Anda di halaman 1dari 9

Antibiotik Oral dan Penatalaksanaan

Sinusitis Kronis:
Apa yang Kita Ketahui?

Paul T. Russell dan James Russell Bekeny

Disadur oleh:
Muhammad Nur Arifin
122011101023

1
Tujuan  Untuk meninjau ulang bukti terkini
penggunaan antibiotik oral pada
pasien rinosinusitis kronis.

2
Pendahuluan
 Epidemiologi  12,5% dari populasi Amerika
Serikat.
 Survey tahun 2007  92,9% dari 308 Dokter
meresepkan antibiotok oral.
 Masalah  Tidak didapati anjuran penggunaan
antibiotik dalam panduan penanganan
rhinosinusitis kronis.
3
Bakteriologi dan Rhinosinusitis Kronis

 Etiologi

Fase Akut Fase Transisi Fase Kronis


 
Bakteri Aerob Polimikrobial Bakteri Anaerob

 Teori bakteriologi tersebut masih banyak


diperdebatkan.
 Pemberian antibioktik diberikan berdasarkan bukti
empiris.
4
Peran Biofilm

 Biofilm berperan dalam ketahanan bakteri


terhadap imunitas.
 Ketahanan bakteri pada biofilm dapat
dieradikasi dengan tindakan bedah.

5
Antibiotik dan Rinosinusitis Kronis

 Terdapat perbedaan literatur dalam menegakkan


diagnosis  data sulit diinterpretasikan.
 Penggunaan antibiotik dapat digunakan tunggal
atau dikombinasikan dengan steroid.
 Penggunaan antibiotik bersinergi dengan
tindakan bedah.

6
Risiko Penggunaan Antibiotik Jangka Panjang

 Peran antibiotik memiliki risiko efek samping.


 Penggunaan antibiotik secara luas
menyebabkan terjadinya resistensi.

7
Kesimpulan

 Perbaikan kondisi radang merupakan tujuan


utama terapi rhinosinusitis kronis.
 Penggunaan antibiotik akan tetap bervariasi
hingga dicapai kesepakatan  diperlukan
penelitian lebih lanjut.

8
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai