Anda di halaman 1dari 21

FISTEL ENETEROKUTAN

CATATAN SAKA INGET 9/1/18


REFERENSI :
Sabiston ; 1995
Principle of Surgery 2nd edition ; hal 431-445
Inti sari Schwartz ; hal 554
Maingot ; hal 824
Medscape 25 januari 2016
DEFINISI

• Fistula enterokutan (FEK)/enterocutaneous fistel (ECF) :

• “ Adanya hubungan abnormal yang terjadi antara dua permukaan


berepitel yaitu antara saluran cerna dan kulit, baik usus halus atau
usus besar dengan kulit.”

• Mortalitas dari fistel : 5-20% ok/ sepsis, malnutrisi dan gangguan


elektrolit.
EPIDEMIOLOGI

• Merupakan komplikasi dari semua jenis operasi salura cerna (75%)


• Trauma / spontan (25%)
KLASIFIKASI

• Berdasarkan terjadinya (2Jenis) :


• 1. Spontan
• 2. Komplikasi pasca operasi

• Spontan : Inflamatory bowel disease (5-50%)


• Radiasi (5-10%)
• Keganasan (2-15%)
• Divertikulitis
• Apendeksitis
• 2. Komplikasi pasca operasi :
• - Operasi keganasan saluran cerna, adhesiolisis dan IBD
• - Faktor predisposisi : Leakage anastomosis, abses dan obstruksi
distal
• Erosi caecum dan nekrotik caecum
• Faktor penyebab gagalnya penutupan spontan :
• 1. Abses yang besar
• 2. Defek dinding usus >1 cm
• 3. Intestinal discontinuity
• 4. Obstruksi distal
• 5. Penyakit usus kontralateral
• 6. Panjang trek < 2cm
• 7.epitel tumbuh kepermukaan
Diagnosa dan evaluasi Laboratorium

• Total leukosit
• Serum sodium, potassium dan clorida/ elektrolit
• Total protein, albumin dan globulin
• Serum transferrin (<200 mg/dl) --> prognosis jelek
• C-reactive rotein
Diagnosa dan evaluasi radiologis

• Charcoal peroral : pemeriksaan arang


• Fistulografi : Biasanya dilakukan 7-10 hari setelah recognize dan
stabilisasi
• - Length of the track
• - Extent the bowel wall disruption
• - Location of fistula
• - Presence of distal obstruction
• Water Soluble contras enema :
• Klasifikasi : tipe 1 : Simple, short blind ending < 2cm
• tipe 2 : Continuous linear, long single >2cm
• tipe 3 : Continuous complex, multiple linear

• Berdasarkan posisi :
• Anterior – vental : posisi jam 10- jam 2
• Posterior – dorsal : Posisi jam 4- jam 8
• Lateral – kanan : Posisi jam 2 – jam 4
• Lateral –kiri : Posisi jam 8- jam 10
• CT scan : untuk mengetahui underlying disease
Proses penyembuhan fistula enterokutaneus

• Penutupan spontan : low output kuranglebih 8 minggu dimana


asupan makanan dan elektrolit seimbang.
• Pada pasien high output  sulit diharapkan penyembuhan spontan
ok/ kemungkinan oedem dan cavum abdomen terkontaminasi isi
fistel.
Category Type of fistula Uses of information
Anatomy Internal vs external May suggest cause of fistula
Anatomic course Assist in planning operative closure
May predict spontaneous closure
Physiology Output (ml/day) Predict mortality
Low (< 200)
Moderate (200 – 500)
High ( >500)
Etiology Underlying disease proses Predict mortality dan closure rate
Evaluasi dan anajemen
• Tujuan penanganan fistula :
• - Mengembalikan kontinuitas usus
• - mencapai pemberian nutrisi oral
• - Penutupan fistula
• Fase Perawatan FEK :
• 1. Pengenalan dan stabilisasi
• 2. Investigasi
• 3. Keputusan / decision
• 4. Definitif manajemen
• 5. Penyembuhan
Phase Time Course Primary goals
1. Recognize and stabilization 24-48 hours Correct fluid and elektolit imbalances
Drainase intrabdominal abcess
Control of sepsis
Control of fistula drainase
Ensure adequate skin care
Agresif nutrisional support
2. Investigation 7 – 10 days Determinasi anatomi dan kharekteristik
fistula
3. Decision Up to 4-6 weeks Determine likelihood of spontaneous
closure
Plan course of therapy
4. Definitive therapy After 4-6 weeks or if Closure of fistula
closure is unlikely
Re-establish gastrointestinal continuity
Secure closure of abdomen
5. Healing 5-10 days after closure on Ensure adequate nutrisonal support
ward
Transition to oral intake
• Penatalaksanaan :
• 1. Non operatif manajemen
• 2. Surgical
• Non operatif manajemen :
• 1.u/low ouput fistula, kuncinya : kontrol infeksi dan cegah
malnutrisi
• 2.Sebagian besar FEK menutup secara spontan, kecuali ada faktor2
yg mengganggu proses penutupan
• 3. balance cairan dan elektrolit
• 4. Obat-obatan u/ meminimalisasi fistula
• 5. perawatan stoma
• 6. Jika > 6 minggu belum membaik  pikirkan pembedahan
• Faktor2 yang mengganggu penutupan FEK :
• - Obstruksi bagian distal
• - Keganasan
• - Benda asing
• - Abses yang tidak terdrainase
• - Radiasi
• - Underlying  kondisi inflamasi
• Terapi Pembedahan :
• - Luka lama dibuka kembali
• - Usus harus bisa dimobilisasi
• - Fistula diangkat bersama usus yang sakit
• - jika ada abses/lesi yang luas  enterostomi proksimal
• Komplikasi :
• - Sepsis
• - Gangguan cairan dan elektrolit
• - Nekrotik pada kulit
• - Malnutrisi
CONTOH KASUS

Anda mungkin juga menyukai