Anda di halaman 1dari 45

KONSEP STRES &

ADAPTASI
Stres : respon tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap setiap tuntutan
beban atasnya(Selye, 1976 dalam Potter & Perry, 2005)

Stres : Suatu stimulus atau penyebab adanya respon yang berada di luar
individu dan sebagai faktor predisposisi atau pencetus yang meningkatkan
kepekaan individu terhadap penyakit (Lyon & werner, 1987 dalam Smeltzer
& Bare, 2005)

Stress (Selye, 1956) adalah keletihan dan kecemasan pada tubuh yang
disebabkan oleh kehidupan (Videbeck, 2011)

Stress (Lazarus, 1999) merupakan hubungan antara seseorang dengan


lingkungan yang bersumber dari bio-psiko-sosio yang dapat membuat lebih
baik atau membahayakan.(Boyd, 2008)
Selye mengidentifikasi aspek fisiologis yang
terlibat dalam respon stres disebut sindrom
adaptasi umum (Townsend, 2011)
ETIOLOGI
Stressor adalah stimulus yang mengawali
atau mencetus perubahan (tidak
terpenuhinya kebutuhan), Kebutuhan dapat
berupa kebutuhan fisiologis,psikologis,sosial
,lingkungan, perkembangan,spiritual atau
kebutuhan kultural
• Stresor Internal: Stresor yang berasal dari
diri seseorang (demam, kondisi seperti
kehamilan, menopause atau suatu keadaan
emosi seperti rasa bersalah )

• Stresor Eksternal : Stresor yang berasal


dari luar diri seseorang (perubahan
bermakna dalam suhu lingkungan,
perubahan peran dalam keluarga atau
sosial, atau tekanan dari pasangan ).
Hubungan Psiko-Neuro-imunologi
(Psiko-Neuro-Endokrinologi)
Adaptasi Fisiologis

Susunan Saraf Pusat (medula


Stresor oblongata, otak,sistem
limbik,sistem transmisi
saraf/neurotransmiter
Kelenjar endokrin (sistem
hormonal & imunologi)

Stres Cemas Depresi


Tanda dan Gejala Stress
Tingkatan Stres
• Persepsi dan respon
setiap individu
terhadap stres
berbeda.
• Dipengaruhi oleh:
 Keyakinan dan norma
 Pengalaman
 Pola hidup
 Faktor lingkungan
 Pengalaman masa lalu
 Mekanisme koping
TINGKATAN STRES

STRESS SANGAT BERAT

STRES BERAT

STRES SEDANG

STRES RINGAN

STRESS NORMAL
Stres Ringan

Pada tingkat stres ini sering terjadi pada kehidupan


sehari-hari dan kondisi ini dapat membantu individu
menjadi waspada dan bagaimana mencegah berbagai
kemungkinan yang akan terjadi.
Stres Sedang

Pada stres tingkat ini individu lebih memfokuskan hal


penting saat ini dan mengesampingkan yang lain
sehingga mempersempit lahan persepsinya
Stres Berat

Pada tingkat ini lahan persepsi individu sangat


menurun dan cenderung memusatkan perhatian pada
hal - hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk
mengurangi stres. Individu tersebut mencoba
memusatkan perhatian pada lahan lain dan
memerlukan banyak pengarahan.
FISIOLOGIS PSIKOLOGIS
RESPON TERHADAP STRES
• a. sindrom adaptasi lokal (LAS)
• respon jaringan,organ atau bag tubuh
1. Respon lain
Fisiologis • b. sindrom adaptasi umum (GAS)
• respon pertahanan dari keseluruhan
tubuh terhadap stres

