Anda di halaman 1dari 56

Pengertian Negara Menurut Para Ahli

 Aristoteles, merumuskan negara dalam bukunya politica,


sebagai negara polis, karena negara masih berada dalam
suatu wilayah yang kecil, sehingga warga negara dapat
diikutsertakan dalam musyawarah.
 Agustinus, membedakan negara dalam dua pengertian,
yaitu civitas dei yang artinya negara Tuhan, yaitu civitas
terrena atau civitas diaboli yang artinya negara duniawi.
 Nicollo Machiavelli, merumuskan bahwa negara
sebagai negara kekuasaan.
 George Jellinek, bahwa negara adalah organisasi
kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah
berkediaman di wilayah tertentu.
2
Lanjutan...
 Kranenburg, negara adalah organisasi yang timbul karena
kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.
 John Locke, negara adalah suatu badan atau organisasi hasil
daripada perjanjian masyarakat.
 Miriam Budiardjo, negara adalah suatu daerah teritorial yang
rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat dan berhasil menuntut
dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-
undangannya melalui penguasaan monopolitis dan kekuasaan
yang sah.
 Muhammad Natsir, negara adalah suatu “institution” yang
mempunyai hak, tugas dan tujuan yang khusus. Institution dalam
pengertian umum adalah suatu badan dan organisasi yang
mempunyai tujuan khusus serta dilengkapi oleh alat-alat material
dan peraturan-peraturan tersendiri, dan diakui oleh umum.
3
Unsur-unsur Negara (unsur kontitatif)

• Wilayah, yaitu daerah yg


menjadi kekuasaan negara
Wilayah serta menjadi tempat tinggal
bagi warga negara.
• Rakyat, yaitu orang-orang
yang bertempat tinggal di
wilayah itu, tunduk pada
kekuasaan negara dan
Rakyat mendukung negara yang
bersangkutan.
• Pemerintahan yang
berdaulat, yaitu adanya
penyelenggara negara yang
memiliki kekuasaan
Pemerintahan menyelenggarakan
yang berdaulat pemerintahan di negara
tersebut.
4
Unsur-unsur Negara (unsur deklaratif)
• Tujuan negara : secara umum
bahwa tujuan negara adalah
menyelenggarakan kesejahteraan
Tujuan dan kebahagiaan rakyatnya.
negara • Undang-undang Dasar :
merupakan kumpulan prinsip-
prinsip yang mengatur kekuasaan
pemerintahan, hak-hak pihak yang
diperintah (rakyat), dan hubungan
diantara keduanya.
Undang- • Pengakuan dari negara lain :
Undang unsur yang menerangkan adanya
suatu negara atau merupakan
Dasar unsur deklarasi, bukan unsur
konstitutif. Artinya bahwa begitu
suatu negara lahir langsung
menjadi anggota masyarakat
internasional dan pengakuan yang
diperoleh hanya berasal dari
Pengakuan dari pengukuhan kelahiran tersebut.
negara lain

5
Sifat-sifat Negara
 Artinya bahwa peraturan perundangan-undangan
ditaati dan dengan demikian pemerintahan dalam
masyarakat tercapai serta timbulnya anarki dicegah,
Sifat
memaksa maka negara memiliki kekuasaan untuk memaksakan
kehendak dan kekuasaannya untuk
menyelenggarakan ketertiban, baik dengan kekerasan
fisik maupun jalur hukum.
 Artinya negara memiliki hak menetapkan tujuan
bersama masyarakat. Dalam hal ini, negara memiliki
Sifat
monopoli hak untuk melarang sesuatu yang bertentangan dan
menganjurkan sesuatu yang dibutuhkan
masyarakat.

