senyum yang BAIK  bila orang lain
membalas senyum kita.
 Jadilah SMILING FACE.
Cara supaya terbiasa tersenyum:
• Berfikir (+)
• Terbuka
• Baik hati
• Bersyukur
• Mau
memaafkan • Tidak mengeluh
• Sabar
Peran khusus perawat saat
berkomunikasi atas nama pasien:
1) Advokasi pasien
2) Koordinasi asuhan
3) Delegasi dan supervisi
4) Konsultasi
5) Kolaborasi dengan rekan
 DELEGASI : Transfer tanggung jawab
agar suatu tugas dilakukan oleh orang
lain. Namun, harus sesuai dengan
kemampuan personel lain sebelum
mendelegasikan suatu aktivitas.
Bentuk kerjasama dengan penyedia
asuhan kesehatan lain:
 Konsultasi
Ex: memanggil terapis fisik untuk latihan
ROM bagi pasien stroke.
 Delegasi
 Negosiasi
 Resolusi konflik
Komunikasi informal dpt
terjadi di sisi TT pasien saat
bekerja memindahkan
pasien

Komunikasi formal dpt terjadi


saat visite keliling pasien
 Asertivitas adalah keterampilan yang
digunakan untuk secara efektif
mengkomunikasikan pikiran dan
perasaan.
 HINDARI Agresivitas, dimana pesan
dapat diterima sebagai kemarahan,
permusuhan, atau penyerangan.
Pernyataan agresif sering diawali
dengan “Anda”.
 Pernyataan jelas dan langsung
 Menggunakan pernyataan “Saya” secara
rutin – “Saya perlu…., Saya rasa….”
 Penghargaan hak-hak orang lain dan diri
sendiri
 Jujur dan sungguh-sungguh
 Tegas & positif
 Tidak meminta maaf
Asertif adalah atribut yang melahirkan rasa hormat dari
orang lain karena memungkinkan komunikasi terbuka
dan jujur mengenai isu-isu penting
 DESKRIPSIKAN situasinya
“Pasien mengatakan bahwa dia tdk menerima…”
 EKSPRESIKAN perasaan Anda
“Saya merasa bahwa…”
 SPESIFIKASIKAN perubahan/tindakan yang
Anda inginkan
“Saya ingin Anda…”
 KONSEKUENSI, identifikasi hasil yang diinginkan
“Dengan demikian…”

“Saya menyiratkan bahwa pembicara


mengambil tanggung jawab penuh pada
posisinya”
 Teknik yang menyediakan kerangka
kerja untuk komunikasi antara anggota
tim kesehatan tentang kondisi pasian.

KELEBIHAN:
 Kuat
 Mudah diingat
 Terfokus
Komunikasi yang efektif antara
penyedia layanan kesehatan
sangat penting untuk keselamatan
pasien.
 Sabutkan
Nama nama
pasien, Anda
umur, dandan nama
lokasi tempat
departemen
pasien dirawat.
Sebutkanyang
 Masalah nama pasien,
ingin umur, dan lokasi
disampaikan.
tempat pasienvital.
 Tanda-tanda dirawat serta diagnosa
medis.
 Kekhawatiran petugas terhadap pasien
Jelaskan
 saat itu. secara singkat masalah
kesehatan pasien
Jelaskan ttg pertanyaan:
 Apakah situasi pasien saat ini?
 Mengapa Anda menelpon dokter?
 Apa yang terjadi saat ini?
 Apa perubahan akut yang terjadi?
 Sebutkan riwayat alergi, obat2an, dan
mm
cairan infuse yg digunakan
 Jelaskan pemeriksaan yang mendukung
dan hasil lab
 Jelaskan info klinik yg mendukung
 TTV
 Jelaskan kekhawatiran petugas
terhadap pasien saat itu.
Jelaskan ttg pertanyaan:
 Apakah informasi yang
melatarbelakangi pasien?
 Apa saja TTV dan sejarah yang
bersangkutan?
 Jelaskan bagaimana situasi yang akan
datang?
 Keadaan apa yang mengarah ke situasi
ini?
 Jelaskan saat
Masalah secara
ini lengkap hasil
pengkajian
 Hasil pasien
penunjang terkini
yang sudahseperti status
dilakukan
mental, status emosional, SaO2, dll
 Hasil penunjang yang sudah dilakukan
 Nyatakan kemungkinan masalah
Jelaskan ttg pertanyaan:
 Apa penilaian Anda terhadap masalah
ini?
 Apa yang Anda pikir masalahnya?
 Apakah ada saran dokter…?
 Apakah diperlukan pemeriksaan
tambahan…?
 DPJP = Dokter Penanggung Jawab
Pasien
 Situation
“dr. Yani ini adalah Maria dari unit 8. melaporkan
pasien atas nama, Bapak Robert, umur 60th, di kamar
810 dan saya ingin memberitahukan kepada dokter
bahwa denyut jantungnya telah meningkat menjadi
150x/mnt dan tidak teratur. Dia mengaku merasa
sedikit pusing, sesak napas, dan mengeluh palpitasi.”

 Background
“Pak Robert mulai berjalan untuk pertama kalinya
sejak selesai dari gastronomy endoskopi perkutan
(GEP) penempatan pagi ini.. Situs PEG-nya tampak
baik-baik saja.”
 Assessment
“Sebelum berjalan, denyut nadinya berada di 90-an saat
istirahat dengan TD 110/70. setelah memakaikan O2 2 liter
melalui kanula hidung. SaO2 nya meningkat menjadi 96%
dari 94%. Menurut saya perubahan denyut jantung karena
pasien mengeluarkan tenaga ketika berjalan yang
menyebabkan menimbulkan gejala. Setelah beristirahat
denyut nadi menjadi 96.”

 Recommendation
“Saya ingin dokter untuk bertemu dengan pak Robert
secepatnya. Sementara ini, saya akan meminta pak
robert terus beristirahat di tempat tidur atau duduk dikursi
dengan O2nya. Apakah dokter ingin EKG 12-lead
dilakukan pada saat ini? Apakah ada rekomendasi
lainnya dok?”
Perawat berdiri di ruang perawat pada bagian
bedah-medis suatu rumah sakit perawatan akut. Saat
ia sedang meninjau catatan pasien, ahli bedah
berjalan ke arahnya dan berkata, “Sayang, saya
sedang terburu-buru dan saya memerlukan catatan
pasien tersebut.” Perawat merasa bingung dan
marah karena dia belum selesai mencatat.

Pertanyaan:
Bagaimana respon Anda, jika Anda sebagai perawat
untuk mengekspresikan dirinya?

Anda mungkin juga menyukai