• a. Prilaku berorientasi tugas


2. Respon • b. Mekanisme pertahanan ego
Psikologis
1. Respon Fisiologis
Karakteristik LAS
1. Respon yang terjadi setempat
2. Respon adalah adaptif artinya stresor diperlukan
untuk menstimulasinya
3. Respon berjangka pendek
4. Respon adalah restoratif artinya membantu
memulihkan homesotasis tubuh
– Contoh : respon nyeri,inflamasi
Sindrom Adaptasi Umum (GAS)
1.Respon melibatkan semua sistem tubuh terutama
saraf otonom & endokrin
2.Terdiri dari :
a. tahap alarm (Alarm stage)
b. tahap pertahanan (Resistance stage)
c. tahap kelelahan (Exhaustion stage)
2. Respon Psikologis

a. Prilaku berorientasi tugas


Penggunaan kemampuan kognitif untuk
mengurangi stres,memecahkan masalah,
menyelesaikan konflik & memenuhi kebutuhan
(Stuart & Sundeen,1991)
3 tipe prilakunya :
(1) Prilaku menyerang
Tindakan menyingkirkan/mengatasi suatu stresor
atau untuk memuaskan kebutuhan
(2) Perilaku Menarik Diri
Menarik diri secara fisik/emosional dari stresor

(3) Perilaku kompromi


Mengubah metoda yang biasa
digunakan,mengganti tujuan atau menghilangkan
kepuasan terhadap kebutuhan untuk memenuhi
kebutuhan lain atau menghindari stres
b. Mekanisme pertahanan ego (Freud)
• Prilaku tidak sadar yang memberikan
perlindungan psikologis terhadap peristiwa yang
menegangkan.
• Digunakan : melindungi terhadap perasaan tidak
berdaya & ansietas
• Sering dipakai pada saat stresor jangka
pendek,gangguan psikiatrik (-)
contoh :
kompensasi,konversi,menyangkal,pemindahan
tempat,identifikasi,regresi
(Videbeck, 2011)
Respon Fight and Fligth Syndrome
Stress menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari
hipotalamus ke kelenjar (ex: Adrenal untuk
mengirim adrenalin dan noradrenalin sebagai
pembangkit energi) dan organ lain (ex : hati
untuk mengubah glikogen menjadi glukosa)

Sist. pencernaan mengurangi kerjanya dan


mengalirkan darah ke paru-paru (lebih banyak
udara) dan jantung (berdenyut lebih cepat)
sehingga mengalirkan darah yang kaya oksigen

Tubuh berespon negatif terhadap stres yang lama,


cadangan tubuh berkurang & komponen emosional
berubah sehingga timbul respon fisiologis yang
kontinyu
Sumber : Boyd (2008)
Coping merupakan hal disengaja, direncanakan
dan usaha psikologi untuk memajemen stres
Mekanisme Koping :
Fokus pada masalah seperti:negosiasi, mencari
saran-saran.
Fokus pada kognitif
seperti: membandingkan secara prositif, seleksi
terhadap ketidakmampuan.
Fokus pada emosi
seperti: defense mechanism: denial, supresi, proyeksi,
sublimasi, displacement, intelektualisasi, isolasi.
MEKANISME KOPING
Constructive Vs Destructive

CONTINUUM OF COPING RESPONSES

RESPON RESPON
ADAPTIF MALADAPTIF
MEKANISME PERTAHANAN
 Menurut Lazarus (1999), adaptasi dapat
dibentuk dari kemampuan seseorang untuk
bertahan dan berkembang (Boyd,2008)
 Adaptasi adalah tanggapan atau reaksi yang
berhasil baik respon spesifik atau nospesifik
dari suatu sistem kehidupan terhadap stressor
atau ancaman yang timbul. Stressor bisa
dinetralisasi
Kemampuan seseorang menghadapi
stres ditentukan oleh faktor
1. Pengalaman dengan stresor yang
serupa,sistem dukungan,persepsi keseluruhan
terhadap stresor
2. Yang berkenaan dengan praktik & norma
kelompok sebaya individu
3. Dampak lingkungan sosial yang membantu
individu beradaptasi terhadap stresor
4. Sumber yang dapat digunakan untuk
mengatasi stresor
MANAJEMEN STRES

