Anda di halaman 1dari 33

NAHDLATUL

ULAMA
NN
 Latar belakang berdirinya NU:

 a.Antisipasi dari para kyai dan santri atas perkembangan gerakan mordenisasi dalam
Islam Muhammadiyah

 b.Antisipasi untuk menjaga kemurnian dan keluhuran ajaran Islam.Karena pada waktu
itu Belanda berusaha meruntuhkan potensi Islam.

 c. Sebagai upaya ulama untuk berjuang mencapai kemerdekaan.

 d. Sebagai upaya ulama untuk memelihara ketentraman dan ketenangan bangsa yang
mayoritas beragama Islam

 NU didirikan 31 Januari 1926 di Kartopaten Surabaya

 Tokoh pendirinya adalah : KH.Hasyim Asyari, KH.Abdul wahab Hasbullah, KH.Bisri


Samsuri, KH.Mas Ali, KH.Ridwan.

 Sedangkan keanggotaanya meliputi para ulama dan santri di lingkungan pondok


pesantren di daerah- daerah penyebaran Islam oleh Walisongo.

 Tujuan:Mewujudkan masyarakat yang taqwa,cerdas,teampil,berakhlak mulia,adil


sejahtera.

 Programnya meliputi:

 a. Dakwah Islam

 b. Pendidikan dan pengajian (formal & non formal)

 c. Peningkatan social ekonomi masyarakat


 RA Kartini (21 April 1879 – 1904) dianggap pelopor pergerakan
wanita Indonesia. Beliau adalah wanita Indonesia yang pertama
kali mempunyai cita-cita untuk memajukan kaumnya dalam
bidang pendidikan dan pengajaran.

 Kurangnya pendidikan dan pengajaran diperlakukan tidak adil


ditunjukkan oleh adat kebiasan :

 Adanya kawin paksa

 Adanya polygami

 Adanya pingitan bagi gadis-gadis

 Kaum pria memiliki hak terbatas dalam perkawinan.

 Pergerakan wanita bersifat social yang bertujuan :

 Keluar : Berusaha memperoleh persamaan hak yang setaraf


dengan kaum pria

 Masuk : Berusaha menciptakan kemampuan wanita sendiri


sebagai ibu dan pengendali rumah tangga.
 PNI didirikan di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927
 oleh Ir. Soekarno dan R. Sunaryo.
 PNI merupakan organisasi terbuka untuk seluruh bangsa
Indonesia.
 Dasar perjuangan : Marhaenisme(sosio nasionalisme dan sosio
demokrasi)
 Tujuan politiknya : untuk mencapai Indonesia merdeka, sedang
sikapnya noncooperation.
 PPKI dibentuk atas inisiatif PNI (1927).Anggota PPKI =PNI, PSI,
BU, Kaum Betawi,Pasundan.
 Perkembangan PNI yang menentang kolonialisme dan imperialisme
sangat menakutkan Belanda. Pada tahun 1929 tokoh-tokohnya
dipenjara atas tuduhan melancarkan pemberontakan.
 Mr. Sartono mengambil alih pimpinan (1931), PNI dibubarkan dan
membentuk partai politik baru dinamakan PARTINDO, yang tidak
setuju membentuk partai politik PNI baru.
 Awal abad ke-20 sudah banyak kaum buruh, mereka tidak menguntungkan,
hidup mereka menderita. Mereka berjuang untuk menuntut beberapa hal yaitu
jam kerja dan kenaikan upah untuk memperbaiki nasibnya.

 Untuk memperjuangkan nasibnya mereka membentuk organisasi buruh yang


berdiri pada saat:

 Spoorwegen Bond(55 Bond) tahun 1905, serekat buruh perusahaan kereta


api.

 Vereninging Van Spoor Entranweg Persneel(1908) memperoleh perngaruh dari


ISDV dan berhaluan kiri.

 Perserikaatan Pegawai Pegadaian Bumiputera(PPPB) tahun 1916 berada


dibawah pengurus SI.

 Bergerilya Openbare Weeken : DPU (BOW) tahun 1916.

 Persatuan Pergerakan Kum Buruh (PPKB) tahun 1919 berada dalam satu
federasi yaitu PPKB.
Merupakan penjelmaan perkumpulan pelajar
Indonesia di negri Belanda yang bernama
INDICHE VERENINGING

yang didirikan tahun 1908.Pada tahun 1922 berubah


menjadi INDONESISCHE VERENINGING, 1923 menjadi
Perhimpunan Indnesia, yang berazas bahwa Indonesia
akan membentuk suatu pemeritahan yang
bertanggungjawab kepada rakyat.

 Dalam perjuangan PI memegang tugas bahwa


nasionalisme radial akan dapat menjadi subjek yang
ampuh bagi bangsa yang dijajah.

 Tujuan PI : - kemerdekaan Indonesia,dengan


menggunakan sarana majalah Indonesia Merdeka.
PPPKI
Permufakatan
Perhimpunan-
Perhimpunan
Politik
Kebangsaan
Indonesia
 Faktor pendorong organisasi-organisasi pergerakan harus menggalang persatuan
dan kesatuan, yaitu :

 Krisis ekonomi 1929/1930 yang terjadi di Eropa dan Amerika.

 Sikap dan kebijakan Pemerintah colonial Belanda yang keras dan kaku untuk
menjaga ketertiban dan keamanan.

 Penangkapan dan pengasingan tokoh terkemuka pergerakan nasional.

 Tujuan PPPKI :

 Mencegah perselisihan antara partai/organisasi .

 Menyatukan arah dan beraksi dalam perjuangan ke kemerdekaan Indonesia.

Mengembangkan persatuan kebangsaan Indonesia dengan lambangnya


Sang Merah Putih, lagu Indonesia Raya, bahasa Indonesia.

Setelah adanya Kongres di Solo 1929, mulai ada kerekatan yaitu :

Terjadinya penangkapan atas Soekarno dan kawan-kawan.

Berkembangnya isu kooperasi dan non kooperasi.

Hak suara

Perbedaan nasionalis agama dan nasionalis sekuler.


 Berlangsung tanggal 30 April-2 Mei 1926 di Jakarta.

 Dihadiri oleh wakil-wakil dari organisasi-organisasi pemuda


seperti: Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon,
Jong Islamitent, Jong Bataks Bond,dan lain-lain.

 Ketua : Muhammad Tabrani

 Tujuan :

 1. Memajukan faham persatuan dan kebangsaan

 2. Mempererat hubungan antara semua perkumpulan pemuda

 Keputusan:

 1. Mempersiapkan Kongres Pemuda II

 2. Mengusulkan agar semua perkumpulan pemuda bersatu


dalam satu wadah.
 Berlangsung tanggal 27-28 Oktober 1928.
 Ketua : Sugondo Joyo Puspito
 Rapat I :
 Tanggal : 27 Oktober 1928 (hari Sabtu).
 Dibuka oleh Sugondo Joyopuspito.
 Tempat : Gedung Katholieke Jongelingen Bond (Gedung Pemuda
Katholik) di Lapangan Banteng.
 Dalam rapat ini, M.Yamin menyampaikan tentang persatuan dan
kebangsaan Indonesia. Menurtnya ada 5 faktor persatuan, yaitu :
 sejarah

 bahasa

 hukum adat

 pendidikan

 keamanan
 Rapat II :
 Tanggal : 28 Oktober 1928 (hari Minggu) pukul 08.00 sampai
pukul 12.00 WIB.
 Tempat : Gedung Java Oast Bioscoop.
 Rapat III :
 Tanggal : 28 Oktober 1928 (hari Minggu) pukul 17.30 WIB.
 Tempat : Gedung Indonasasche Club HUIS (Jl. Kramat Raya
Nomor 106 Jakarta).
 Sunario SH berceramah tentang Pergerakan Pemuda dan Persatuan
Bangsa.
 Pada saat istirahat, Wage Rudolf Supratman menyanyikan lagu
Indonesia Raya untuk pertama kalinya.
 Pada puncak acara, diikrarkanlah Sumpah Pemuda yg dirumuskan
oleh Muhammad Yamin.
 Merupakan fusi dari PBI (Persatuan Bangsa Indonesia) dan BU (Budi Utomo)

 Berdiri tanggal 25 Desember 1935 di Solo, pusat partai di Surabaya.

 Pendiri : dr. Sutomo.

 Usaha-usaha Parindra untuk mencaai tujuan :

Memperkokoh semangat persatuan bangsa.

Menjalankan aksi politik, sehingga memperoleh hak-hak dalam politik dan dalam system
pemerintahan yang berdasarkan demokrasi dan nasionalisme.

Meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam bidang ekonomi dan social.

 Kegiatan Parindra antara lain :

 Mendirikan perkumpulan pemuda surya wirawan.

 Mendirikan sekolah-sekolah

 Mendirikan rukun tani, bank, dan Syarekat nelayan

 Parindra berhaluan kooperatif, sehingga memperoleh wakil dalam Volk


Skaad.

Hasil nyata perjuangan parindra dalam Volk Skaad, antara lain :

Disetujuinya pemakaian Bahasa Indonesia dalam sidang-sidang Volk Skaad.

Disetujuinya penggantian sebuah “Inlader” bagi orang pribumi menjadi “Indonesier”


(Indonesia).
 Latar Belakang : adanya kesulitan dalam sikap non kooperasi.
 Tanggal :15 Juli 1936
 Isinya : Permohonan agar diselenggarakan musyawarah antara wakil
Indonesia dan Belanda yang punya hak sama.
 Tujuan : Pemberian otonomi kepada Indonesia yang mana
pelaksanaannya diatur dalam waktu 10 tahun, dengan beberapa
perubahan :
 Pulau Jawa dijadikan provinsi, sedang yang lain diberi otonomi.
 Sifat dualisme dalam pemerinta di daerah harus dihapus.
 Volksraad dijadikan parkemen yang sesungguhnya.
 Dibentuk dewan kerajaan.
 Penduduk Indonesia adalah orang-orang yang lahir, asa-usul dan cita-citanya
untuk Indonesia.

