evaluasi oleh dokter lain atau ahli bedah untuk mengkonfirmasi rencana diagnosis dan pengobatan dari dokter utama, atau untuk menawarkan diagnosis alternatif atau pendekatan pengobatan. Second opinion bisa juga dikatakan Pendapat Kedua TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam membantu pasien mencari second opinion sehingga pasien terbantu dalam membuat keputusan. 2. Mencegah terjadinya kesalahan dalam membantu pasien mencari second opinion di dalam maupun di luar rumah sakit. KEBIJAKAN
Keputusan Direktur Nomor 0438 /KEP-
DIR/RSHPLB/I/2017 tentang Hak pasien dan Keluarga, bahwa pasien berhak untuk meminta second opinion dalam pelayanan terhadap dirinya, baik didalam maupun diluar rumah sakit . PROSEDUR 1.DPJP memberitahu pasien dan keluarga dengan cara dan bahasa yang dapat dimengerti tentang penjelasan kondisi medis dan diagnosis pasien ataupun tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien. 2. Bila pasien/keluarga pasien masih belum merasa puas/mengerti dengan penjelasan dokter, maka petugas harus menginformasikan kepada dokter bahwa pasiennya masih belum mengerti dan minta dokter untuk menjelaskan kembali.
3. Bila pasien tetap tidak mengerti/tidak
puas, petugas menjelaskan kepada pasien/keluarga bahwa pasien/keluarga dapat mencari second opinion tentang kondisi medis dan diagnosisnya kepada dokter lain baik di dalam maupun di luar rumah sakit. 4. Apabila pasien dan keluarga menginginkan second opinion maka:
a. Pasien mengajukan secara lisan kepada
dokter. b. Perawat menuliskan permohonan tersebut dalam lembar informasi/edukasi dan ditandatangani oleh pasien yang meminta second opinion. c. Jika pasien tidak menunjuk dokter maka rumah sakit akan mencarikan dokter (alternatif pilihan) yang diinginkan oleh pasien atau keluarga sesuai dengan kondisi pasien dan kebutuhannya.
d. Jika pasien memiliki dokter yang
direkomendasikan maka perawat meminta nomor telepon yang bisa dihubungi.
e. Selanjutnya perawat menghubungi dokter
tersebut dan mengutarakan maksud dan tujuan dari second opinion. 5. Apabila DPJP yang mengajukan second opinion maka:
-- DPJP menginformasikan kepada pasien
rencana second opinion. --DPJP membuat permohonan second opinion secara tertulis pada formulir/lembar konsultasi. -- DPJP menghubungi dokter yang dituju sesuai dengan keinginan dokter. -- Setelah dokter kedua datang maka perawat mengantarkan ke ruang perawatan untuk memeriksa pasien. -- Dokter kedua menginformasikan hasil pemeriksaannya ke DPJP.