Anda di halaman 1dari 46

MASALAH

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Tim PMK
Perkumpulan Perinatologi Indonesia
(Perinasia)
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan sesi ini, peserta latih mampu:

• Mengerti definisi bayi berat lahir rendah (BBLR)


• Mengidentifikasi klasifikasi BBLR pada neonatus
• Mendeskripsikan pemeriksaan fisik yang umum ditemui pada neonatus kurang bulan
(NKB) atau kecil-masa-kehamilan (KMK)
• Mempersiapkan peralatan untuk pemeriksaan bayi baru lahir
• Menjelaskan kepada orang tua dan keluarga mengenai prosedur pemeriksaan bayi
baru lahir
• Melaksanakan cuci tangan dengan benar
• Melakukan anamnesis akurat dan lengkap terhadap faktor yang mengarah pada bayi
berat lahir rendah
Tujuan Pembelajaran...
• Setelah menyelesaikan sesi ini, peserta latih mampu:
• Melakukan dan mencatat dengan lengkap dan akurat pemeriksaan fisik bayi baru
lahir untuk mengidentifikasi pola dan masalah bayi berat lahir rendah
• Mengantisipasi dan menatalaksana masalah bayi berat lahir rendah
• Mengidentifikasi berbagai langkah yang diperlukan untuk tindak lanjut jangka
panjang pada bayi berat lahir rendah
• menjelaskan kebutuhan BBLR dan permasalahan yang dialami, serta cara
mengantisipasi dan menatalaksananya
• Mengenai tanda bahaya pada BBLR
• Mengantisipasi dan menatalkasana masalah bayi berat lahir rendah
• Mengidentifikasi berbagai langkah yang diperlakukan untuk tindak lanjut jangka
panjang pada bayi berat lahir rendah
Definisi BBLR
• BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)
Low Birth Weight Infant:
Berat lahir < 2.500 gr
• BBLSR (Bayi Berat Lahir Sangat Rendah)
Very Low Birth Weight Infant:
Berat lahir 1.000-1.499 gr
• BBLASR (Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah)
Extremely Low Birth Weight Infant:
Berat lahir < 1.000 g
BBLR dibagi menjadi:
• Bayi Kurang Bulan (BKB) :
• bayi dengan pertumbuhan normal tetapi lahir terlalu dini (masa
gestasi <37 minggu)
• Bayi dengan pertumbuhan janin terhambat (BPJT):
• bayi bisa prematur ataupun cukup bulan tetapi mengalami gangguan
pertumbuhan intrauterin
• Bayi Prematur Murni Bayi Kecil Masa Kehamilan (KMK)
PREMATURITAS
Masalah yang berhubungan dengan prematuritas:
KEMATIAN YANG MASIH TINGGI

Angka kematian di negara maju


• Semua bayi 7.9/1.000 kelahiran hidup
• BBLR 87.7
• BBLSR 322.9
• BBLASR 547.7
Masalah BBLR
• Angka kesakitan dan kematian tinggi
• Masalah pengaturan suhu
• Masalah penceghan penyakit infeksi
• Masalah pemberian minum
• Masalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan
FAKTOR RESIKO PREMATURITAS
Faktor ibu:
Ibu dengan :
• Riwayat melahirkan BBLR sebelumnya
• Berusia < 20 tahun atau > 35 tahun
• Mengerjakan pekerjaan fisik berjam-jam tanpa istirahat
• Jarak kehamilan saat ini dengan kehamilan sebelumnya < 2 tahun
• Memiliki masalah dalam kehamilan
FAKTOR RESIKO PREMATURITAS
Masalah kehamilan yang memiliki resiko prematuritas:
• Gizi buruk atau berat badan kurang
• Anemia berat
• Pre-eklamsi atau eklamsi
• Infeksi selama kehamilan (penyakit menular seksual, HIV/AIDS, malaria, infeksi saluran kemih, hepatitis)
• Ketuban pecah dini
• Korioamnionitis
• Multigravida
• Hipertensi
• Penyakit Kronik (penyakit jantung)
• Kebiasaan mengkonsumsi obat (narkoba, alcohol, rokok)
• Stress berlebihan, dukungan soslal minim, gangguan kejiwaan
• Inkompentensi serviks
FAKTOR RESIKO PREMATURITAS
Faktor janin:
• Gangguan kromosom atau kelainan congenital
• Infeksi janin, misalnya rubella congenital atau sifilis
• Kehamilan kembar
FAKTOR RESIKO PREMATURITAS
Faktor Plasenta:
• Insufisiensi plasenta (yang menyebabkan pertumbuhan janin
terhambat)
• Plasenta previa
• Malaria menginfiltrasi plasenta
• Infark plasenta
• Soluisio plasenta
• Twin-to-twin transfusion
• Arteri umbilikalis tunggal dan thrombosis
• Gangguan Implantasi plasenta
Langkah-langkah
Pemeriksaan Fisik BBL
• Menjaga tetap hangat
• Menjelaskan ke orangtua
• Menimbang
• Menilai aktiftas dan Gerakan Bayi
• Memeriksa warna dan kondisi kulit
• Memeriksa suhu bayi
• Memeriksa kepala, wajah, leher, mulut, dada, tali pusat, organ
genital, kelainan lain (Spina Bifida) dan anggota tubuh
Peralatan Pemeriksaan BBL
• Termometer
• Timbangan
• Jam
• Kain Bersih
• Sarung Tangan
6 Langkah Cuci Tangan
Penilaian New Ballard Score
Penilaian New Ballard Score
New Ballard Score & Kurva Lubchenko
Gambar Tentang New Ballard Score Card dan Kurva Lubchenko
Kurva Fenton: Bayi Prematur
Masalah BBLR
• Pengaturan Suhu
• Pemberian minum
• Sindrom gawat nafas
• Perdarahan intraserebral dan Intraventrikular
• Infeksi
• Penyakit metabolik seperti hipoglikemia dan hiperbilirubinemia
• Masalah gangguan fisik dan mental
• Penyakit yang kronik
Masalah BBLR / Prematur:

Masalah Pengaturan Suhu

Batasan Hipotermia:
• Suhu normal neonatus :36.5 - 37.5℃
• Stres dingin :36 - 36.4℃
• Hipotermia sedang :32 - 35.9℃
• Hipotermia berat :<32 ℃
Masalah BBLR / Prematur:

Masalah Pengaturan Suhu


• Mudah mengalami hipotermia karena:
• Luas permukaan relatif besar dibandingkan massa tubuh
• Lapisan lemak subkutan masih kurang
• Brown fat belum terbentuk atau masih sedikit
• Pusat pengaturan suhu yang belum sempurna
• Tindakan:
• Perawatan metode kangguru (PMK)
• Tunda memandikan bayi setidaknya 24 jam setelah lahir
• Kepala bayi selalu diberi topi atau diberi kain penutup
Cara Kehilangan Suhu Tubuh
Masalah BBLR / Prematur:

Masalah Pemberian Minum

• Refleks menghisap > 34 minggu


• Refleks menelan > 32 minggu
• Ibu perlu diajarkan
• agar percaya diri
• cara memerah ASI
• cara menyimpan ASI perah
• cara pemberian ASI perah
PENILAIAN GAWAT NAFAS
SKOR DOWNE
Masalah BBLR / Prematur:

Gangguan Pernafasan
Gangguan pernapasan dapat berupa:
• Asfiksia
• Apnea
• Sindrom distress napas

Tindakan
• Stimulasi/ resusitasi
• Pantau adanya gangguan pernafasan
• Oksigen sesuai kebutuhan
Masalah Bayi Prematur:

