Anda di halaman 1dari 20

Kelompok toksisitas kanker

 Vivid rose fitriani (15330017)  Stevany U.H Ramoh (17330705)


 Siti nur asiah (15330024)  Fani oktaviani (17330709)
 Achhmad haris F.M (15330053)  Nurul fajriah (17330718)
 Syamsinar (15330058)  I gusti lanang B.S (17330719)
 Titania agustin (15330059)  Rauzatul Ulfa (17330721)
 Novi oktavia (15330073)  Icha setya M (17330736)
 Efridus beleta L (16330770)  Putri Ananda L (17330739)
 Fiki danya (17330704)  Ulfi alfiqraini (18330705)
Pendahuluan

 Keracunan merupakan kejadian timbulnya efek samping


obat, zat kimia, atau substansi asing lainnya yang
berhubungan dengan dosis. Terdapat variasi respon dan
kecenderungan individual terhadap dosis obat yang
diberikan.
 Keracunan dapat terjadi secara local (misalnya pada kulit,
mata maupun paru) atau terjadi secara sistemik,
tergantung dari sifat kimia dan fisik zat racun tersebut,
mekanisme kerjanya, dan rute paparannya.
 Beratnya tingkat keracunan dan tingkat kesembuhannya
juga tergantung dari cadangan fungsional individu
maupun target organnya, yang dipengaruhi umur dan
penyakit dasar.
Kanker
Kanker atau karsinoma adalah pembentukan jaringan baru yang
abnormal dan bersifat ganas.suatu kelompok sel dengan mendadak
menjadi liar dan memperbanyak diri secara pesat dan terus- menerus
(proliferasi). Akibatnya adalah terjadi pembengkakakn dan benjolan yang
disebut tumor atau neoplasma ( neo = baru, dan plama= pembentukan).
Gejala – gejala yang umum adalah ditandai dengan nyeri yang hebat
,penurunan berat badan yang mendadak, kepenatan total dan berkeringat
malam.
Jenis – jenis kanker yang dikenal banyak sekali dan hampir semua organ
dapat dihinggapi oleh penyakit ini , termasuk limfe, darah, sum-sum dan
otak. Kanker merupakan penyebab kematian kedua didunia setelah
penyakit jantung dan pembuluh.
Penggolongan obat kanker
A. Golongan Alkilator
 Mekloretamin
Indikasi : Penyakit Hodgkin, limfusar, karsinoma mama, dan karsinoma
ovarium.
 Siklofosfamid
-Indikasi : Leukemia limfositik Kronik, Penyakit Hodgkin, Limfoma non
Hodgkin, Mieloma multiple, Neuro Blastoma, Tumor Payudara,
ovarium, paru, Cerviks, Testis, Jaringan Lunak atau tumor Wilm.
 Melfalan
-Indikasi : Mieloma multipel, kanker payudara, Ovarium.
 Klorambusil
Indikasi : Leukimia limfositik Kronik, Penyakit Hodgkin, dan
limfoma non Hodgkin, Makroglonbulinemia primer.
 Busulfan
-Indikasi : Leukimia mielositik kronik.
 Karmustin
-Indikasi : Penyakit Hodgkin yang refrakter terhadap
pengobatan, melanoma malignum, mieloma multipel
(kombinasi dengan prednison).
 Lomustin
-Indikasi : Karsinoma paru dan Kolorektal, limfoma Hodgkin
dan non-Hodgkin, dan karsinoma renal.
B. Golongan Antimetabolit
 5-fluorourasil (5-FU)
-Indikasi : Kanker payudara, kolon, esofagus, leher dan kepala, Leukimia
limfositik dan mielositik akut, Limfoma non-Hodgkin.
 6-azauridin
-Indikasi : Mikosis fungoides, polisitemia vera.
 Floksuridin-Indikasi : Leukimia limfostik akut dan kronik, leukimia granulositik
akut dan kronik, koriokarsinoma.
 Fludarabin
-Indikasi : Hairy cell leucemia, leukemia limfositik kronik, limfoma non-Hodgkin
sel kecil.
 Gemsitabin-Indikasi : Kanker paru, pankreas dan ovarium.
C. Golongan Produk Alamiah
 Vinkristin (VCR).
-Indikasi : Leukimia limfositik akut, neuroblastoma, tumor Wilms,
Rabdomiosarkoma, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin.
 Vinblastin (VLB)
-Indikasi : Penyakit Hodgkin, limfosarkoma, kariokarsinoma dan
tumor payudara.
 Paklitaksel
-Indikasi : Kanker ovarium, payudara, paru, buli-buli, leher dan
kepala.
 Etoposid
-Indikasi : Kanker testis, paru, payudara, limfoma Hodgkin dan
non-Hodgkin, leukimia mielositik akut, sarkoma kaposi.
D. Golongan Hormon dan Antagonis

 Prednison
-Indikasi : Leukemia limfositik akut dan kronik, limfoma Hodgkin
dan non-Hodgkin, tumor payudara.
 Hidroksiprogesteron kaproat
-Indikasi : Karsinoma payudara dan endometrium.
 Medroksiprogesteron asetat
-Indikasi : Tumor endometrium.
 Megestrol asetat
-Indikasi : Tumor endometrium.
 Dietilstilbestrol
-Indikasi : Karsinoma prostat dan payudara.
Toksisitas obat kanker
 Toksisitas atau keracunan obat adalah reaksi yang terjadi
karena dosis berlebih atau penumpukkan zat dalam darah
akibat dari gangguan metabolisme atau ekskresi.

 Perhatian harus diberikan pada dosis dan tingkat toksik


obat, dengan menevaluasi fungsi ginjal dan hepar.

 Keracunan obat dapat mengakibatkan kerusakan pada


fungsi organ. Hal yang umum terjadi adalah nefrotoksisitas
(ginjal), neurotoksisitas (otak), hepatotosisitas (hepar),
imunotoksisitas (sistem imun), dan kardiotoksisitas (jantung).
Doksorubisin HCl
 Adalah salah satu dari antibiotik anthracycline. Diindikasikan untuk
leukemia akut, tumor Wilms, neuroblastoma, jaringan lunak dan
sarkoma tulang, karsinoma payudara, karsinoma ovarium, karsinoma
sel kandung kemih transisi, karsinoma tiroid, kanker paru-paru,

 Toksisitas obat : dapat menyebabkan gagal jantung meskipun risiko


yang sangat rendah pada batas yang dianjurkan 550 mg/m2. Risiko
menjadi lebih tinggi ketika total dosis obat melebihi batas yang
direkomendasikan. Batas yang direkomendasikan menjadi lebih
rendah, 400 mg/m2, pada pasien yang menerima radioterapi untuk
daerah mediastinum atau terapi bersamaan dengan agen lain
kardiotoksik.
 Vinkristin (VCR)
-Toksisitas : Efek pada sitokrom P450: Substrat dari CYP3A4 (major); inhibisi
CYP3A4 (lemah).;Efek peningkatan/toksisitas: Vinkristin harus diberikan 12-
24 jam sebelum asparaginase untuk mengurangi toksisitas (dapat
meningkatkan klirens hati dari vinkristin).

 Alkilator dapat menyebabkan depresi hemopoetik yg ireversibel, terutama


bila diberikan setelah pengobatan antikanker lain atau setelah radiasi.
Siklofosfamid paling kurang menyebabkan trombositopenia dibanding dg
alkilator lain.

 Antimetabolit, selain menyebabkan depresi hemopoetik dan gangguan


saluran cerna, sering menyebabkan stomatitis aftosa. Efek samping ini
paling sering terjadi setelah pemberian metotreksat, fluorourasil dan
sesekali setelah pemberian merkaptopurin.
Obat kemoterapi
 Efek samping toksisitas kemoterapi dipengaruhi oleh :
1. Masing-masing agen memiliki toksisitas yang spesifik
terhadap organ tubuh tertentu.
2. Dosis.
3. Jadwal pemberian.
4. Cara pemberian (iv, im, peroral, per drip infus).
5. Faktor individual pasien yang memiliki kecenderungan efek
toksisitas pada organ tertentu.
Ekstravasasi merupakan problem yang bisa muncul
pada pasien kanker yang mendapat kemoterapi, dapat
menimbulkan rasa sakit (pain), ulkus, nekrosis, dan
kemungkinan besar bisa menimbulkan kecacatan
permanen. Dengan teknik praktis yang baik pada
pemberian intravenous ataupun obat, kejadiannya dapat
dihindari sehingga tidak akan menimbulkan risiko
ekstravasasi.
 Ekstravasasi adalah kebocoran obat atau cairan ke
jaringan subkutaneous dari vena atau jaringan vaskular,
terutama merusak jaringan dan nekrosis kulit.1,2 Insidens
ekstravasasi berkisar antara 0,5%-6% pada pasien yang
mendapat kemoterapi
Toksisitas Obat Kanker dan
Penanganannya
Jenis –jenis obat kemoterapi
 Obat vesicant
Mempunyai kemampuan untuk menyebabkan pembentukan lepuh
atau lecet dan/atau menyebabkan kerusakan jaringan.
 Obat iritan
Dapat menimbulkan rasa sakit/pain pada posisi injeksi atau sepanjang
vena, dengan atau tidak menimbulkan reaksi inflamasi. Beberapa obat
mempunyai potensi dapat menyebabkan ulkus pada jaringan tissu,
karena banyaknya konsentrasi obat yang terpapar. Bila kurang hati-hati,
dapat menyebabkan esktravasasi.
 Obat nonvesicant
Bila terkena ekstravasasi, biasanya jarang menghasilkan reaksi akut atau
nekrosis jaringan. Beberapa obat yang termasuk dalam kelompok obat
vesicant dan iritan dapat dilihat pada tabel 2 dan 3.
Penanganan ektravasasi
Kesimpulan
 Kanker atau karsinoma adalah pembentukan jaringan baru yang abnormal dan
bersifat ganas.suatu kelompok sel dengan mendadak menjadi liar dan
memperbanyak diri secara pesat dan terus- menerus (proliferasi). Akibatnya adalah
terjadi pembengkakakn dan benjolan yang disebut tumor atau neoplasma ( neo =
baru, dan plama= pembentukan).
 Toksisitas atau keracunan obat adalah reaksi yang terjadi karena dosis berlebih atau
penumpukkan zat dalam darah akibat dari gangguan metabolisme atau ekskresi.
Perhatian harus diberikan pada dosis dan tingkat toksik obat, dengan menevaluasi
fungsi ginjal dan hepar. Beberapa obat dapat langsung berefek toksik setelah
diberikan, namun obat lainnya tidak menimbulkan efek toksik apapun selama
berhari-hari lamanya.
 Ekstravasasi merupakan problem yang bisa muncul pada pasien kanker yang
mendapat kemoterapi, dapat menimbulkan rasa sakit (pain), ulkus, nekrosis, dan
kemungkinan besar bisa menimbulkan kecacatan permanen.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai