Anda di halaman 1dari 29

PERENCANAAN LINGKUNGAN

PERMUKIMAN

SEMESTER GENAP 2017/2018


OLEH: Ir. DWI JATI LESTARININGSIH, MT.

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
11
Persyaratan Penilaian
 Kuliah (kehadiran) 10%
 Tugas terstruktur 20%
 Ujian tengah semester 35%
 Ujian akhir semester 35%
 Ketentuan:
Semua unsur penilaian harus memenuhi
syarat
Jika salah salah satu unsur penilaian tidak
ada maka nilai maksimal E

2
Tujuan Dan Sasaran Pembangunan
Perumahan Dan Permukiman
1. TUJUAN
 Menyelenggarakan pembangunan perumahan
dan permukiman yang mengacu pada suatu
kerangka penataan ruang wilayah, sehingga dapat
berlangsung tertib, terorganisasi dengan baik,
berdaya guna dan berhasil guna, sesuai dengan
kebutuhan dan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku. Tujuan ini tidak akan tercapai bila
tidak dilakukan perubahan dalam pengelolaan
tanah (pendaftaran, sertifikasi, pembebasan
tanah, ganti rugi, pemberian hak atas tanah dsb). 111
3
2. SASARAN

 Tersedianya rencana pembangunan perumahan dan


permukiman di daerah yang aspiratif dan akomodatif.
Dapat diprogramkan bersama antara pelaku dan
penyelenggara pembangunan, dituangkan dalam suatu
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan
dan Permukiman di daerah (RP4D)

 Tersedianya skenario pembangunan perumahan dan


permukiman yang memungkinkan terselenggaranya
pembangunan secara tertib dan terorganisasi, serta
terbuka peluang bagi masyarakat untuk berperan serta
dalam seluruh prosesnya.

4
 Terakomodasinya kebutuhan akan perumahan
dan permukiman yang dijamin oleh kepastian
hukum, terutama bagi kelompok masyarakat
berpenghasilan rendah.

 Tersedianya informasi pembangunan perumahan


dan permukiman di daerah sebagai bahan masukan
bagi penyusunan kebijaksanaan pemerintah serta
bagi berbagai pihak yang akan terlibat/melibatkan
diri.

5
PERSYARATAN DASAR
PERENCANAAN PERMUKIMAN
 Persyaratan Umum
 Mengacu pada peraturan daerah (RTRW)
setempat;
 Memenuhi persyaratan administratif,
teknis dan ekologis;
 Dilengkapi dengan sarana prasarana
serta utilitas lingkungan permukiman;
 Penyediaan sarana prasarana LP
disesuaikan dengan kondisi kawasan yang
berdekatan;

6
 menyediakan pusat-pusat lingkungan yang
menampung berbagai sektor kegiatan
(ekonomi, sosial, budaya), dari skala
lingkungan terkecil (250 penduduk) hingga
skala terbesar (120.000 penduduk),

 memenuhi persyaratan teknis kesehatan dan


keselamatan sesuai Standar Nasional
Indonesia (SNI) atau ketentuan-ketentuan
lain yang diatur dengan Peraturan
Pemerintah,

7
Persyaratan Lokasi
LOKASI PERMUKIMAN HARUS SESUAI
DENGAN RENCANA UMUM TATA RUANG
KOTA (RUTRK) dengan kriteria:
 Keamanan
 Kesehatan
 Keindahan/keserasian/keteraturan
 Kenyamanan
 Fleksibilitas
 Keterjangkauan jarak
 Lingkungan berjati diri

8
Persyaratan Fisik

 Ketinggian lahan tidak berada di bawah


permukaan air setempat kecuali dengan
rekayasa/penyelesaian teknis.
 Kemiringan lahan tidak melebihi 15% dengan
ketentuan :
 Tanpa rekayasa untuk kawasan yang terletak pada
lahan bermorfologi datar landai dengan kemiringan
0-8%
 Diperlukan rekayasa teknis untuk lahan dengan
kemiringan 8 – 15%.

9
10
Sistem Standar Perhitungan
Permukiman
DATA DASAR LINGKUNGAN PERUMAHAN
DAN PERMUKIMAN

11
SARANA
LINGKUNGAN PERMUKIMAN
 Sarana Penghuni
 Sarana Pendidikan
 Sarana Kesehatan
 Sarana Pertokoan/Perniagaan
 Sarana Pemerintahan
 Sarana Kebudayaan Dan Rekreasi
 Sarana Peribadahan
 Sarana Olah Raga Dan Ruang Terbuka

12
Fungsi Prasarana
Lingkungan Permukiman
 Fungsi prasarana adalah untuk melayani dan
mendorong terwujudnya lingkungan permukiman
dan lingkungan usaha yang optimal sesuai dengan
ruangnya. Upaya memperbaki dan
mengembangkan lingkungan membutuhkan
keseimbangan antara tingkat pelayanan yang ingin
diwujudkan dengan tingkat kebutuhan dari
masyarakat pengguna dan pemanfaat prasarana
dalam suatu wilayah kawasan pada suatu waktu
tertentu. Keseimbangan diantara kedua hal
tersebut akan mengoptimalkan pemakaian sumber
daya yang terbatas (Diwiryo, 1996:1)
13
Tujuh macam
Komponen Prasarana Perkotaan
 air bersih,
 drainase,
 air kotor/sanitasi,
 sampah,
 jalan kota,
 jaringan listrik dan
 jaringan telepon
Tiap-tiap komponen mempunyai
karakteristik yang berbeda.

14
1. SARANA HUNIAN

 Luas perpetakan tanah untuk rumah

Rumus : U = L. per orang


Tp

 U = Kebutuhan udara segar/orang/jam dalam satuan m3


 Tp = Tinggi plafond dalam satuan m
 L.per orang = Luas lantai per orang

15
Bila kebutuhan udara segar per orang per jam 15 m3
dengan pergantian udara di dalam ruang sebanyak-
banyaknya 2 kali per jam dan tinggi plafond rata-
rata 2,5 m, maka :

Luas lantai per orang : U = 15 m3 = 6 m2


T.p 2,5 m

bila 1 umpi terkecil terdiri dari 4 orang (ayah, ibu +


2 anak) maka kebutuhan luas lantai minimum :

Luas lantai utama 4 x 6 m2 = 24 m2


16
Luas lantai pelayanan diambil 50%

50% x 24 m2 = 12 m2
Luas lantai minimum = 24 m2 +
Luas lantai pelayanan = 36 m2

Bila building coverage (BC) 50% maka luas


kaveling minimum untuk keluarga/umpi terkecil :

100 X 36 m2 = 72 m2
50

Bila 1 umpi hanya terdiri dari satu orang maka


kebutuhan lantai adalah 18 m2 (sudah termasuk
pelayanan). 17
Luas perpetakan ini perlu dibedakan
dengan mempertimbangkan :

 Kepadatan penduduk yang direncanakan


 Kepadatan bangunan yang direncanakan
 Peraturan bangunan daerah sesuai dengan
kondisi kota masing-masing
 Building Coverage (BC)

18
 Rumah yang layak adalah bangunan rumah yang
sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan
keselamatan bangunan dan kecukupan minimum luas
bangunan serta kesehatan penghuninya.

 Lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur


adalah lingkungan yang memenuhi persyaratan
penataan ruang, persyaratan penggunaan tanah,
pemilikan hak atas tanah, dan kelayakan prasarana serta
sarana lingkungannya.

19
PERENCAAN SARANA
DAN PRASARANA
LINGKUNGAN PERMUKIMAN

 Untuk memperkirakan kebutuhan fasilitas


sosial di masa mendatang dilakukan dengan
menggunakan perhitungan standar yang ada.
 Antara lain yang diterbitkan oleh DPU yang
termuat dalam Buku Petunjuk Perencanaan
Kawasan Perumahan Kota dan standar yang
dikeluarkan oleh Direktorat Penelitian Masalah
Bangunan (DPMB) tahun 1980 serta standar
yang berlaku lainnya.
20
Fasilitas Pendidikan

 TK : 1000 jiwa/buah
 SD/MI : 1600 jiwa/buah
 SLTP/MTs : 6000 jiwa/buah
 SLTA/MA : 9000 jiwa/buah

21
Fasilitas Peribadatan

 Masjid : 2.500 jiwa/buah


 Surau : 500 jiwa/buah
 Gereja : 1000 jemaat/buah

22
Fasilitas Rekreasi dan Olah Raga

 Taman luas 250 m2 : 1.000 jiwa/buah


 Taman 1.250 m2 : 2.500 jiwa/buah
 Lapangan OR 9000 m2 : 30.000 jiwa/buah
 Gedung serbaguna 900 m2 : 15.000 jiwa/buah
 Gedung pertemuan 300m2 : 2.500 jiwa/buah

23
Fasilitas Perdagangan

 Toko/kios : 200 jiwa/buah


 Pasar umum lingkungan : 10.000 jiwa/buah
 Pasar umum distrik : 30.000 jiwa/buah

24
Ruang terbuka untuk
skala RT

25
Gambar: Contoh Taman Kelurahan
(rekreasi pasif)

26
Gambar: Contoh Taman RW
(rekreasi aktif)

27
Gambar Contoh
Taman
Kecamatan
(rekreasi aktif)

28
Gambar Contoh Taman Kota
(Rencana Taman Kota Pangkalanbun
Kabupaten Kotawaringin Barat)

29

Anda mungkin juga menyukai