Anda di halaman 1dari 16

Pengembangan Diri yang

Berkelanjutan
 MENGHASILKAN KINERJA YANG BERKUALITAS

 PEMIMPIN YANG BERKUALITAS

Sheilla Varadhila P
1. KINERJA YANG BERKUALITAS

Ada PERENCANAAN yaitu:

 Menetapkan tujuan atau sasaran

 Kinerja dalam bentuk apa dan yang seperti bagaimana


yang ingin dicapai

 Objek adalah kinerja manusia, maka bentuk yang paling


umum tentunya adalah kinerja dalam bentuk
“PRODUKTIVITAS”
Manajemen kinerja

1. Merumuskan tanggung jawab dan tugas yang harus


dicapai dan rumusan tersebut disepakati bersama.

2. Menyepakati sasaran kerja dalam bentuk hasil yang


harus dicapai untuk kurun waktu tertentu. Termasuk dalam
tahap ini adalah penetapan standar prestasi dan tolak
ukurnya.

3. Melakukan “monitoring”, melakukan koreksi, memberikan


kesempatan dan bantuan yang diperlukan.
4. Menilai prestasi tersebut dengan cara
membandingkan prestasi yang dicapai dengan
standar atau tolak ukur yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam tahap penilaian ini harus
tercakup pula kegiatan mengidentifikasi bidang-
bidang yang ada dan dirasakan terdapat
kelemahan pada orang yang dinilai.
5. Memberikan umpan balik pada yang dinilai
dengan seluruh hasil penilaian yang dilakukan.
Disini juga dibicarakan cara-cara untuk
memperbaiki kelemahan yang telah diketahui
dengan tujuan meningkatkan prestasi kerja pada
periode berikutnya.
Manfaat manajemen kinerja

1. Dapat meningkatkan prestasi kerja, baik secara individu


maupun kelompok, karena disini diberi kesempatan untuk
memenuhi aktualisasi diri dalam kerangka pencapaian
tujuan dengan menetapkan sendiri sasaran dan standar
prestasi yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu.

2. Peningkatan yang terjadi pada prestasi secara


perorangan pada akhirnya akan mendorong kinerja
sumber daya manusia secara keseluruhan yang
direfleksikan dalam kenaikan produktivitas.
3. Merangsang minat dalam pengembangan pribadi
dengan tujuan meningkatkan hasil karya dan prestasi
pribadi serta potensi dengan cara memberikan umpan
balik pada mereka tentang prestasi kerjanya.

4. Memberikan kesempatan untuk mengeluarkan


perasaannya tentang pekerjaan atau hal-hal yang
berkaitan dengannya.
Kreativitas dan kepercayaan dlm
meningkatkan kinerja

 Tingkat kreativitas, meliputi : kreativitas dalam


pengembangan produk, kreativitas dalam menciptakan
produk baru, dan kreativitas dalam meningkatkan
kualitas perusahaan.

 Tingkat kepercayaan dilihat dari : Komunikasi dan


pemberian bukti dengan hasil yang terbaik.

 Kinerja karyawan yang berkualitas , yang diukur dengan :


kreativitas dan kepercayaan kepada rekan kerja.
 Keith Davis (dalam Anwar, 2005) menyatakan bahwa
faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor
kemampuan (ability) dan faktor motivasi.

 Kemampuan secara psikologis, terdiri dari kemampuan


potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill)
yang artinya pimpinan yang memiliki IQ di atas rata-rata
dengan pendidikan yang memadai untuk jabatanya
dan terampil mengerjakan pekerjaan sehari-hari.

 Motivasi (motivation) diartikan suatu sikap pimpinan


terhadap situasi kerja di lingkungan organisasi.
 Henry Simamora (1995) menyatakan bahwa kinerja
sangat ditentukan oleh 3 (tiga) faktor yaitu sebagai
berikut:

 Faktor individual yang terdiri dari: kemampuan dan


keahlian; latar belakang pendidikan; demografi.

 Faktor psikologis yang terdiri: persepsi; attitude;


personality; pembelajaran; motivasi.

 Faktor organisasi yang terdiri dari: sumber daya;


kepemimpinan; penghargaan; struktur; jobdesign.
2. PEMIMPIN YG BERKUALITAS

 Kualitas kepemimpinan merupakan yaitu prinsip-prinsip


kualitas menjadi dasar untuk membimbing,
memberdayakan, dan mendukung secara konsisten
pencapaian keunggulan oleh karyawan di seluruh
organisasi (Feigenbaum, 2007: 38).
 Kualitas kepemimpinan lebih ditekankan pada suatu
kekuatan yang dapat menumbuhkan kepercayaan
lingkungan, keterbukaan dan komunikasi yang jujur untuk
mendorong pengembangan kualitas individu dan
peningkatan usaha (Feigenbaum, 2007: 39).
 Kepemimpinan merupakan proses, bukan jabatan.

 Kepemimpinan menghasilkan sesuatu sebagai hasil


interaksi seorang pemimpin dan pengikutnya.

 Kepemimpinan diartikan sebagai proses memengaruhi


sebuah kelompok yang terorganisasi untuk mencapai
tujuan kelompok.
 Bennis dan Goldsmith pada tahun 1997 dalam bukunya
Learning to Lead menggambarkan 4 kualitas
kepemimpinan yang menghasilkan kepercayaan:

 visi,

 empati,

 konsistensi, dan

 Integritas.
 Pertama, kita cenderung memercayai pemimpin yang
menciptakan visi yang kuat, yang menyatukan para
pengikutnya dengan dasar kesamaan nilai dan tujuan,
serta rasa memiliki dalam organisasi.

 Kedua, kita cenderung memercayai pemimpin yang


menunjukkan empati kepada kita yang menunjukkan
bahwa mereka memahami dunia seperti kita.
 Ketiga, kita memercayai pemimpin yang konsisten. Ini
tidak berarti bahwa kita hanya memercayai pemimpin
yang posisinya tidak pernah berubah, tetapi perubahan
dipahami sebagai proses evolusi dengan
mempertimbangkan bukti yang relevan.

 Keempat, kita cenderung memercayai pemimpin


dengan integritas kuat, yang menunjukkan komitmen
pada nilai-nilai prinsipil melalui tindakan-tindakannya.
(Hughes, 2010: 144)

Anda mungkin juga menyukai