KARSINOMA NASOFARING
Anamnesis khusus :
Pasien mengeluhkan terdapat benjolan di leher sebelah kanan sejak 6 bulan
yang lalu, awalnya benjolan kecil namun bertambah besar perlahan dan tidak disertai
nyeri. Pasien juga memiliki riwayat hidung buntu hilang timbul bergantian kanan dan
kiri sejak 6 bulan yang lalu. Pernah keluar darah dari hidung (mimisan) kanan kurang
lebih 3 kali selama 6 bulan terakhir ini. Selain itu pasien mengeluhkan telinga kanan
bunyi grebeg-grebeg dan berdenging hilang timbul sejak 5 bulan ini . Keluhan tersebut
diikuti penurunan pendengaran pada telinga kanan.
Wajah kebas sebelah (+), pandangan dobel (-). Selain itu pasien juga mengeluhkan
batuk pilek hilang timbul selama kurang lebih 5 bulan yang lalu. Dahak (-) kecoklatan.
Demam (-), keluhan batuk lama (-),nyeri telan (-) ,sulit menelan (-), tersedak (-), sulit
buka mulut (-), air liur menumpuk (-), suara parau (-). Keluhan nyeri telinga (-), keluar
cairan telinga (-), korek-korek(-),pusing berputar (-). Keluhan hidung berbau (-), bersin-
bersin (-). Pasien tidak memiliki riwayat merokok, riwayat sering makan dengan lauk
ikan asin. Pasien merupakan rujukan dari RS Panti Waluyo dan sudah dilakukan
pemeriksaan biopsi dengan hasil diagnosis Ca Nasofaring.
• Riwayat penyakit dahulu :
Hipertensi (+), diabetes melitus (+).
• Riwayat Pengobatan:
Pasien pernah mengkonsumsi obat untuk keluhan ini namun tidak
membaik.
Pasien sebelumnya pernah berobat ke Panti Waluyo dan dilakukan
pemeriksaan Biopsi dengan hasil Ca Nasofaring
Riwayat operasi (+) BPH, opname (+).
Status Generalis
Keadaan umum : Sianosis :-
Kesadaran : compos mentis Stridor inspiratoir : -
Gizi : cukup baik Retraksi suprasternal : N
Anemia :- interkostal :N
Tensi : 140/80 mmHg epigastrial :N
Nadi : 90 x/menit Thorak
Suhu badan : 36,40C jantung :tidak dievaluasi
Muntah :- paru :tidak dievaluasi
Kejang :- Abdomen :tidak dievaluasi
Nistagmus : - Ekstremitas :tidak dievaluasi
Sesaknafas/RR : 20 x/menit
Pemeriksaan Nervus Cranialis
• N.III, IV, VI: ptosis (-), kedudukan bola mata normal, gerakan bola
mata normal, refleks akomodasi normal, refleks cahaya +/+,
pandangan dobel (+)
• N.V: deviasi rahang (-), maloklusi gigi (-), m.masseter dan
m.temporalis kuat (+), refleks masseter (-)
• N.VII: kerutan dahi (+), lagophtalmus (-), tanda bell (-). Gangguan
pengecapan (-), suara grebeg-grebeg (-).
• N.IX dan X : fenomena vernet rideau (-), refleks muntah (+),
Disfonia (-).
• N. XII : Atrofi (-), fasikulasi (-), otot lidah kuat (+), deviasi (-),
disatria (-).
Status Lokalis THT (Telinga)
Detritus - -
Arcus anterior hiperemi - -
Arcus posterior hiperemi - -
Faring : edema (-), hiperemi (-), lendir (-), granula (-), post nasal drip (-),
parafaring dextra di medial
Laringoskopi indirek
Hipofaring :N
Epiglotis : hiper(-) massa: (-)
Supraglotis :N
Korda vokalis :N
Edema : (-)
Massa : (-)
Gerak :N
Regio Colli
• Pro radioterapi
• KIE efek samping
RENCANA MONITORING