Sifat • Artinya semua peraturan dan kebijakan negara


mencakup berlaku untuk semua orang tanpa kecuali.
semua
6
Fungsi dan Tujuan Negara
Negara sebagai organisasi kekuasaan dibentuk untuk menjalankan
tugas-tugas tertentu. Beberapa ahli merumuskan fungsi negara
dalam sudut pandang yang berbeda.
John Locke, membedakan fungsi negara menjadi tiga :

Legislatif + Eksekutif + Federatif

- Membuat - Melaksanakan Mengurusi


peraturan peraturan urusan luar
negeri, urusan
perang, urusan
damai
7
Lanjutan...
Montesquieu, membedakan fungsi negara menjadi tiga (Trias
Politica) :

Legislatif
+ Eksekutif + Yudikatif

- Membuat - Melaksanakan Mengawasi agar


undang undang- semua
undang undang peraturan ditaati
atau fungsi
mengadili

8
Lanjutan...
Van Vollenhoven, membedakan fungsi negara menjadi empat (Catur
praja) :

regeling + +
+ bestuur rechtspraak politie

- Membuat - Menyelenggaraka - Fungsi mengadili - Fungsi


peraturan n pemerintahan ketertiban dan
keamanan

9
Lanjutan...

Miriam Budiardjo, membedakan fungsi negara menjadi empat :

+
Mengusahakan Menegakkan
+ +
Melaksanakan Pertahanan
penertiban kesejahteraan keadilan

- Negara sebagai - Melaksanakan - Negara - Dilaksanakan


stabilisator pembangunan di melengkapi melalui badan-
segala bidang dengan alat-alat badan
pertahanan pengadilan

10
Lanjutan...
Dari beberapa pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa fungsi
negara sbb :

Keadilan
Pertahanan
+
+ Pengaturan + Kesejahteraan menurut
dan dan dan hak dan
keamanan ketertiban kemakmuran
kewajiban

11
Pengertian Konstitusi

Istilah konstitusi dalam bahasa Indonesia menurut Rukman


Amanwinata berpadanan dengan kata constitution
(Inggris), constitutie (Belanda), constitutione (Perancis),
verfassung (Jerman), fundamental laws (Amerika
Serikat).
UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Republik Indonesia
memiliki kedudukan sebagai hukum tertinggi dan hukum
dasar negara. Sebagai hukum tertinggi negara, UUD 1945
menduduki posisi paling tinggi dalam jenjang norma hukum
di Indonesia. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan
sumber hukum bagi pembentukan peraturan perundang-
undangan di bawahnya.
12
Pengertian Konstitusi Menurut Para Ahli

 James Bryce, Konstitusi sebagai suatu kerangka masyarakat


politik (negara) yang diorganisir dengan dan melalui hukum.
 CF Strong, konstitusi merupakan kumpulan asas yang didasarkan pada
kekuatan pemerintah, hak-hak yang diperintah, serta hubungan-
hubungan antara keduanya yang diatur.
 KC Wheare, Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan
yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk dan mengatur
pemerintah negara.
 EC Wade, Konstitusi adalah naskah yang memaparkan rangka dan
tugas pokok dari badan pemerintah suatu negara menentukan pokok-
pokok cara kerja badan tersebut.

13
Lanjutan...
 Sri Soemantri, Konstitusi merupakan naskah yang memuat suatu
bangunan negara dan sendi-sendi system pemerintahan negara.
 Miriam Budiardjo, Konstitusi adalah sejumlah aturan dasar suatu
negara mengenai kehidupan warga negara dalam sistem
hubungan bermasyarakat dan sistem kekuasaan bernegara.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
ada 2 pengertian konstitusi, yaitu:
 Dalam arti Luas, merupakan suatu keseluruhan aturan dan
ketentuan dasar (hukum dasar yang meliputi hukum dasar tertulis
dan hukum dasar tidak tertulis yang mengatur mengenai suatu
pemerintahan yang diselenggarakan di dalam suatu negara.
 Dalam arti Sempit, merupakan undang-undang dasar, yaitu suatu
dokumen yang berisi aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan
yang bersifat pokok dari ketatanegaraan suatu negara.

