1
Alat ukur listrik adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran-
besaran listrik.
1. Ampermeter
Simbol Ampermeter
2
Pemilihan ampermeter disesuaikan dengan besarnya arus yang
akan diukur, dan disesuaikan dengan batas ukur ampermeter
tersebut.
Galvanometer
Mikroampermeter
Miliampermeter
Ampermeter
3
Ampermeter Digital
4
Selain untuk mengukur
arus, Clamp meter juga
bisa untuk mengukur
tegangan, tahanan dan
lain-lain sesuai tipe
clamp meter tersebut
Ampermeter
+
+ +
Baterai
6
Pemasangan alat ukur Clampmeter
7
2. Voltmeter
Voltmeter adalah alat ukur beda potensial (tegangan listrik), baik
DC maupun AC. Cara menggunakan voltmeter dipasang
PARALEL dengan alat / beban yang tegangannya yang akan
diukur.
Simbol Voltmeter
8
+
Voltmeter
+
+
Untuk pengukuran tegangan DC, harap diperhatikan polaritas
tegangan beban / sumber yang akan diukur, penyambungan voltmeter
tidak boleh terbalik. Polaritas positif (+) pada sumber / beban harus
disambung dengan polaritas (+) pada voltmeter, polaritas negatif
disambung dengan negatif.
Untuk pengukuran tegangan AC, polaritas terbalik diperbolehkan.
Pemasangan alat ukur Voltmeter
9
3. Ohmmeter
Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik. Besarnya
satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm.
Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur
besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R),
yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
Karena nilai hambatan listrik biasanya lebih besar dari 1 ohm (Ω) ,
maka skala yang ada dalam sebuah ohmmeter biasanya dimulai dari
x 1Ω, 10Ω, 1kΩ, dan 10kΩ.
Disamping itu, ada pula alat ukur hambatan listrik yang lebih teliti dari
pada ohmmeter biasa, yaitu jembatan wheatstone.
Simbol Ohmmeter
10
11
Ω R R
13
a) Case c)
b)
Bagian-bagian Multimeter Analog
d) Mirror
antara lain : f)
a. Kotak / Case
g)
b. Papan Skala
c. Jarum Penunjuk
d. Cermin / mirror
e. Saklar Selektor
f. Sekrup Pengatur Nol Jarum h)
e)
g. Pengatur Nol / Kalibrasi (Ohm)
h. Terminal Probe
i. Probe / test Lead i)
j. Baterai
14
15
Bagian-bagian pada Multimeter Analog
a. Kotak /Case
Adalah kotak / tempat untuk meletakan komponen-komponen AVO
meter.
b. Papan Skala:
Digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala
terdapat skala-skala; tahanan/resistansi (resistance) dalam satuan
Ohm (Ω), tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-
skala lainnya.
seterusnya.
f. Sekrup Pengatur posisi jarum (preset)/ Zero
Adjust Screw: digunakan untuk menera jarum penunjuk pada
angka nol (sebelah bawah papan skala dengan menggunakan
obeng).
g. Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Ohm
Adjustment Knob): digunakan untuk menera jarum penunjuk
pada angka nol sebelum multimeter digunakan untuk mengukur
nilai tahanan/resistansi. Dalam praktek, kedua ujung kabel
penyidik (probes) dipertemukan, tombol diputar untuk
memosisikan jarum pada angka nol.
h. Terminal Kabel Probe / Colokan: tempat untuk menghubungkan
kabel colokan dengan multimeter. Ditandai dengan tanda (+)
atau out dan (-) atau common. Pada multimeter yang lebih
lengkap terdapat juga lubang untuk mengukur hfe transistor
(penguatan arus searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi
dan jenisnya), dan lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor.
19
i. Probe / Colokan / Test Lead
Untuk menghubungkan multi meter dengan alat / besaran yang
akan diukur.
j. Baterai
Sebagai sumber listrik untuk multimeter agar dapat berfungsi.
20
Multimeter Digital
21
Untuk lebih memperdalam materi, silahkan mencari
referensi lain
- Berbagai sumber
22