 Petisi Sutarjo akhirnya ditolak oleh Ratu Belanda (1938) dengan


alasan bangsa Indonesia belum siap untuk memikul tanggung jawab dan
memerintah sendiri.
Berdiri : November 1937 di Surabaya .

Pendiri : K.H.A. Wahid Hasyim, K.H. Mas Mansyur

Tujuan MIAI :
 Mempererat hubungan diantara perhimpunan-perhimpunan islam di
Indonesia.

 Menyatukan suara untuk membela kehormatan islam.

 Merapatkan hubungan antar kaum muslimin Indonesia dengan umat islam


di luar negeri.

 MIAI berusaha menyadarkan masyarakat (Islam) bahwa budaya


Belanda dengan penjajahannya tidak sesuai dengan ajaran islam.

 MIAI juga menentang UU milisi militer.


 Terbentuk di Jakarta pada tanggal 21 Mei 1939.

 GAPI adalah gabungan dari berbagai organisasi politik (Parindra, Gerindo, Pasundan,
Persatuan Minahasa, PII, Partai Katolik Indonesia, PSII ).

 Tokoh – tokohnya antara lain: Moh.Husni Tamrin (Parindra), Mr.Amir Syarifuddin


(Gerindo), Abikusno Cokrosuyoso (PSII).

 Faktor pendorong berdirinya GAPI :

 Kegagalan petisi Sutarjo.

 Kegentingan internasional akibat timbulnya fasisme.

 Sikap pemerintah colonial yang kurang memperhatikan kepentingan bangsa.

 Tujuan GAPI :

 Membentuk badan persatuan dan menjalankan aksi bersama guna memerjuangkan


kepentingan rakyat.

 Hal-hal yang di perjuangkan GAPI:

 Pelaksanaan the right of self determination.

 Persatuan kebangsaan atas dasar demokrasi politik, social, eknomi.

 Pembentukan parleman yang di pilih secara bebas dan umum (Indnesia Berparlemen).

 Membentuk solidaritas Indonesia-Belanda untuk menghadapi fasisme.

 Pengangkatan lebih banyak orang-orang Indonesia dalam berbagai jabatan Negara.


 Untuk mengatur dan meningkatkan aksinya, pada tanggal 24-25 Desember 1939,
GAPI mengadakan pertemuan dan membentuk KRI (Kongres Rakyat Indonesia).

 Tujuan KRI : Mewujudkan Indonesia Raya.

 Sasaran utama Indonesia berparlemen penuh.

 Selain membentuk KRI, GAPI juga menetapkan bendera merah putih dan lagu
Indonesia Raya sebagai bendera dan lagu persatuan Indonesia.

 Tuntutan GAPI semakin meningkat setelah Jerman berhasil menguasai Belanda,


yaitu penggantian Volksraad dengan parlemen sejati.

 Untuk menanggapi tuntutan GAPI pemerintah Belanda kemudian membentuk Komisi


yang diketuai oleh Dr. F. H. Viesman yang kemudian dikenal dengan komisi
Viesman.

 Tugas komisi Viesman : menyelidiki dan mempelajari perubahan-perubahan yang


dikehendaki rakyat Indonesia.

 Pembentukan komisi ini ditolak oleh GAPI, Karena dianggap tidak bisa terwujud
dengan itu, KRI diubah menjadi MRI.

 Meskipun demikian ternyata tuntutan GAPI tidak disetujui oleh ratu Belanda,
bahkan sesuai dengan keadaan saat itu pemerintah Belanda menerapkan wajib milisi
untuk menghadapi perang.
Sejak bangsa Eropa datang di wilayah
Indonesia, telah menimbulkan reaksi dari
berbagai wilayah yang berbentuk perlawanan-
perlawanan kedaerahan (perlawanan
etnik/suku). Setelah adanya Sumpah Pemuda,
perlawanan tersebut berubah menjadi
perlawanan dengan pergerakan nasional.
 Pada masa pergerakan, nama Indonesia sangat penting
artinya bagi perjuangan. Sebab nama Indonesia dijadikan
sebagai perekat, pemersatu semua unsur yang ada di
masyarakat.

 Penggunaan istilah “Indonesia”:

 J.R. Logan (seorang pegawai pemerintah Inggris di Penang)

Beliau menggunakan istilah Indonesia tahun 1850 dalam suatu

artikel di majalah yang ia pimpin. Istilah tersebut digunakan

untuk menyebut kepulauan dan penduduk nusantara.

 Earl G. Widsor

Tahun 1850 menulis istilah Indonesia dalam wilayah milik J. R.

Logan untuk masyarakat penduduk Indonesia.


 Sejak munculnya kaum cendikiawan yang melakukan

perjuangan melalui pergerakan nasional, maka kata

“Indonesia” mulai akrab terdengar, dan nama Hindia

Belanda mulai ditinggalkan.

 Hal ini dikuatkan oleh peristiwa Sumpah Pemuda pada

tanggal 28 Oktober 1928.

 Akhirnya seluruh unsur atau elemen masyarakat, penduduk

maupun lembaga organisasi

sangat bangga menyebut “Indonesia”.

Dengan demikian mulailah istilah “indonesia”

sebagai Identitas Nasional

Anda mungkin juga menyukai