Anda di halaman 1dari 28

BY BINARTI DWI W

GASTROENTERITIS
GASTROENTERITIS( GE ) adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan
usus yang memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah ().

 Gastroenteritis diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau
bentuk tinja yang encer dengan frekuensi yang lebih banyak dari biasanya
(FKUI,2010).
 Gastroenteritis diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau
bentuk tinja yang encer dengan frekuensi yang lebih banyak dari biasanya
(FKUI,2010).
MANIFESTASI KLINIS
Gejala umumnya akan berlangsung selama 1-2 hari, tapi bisa juga hingga 10
hari. Gejala-gejala yang biasanya muncul di antaranya adalah:Sakit dan kram
perut.
• Diare berair, namun tidak bercampur darah (jika diare sudah bercampur
darah, infeksi yang terjadi mungkin berbeda dan lebih parah).
• Mual dan muntah.
• Nafsu makan menurun.
• Penurunan berat badan.
• Sering berkeringat dan kulit menjadi lembap.
• Terkadang muncul demam, sakit kepala, dan sakit otot.
Gejala yang tergolong cukup parah pada orang dewasa dan harus segera
mendapatkan penanganan :
. Muntah darah.
• Muntah setelah minum.
• Muntah-muntah yang berlangsung selama lebih dari 48 jam.
• Demam di atas 40 derajat Celcius.
• Mengalami gejala dehidrasi, seperti jarang buang air kecil dan mulut kering.
• Buang air besar disertai darah.
Gejala pada bayi dan anak-anak yang harus diwaspadai dan harus secepatnya
mendapatkan penangan adalah:
* Terlihat lesu.
• Diare disertai darah.
• Demam.
• Merasa sangat kesakitan atau tidak nyaman.
• Mengalami dehidrasi (ditandai dengan frekuensi buang air kecil dan volume
urine yang menurun drastis, menangis tanpa air mata, dan mulut kering).
ETIOLOGI

• Rotavirus.
Virus yang menular melalui mulut ini cenderung menginfeksi
bayi dan anak-anak, karena mereka sering memasukkan jari
atau benda-benda yang sudah terkontaminasi ke dalam
mulut. Orang dewasa yang terinfeksi virus ini mungkin tidak
akan merasakan gejala apa pun, namun mereka tetap bisa
menularkannya pada anak kecil maupun bayi.
• Norovirus.
Virus ini sangat mudah menular dan bisa menginfeksi siapa pun, baik orang
dewasa maupun anak-anak. Kebanyakan kasus keracunan makanan yang
terjadi di seluruh dunia disebabkan oleh norovirus.
Penyebaran virus ini biasanya terjadi di beberapa tempat, seperti ruang kelas
sekolah, ruang kampus, asrama, tempat perawatan anak, dan ruang
perawatan umum.
Makanan dan air yang terkontaminasi menjadi media utama penyebaran virus.
Selain itu, virus juga bisa menyebar lewat kontak langsung dengan individu
yang terinfeksi.
Gastroenteritis juga bisa disebabkan oleh bakteri E. coli dan salmonella.
 Berikut ini beberapa kelompok individu yang berisiko tinggi mengalami
gastroenteritis, di antaranya:
1. Anak kecil.
• Anak-anak lebih sering terserang infeksi virus karena belum memiliki sistem
kekebalan tubuh yang kuat.
2. Anak sekolah dan yang tinggal di asrama. Infeksi ini bisa menular dengan
mudah di tempat-tempat yang terdapat banyak orang berkumpul dengan
jarak dekat.
3.Orang lanjut usia.
Sistem kekebalan pada orang tua akan menurun. Infeksi ini bisa dengan
mudah menular ke orang lanjut usia jika mereka tinggal berdekatan dengan
orang yang berpotensi menyebarkan kuman.
4.Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti HIV dan menjalani kemoterapi,
lebih berisiko tertular infeksi karena kekebalan tubuh mereka diserang oleh
kondisi yang mereka derita.
Diagnosis Gastroenteritis
 Dokter kemungkinan bisa mendeteksi gastroenteritis dari gejala-gejala yang
dialami, serta melalui pemeriksaan fisik. Jika diperlukan.
 Dokter bisa menganjurkan tes feses yang berguna untuk menentukan jenis
organisme penyebab gastroenteritis. Selain virus, gastroenteritis juga bisa
disebabkan oleh bakteri dan parasit.
PENGOBATAN GASTROENTERITIS
 Tujuan utama dari pengobatan gastroenteritis adalah untuk mencegah
terjadinya dehidrasi. Karena itu, penderita dianjurkan untuk banyak minum
air. Jika dehidrasi yang dialami cukup parah, penderita mungkin perlu
dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan cairan melalui infus.Oralit bisa
diberikan untuk membantu rehidrasi. Obat ini mengandung elektrolit dan
mineral yang diperlukan oleh tubuh. Meskipun oralit bisa dibeli secara
bebas di pasaran, pastikan untuk selalu mengikuti aturan pakai yang tertulis
pada kemasan.
 Bila perlu, tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk mendapatkan
informasi lebih jelas.
 Obat-obatan antibiotik tidak efektif untuk mengatasi virus. Selain itu, jangan
memberikan aspirin untuk menghilangkan gejala nyeri pada penderita yang
masih berusia di bawah 16 tahun. Untuk membantu meringankan gejala
gastroenteritis, lakukan lah beberapa tips berikut ini di rumah:
Untuk membantu meringankan gejala gastroenteritis, lakukan lah beberapa tips
berikut ini di rumah:
 Upayakan untuk selalu meminum lebih banyak cairan. Jika kesulitan minum
langsung dari gelas, gunakanlah sedotan. Hindari mengonsumsi jus buah-
buahan karena minuman ini justru bisa meningkatkan gejala diare yang
dialami.
 Konsumsi makanan dalam jumlah sedikit dan mudah dicerna, seperti
pisang, bubur, dan ikan. Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu
pemulihan bagi perut Anda. Berhenti makan jika mual mulai terasa kembali.
 Gunakan lebih banyak waktu untuk beristirahat.
 Anak-anak dan orang dewasa bisa mengonsumsi minuman berenergi untuk
menggantikan elektrolit dalam tubuh. Oralit juga sangat disarankan untuk
mengobati bayi dan anak-anak. Hindari es krim atau minuman bersoda
karena justru bisa memperparah diare pada anak-anak.
PENCEGAHAN
1. Mencuci tangan. Cuci lah seluruh tangan (termasuk sela-sela kuku) hingga
bersih. Gunakan sabun, lalu gosok-gosok tangan Anda sekitar 20 detik, dan bilas
dengan menggunakan air bersih. Jika tidak ada sabun dan air, gunakanlah tisu
pembersih atau cairan pembersih tangan tanpa bilas (hand sanitizer).
2. Selalu memakai peralatan pribadi. Disarankan untuk memakai peralatan
makan dan minum sendiri, seperti gelas, piring, sendok, dan garpu. Hindari
memakai alat makan secara bergantian dengan orang lain. Pastikan setiap anggota
keluarga memiliki handuk sendiri-sendiri.
3. Menjaga jarak. Jika Anda terpaksa melakukan kontak dengan orang yang
terinfeksi gastroenteritis, usahakan untuk menjaga jarak dengannya. Jangan
menyentuh barang-barang yang digunakan oleh orang yang terinfeksi.
4. Membersihkan barang-barang. Bersihkan barang-barang, tempat, dan juga
permukaan yang disentuh oleh orang yang sudah terinfeksi. Benda-benda seperti
permukaan meja, keran, gagang pintu, sendok, garpu, dan perlengkapan lain yang
digunakan oleh pasien gastroenteritis yang tinggal serumah dengan Anda bisa
menjadi media penularan virus.
5.Vaksin rotavirus. Vaksin ini diberikan untuk mencegah diare karena rotavirus.
Ada dua jenis vaksin rotavirus yang tersebar di Indonesia, yaitu rotateq dan rotarix.
Rotateq diberikan sebanyak tiga dosis saat bayi berusia 6-14 minggu, 4-8 minggu
kemudian, dan usia 8 bulan. Sedangkan rotarix diberikan dua dosis pada usia 10
minggu dan 14 minggu (6 bulan).
PENATALAKSANAAN
DIARE
 Tujuan dari farmakoterapi adalah untuk mengurangi morbiditas, mencegah
komplikasi, dan untuk profilaksis.

 Agen anti diare (misalnya, kaolin-pektin) dan antimotility (yaitu, loperamide)


dikontraindikasikan dalam pengobatan gastroenteritis akut.
Rehidrasi.
Sebelum memberikan terapi rehidrasi pada pasien, perlu dinilai dulu derajat
dehidrasinya. Derajat dehidrasi terdiri dari dehidrasi ringan, sedang, berat.
Dehidrasi ringan bila pasien mengalami kekurangan cairan 2-5% dari berat
badan.
Dehidrasi Sedang bila pasien kehilangan cairan 5-8% dari berat badan.
Dehidrasi Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10% dari berat badan.
Bila keadaan umum pasien baik dan tidak dehidrasi, asupan cairan yang
adekuat dapat dicapai dengan minuman ringan, sari buah, sup dan keripik asin.
Bila pasien kehilangan cairan yang banyak dan dehidrasi, pemberian cairan
intravena dan rehidrasi oral dengan cairan isotonic mengandung elektrolit dan
gula harus diberikan. Terapi rehidrasi oral lebih praktis dan efektif daripada
cairan intravena. Cairan oral antara lain : pedialit, oralit, dll. Cairan infuse
seperti Ringer Laktat. Cairan diberikan 50-200 ml/kgBB/24 jam tergantung
kebutuhan dan status hidrasi.Pasien dengan Dehidrasi ringan sampai sedang
masih dapat diberikan cairan per oral atau selang nasogastrik, kecuali bila ada
kontraindikasi atau saluran cerna atas tak dapat dipakai.
Dehidrasi minimal atau tanpa dehidrasi (kehilangan < 3% cairan tubuh)
. Status mental: baik, waspada
 Rasa haus: minum baik, mungkin menolak cairan
 Denyut nadi: normal
 Kualitas kecukupan isi nadi: normal
 Pernapasan: normal
 Mata: normal
 Air mata: ada
 Mulut dan lidah: lembap (basah)
 Elastisitas kulit: cepat kembali setelah dicubit
 Pengisian kapiler darah: normal
 Suhu lengan dan tungkai: hangat
 Produksi urin: normal sampai berkurang
Dehidrasi ringan sampai sedang (kehilangan 3 – 9% cairan tubuh)
Status mental: normal, lesu, atau rewel
 Rasa haus: haus dan ingin minum terus
 Denyut nadi: normal sampai meningkat
 Kualitas kecukupan isi nadi: normal sampai berkurang
 Pernapasan: normal; cepat
 Mata: agak cekung
 Air mata: berkurang
 Mulut dan lidah: kering
 Elastisitas kulit: kembali sebelum 2 detik
 Pengisian kapiler darah: memanjang (lama)
 Suhu lengan dan tungkai: dingin
 Produksi urin: berkurang
Dehidrasi berat (kehilangan > 9% cairan tubuh)
Status mental: lesu, sampai tidak sadar
 Rasa haus: minum sangat sedikit, sampai tidak bisa minum
 Denyut nadi: meningkat, sampai melemah pada keadaan berat
 Kualitas kecukupan isi nadi: lemah, sampai tidak teraba
 Pernapasan: dalam
 Mata: sangat cekung
 Air mata: tidak ada
 Mulut dan lidah: pecah-pecah
 Elastisitas kulit: kembali setelah 2 detik
 Pengisian kapiler darah: memanjang (lama), minimal
 Suhu lengan dan tungkai: dingin, biru
 Produksi urin: minimal (sangat sedikit) (Safitri, 2006)
Bila pasien kehilangan cairan yang banyak dan dehidrasi, pemberian cairan
intravena dan rehidrasi oral dengan cairan isotonic mengandung elektrolit dan
gula harus diberikan.
Terapi rehidrasi oral lebih praktis dan efektif daripada cairan intravena. Cairan
oral antara lain : pedialit, oralit, dll. Cairan infuse seperti Ringer Laktat.
Cairan diberikan 50-200 ml/kgBB/24 jam tergantung kebutuhan dan status
hidrasi.
Pasien dengan Dehidrasi ringan sampai sedang masih dapat diberikan cairan
per oral atau selang nasogastrik, kecuali bila ada kontraindikasi atau saluran
cerna atas tak dapat dipakai.
Pemberian oral diberikan larutan oralit yang hipotonik dengan komposisi 29 gr
glukosa, 3,5 gr NaCl, 2,5 gr Natrium Bikarbonat dan 1,5 gr KCl setiap liter.
Sedangkan pada pasien dengan dehidrasi sedang sampai berat sebaiknya
diberikan cairan melalui infuse pembuluh darah.
Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan
jumlah cairan yang keluar dari tubuh. Resusitasi Cairan & Elektrolit sesuai
derajat dehidrasi dan kehilangan elektrolitnya.
Upaya Rehidrasi Oral (U.R.O.)

Usia Dehidrasi Ringan – 3 jam Tanpa Dehidrasi- jam


pertama (50ml/kg) selanjutnya(10-20
ml/kg/setiap diare

Bayi sp 1 1,5 gelas * 0,5 gelas*


tahun

Bayi sp 5 3 gelas ** 1 gelas **


tahun

Bayi > 5 tahun6 gelas


 Menghitung Balance Cairan
 Data 24 jam yang dipakai!

 Rumus Balance Cairan


 Inteake / cairan masuk = Output / cairan keluar + IWL (Insensible Water


Loss)
Intake / Cairan Masuk : mulai dari cairan infus, minum, kandungan cairan
dalam makanan pasien, volume obat-obatan, termasuk obat suntik, obat yang di
drip, albumin dll.

 Output / Cairan keluar : urine dalam 24 jam, jika pasien dipasang kateter maka
hitung dalam ukuran di urobag, jka tidak terpasang maka pasien harus
menampung urinenya sendiri, biasanya ditampung di botol air mineral dengan
ukuran 1,5 liter, kemudian feses.

 IWL (insensible water loss(IWL) : jumlah cairan keluarnya tidak disadari dan
sulit diitung, yaitu jumlah keringat, uap hawa nafa.
 RUMUS IWL
IWL = (15 x BB )
24 jam
Cth: Tn.A BB 60kg dengan suhu tubuh 37⁰C (suhu normal)

IWL = (15 x 60 ) = 37,5 cc/jam


24 jam

*kalo dlm 24 jam —-> 37,5 x 24 = 900cc/24 jam


*Rumus IWL Kenaikan Suhu

[(10% x CM)x jumlah kenaikan suhu] + IWL normal


24 jam
PENGHITUNGAN BALANCE CAIRAN UNTUK DEWASA
Input cairan: Air (makan+Minum) = ……cc
Cairan Infus = ……cc
Therapi injeksi = ……cc
Air Metabolisme = ……cc (Hitung AM= 5 cc/kgBB/hari)
Output cairan: Urine = ……cc
Feses = …..cc (kondisi normal 1 BAB feses = 100
cc)
Muntah/perdarahan
cairan drainage luka/
cairan NGT terbuka = …..cc
IWL = …..cc (hitung IWL= 15 cc/kgBB/hari)
(Insensible Water Loss)
Berdasarkan bj (berat jenis) plasma
a. Dehidrasi ringan, (bj plasma 1,032 -1,040)
b. Dehidrasi sedang (bj plasma 1,028 -1,032)
c. Dehidrasi berat (bj plasma 1,025 -1,028)
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kekurangan volume cairan b.d Kehilangan


volume cairan fase aktif.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d ketidakmampuan mengabsorbsi makanan
3. Nyeri akut b.d agen injuri
4. Kerusakan integritas kulit b.d Ekskresi yang
berlebihan`

Anda mungkin juga menyukai