Perdarahan Intraserebral
dan Intraventrikuler

• Perdarahan Intraserebral → leukomalasia


• Perdarahan Intraventrikel →hidrosefalus
Masalah BBLR

INFEKSI

• BBLR lebih mudah menderita infeksi oleh karena


pembentukan daya tahan tubuhnya belum cukup
sempurna.
Masalah BBLR

Gangguan Metaboolik
Mudah menderita hipoglikemi
• Pada bayi prematur persediaan lemak dan glikogen masih kurang
• Pada BBLR oLeh karena persediaannya sudah terpakai
Mudah mengalami ikterus
• Pada bayi prematur karena fungsi hepar belum sempurna
• Pada BBLR karena kadar albumin yang kurang
Tindakan Mengatasi Gangguan Metabolik
• Inisiasi menyusui sesegera mungkin setelah bayi lahir
• Pemberian ASI eksklusif
• PMK membantu stimulasi produski ASI
• BBLR umumnya mengalami ikterik lebih awal dan lebih lama
dibandingkan bayi yang tidak BBLR. Jika tidak ada ikterik dalam 24
jam pertama atau muncul 2 minggu setelah lahir atau ikterik disertai
tanda bahay, segera rujuk ke fasilitas lebih tinggi.
• Anjurkan kepada ibu untuk menyusui bayi setiap 2 jam untuk
membantu pengeluaran bilirubin melalui feses.
Masalah BBLR:

Gangguan Mental & Fisik

• Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan


• Palsi serebral
• Gangguan pendengaran
• Gangguan penglihatan
• Gangguan belajar
• Gangguan prilaku
Gangguan Mental & Fisik:

Gangguan Penglihatan

• Retinopati pada bayi prematur (ROP) terjadi


akibat efek toksik O2 pada retina yang masih
imatur
Skrining terhadap ROP:
• Bayi dengan berat lahir ≤ 1.500 gr dan atau usia
gestasi ≤ 34 minggu
• Pemeriksaan pada usia 4 minggu atau pada usia
koreksi 32-33 minggu
Gangguan Mental & Fisik:

Pertumbuhan Janin Terhambat

Penyebab:
• Kelainan kromosom
• Infeksi Intra-uterin a.i CMV, Rubella, Toxoplasmosis, Malaria
• Penyakit ibu yang mengganggu nutrisi fetus (pre-eklamsia,
hipertensi, diabetes, dan penyakit ginjal)

faktor resiko:
• sama dengan faktor resiko kelahiran bayi prematur
Masalah Bayi Prematur

Penyakit Kronik
• “ Bronchopulmonary dysplasia”
• infeksi berulang, asma
• Refluks GE, kolik, dan hernia inguinais
Bila BBLR tidak memiliki masalah kesehatan, maka:
1. Jaga bayi tetap hangat
2. Skin-to-skin contact bayi dengan ibunya terus menerus
3. Stimulasi ibu dan bayi
4. Tutupi kepala bayi dengan topi atau kain
5. Bayi jangan dimandikan hingga suhu tubuhnya satbi; tunda mandi setidaknya sampai 24 jam setelah lahir.
6. ajarkan ibu dan keluarga cara untuk menjaga bayi tetap hangat dengan skin-to-skin contact terus menerus. Jika
suhu tubuh bayi dibawah 36℃ (dikukur di ketiak), hanagtkan bayi dengan cara menghangatkan ruangan, selimuti bayi
dan ibu dengan selimut atau kain yang hangat.
7. Anjurkan ibu untuk menyusui sesegera mungkin dan setiap 2 jam.
8. Periksa pernafasan, suhu, warna kulit dan kemampuan menghisap setiap 30 menit selama 6 jam.
9. Anjurkan kepada ibu dan keluarga ntuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh bayi.
10. Perhatikan tanda bahaya seperti lidah dan bibir kebiruan, gangguan bernafas, atau gangguan menghisap atau
menyusui. Segera rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai.
Tempat Persalinan BBLR
• Rumah Sakit yang perlengkapan merawat BBLR memadai
• Ibu dirujuk sebelum bersalin
• Bila lahir ditempat lain bayi perlu dirujuk ke RS setelah bayi
diresusitasi dan berada dalam keadaan stabil
• Pada transportasi jaga agar bayi tidak kedinginan (PMK)
• Turut sertakan surat keterangan
Indikasi Perawatan
• Bayi lahir < 1.800 gr
• Masa gestasi < 34 minggu
• Bayi tidak bisa minum*
• Bayi sakit*

• * tidak tergantung BL dan masa gestasi


Tanda Bahaya Agar Dirujuk
• Latergi, sulit minum
• Hipotermia
• RDS (Respiratory Distress Syndrome)
• Kejang
• Distensi Abdomen
• Perdarahan
• Hiperbilirubinemia (dalam 24 jam pertama atau ikterik hingga telapak tangan dan kaki
• Muntah hebat atau muntah 3 kali atau lebih dalam satu hari
• Penurunan berat badan berlebihan
• Diare disertai darah dan lendir
• Demam
• Kemerahan dan bengkak disekitar tali pusat
• Pustul di kulit (1 pustul besar atau lebih dari 10 pustul kecil)
Langkah-langkah merujuk neonatus
• 1. Lakukan konseling pada ibu dan keluarga
• diskusi alasan merujuk dan tanyakan pada keluarga apakah keluarga dapat ikut dalam proses merujuk
• Jawab pertanyaan dan keluarga dengan lembut dan sabar
• Ingatkan mengenai rencana transportasi dan pembiayaan

2. Stabilkan bayi sebelum dirujuk


• lakukan tatalaksana gawat darurat yang diperlukan
• Jika ada infeksi yang serius, berikan dosis pertama antibiotic sebelum merujuk.
• Jika bayi sadar dan tanpa gangguan nafas, berikan ASI, dapat disusul langsung taua menggunakan cangkir.
• Jaga bayi tetap hangat (skin-to-skin contact atau berada didekat ibu)

3. Atur transportasi dan beri tahu fasilitas tempat bayi akan dirujuk
Rujuk bayi bersama ibunya sehingga dapat menyusui
Mintalah hanya 1-2 orang anggota keluarga lain yang mendampingi
Usahakan beri tahu dahulu fasilitas tempat bayi akan dirujuk mengenai keadaan bayi dan perkiraan waktu
kedatangan.
Langkah-langkah merujuk neonatus...
4 perawatan selama transpor
• ada tenaga kesehatan yang mendampingi bila memungkinkan
• Bayi sedang menjalani PMK
• Bila nayi sadar, teruska menyusui bayi

5 dokumen yang diperlukan untuk merujuk


• surat rujukan yang lengkap (pemeriksaan yang ditemukan, alasan merujuk, tatalaksana yang sudah
diberikan, nama dan jam, nama dokter)
• Sertakan catatan riwayat ANC dan persalinan, serta resume rekan medis bayi, bila ada

6. Bila tindakan merujuk ditunda, tidak memungkinkan, atau tidak disetujui keluarga
• tetap berikan dukungan pada keluarga
PROGNOSIS
• Mortalitas dan Morbilitas:
• Berhubungan langsung dengan beratnya komplikasi
• Berhubungan terbalik dengan berat lahir dan masa kehamilan
PROGNOSIS
• Penyebab kematian
• Bayi dengan masa kehamilan > 30 minggu:
• 1. Kelainan bawaan
• 2. komplikasi persalinan
• 3. Infeksi

• Bayi dengan masa kehamilan < 30 minggu:


• Komplikasi pada prematuritas seperti HMD
KESIMPULAN
• Bayi Berat Lahir Rendah mempunyai malsalah yang mengakibatkan
morbiditas dan mortalitas yang tinggi
• Masalah bayi berat lahir rendah diakibatkan belum matang atau
belum sempurnanya organ terutama masalah hipotermia dn
pernafasan disaat awal
• Pemantauan pada bayi berat lahir rendah akan mencegah terjadinya
sekuele dan optimalisasi tumbuh kembangnya
• terimaksih, ada PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai