TERSENGAT LISTRIK
Kondisi tubuh berinteraksi dengan 2 kutub listrik
yang berlainan hingga kita menghantar arus listrik
Tubuh dapat menghantar arus listrik karena
mengandung air air konduktor yang baik
Tubuh manusia terdiri dari air + materi penyusun
tubuh (tulang, otot organ dalam, jaringan tubuh,
protein, molekul) penghambat aliran listrik
Arus listrik menemui hambatan energi listrik
berubah jadi Energi Panas
Tersengat Listrik
Semakin besar hambatan semakin besar panas yg
dihasilkan luka bakar
Arus listrik ganggu & rusak sistem saraf (yg
punya arus listrik sendiri mengalir sepanjang
serabut saraf
Cerede, kerusakan organ, jaringan Kematian
Tingkat kerusakan tergantung
1. Jenis frekuensi
2. Besar Tegangan
3. Lama waktu sengatan
Listrik searah (DC) lebih aman dari Listrik bolak-
balik (AC)
Listrik DC frek. Rendah (50-60Hz) lebih berbahaya
dari pada frek tinggi
Efek sengatan Listrik
Luka bakar
Kejang
Kerusakan otot, saraf dan jaringan
Henti Napas
Gangguan irama jantung- henti jantung
Perubahan psikis (gangguan ingatan, kemampuan
berpikir dan gangguan mental lain)
Tindakan P3K Listrik
Amankan diri penolong
Matikan sumber arus listrik (jika memungkinkan)
Jika tidak, Putuskan kontak korban dengan sumber
listrik dengan bahan non konduktor (kayu, kain,
karet, plastik)
Jangan pindahkan korban atau menggerakkan
korban, kecuali dalam keadaan bahaya
P3K Listrik – Lanj.
Korban terbebas dari arus penilaian dini dengan
cek tanda sirkulasi (nafas , batuk, gerakan)
Bila korban tidak bernapas, lakukan RJP
Bila korban bernapas, lancarkan jalan napas korban
dan bersihkan semua benda di mulut dan saluran
napas (lendir, muntahan, sisa makanan)
Jika korban alami luka bakar buka pakaian
korban , lakukan perawatan luka baka