Anda di halaman 1dari 24

TUGAS IPS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

AGNES SHANIA
TIURMA
MAYANG
RAHMAT RAKA
DIO HAFIZ AL-FATTAH

SMA NEGERI 2 MUARA ENIM


Sistem Informasi Geografis (SIG)

Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)


adalah sebuah sistem komputer yang memiliki
kemampuan untuk mengambil, menyimpan,
menganalisa, dan menampilkan informasi dengan
referensi geografis (Budianto. 2010.)

Menurut sumber Esri (1990), bahwa sistem informasi


geografis adalah kumpulan terorganisasi
dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data
geografi dan personil yang dirancang secara efisien
untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate,
memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan
semua bentuk informasi yang bereferensi geografis
(Prahasta, Eddy. 2006)
Definisi Sistem Informasi Geografis adalah suatu
sistem untuk mendayagunakan dan menghasil
gunakan pengolahan dan analisis data spasial
(keruangan) serta data non- spasial (tabular),
dalam memperoleh berbagai informasi yang
berkaitan dengan aspek keruangan, baik yang
berorientasi ilmiah, komersil, pengelolaan
maupun kebijaksanaan.
Berikut definisi SIG menurut :

Aronoff 1989, SIG adalah system yang berbasis komputer yang


digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-
informasi geografi.
ESRI 1990, SIG adalah kumpulan yang terorganisasi dari
perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan
personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh,
meyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis, dan
menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi
geografi.
Barrough1986.SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk
pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang
diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari
kenyataan dunia.
Marble et al 1983. SIG merupakan sistem penanganan data
keruangan.
Berry 1988. SIG merupakan sistem informasi, referensi internal,
serta otomatisasi data keruangan.
Calkin dan Tomlison 1984. SIG merupakan sistem komputerisasi
data yang penting.
Linden 1987. SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan,
pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara
spasial terkait dengan muka bumi.
Petrus Paryono SIG adalah sistem berbasis komputer yang
digunakan untuk menyimpan, manipulasi dan menganalisis
informasi geografi.

Berikut adalah beberapa keuntungan penggunaan SIG (Hanafi. 2011)

1, SIG mempunyai kemampuan untuk memilih dan mencari detail


yang diinginkan, menggabungkan satu kumpulan data dengan
kumpulan data lainnya, melakukan perbaikan data dengan
lebih cepat dan memodelkan data serta menganalisis suatu
keputusan
SIG dengan mudah menghasilkan peta-peta
tematik yang dapat digunakan untuk
menampilan informasi-informasi tertentu. Peta-
peta tematik tersebut dapat dibuat dari peta-
peta yang sudah ada sebelumnya, hanya
dengan memanipulasi atribut-atributnya.

SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan


unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi
menjadi beberapa layer data spasial, dengan
layer permukaan bumi dapat direkonstruksi
kembali.
Dengan demikian aplikasi SIG dapat
menjawab beberapa pertanyaan berkenaan
dengan (Budianto, Eko. 2010.):

1. Lokasi = Ada apa di lokasi tertentu (di lereng


gunung, di desa A), apa yang terjadi di lokasi
tersebut (rawan banjir, ada deposit emas,
curah hujannya tinggi, dan sebagainya).

2. Kondisi = Dimana lokasi jalan yang paling


macet, berapa besar potensi tambang yang
ada di Kabupaten X dan sebagainya.
3.Kecenderungan/Trend = Seberapa besar tingkat
degradasi kawasan hutan lindung di DAS dan
sebagainya.
4.Pola = Bagaimana hubungan antara jenis tanah
dan produksi gondorukem, bagaimana pola
penyebaran penyakit di sekitar kawasan industri
kayu dsb.

4.Simulasi/Modeling = Berapa besar menurunnya


erosi bila luas hutan di hulu Sungai Jeneberang
meningkat sebesar 1.000 hektar
Komponen Utama Sistem Informasi Geografis (SIG)
1. Daya Manusia
Komponen manusia memegang peranan yang sangat
menentukan, karena tanpa manusia maka sistem tersebut tidak
dapat diaplikasikan dengan baik. Jadi manusia menjadi
komponen yang mengendalikan suatu sistem sehingga
menghasilkan suatu analisa yang dibutuhkan.
2. Software
Software merupakan sistem modul yang berfungsi untuk
mengoperasikan sistem informasi geografis. Sebuah software
SIG harus menyediakan fungsi dan tool yang mampu
melakukan penyimpanan data analisis dan menampilkan
informasi geografis. Dengan demikian elemen yang harus
terdapat dalam komponen software SIG adalah tools untuk
melakukan input dan transformasi data geografis, sistem
manajemen basis data, tools yang mendukung query geografis,
analisis dan visualisasi, Geographical User Interface (GUI)
untuk memudahkan akses pada tools geografi.
3. Hardware

Sistem informasi geografis memerlukan spesifikasi


komponen hardware yang sedikit lebih tinggi
dibanding spesifikasi komponen sistem informasi
lainnya. Hal ini disebabkan karena data-data yang
digunakan dalam SIG, penyimpanannya
membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses
analisanya membutuhkan memory yang besar dan
processor yang cepat. Beberapa hardware yang sering
digunakan dalam sistem informasi geografis adalah
personal komputer, mouse, digitizer, printer, plotter
dan scanner.

4. Aplikasi sistem informasi geografis dalam proces
perencanaan

Sistem informasi geografis sudah diaplikasikan


dalam berbagai bidang seperti pertanian,
lingkungan manajemen sumber daya alam,
parawisata, geologi, perencanaan, dan lain
sebagainya. keunggulan sistem informasi
geografis sehingga digunakan pada bidang-
bidang tersebut adalah karena kemampuannya
mengintegrasikan antara data spasial dan data
atribut sehingga dalam analisisnya mampu
menghasilkan informasi yang kompleks.
5. Data
Hal yang merupakan komponen penting dalam sistem
informasi geografis adalah data. Secara fundamental
sistem informasi geografis bekerja dengan dua tipe data
yaitu data vektor dan data raster. Setiap data yang
merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut
sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya
data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan
jalan suatu kota, data distribusi lokasi pengambilan
sampel, dan sebagainya. Data SIG dapat dibagi menjadi
dua macam, yaitu data grafis dan data atribut atau
tabular. Data grafis adalah data yang menggambarkan
bentuk atau kenampakan objek di permukaan bumi,
sedangkan data tabular adalah data deskriptif yang
menyatakan nilai dari data grafis tersebut (Pahlevy.
2010.)
Telah dijelaskan diawal bahwa SIG adalah suatu
kesatuan membentuk sistem yang terdiri dari
berbagai komponen, tidak hanya perangkat keras
komputer beserta dengan perangkat lunaknya
saja, akan tetapi harus tersedia data geografis
yang benar dan sumberdaya manusia untuk
melaksanakan perannya dalam memformulasikan
dan menganalisa persoalan yang menentukan
keberhasilan SIG.
Sub-Sistem SIG

Suatusistem informasi geografis menyediakan


empat perangkat kemampuan untuk menangani data
tereferensi secara geografi dan dijelaskan dengan gambar
seperti pada gambar 2.1 di bawah ini (Prahasta. 2006):

Gambar 2.1 Sub-Sistem SIG


1) Data Input
Sub-sistem ini bertugas untuk mengumpulkan
dan mempersiapkan data spasial dan attribut dari
berbagai sumber. Bertanggung jawab dalam
mengkonversi atau mentransformasikan format-
format data aslinya ke dalam format yang dapat
digunakan oleh SIG dalam format digital. Data
tersebut mungkin dapat direkam (capture) baik
dalam bentuk vektor maupun raster. Cara ini
dapat dilakukan melalui pendigitalan manual,
scanning, atau dari data digital yang ada.

2) Data Output
Sub-sistem ini menampilkan atau menghasilkan
keluaran seluruh atau sebagian basis data baik
dalam bentuk softcopy (on-screen or electronic
file) atau hardcopy (paper or film). Dalam
mempertimbangkan suatu SIG perlu untuk
mengkaji kualitas, akurasi, dan mudah dalam
penggunaannya dalam menghasilkan output yang
diinginkan. Umumnya sistem berbasiskan vektor
dapat menghasilkan peta yang berkualitas lebih
tinggi dari pada sistem berbasiskan raster.
4) Data Manipulasi dan Analisis

Sub-sistem ini menentukan informasi yang dapat


dihasilkan oleh SIG. SIG melakukan manipulasi
dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi
yang diharapkan. Fungsi analisis SIG secara umum
dibagi kedalam dua bagian yaitu analisis spasial dan
analisis non-spasial. Analisis spasial memerlukan
pengetahuan hubungan geografi antara data- data
(points, lines, and polygons) yang terdapat dalam
SIG. sedangkan analisis non-spasial menggambarkan
suatu query dari database, sejenis
fungsi dalam database management software.
Informasi grafis suatu objek dapat dimasukan dalam
bentuk titik, garis, polygon (Prahasta, Eddy. 2005.).

1) Titik adalah representasi grafis atau geometri yang


paling sederhana bagi objek spasial. Representasi
titik tidak memiliki dimensi tetapi dapat
diidentifikasikan di atas peta dan dapat ditampilkan
pada layer monitor dengan menggunakan simbol-
simbol tertentu.
2) Garis adalah bentuk geometri linier yang akan
menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan
untuk merepresentasikan objek-objek satu dimensi. Contoh
representasi objek garis untuk data lokasi jalan dapat
dilihat pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 Contoh representasi objek garis untuk data


lokasi jalan
3) Geometri polygon digunakan untuk merepresentasikan objek-
objek dua dimensi, seperti danau, batas propinsi, batas kota,
batas tanah, dan lain-lain. Suatu polygon paling sedikit dibatasi
oleh tiga garis yang saling terhubung diantara ketiga titik. Di
dalam basis data, semua bentuk area dua dimensi
direpresentasikan oleh bentuk polygon. Contoh representasi
objek polygon untuk data landuse dapat dilihat pada gambar
2.6.

Gambar 2.6 Contoh representasi objek polygon untuk data


landuse.
4) Objek Tiga Dimensi
Setiap fenomena fisik memiliki lokasi di dalam ruang.
Akibatnya, model data yang lengkap harus mencakup
dimensi yang ketiga (ruang 3 dimensi). Hal ini berlaku
untuk permukaan tanah, menara, sumur, bangunan,
batas- batas, dan lain lain. Contoh representasi objek
permukaan 3D dapat dilihat pada gambar 2.7.

Gambar 2.7 Contoh representasi objek permukaan 3D


Model Data Spasial

Model dunia nyata dapat memudahkan manusia dalam studi area aplikasi yang
dipilih dengan cara mereduksi sejumlah kompleksitas yang ada. Jika model
dunia nyata ini akan digunakan, model ini harus diimplementasikan di dalam
basis data. Bentuk representasi entity spasial adalah konsep vekor dan raster.
Dengan demikian, data spasial direpresentasikan di dalam basisdata sebagai
vektor atau raster .

a. Model Data Raster


Model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial
dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid.
Setiap piksel memiliki atribut tersendiri, termasuk koordinatnya yang unik.
Akurasi model ini sangat tergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya
dipermukaan bumi. Entity spasial raster di dalam layers yang secara
fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya. Contoh unsur spasial
raster adalah citra satellite (Landsat, Ikonos), citra rada, dan sebagainya.

Gambar 2.5 Contoh data spasial model raster


Model Data Vektor
Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis
(kurva atau poligon) beserta atributnya. Bentuk dasar
representasi data spasial dalam model data vector
didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi
(x,y). Garis atau kurva merupakan sekumpulan titik terurut
yang dihubungkan. Sedangkan luasan atau poligon
disimpan sebagai sekumpulan daftar titik-titik dimana titik
awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang
sama.

Gambar 2.6 Contoh data spasial model vektor

Anda mungkin juga menyukai