14
Hubungan Negara dengan Konstitusi
Konstitusi lahir merupakan usaha untuk melaksanakan
dasar negara. Dasar negara memuat norma-norma ideal,
yang penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal.
Konstitusi merupakan satu kesatuan utuh, dimana
didalamnya tercantum dasar negara. Melaksanakan
konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar negara.
Di Indonesia konstitusi adalah UUD 1945, dimana
didalamnya tercantum dasar negara (Pancasila).
Tujuan
dibentuknya
NKRI

Era
Era Reformasi
Orde Baru
Era
Orde Lama

Era
Orde Lama

Era Awal
Kemerdekaan

UUD 1945 Konstitusi RIS UUDS 1950 UUD 1945 UUD 1945 (Amendemen)
(1945-1949) (1949 – 1950) (1950 – 1959) (1959 – 1999) (1999 – sekarang)
Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan Di Indonesia

UU Nomor 10 Tahun 2004 UU Nomor 12 Tahun 2011

UUD 1945 UUD 1945

TAP MPR

UU/PERPU
UU/PERPU

PP
PP
PERPRES

KEPPRES
PERDA PROV

PERDA PERDA KAB/KOTA

17
KONSEP DASAR
DEMOKRASI
KONSEP DASAR DEMOKRASI
MENURUT PARA AHLI
Lanjutan...
 Hans Kelsen, Demokrasi ialah pemerintahan yang dilakukan dari
rakyat dan untuk rakyat.
 CF Strong, Demokrasi ialah sistem pemerintahan yang
didalamnya banyak anggota dewan yang berasal dari masyarakat.
Mereka ikut berperan aktif dalam kegiatan politik shg
pemerintahan dpt bertanggungjawab dan menjamin tindakan yang
dilakukan dimasa mendatang.
 Affan Gaffar, Pengertian demokrasi memiliki dua makna, yaitu
demokrasi normatif ialah sistem demokrasi ideal yang ingin
diwujudkan oleh sebuah negara, dan demokrasi empirik ialah
sistem demokrasi yang diwujudkan dlm bidang politik.
 Nurcholis Madjid, Demokrasi ialah sistem pemerintahan yang
mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk mempengaruhi
keputusan politik, baik langsung maupun tdk langsung.
21
KOMPONEN PENEGAK
DEMOKRASI
PERILAKU BUDAYA DEMOKRASI
WARGA NEGARA INDONESIA
Tujuan penyelenggaraan Pemilu
1. Memperkuat sistem ketatanegaraan yang demokratis;
2. Mewujudkan Pemilu yang adil dan berintegritas;
3. Menjamin konsistensi pengaturan sistem Pemilu;
4. Memberikan kepastian hukum dan mencegah duplikasi
dalam pengaturan Pemilu;
5. Mewujudkan Pemilu yang efektif dan efisien.
TAHAPAN DAN MEKANISME PENYELENGGARAAN PILPRES

Tahapan Persiapan
1. Perencanaan Program dan Anggaran;
2. Penyusunan dan Pengesahan Peraturan Penyelenggaraan
Pemilihan;
3. Sosialisasi kepada masyarakat;
4. Pembentukan PPK, PPS, dan KPPS;
5. Pengolahan daftar penduduk potensial pemilih pemilihan
6. Pemutakhiran data dan daftar pemilih;

27
Tahapan Penyelenggaraan
1. Pendaftaran pasangan calon;
2. Penetapan pasangan calon;
3. Sosialisasi pasangan calon kepada masyarakat;
4. Masa kampanye/ debat publik;
5. Masa tenang;
6. Pemungutan dan penghitungan suara di TPS;
7. Rekapitulasi hasil pemungutan suara di tingkat PPK;
8. Rekapitulasi hasil pemungutan suara di KPU;
9. Penetapan pasangan calon terpilih;
10. Pengusulan pengesahan pengangkatan pasangan calon terpilih;

28
SUMATERA KALIMANTAN

IRIAN JAYA

JAVA
Pengertian Geopolitik
Istilah geopolitik berasal dari dua pengertian, yaitu geo yang
berarti bumi, dan politik, berarti kekuatan yang didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif
kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
Dengan demikian, geopolitik dapat diartikan sebagai sebuah
kebijakan politik suatu negara yang memanfaatkan geografi
sebagai basis penguasaan ruang hidup demi terjaminnya
kelangsungan hidup dan pengembangan kehidupan negara yang
bersangkutan.
Mengapa geografi? Geografi adalah ruang hidup, ruang hidup
adalah sumber daya, sumber daya adalah energi dan ekonomi,
energi dan ekonomi adalah kekuasaan (power). Oleh karena itu,
geografi, teritorial dan ruang hidup dengan segala isinya harus
dikuasai bila perlu dengan menggunakan senjata.
30
Lanjutan...
Konsep geopolitik tumbuh karena adanya kesadaran akan
kebutuhan ruang hidup manusia, masyarakat dan bangsa.
Kesadaran ini terkait secara tidak langsung dari kebutuhan
keamanan bagi diri manusia, lebih-lebih bagi manusia yang telah
berbangsa.
Setelah bangsa bernegara, kesadaran ruang menjadi kesadaran
kedaulatan, sehingga membuat batas-batas negara, melalui
seperangkat hukum dan aparat penjamin tegaknya tertib hukum
dan kedaulatan.
Tujuan penentuan garis batas selain untuk integrasi bangsa, juga
untuk memperjelas batas pembinaan sumber daya alam untuk
keperluan keamanan maupun kesejahteraan.

31
Sejarah Lahirnya Konsep Geopolitik

Secara historis, Istilah geopolitik berasal dari dua pengertian,


yaitu geo yang berarti bumi, dan politik, berarti kekuatan yang
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dasar dalam
menentukan alternatif kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan
tujuan nasional.
Dengan demikian, geopolitik dapat diartikan sebagai sebuah
kebijakan politik suatu negara yang memanfaatkan geografi
sebagai basis penguasaan ruang hidup demi terjaminnya
kelangsungan hidup dan pengembangan kehidupan negara yang
bersangkutan.

32
Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia

Konsep Dasar Wawasan Nusantara


Pemerintah dan rakyat memerlukan konsepsi berupa wawasan
nasional untuk menyelenggarakan kehidupannya. Wawasan ini
dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan
wilayah serta jati diri bangsa. Kata wawasan berasal dari kata
wawas yang berarti melihat atau memandang. Dengan
penambahan akhiran an, kata ini secara harfiah berarti cara
penglihatan atau cara tinjau atau cara pandang.
Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan suatu bangsa perlu
memperhatikan 3 faktor utama, yaitu :
1. Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup;
2. Jiwa, tekad dan semangat manusia atau masyarakatnya;
3. Lingkungan sekitarnya.
33
Lanjutan...

Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang


telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam
eksistensinya yang serba terhubung dalam pembangunannya di
lingkungan nasional, regional, serta global. Wawasan nasional
Indonesia dilandasi oleh falsafah Pancasila dan oleh adanya
konsep geopolitik. Karena itu, pembahasan latar belakang filosofis
sebagai dasar pemikiran pembinaan dan pengembangan
wawasan nasional Indonesia haruslah ditinjau dari latar belakang
pemikiran berdasarkan Pancasila, aspek kewilayahan nusantara,
aspek sosial budaya, dan aspek kesejarahan bangsa.
Wawasan Nusantara merupakan penjabaran dari nilai cinta
tanah air dengan segala aspek kehidupan di dalamnya yang
merupakan satu kesatuan dalam bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan negara.
34
Lanjutan...

Pancasila sebagai landasan visual dari wawasan nusantara


mengandung arti bahwa wawasan nusantara mengajak atau
menggugah kesadaran bagi komponen bangsa, para pemimpin
bangsa, profesional, para pakar/cendikiawan, ilmuwan dan
penyelenggara pemerintahan untuk memandang dalam persepsi
yang sama tentang 6 konsep “batu bangun” wawasan nusantara :
1. Konsep Persatuan dan Kesatuan
2. Konsep Bhinneka Tunggal Ika
3. Konsep Kebangsaan
4. Konsep Negara Kebangsaan
5, Konsep Negara Kepulauan
6. Konsep Geopolitik

35
Landasan Wawasan Nusantara
Pertama, Pancasila diakui sebagai idiologi dan dasar negara
yang dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945. Pancasila
mencerminkan nilai keseimbangan, dan kearifan dalam membina
kehidupan nasional.
Pancasila sebagai falsafah, idiologi bangsa dan negara
mempunyai kekuatan hukum yang mengikat para penyelenggara
negara, pemimpin pemerintahan, dan seluruh rakyat Indonesia.
Wawasan nusantara pada hakekatnya merupakan pancaran dari
falsafah Pancasila yang diterapkan dalam kondisi nyata Indonesia.
Dengan demikian , Pancasila sbg falsafah bangsa Indonesia telah
dijadikan landasan idiel dan dasar negara sesuai dengan Pembukaan
UUD 1945 .Pencerminan Pancasila sebagai konsep Wawasan
Nusantara tercermin dalam Sila Ke-3 Pancasila. Sila ini mengandung
pengertian bahwa Bangsa Indonesia lebih mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi/golongan.
36
Lanjutan...

Kedua, UUD 1945 sebagai landasan konsepsional


wawasan nusantara. UUD 1945 merupakan konstitusi dasar
yang menjadi pedoman pokok dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Bangsa Indonesia menyadari bahwa
bumi, air, dan dirgantara diatasnya serta kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dan seluruh
potensi yang ada tersebut dipergunakan secara terpadu,
seimbang, serasi, selaras, dan adil.

37
KETAHANAN NASIONAL
KONSEPSI
Pengertian tannas
• Kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan yang datang dari luar atau dalam yang langsung /
tidak langsung membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mengejar tunas.

Pengertian konsepsi tannas


• Konsepsi untuk mengembangkan seluruh aspek keidupan
secara utuh menyeluruh dan terpadu (holistik, komprehensif,
integral) dengan berpedoman pada wasantara untuk
mewujudkan kesejahteraan dan keamanan nasional.
LANDASAN PEMIKIRAN TANNAS
• Pancasila
- Kebulatan yang utuh
- Nilai kebersamaan, kekeluargaan dan harmoni
- Kedaulatan rakyat (demokrasi)
• UUD 1945 (pembukaan)
- Cita-cita nasional
- Tujuan nasional (embanan pemerintahan negara Indonesia)
• Teori eksistensi bangsa dan negara
- Keuletan dan ketangguhan (RM. Soenardi)
- Faktor dominan jatuh bangunnya KepNas (Wan Usman)
- Kesisteman (Soewarso dan Billy Tunas)
- Pengembangan kekuatan nasional (Teori national power)
LANDASAN PEMIKIRAN TANNAS
• Wasantara
- Geopolitik Indonesia
- Persatuan bangsa dan kesatuan wilayah (tanah air)
- Kepentingan nasional mengatasi konflik
- Kepentingan intern dan ekstern
• Teori geo strategi
- Strategi dengan memanfaatkan geografi dengan segala isi
dan penduduknya
• Sejarah perjuangan bangsa
- Kemampuan mempertahankan eksistensi bangsa dan
negara
 Pemb. Semseta berencana
 Kehidupan nasional yang terintegrasi berisi keuletan
dan ketangguhan
SKEMA KETAHANAN NASIONAL

Langsung
Keuletan Kemampuan Tantangan
Mengembangkan Ancaman Dari luar Hal
dan upaya
ketangguhan Kekuatan Hambatan
nasional gangguan Dari dalam

Tidak langsung
TANTANGAN, ANCAMAN, HAMBATAN, DAN GANGGUAN

• Tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang justru


membahayakan Tannas adalah dari dalam negeri, misalnya :
 Narkoba/ Miras
 Korupsi
 Teroris
 Free sex
 Kenakalan remaja
 Kesenjangan soail
UNSUR-UNSUR TANNAS
• Wilayah/ geografi
• Sumber daya manusia/ penduduk
• Sumber daya alam
• Ideologi
• Politik
• Ekonomi
• Sosial budaya
• Pertahanan dan keamanan
SISTEM PEMERINTAHAN
DAN
OTONOMI DAERAH

