Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 8

KADAR GLUKOSA DARAH


Dengan metode Glukosa Oksidase (GOD-PAP)
TEORI
• Metode Glukosa Oksidase (GOD-PAP) -> salah
satu metode tes secara enzimatik
Prinsip : Enzim glukosa oksidase menkatalisis reaksi
oksidasi glukosa
menjadi glukonolakton dan hydrogen peroksida.
• HbA1c merupakan ukuran glikasi non enzimatik
dari hemoglobin dewasa . HbA1c menunjukkan
rata-rata level glikemia selama lifetimedari
eritrosit yaitu 120 hari (Caroline Day & Clifford J.
Bailey, 2009).
• Cotton wool spot =Daerah retina dengan
gambaran bercak berwarna putih pucat di
mana kapiler mengalami sumbatan.
terdapat proses biokimia yang terjadi pada hiperglikemia
yang diduga berperan pada terjadinya retinopati diabetik.

• jalur polyol/sorbitol
Hiperglikemia kronis menyebabkan pembentukan
dan akumulasi
dari poliol (senyawa gula dan alkohol) di seluruh
jaringan tubuh termasuk di lensa dan saraf optik.
Sifat poliol adalah tidak dapat melewati
membrana basalis sehingga akan tertumpuk di
dalam sel. Poliol juga meningkatkan tekanan
osmotik sel dan menyebabkan gangguan
morfologi maupun fungsional sel (Karel
Pandelaki, 2009)
• Glikasi Nonenzimatik dan Advanced Glycation
End Products (AGE)
Glikasi nonenzimatik dari protein dan DNA
yang terjadi saat hiperglikemia menyebabkan
terhambatnya aktivitas enzim dan keutuhan
DNA. Protein yang terglikosilasi membentuk
radikal bebas dan menyebabkan terjadinya
perubahan fungsi sel.
DISKUSI

1. Seorang pria 57 thn, datang dengan keluhan


penglihatan kabur, ada riwayat Diabetes
Melitus tipe 2, tetapi jarang kontrol dan bosan
minum obat terus-menerus.
2. Pemeriksaan funduskopi : Cotton wool spots
3. Hasil pemeriksaan laboratorium : HbA1C:15%
4. Apa yang terjadi pada pria tersebut?
Yang terjadi pada penderita tersebut adalah Penderita
mengalami diabetik katarak ditandai dengan ditemukan
salah satu tanda “Cotton Wool Spot” dikarenakan adanya
penumpukan sorbitol didalam mata akibat hiperglikemi dan
perubahan glukosa menjadi sorbitol berlebih dimana
konversi sorbitol menjadi fruktosa mengalami hambatan.
• Kadar normal HbA1C : <7%, Pasien diabetes melitus harus
dapat mencapai target glikemik kontrol (kadar HbA1c< 7%)
untuk mengurangi risiko perkembangan dan progresi
diabetik katarak.
• Terapi utamanya adalah dengan mengontrol kadar glukosa
dalam darah agar berada dalam batas normal.
DAFTAR PUSTAKA
• ftp://175.45.187.195/Titipan-
Files/bahan%20wisuda%20periode%20IV/200
9/Desty%20Permataningtyas%20%280910710
053%29/FULLTEKS/BAB%202.pdf
• http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/114/jtpt
unimus-gdl-sugiyartig-5674-2-babii.pdf

Anda mungkin juga menyukai