Oleh:
Rikka Wijaya, S.Ked
Syah Fitri, S.Ked
Pembimbing:
dr. Suprapti, Sp.PD
PENDAHULUAN
ANALISIS KASUS
TINJAUAN PUSTAKA
ANALISIS MASALAH
2
PENDAHULUAN
EFUSI PLEURA • Keganasan
• Bakteri Transudat
penimbunan cairan didalam rongga pleura akibat
• Virus
transudasi atau eksudasi yang berlebihan dari
• Jamur Eksudat
permukaan pleura
• Gagal jantung kongestif
• Sirosis hati
PLEURA
membran tipis, halus, dan licin yang
membungkus dinding anterior toraks dan
permukaan superior diafragma
3
STATUS PASIEN
Identifikasi
6
LAPORAN KASUS
Riwayat penyakit dahulu dan kebiasaan :
• Riwayat TB sebelumnya (-)
• Riwayat kontak TB (-)
• Riwayat minum obat 6 bulan (-)
• Riwayat Asma (-)
• Riwayat Alergi (-)
• Riwayat Diabetes Melitus (-)
• Riwayat Hipertensi (-)
• Riwayat penyakit jantung (-)
• Riwayat merokok selama 20 tahun (1 bungkus per hari)
Keadaan spesifik
Kepala : Normosefali, simetris, warna rambut hitam kecoklatan, alopesia (-)
Mata : Edema palpebra (-), konjungtiva palpebra pucat(-), sclera ikterik (-), exophthalmus (-)
Hidung : deviasi septum asal (-), sekret (-)
Mulut : Bibir tidak kering, sianosis (-), sariawan (-) , gusi berdarah (-), lidah berselaput (-),
atrofi papil (-), Tonsil T1-T1, faring hiperemis (-)
Leher : JVP (5-2) cmH2O, pembesaran KGB(-)
8
LAPORAN KASUS
Thoraks Jantung
Inspeksi :Iktus cordis tidak terlihat
Inspeksi : Barrel chest (-), venektasi (-),
Palpasi :Iktus cordis teraba di ICS V linea midclavicularis
Perkusi : Batas jantung atas ICS II sinistra
Paru-Paru
Batas jantung kiri linea midklavikularis ICS
Inspeksi : Statis dan dinamis paru kanan tertinggal, paru kiri
sinistra
normal, retraksi dinding dada (-/-)
Batas jantung kanan sulit dinilai
Palpasi : Stem fremitus kanan menurun, nyeri tekan (-), Stem
Auskultasi : HR=88 x/menit,ireguler, murmur (-), gallop (-)
fremitus normal di lapangan kiri, nyeri tekan (-), sela iga
kanan kiri tidak melebar.
Perkusi : Redup mulai dari ICS II kebawah pada lapang paru kanan, Abdomen
sonor di seluruh lapangan paru kiri, nyeri ketok (-/-). Inspeksi : Datar, jaringan parut (-), venektasi (-), caput
Auskultasi : Vesikuler menurun pada lapang paru kanan, rhonki (-), medusae (-), striae (-)
wheezing (-). Vesikuler normal (+) diseluruh lapang paru kiri, Palpasi : Lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri
rhonki (-), wheezing (-). tekan suprapubik (-), ballotement (-)
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-), nyeri ketok CVA (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
9
Pemeriksaan Foto Rotgen Thorax
Di RS Charitas
(Tanggal 14 Juni 2018)
Hasil Laboratarium
Hemoglobin : 13,6 g/dL (N: 13.48 – 17.40)
Eritrosit (RBC) : 5,18x 106/mm3 (N: 4.40 – 6.30)
Leukosit (WBC) : 7,4 x 106/mm3 (N: 4.73 – 10.89)
Hematokrit : 20% (41 – 51)
Trombosit (PLT) : 337 x 103/µl (N: 170 – 396)
Diff. Count : 0/1/72/18/9 (N: 0-1/1-6/50-70/20-40/2-8)
11
Analisis Cairan Pleura
12
Pemeriksaan Imunoserologi
Penanda tumor marker
Hasil Nilai rujukan
Cyfra 21-1 7,06 <2,08
13
Pemeriksaan Patologi Anatomi
Makroskopik : terima cairan volume 500 cc, warna merah
kehitaman
Kesan : Mesotel reaktif pada sitologi cairan pleura
14
LAPORAN KASUS (con’t)
Diagnosis Banding Tatalaksana
• - Efusi Pleura Dextra ec malignancy
• - Efusi Pleura Dextra ec pleuritis TB Nonfarmakologi
• Tumor paru kanan • Bedrest
Diagnosis Sementara • Edukasi
• Efusi Pleura Dextra ec malignancy • 02 4L/m via nasal kanul
Rencana Pemeriksaan Farmakologis
• Analisa cairan pleura • IVFD Nacl 0,9% 500cc gtt XX/m (makro)
• Gene Expert • Omeprazolle 1x40 gr
• Ceftriaxon 2x1 gr
• Prognosis • Metronidazole 3x50 g
– Quo ad vitam : dubia ad bonam • Paracetamol 500 mg p.o (bila suhu melebihi
– Quo ad functionam : dubia ad bonam 38,5 ºC)
– Quo ad sanationam : dubia ad bonam
15
TINJAUAN PUSTAKA
1. Efusi Pleura
2. Keganasan Paru
16
EFUSI PLEURA
Rongga pleura
EFUSI PLEURA Cairan ± 0,3 ml kg-1
suatu keadaan dimana terdapat Protein ± 1 g dl-1
penumpukan cairan dari dalam kavum Eskresi cairan ± 0,01
pleura diantara pleura parietalis dan ml kg-1 jam-1
pleura viseralis dapat berupa cairan Drainase limfatik ±
transudat atau cairan eksudat 0,20 ml kg-1 jam-1
17
FISIOLOGI
Normal = dibentuk
secara lambat sebagai Cairan masuk ke
filtrasi melalui pembuluh rongga pleura masuk
darah kapiler melalui sel mesotelial
Darah (Hemothorax)
Terjadi akibat trauma dada
19
EFUSI PLEURA (con’t)
Etiologi
Transudatif
Eksudatif
Gangguan kardiovaskuler
Virus
Hipoalbumiemia
Mikosis
Hidrothorax hepatik
Bakteri piogenik
Meig’s Syndrome
Fungi
Tuberculosis
Neoplasma
20
PATOFISIOLOGI
EFUSI PLEURA
TRANSUDAT EKSUDAT
PATHWAY
22
DIAGNOSIS
rasa penuh dalam dada atau
Sesak dispneu
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Pengembangan paru Palpasi Auskultasi
menurun, gerakan Perkusi
dada sisi sakit Perkusi pekak pada sisi Bunyi napas
tertinggal, tampak Stem fremitus yang sakit vesikuler menurun
lebih cembung menurun
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Foto
Thoraks PA
Ditemukan permukaan cairan yang
terdapat dalam rongga pleura akan
membentuk bayangan seperti
kurva, dengan permukaan daerah
lateral lebih tinggi dari pada bagian
medial, tampak sudut
kostrofrenikus menumpu
TORAKOSINTESIS
Pelaksanaannya sebaiknya dengan
Aspirasi cairan pleura selain bermanfaat posisi duduk. Aspirasi dilakukan pada
untuk memastikan diagnosis, aspirasi bagian bawah paru sela iga garis
juga dapat dikerjakan dengan tujuan aksilaris posterior dengan jarum
terapeutik. abbocath nomor 14 atau 16.
Pengeluaran cairan pleura sebaiknya
tidak melebihi 1000-1500 cc pada
setiap aspirasi.
27
TATALAKSANA
Terapi penyakit dasarnya antibiotika dan
terapi paliatif.
• Jika jumlah cairannya sedikit
pengobatan terhadap penyebabnya.
• Jika jumlah cairannnya banyak
menyebabkan penekanan maupun sesak
nafas, drainase
29
KEGANASAN PARU (con’t)
Manifestasi klinis
Lokal
batuk, hemoptisis, mengi/ stridor
Invasi lokal
nyeri dada, sesak nafas karena efusi pleura, tamponade atau
aritia akibat invasi ke perikardium
Sindroma paraneoplastik
30
KEGANASAN PARU (con’t)
Pemeriksaan diagnostik
1. Radiologi
2. Bronkhografi
3. MRI
4. BiopsiTTB
5. Torakoskopi
31
KEGANASAN PARU (con’t)
Klasifikasi
Klasifikasi histologi kanker paru menurutWHO tahun 1999 adalah sebagai berikut:10
1. Squamous carcinoma ( epidermoid carcinoma )
2. Small cell carcinoma
3. Adenocarcinoma
4. Large cell carcinoma
5. Adenosquamous carcinoma
6. Carcinoma wirh pleomorphic, sarcomatoid atau sarcomatous with elements
7. Carcinoid tumours
8. Salivary gland type carcinoma
9. Unclassified carcinoma
32
ANALISIS KASUS
33
ANALISIS KASUS
Batuk kronik -> TB paru, PPOK, pertussis,
Batuk terus meneurs 2 manifest keganasan paru
minggu SMRS
batuk terus menerus semakin memberat, dahak batuk sebanyak
± satu gelas belimbing perhari, batuk berdahak (-), batuk
berdarah (-)
Sesak nafas yang dialami os merupakan sesak
Sesak yang semakin nafas kronik dan progresif gangguan paru
/ jantung/ dan ginjal
memberat 1 minggu SMRS EFUSI PLEURA
Ec. Susp.
sesak tidak dipengaruhi aktivitas, cuaca dan emosi, sesak tidak Asma tidak ada riwayat asma dan
membaik dengan istirahat,
Malignancy dd/ TB
temuan wheezing paru
Ginjal / jantung sesak yang tidak
dipengaruhi aktivitas, tidak ada riwayat darah
tinggi
36