POLITEKNIK NEGERI JEMBER


KAMPUS BONDOWOSO

45
Karakteristik Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan pada hakekatnya adalah relasi kekuasaan
antara kekuasaan eksekutif dan kekuasaan legislatif. Menurut
Asshiddiqie , apabila disederhanakan sistem pemerintahan yang
dikenal di dunia dewasa ini dapat dirumuskan dalam empat model,
yaitu :
 Model Inggris
 Model Amerika Serikat
 Model Perancis
 Model Swiss

Amerika Serikat menganut sistem presidensil. Hampir semua


negara di Benua Amerika, meniru Amerika Serikat. Sedangkan di
Benua Eropa dan kebanyakan negara di Benua Asia pada umumnya
mengikuti jejak Inggris, yaitu sistem parlementer. Tetapi Perancis
memiliki model tersendiri yang bersifat campuran atau yang biasa
disebut dengan hybrid system.
46
Lanjutan...
Pada umumnya negara-negara bekas jajahan Perancis di Afrika
menganut sistem campuran.
Ada perbedaan antara Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan ,
tetapi Kepala Negaranya adalah presiden yang dipilih dan
bertanggungjawab kepada rakyat secara langsung seperti dalam
sistem presidensil. Sedangkan Kepala Pemerintahan di satu segi
bertanggungjawab kepada presiden, tetapi dari segi lain, ia
diangkat karena kedudukannya sebagai pemenang pemilu yang
menduduki kursi parlemen, dan karena itu ia juga
bertanggungjawab kepada parlemen.
Sedangkan model Swiss , presiden dan wakil presiden dipilih dari
dan oleh tujuh orang anggota Dewan Federal untuk masa jabatan
secara bergantian setiap tahun. Sebenarnya ketujuh orang anggota
Dewan Federal itulah yang secara bersama-sama memimpin
negara dan pemerintahan Swiss. Karena itu, sistem pemerintahan
Swiss disebut sebagai collegial system.
Sistem Pemerintahan Di Indonesia

Perjalanan institusionalisasi sistem pemerintahan presidensial di Indonesia


dimulai sejak diberlakukannya UUD 1945 sebagai konstitusi NKRI pada
tanggal 18 Agustus 1945.
Tentang perjalanan sistem pemerintahan di Indonesia, Hanta Yuda
membaginya ke dalam tiga periode, yaitu :
1. Orde lama : Percobaan presidensialisme;
2. Orde Baru : Presidensialisme tanpa cheks and balance;
3. Periode reformasi : Menuju purifikasi presidensialisme.
Pada awal kemerdekaan, dinamika perjalanan pemerintahan Indonesia
lebih diwarnai oleh sistem parlementer. Terlebih sejak dikeluarkannya
Maklumat Wakil Presiden Nomor X. Kedudukan Presiden Soekarno sebagai
kepala negara sekaligus kepala pemerintahan berubah fungsi hanya sebagai
kepala negara, sedang kepala pemerintahan dipegang oleh perdana
menteri.
Sistem parlementer dimulai sejak terbentuknya Kabinet Syahrir I pada
tanggal 14 Desember 1945 hingga 20 Juni 1947.

48
Lanjutan...
Setelah Kabinet Syahrir, lalu silih berganti Kabinet Amir
Sjarifoeddin, Kabinet Mohammad Hatta , Kabinet Soesanto
Tirtoprojo, Kabinet Abdul Halim, Kabinet Muhammad Nasir,
Kabinet Sukiman Wirjosandjojo, Kabinet Wilopo, Kabinet Ali
Sastroamidjojo, Kabinet Burhanuddin Harahap, Kabinet Ali
Sastroamidjojo, Kabinet Djuanda Kartawidjaja (9 April 1957 –
Juli 1959).
Pada masa Orde Baru, terdapat dua ciri institusionalisasi sistem
presidensial dalam UUD 1945. Pertama, kedudukan presiden sebagai
kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Kedua, kekuasaan dan hak
prerogratif presiden untuk mengangkat dan memberhentikan anggota
kabinet.
Beberapa kepincangan sistem pemerintahan presidensial pada masa Orde
Baru adala sebagai berikut :
1. Sistem presidensial yang diterapkan tanpa mekanisme checks and
balance antara presiden dan parlemen. Presiden menjalankan
kekuasaannya tanpa dikontrol parlemen .
49
Lanjutan...
2. Masa jabatan presiden bersifat tdk tetap dan tanpa
pembatasan.
3. Fungsi wakil presiden yang inferior di hadapan presiden,
padahal dalam sistem presidensial posisi wakil presiden
cukup kuat, karena jabatan presiden dan wakil presiden
merupakan institusi tunggal.
Pada masa Reformasi, proses pemurnian sistem presidensial
mulai muncul pada masa pemerintahan BJ Habibie. Kemudian
dilanjutkan masa pemerintahan KH. Abdurahman Wahid, dan
Megawati Soekarnoputri.

50
OTONOMI DAERAH

Pengertian Otonomi Daerah


Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Dalam konteks negara kesatuan, hubungan kewenangan antara
pusat, daerah di Indonesia mendasarkan diri pada tiga pola,
yaitu :
1. Desentralisasi
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan
oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom dalam
kerangka negara kesatuan. Terdapat dua jenis desentralisasi,
yaitu desentralisasi teritorial dan desentralisasi fungsional.
Lanjutan...

2. Dekonsentrasi
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari
pemerintah kepada daerah otonom sebagai wakil
pemerintah dan/atau perangkat pusat di daerah dalam
kerangka negara kesatuan, dan lembaga yang melimpahkan
kewenangan dapat memberikan perintah kepada pejabat
yang mendapat pelimpahan kewenangan itu mengenai
pengambilan keputusan.
3. Tugas pembantuan
Tugas pembatuhan adalah keikutsertaan pemerintah daerah
untuk melaksanakan urusan pemerintah yang
kewenangannya lebih luas dan lebih tinggi di daerah
tersebut.
UNDANG-UNDANG OTODA
UU UU UU
22/1999 32/2004 23/2014

DOMINASI KESEIMBANGAN EFEKTIFITAS


PEMBANGUNAN PEMERINTAHAN
DESENTRALISASI
DAERAH
SENTRALISASI DESENTRALISASI

RASIONALISASI
KESENJANGAN
TINGGI  KLASIFIKASI URUSAN
 PEMBAGIAN URUSAN
PEMBANGUNAN
 PENYELENGGRAAN
BERIMBANG (BASIS URUSAN
Kemiskinan NKRI)
masih tinggi, PERTUMBUHAN &
IPM masih PEMERATAAN
rendah
TUJUAN OTODA

• MEMPERPENDEK RENTANG PELAYANAN


PADA MASYARAKAT.
ADMINISTRASI
• MENGHADIRKAN PEMERINTAHAN YANG
LEBIH RESPONSIF DAN AKUNTABEL

TUJUAN
TUJUAN
OTONOMI
OTDA
DAERAH
• MENINGKATKAN KUALITAS DAN
MEMPERCEPAT DEMOKRATISASI DI DAERAH
POLITIK • MENINGKATKAN PERAN SERTA DAN
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
KEPEMERINTAHAN
KEWENANGAN PUSAT DAN DAERAH
(BERDASARKAN UU 23/2014)
1. Pusat: berwenang membuat norma-norma, standar,
prosedur, kriteria, monitoring dan evaluasi, supervisi,
fasilitasi, pengawasan dan urusan-urusan pemerintahan
dengan eksternalitas nasional.
2. Provinsi: berwenang mengatur dan mengurus urusan-
urusan pemerintahan dengan eksternalitas regional (lintas
Kabupaten/Kota) dengan mengacu pada norma, standar,
pedoman dan kriteria (NSPK) dari Pemerintah.
3. Kabupaten/Kota: berwenang mengatur dan mengurus
urusan-urusan pemerintahan dengan eksternalitas lokal
(dalam satu Kabupaten/Kota) dengan mengacu pada
norma, standar, pedoman dan kriteria (NSPK) dari
Pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai