KEWAJIBAN MASYARAKAT:
SETIAP PENUMPANG YANG SAH DARI ALAT ANGKUTAN
PENUMPANG UMUM, MEMBAYAR IURAN WAJIB (PREMI) JASA
RAHARJA YANG SUDAH TERMASUK DALAM HARGA
TIKET/ONGKOS ALAT ANGKUTAN.
Tata Cara Pembayaran Premi Asuransi Jasa Raharja
berdasarkan UU No 33 Tahun 1964 Junto PP.
NO.18 Tahun 1965:
KEWAJIBAN MASYARAKAT:
SETIAP PENGUSAHA DAN PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR ALAT ANGKUTAN
LALU-LINTAS JALAN DI WAJIBKAN MEMBAYAR SUMBANGAN WAJIB DANA
KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN (SWDKLLJ) DI KANTOR SAMSAT PADA
SAAT PENDAFTARAN/PERPANJANGAN STNK
Tata Cara Pembayaran Premi Asuransi Jasa Raharja
berdasarkan UU No. 34 Tahun 1964:
Santunan (Rp)
2. Penggantian Biaya
Ambulans TKP Ke Tidak Ada 500.000 0 Tidak Ada 500.000 0
Pelayanan Kesehatan
DAN
KORBAN
KECELAKAAN
3 1 RS.
5
BPJS
4 PT. JASA RAHARJA 6
(PERSERO)
GL
1. Korban Masuk Rumah Sakit, Petugas RS. Memverifikasi/mencatat ,identitas korban, kasus kecelakaan yang
dialami dan tempat kejadian kecelakaan serta Meminta Nomor HP keluarga korban. Kemudian memberikan
informasi, keluarga untuk melapor Ke Unit Laka Lantas Polres Setempat diwilayah terjadi kecelakaan dan
berkoordinasi dengan Jasa Raharja untuk kepastian Jaminannya.
2. Keluarga korban melapor ke Unit Laka Lantas Polres Setempat dan meminta petunjuk untuk
pengajuan Santunan dari Jasa Raharja.
3. Unit Laka Lantas dan PT. Jasa Raharja berkordinasi untuk kasus yang dilaporkan oleh keluarga korban.
4. Keluarga Korban melapor dan mendapatkan GL (Surat Jaminan) dari PT. Jasa Raharja.
5. Surat Jaminan masuk kepada Pihak Rumah Sakit atas nama korban kecelakaan sehingga biaya rawatannya
ditanggung sampai maksimal pembiayaan dari PT. Jasa Raharja.
6. Apabila korban peserta BPJS biaya rawatan melebihi batas maksimal kemudian dijamin BPJS sebagai
PENJAMIN KEDUA sesuai ketentuan dari BPJS.
CONTOH GL (SURAT JAMINAN ) YANG DITERBITKAN OLEH PT. JASA RAHARJA
MEKANISME SURAT KETERANGAN YANG DITERBITKAN PT. JASA RAHARJA
(PERSERO) BAGI KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS PESERTA BPJS YANG
TIDAK TERJAMIN (LAKA TUNGGAL)
RS.
KEPESERTAAN
KORBAN BPJS
KECELAKAAN
1. Korban Masuk RS, Petugas RS. melakukan verifikasi status kepesertaan korban.
2. RS. mengarahkan korban/keluarga korban Laka Lantas Polres Setempat untuk melaporkan dan meminta
surat keterangan untuk dasar pembuatan surat keterangan tidak terjamin dari
Jasa Raharja
3. Korban/Keluarga korban mendapatkan Surat Keterangan Tidak Terjamin dari PT. Jasa Raharja
4. Surat Keterangan ditunjukan kepada Pihak RS. atau Petugas BPJS untuk Memproses
Kepersertaan BPJS nya.
CONTOH SURAT KETERANGAN TIDAK TERJAMIN YANG DITERBITKAN
OLEH PT. JASA RAHARJA UNTUK KASUS LAKA TUNGGAL
RUMAH SAKIT YANG TELAH MELAKUKAN MOU TERPADU DENGAN PT.
JASA RAHARJA (PERSERO) PERWAKILAN TASIKMALAYA
1. RSU. DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA.
2. RS. JASA KARTINI KOTA TASIKMALAYA.
3. RS. PERMATA BUNDA KOTA TASIKMALAYA.
4. RSUD. DR. SLAMET GARUT.
5. RS. TINGKAT IV. GUNTUR GARUT.
6. RSUD.KAB. CIAMIS.
7. RSU. KOTA BANJAR.
8. RS. PERMATA BUNDA CIAMIS
9. RS. TMC KOTA TASIKMALAYA
10. RS Siaga Medika Banyumas
11. RS Orthopedi Purwokerto
12. RS Margono Purwokerto
13. RS Dadi Keluarga Baregbeg Kab. Ciamis
14. RS Intan Husada Garut
15. RSU Nur Hayati Garut
Realisasi PEMBAYARAN SANTUNAN TAHUN
2016 DAN 2017
2015 21.892.311.937
2016 22.657.437.611
2017 33.114.830.655
KANTOR/SAMSAT NO TELPON