Manajemen stressjurnal
IJMS, 2014 adalah suatu Manajemen stress adalah
tindakan atau program suatu proses yang
yang dilakukan sebuah berkesinambungan dari
organisasi untuk proses pemantauan,
mengurangi dampak dari diagnosis, dan proses
stress pekerjaan atau pencegahan stress yang
membantu individu berlebihan yang dapat
meminimalkan dampak mengganggu produktivitas
negative setelah kontak individu (Emerald, 2005)
dari stressor.
Berdasarkan Donaldson et al, 2011 dalam jurnal IJMS
(2014), disebutkan manajer lini dapat mempengaruhi
stres karyawan dengan
1. Sikap mereka terhadap bawahannya
2. Mempengaruhi dampak lingkungan kerja karyawannya
(tuntutan, kontrol, dll)
3. Mengidentifikasi, memonitoring, dan bekerja untuk
mengurangi stres yang berhubungan dengan pekerjaan
4. Mendukung desain dan implementasi manajemen stres
Pendekatan yang dapat digunakan dalam
memanegement stress tenaga kerja
dalam organisasi dikenal dengan sebutan
positive manager behavior framework
(Matin et al, 2014)
POSITIVE MANAGER BEHAVIOR FRAMEWORK

• Respectful and responsible manager


Perilaku ini dapat ditunjukkan dengan integrity,
managing emotions, dan considerate approach

• Managing and communicating of the existing and


future work force
Kompetensi ini adalah tentang bagaimana manajer
dapat proaktif mengelola pekerjaan pribadi, dan
pekerjaan anggota tim mereka, sebagai seorang
problem solving dan decision making, dan mampu
melakukan empowering
• Managing the individual within the team
Kompetensi dari perilaku ini terdiri dari “personally
accessible, sociable, empathetic engagement.

• Reasoning/managing difficult situations


Perilaku ini tidak dimunculkan setiap hari, namun hanya
pada situasi-situasi yang sulit, misalnya kemampuan
dalam menyelesaikan konflik, dapat mempergunakan
sumber daya yang ada untuk menyelesaikan konflik dan
mampu mengambil tanggung jawab memecahkan
masalah
Penelitian tentang Stres dan Koping
1. Penelitian oleh Garg & Sukla tahun 2013 tentang “ A study on stress management
among the employees of nationalised banks, penelitian ini dilakukan pada 50
pekerja bank nasional indore di India yang bertujuan untuk Untuk mengetahui
penyebab stres pada para pegawai Bank di tempat kerja dan cara –cara yang
mereka gunakan untuk mengatasi stres stress tersebut, didapatkan hasil
Penyebab Stres :
50% responden merasa stres karena mempunyai kelebihan beban pekerjaan.
44% responden merasa stres karena tidak berprestasi sesuai target pekerjaan.
38% responden bekerja sesuai perintah atasan dengan mengorbankan kepentingan
mereka.
24% responden merasa stres karena mempunyai masalah keluarga
50% responden merasa stres karena ada konflik diantara karyawan.
Penggunaan manajemen stres
48% responden merasa strategi yang digunakan oleh bank untuk manajemen stres
pegawai efektif.
Sebagian besar (50%) responden menggunakan YOGA atau cara lain untuk
menghilangkan stres mereka
Penelitian tentang Stres dan Koping
2. Penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Arruum Tahun 2006 tentang Stres dan
Koping Perawat Kepribadian Tipe A dan Kepribadian Tipe B di Ruang Rawat
Inap RSU dr. Pirngadi Medan dengan menggunakan desain penelitian deskriptif
komparatif yang dilakukan pada 44 orang responden berkepribadian tipe A dan
44 orang responden berkepribadian tipe B. Dari hasil analisa data dengan
menggunakan Independent Sample T-Test didapatkan tidak ada perbedaan yang
signifikan stres dan koping perawat dengan kepribadian tipe A dan B. Dimana
perawat dengan tipe kepribadian tipe A dan B pada saat stres, mayoritas
menggunakan koping yang adaptif

3. Penelitian yang dilakukan oleh badri tahun 2012 tentang manajemen stres
kerja pada beberapa kayawan dan buruh PT Monier Tanggerang dengan
melakukan intervensi berupa pelatihan manajemen stres pada kelompok
pekerja dengan teknik relaksasi proresif, didapatkan hasil teknik manajem stres
ini dapat mengurangi kecemasan dan ketegangan yang dialami para pekerja
selama bekerja, dengan adanya teknik relaksasi progresif ini dapat menurunkan
skor kuesioner Perceived Stress Scale dan kuesioner Subjective Unit of
Distress (SUD) .
Penelitian tentang
Penelitian tentang Stres stres
penanganan dan Koping
4. Intervensi biofeedback untuk mengatasi stres dan kecemasan pada
mahasiswa perawat di Thailand oleh Ratanasiripong,et all (2012) dengan 30
responden grup intervensi dan 30 responden grup kontrol yang melakukan
praktek klinik pertama kali pada tahun kedua yang dilakukan selama 5
minggu, dimana grup intervensi dianjurkan melakukan intervensi biofeedback
3 kali/hari dan mencatatnya. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
intervensi biofeedback dapat menurunkan tingkat stres dan tingkat
kecemasan pada mahasiswa keperawatan

5. Penelitrian oleh Resti,2014 tentang penggunaan teknik relaksasi otot


progresif pada penderita asma di RS Tamar Medical Center pariaman.
penelitian ini menggunakan intervensi manajemen stress dengan cara teknik
relaksasi otot yang dilakukan pada penderita asma. Didapatkan hasil bahwa
secara umum relaksasi otot progresif dapat menurunkan tingkat stres pada
subjek penelitian yang merupakan penderita asma dan Ditemukan bahwa
dengan relaksasi otot progresif dapat membantu memperlambat kambuhnya
asma
Daftar Pustaka

Badrie,A.R. (2012). Manajemen Stres Pada Beberapa Karyawan dan Buruh PT Monier Tanggerang.
Boyd, M.A. (2008). Psychiatric Nursing. Fourth Edition. Lippincott Williams & Wilkins.
Harish Shukla & Rachita Garg. A Study On Stress Management Among The Employees Of
Nationalised Banks. Voice of Research, Vol. 2 Issue 3, December 2013, ISSN No. 2277-7733.
tersedia dalam http://www.voiceofresearch.org/doc/Dec-2013/Dec-2013_20.pdf
Indriana Bil Resti (2014), Teknik Relaksasi Otot Progresif Untuk Mengurangi Stress Pada Penderita
Asma, Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan UMM, Vol. 02, No.01, Januari 2014, ISSN: 2301-8267
Potter & Perry. (2005)Fundamental of nursing: Concept, process, & practice. (Asih, Y.et.all,
Penerjemah). Jakarta: EGC
Psycology .Foundation of Australia. (2010). Depression anxiety stress scale. Desember 10, 2011.
http://www2.psy.unsw.edu.au/groups/dass
Ratanasiripong, P., Ratanasiripong, N., & Kathalae, D. (2012). Biofeedback Intervention for Stress and
Anxiety among Nursing Students: A Randomized Controlled Trial. International Scholarly
Research Network. Doi:10.5402/2012/827972
Sari, D.R & Arruum, D. (2006). Stres dan Koping Perawat Kepribadian Tipe A dan Kepribadian Tipe B
di Ruang rawat Inap RSU dr. Pringadi Medan. Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara,
2(1), 9-17.
Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2005). Brunner & Sudarth’s textbook of medical surgival nursing. (8th
ed). (Agung Waluyo. Terjemahan). Jakarta: EGC
Townsend, Mary.C. (2011). Essentials of Psychiatric Mental Health Nursing. Fifth Edition.
Philadelphia : Davis Company
Videbeck, S.L. (2011). Psychiatric Mental Health Nursing. Fifth Edition. Lippincott Williams & Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai