Anda di halaman 1dari 26

Referat

Penyakit Jantung Korener (PJK)

Oleh : Desmia Jayanti Putri, S.Ked


NIM : 71 2017 003
Pembimbing : dr. H. Amrizal, Sp.PD, KKV.
Pendahuluan
Bab I
Latar Belakang
PJK adalah penyakit jantung yang terutama
disebabkan karena penyempitan arteri koronaria
akibat proses aterosklerosis atau spasme atau
kombinasi keduanya.

Menurut ESC meningkat Berdasarkan data survei dari


seiring dengan Badan Kesehatan Nasional tahun
bertambahnya usia. Pada 2001 menunjukkan tiga dari 1000
wanita, prevalensinya 0.1-1 penduduk Indonesia menderita
% pada usia 45-54 tahun PJK, pada tahun 2007 terdapat
hingga 10-15% pada usia sekitar 400 ribu penderita PJK dan
65-74 tahun dan pada pada saat ini penyakit jantung
lelaki 2-5 % pada usia 45-54 koroner menjadi pembunuh
tahun hingga 10-20% pada nomor satu di dalam negeri
usia 65-74 tahun dengan tingkat kematian
mencapai 26%.
Tinjauan Pustaka
Bab II
Anatomi Jantung
Vaskularisasi Jantung

Arteri koronaria
Arteri koronaria
sinistra:
dextra:
Cabang: berasal dari posterior Cabang:
Berasal dari sinus
Rami Marginalis & kiri sinus aorta Rami
anterior aorta dan
Rami asenden dan interventrikularis (
berjalan kedepan
Interventrikularis berjalan kedepan desenden ), rami
diantara trunkus
(desenden ) diantara trunkus sirkumfleksa
pulmonalis dan
pulmonalis dan
aurikula dekster
aurikula sinister.
Definisi
Penyakit jantung koroner
(PJK) atau penyakit jantung
iskemik adalah penyakit
jantung yang timbul akibat
penyempitan pada arteri
koronaria. Penyempitan
tersebut dapat disebabkan
antara lain aterosklerosis,
berbagai jenis arteritis, emboli
koronaria, dan spasme.
EPIDEMIOLOGI

Epidemiologi
Tingginya angka kematian di Indonesia akibat penyakit jantung koroner
(PJK) mencapai 26%.
Pada tahun 1991, angka kematian akibat PJK adalah 16 %. kemudian di
tahun 2001 angka tersebut melonjak menjadi 26,4 %. Angka kematian
akibat PJK diperkirakan mencapai 53,5 per 100.000 penduduk.
Faktor R isiko

Bisa Diubah:
Tidak dapat diubah: Hiperlipidemia (LDL-C),HDL-C
Usia (laki-laki > 45 tahun; rendah: <40 mg/dL
perempuan >55 tahun atau Hipertensi , Merokok, Faktor risikon negatif:
menopause prematur tanpa Diabetes melitus , Obesitas, HDL-C tinggi
terapi pengganti esterogen) Ketidakaktifan fisik
, R/CAD Hiperhomosisteinemia (> 16
µmol/L
Anatomi Jantung
KLASIFIKASI

Angina Pectoris Stabil

Sindrom Koroner Akut (Acute


Coronary Syndrome / ACS)

Angina Pektoris Tidak Stabil

Infark Miokard Akut Non ST-


Elevasi (NSTEMI)

Infark Miokard Akut ST-Elevasi


(STEMI)
Diagnosis
Anamnesis: Nyeri dada.
Tentukan: lokasi, sifat nyeri, penjalaran,
faktor pencetus, hilang atau tidak dengan
istirahat, gejala yang menyertai,

Pemeriksaan fisik: Keadaan disfungsi ventrikel


kiri/tanda-tanda gagal jantung (hipotensi,
murmur dan gallop S3) menunjukkan prognosis
yang buruk. Adanya bruit di karotis atau
penyakit vaskuler perifer menunjukkan bahwa
pasien memiliki kemungkinan juga penderita
penyakit jantung koroner (PJK).

Laboratorium: leukositosis/normal, anemia, gula


darah tinggi/normal, dislipidemia, SGOT
meningkat, jika cek enzim jantung maka
meningkat
Enzim Jantung Penanda Infark Miokardium

Pemeriksaan penunjang:
Rontgen thorax, EKG, treadmill test
Diagnosis Banding
Tatalaksana


FARAMAKOTERAPI
 Obat anti-iskemia:
 NITRAT:
 β-blocker
 Antagonis kalsium
 Morfin
 Obat anti-agregasi trombosit
 Obat anti-trombin

 Direct Thrombin Inhibitors


MANIFESTASI KLINIS

Gejala PID akut: Gejala ringan PID: Gejala berat PID:


dispareunia, disuria, atau nyeri perut atau panggul tampak sangat sakit
gejala gastrointestinal, bawah, kram, atau dengan demam,
yang mungkin terjadi disuria. Mereka mungkin menggigil, cairan vagina
bukan menandakan juga menunjukkan bernanah, mual,
infeksi panggul tanda-tanda seperti muntah, dan
pendarahan post coitus, peningkatan jumlah sel
keputihan, atau demam darah putih (WBC).
Perubahan life style (termasuk
berhenti merokok dan lain-lain),
Definisi
PENCEGAHAN penurunan BB, penyesuaian diet,
olahraga teratur dan lain-lain.
Mengobati faktor predisposisi dan
faktor pencetus : stress, emosi,
hipertensi, penyakit DM,
hiperlipidemia, obesitas, anemia.
Menghindari bekerja pada keadaan
dingin atau stres lain yang diketahui
mencetuskan serangan angina klasik
pada seseorang.
Memberikan penjelasan perlunya
melatih aktivitas sehari-hari sehingga
untuk meningkatkan kemampuan
jantung agar dapat mengurangi
serangan jantung.3
KOMPLIKASI

KOMPLIKASI LANGSUNG: KOMPLIKASI TIDAK


Aritmia Jantung LANGSUNG:
-Gagal jantung akut Dressler syndrome
-Syok kardiogenik Gagal jantung kronik
KESIMPULAN
BAB III
Kesimpulan

• Penyakit Jantung Korener (PJK) atau penyakit jantung


iskemik adalah penyakit jantung yang timbul akibat
penyempitan pada arteri koronaria

• Terdapat berbagai macam faktor resiko dari Penyakit


Jantung Korener (PJK), faktor resiko tersebut dapat
berupa faktor resiko yang tidak dapat diubah, dapat
diubah dan risiko tinggi.

• Klasifikasi dari Penyakit Jantung Korener (PJK) antara lain


Angina Pectoris Stabil, Sindrom Koroner Akut, Angina
Pektoris Tidak Stabil, NSTEMI, STEMI
• Diagnosis dari Penyakit Jantung Korener (PJK) dapat
ditegakkan melalui anamnesis terdapat keluhan nyeri
dada, pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan
kelanainan pada jantung dan suara jantung tambahan,
pada pemeriksaan penunjang dapat ditemukan kelainan
pada enzim jantung, EKG dan treadmil.

• Tatalaksana pada Penyakit Jantung Korener (PJK) dapat


diberika tatalaksana non farmakologi dan farmakologi
antara lain : obat anti iskemik, analgetik, obat
antiagregasi trombosit dan obat anti trombin.
Terima Kasih


Anda mungkin juga menyukai