Anda di halaman 1dari 35

ACUTE SEIZURE

MANAGEMENT
Oleh :
Dr. Ajeng Febriyanti
Dr. Ardanti Putri

RSUD AMBARAWA
Definisi

Episode neurologis yang abnormal


dikarenakan ketidaktepatan loncatan
muatan listrik antar neuron di otak
Tipe Kejang

1. Epileptik (Idiopatik)
- Tidak ada pencetusnya dan terjadi berulang – ulang
- Sering terjadi pada permulaan usia 20 tahun dan jarang
pada 30 tahun
2. Non-epileptik (epilepsi sekunder)
- Ada pencetusnnya oleh kelainan atau kondisi lain yang
mengiritasi otak
- Pada anak – anak, demam dapat menyebabkan kejang
non-epileptik
- Kejang psikogenik non-epileptik:
 Beberapa kelainan mental dapat menimbulkan
gejala yang mirip kejang
Patofisiologi

Perubahan integritas sel


neuron

Peningkatan loncatan impuls


elektrik (melewati batas)

Loncatan – loncatan neuron


menyebar ke daerah neuron
normal
Penyebab

Demam tinggi

Infeksi otak

Kelainan metabolik

Suplai oksigen ke otak tidak adekuat

Kerusakan struktur otak

Akumulasi cairan otak (udem serebri)

Obat - obatan
Penyakit yang menyebabkan kejang..

Sistemik Tumor Trauma

Infeksi Serebrovaskuler
Kejang Umum

• Disebabkan oleh aktivasi elektris


hampir bersamaan secara
simultan di seluruh korteks
serebral
Kejang Parsial
• Pelepasan elektron – elektron listrik pada
otak yang mengalami lesi.
• Mempengaruhi aktifitas fisik dan mental
yang merupakan tanggung jawab fungsi
pada organ yang terkena.
Kejang Fokal

• Kejang parsial simpleks


 Tidak ada perubahan kesadaran
• Kejang parsial kompleks
 Kesadaran terganggu
• Kejang parsial (simplek/kompleks) dengan
generalisasi sekunder
Klasifikasi Kejang

Kejang umum
• (selalu ada kehilangan kesadaran)
Kejang Tonik klonik
• (grand mal)
Kejang Absence
• (petit mal)
Kejang Mioklonik

Kejang Klonik

Kejang Atonik
Manifestasi klinis: Kejang Umum

• Hilangnya kesadaran dan postur tubuh


• Bisa mengalami kaku
• Apnea
• Sianosis
• Inkontinensia urin
Manifestasi Klinis: Tonik Klonik

• Menghentak
• Onset 60 – 90 detik
• Kesadaran pulih secara bertahap
• Bingung (postictal confuse) selama beberapa jam
Manifestasi Klinis: Kejang Absence

• Singkat, biasanya hanya beberapa detik


• Kehilangan kesadaran tanpa disertai kehilangan
postur tubuh
• Terlihat bingung
• Mata melotot dan tampak kedutan pada kedua
kelopak mata
• Tidak respon terhadap suara atau rangsang lain
• Berakhir secara tiba - tiba dan tidak ada periode
postictal
Manifestasi Klinis: Kejang Parsial Simpleks

• Tetap lokal dan tidak mempengaruhi kesadaran


• Gerakan tonik – klonik unilateral terbatas pada 1
ekstremitas
• Gejala halusinasi visual sering dihasilkan dari fokus
occipitalis.
• Halusinasi penciuman dan pendengaran berasal dari
lobus temporomedial.
Status Epileptikus

• Kejang terus menerus selama 30 menit


• Ada dua/lebih kejang tanpa kembali normal
• Status epileptikus non-kejang berkaitan dengan
aktifitas kejang minimal atau tidak terlihat dan
dikonfirmasi dengan EEG
Riwayat
• Informasi penting:
 Onset
 Progresifitas aktifitas motorik (lokal/umum)
 Inkontinensia
• Durasi episode kejang dan apakah ada postictal
confusion
• Faktor yang mendukung:
 Kurang tidur
 Minum minuman beralkohol
 Infeksi
 Penggunaan obat – obatan
 Cahaya ritmis
Riwayat: Kejang pertama

• Riwayat trauma kepala


• Sakit kepala
• Kehamilan atau baru melahirkan
• Riwayat gangguan metabolik atau hipoksia
• Penggunaan minuman beralkohol
Diagnosa Banding

Hyperventilation
Syncope
syndrome

Complex Movement
migraine disorders

Narcolepsy Pseudo-seizures
ACUTE SEIZURE
MANAGEMENT
Penatalaksaan: Airway

• Oxygen
• Pulse oximetry
• Endotracheal intubation
 Untuk kejang berlangsung lama
• Pernafasan:
 Suction
 Alat bantu jalan nafas
• Sirkulasi: pemasangan infus
• Pemberian infus glukosa jika didapatkan
hipoglikemia
First Line Anticonvulsants
DRUG ADULT DOSE PEDS DOSE OTHER INFO

Diazepam .2mg/kg up to .2-.5mg/kg IV/IO CNS/CV/Resp


20mg at or .5-1.0mg/kg depression
2mg/min PR up to 20mg Onset 1min
Lasts 20-30min
(longer PR)
Lorazepam .1mg/kg IV max .05-.1mg/kg IV CNS/CV/Resp
10mg at depression
2mg/min Onset 2min
**Intranasal use Lasts >12hrs
promising
Midazolam .1mg/kg IV up to .15mg/kg IV Less depression
10mg at .2mg/kg IM Onset 1min
1mg/min or
.2mg/kg IM Short duration
**Intranasal use
promising
• Diazepam (10mg/ 2ml)\
• Jika tidak diencerkan
• .3-5mg/kgBB untuk BB 50kg
• Ambil .3mg/kgBB
• 50x0.3mg=15mg
• Dibutuhkan 3ml/1.5 ampul
• Diazepam (10mg/ 2ml) diencerkan menjadi 5ml
• Misal BB 50kg
• Dosis .2-.5mg/kgBB (ambil .3mg/kgBB) 
50x.3 = 15mg

• 1 ampul (2ml) ditambah 3ml aquadest


• Dosis stlh pengenceran 10mg/5ml
• Untuk 15mg = 7.5/ 2 ampul
• DIMASUKKAN PERLAHAN
Second line medications:
• Phenytoin/fosphenytoin
• Phenobarbital
• valproat acid
• Karbamazepin
• Thiagabin
• Gabapentin
• dll
• Dosis 10-20mg/kgBB
• Fenitoin 250mg/ 5ml
• Misal 50kg  10x50=500mg  2ampul

• Rumatan 5-7mg/kgBB  12jam


• 5x50=250mg  1ampul
Third line medication:

• Anastesi umum
 Infus midazolam, propofol, atau pentobarbital
 Inhalasi isoflurane
• Dosis 5-15mg/kgBB
• Sediaan 200mg/2ml diencerkan menjadi
200mg/10ml
• Misal BB 50kg
• 50x5=250mg 12.5ml (pakai 2 ampul)

• Dilanjutkan drip dengan dosis setengahnya


Komplikasi

• Menganggu kognitif
• Menurunkan kemampuan kecerdasan
• Perubahan prilaku ( epileptik personality)

Sosial
• Ada jenis pekerjaan yang tidak tepat :
 Pengemudi
 Pilot
 Operator mesin
• Boleh sekolah
TERIMA KASIH..

Anda mungkin juga menyukai