Anda di halaman 1dari 34

EKONOMI MAKRO

Kuliah 2
PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL

WINI NAHRAENI
Jurusan Agribisnis
Fakultas Pertanian
Pengukuran Pendapatan Nasional
Definisi :
Pendapatan nasional adalah nilai total dari
produksi barang/jasa total yang dihasilkan oleh
suatu perekonomian dalam periode tertentu
(satu tahun)

Pendapatan nasional dapat dihitung dengan


mencari nilai Gross Domestic Product (GDP)
atau Produk Domestik Bruto (PDB)
Pengertian NI, GNP, GDP

• NI (National Income) adalah keseluruhan nilai


barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara
dalam periode tertentu yang dinyatakan dengan satuan
uang
• GNP (Gross National Product) atau PNB adalah
nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara
dalam suatu periode terntentu yang diukur dengan
satuan uang, di mana penghasil barang dan jasa
tersebut adalah penduduk/Warga negara di dalam
negeri di tambah penduduk/warga negara tersebut di
luar negeri
• GDP (Gross Domestic product) atau PDB dihitung
dengan cara menjumlahkan semua hasil dari warga
negara yang bersangkutan di dalam negeri ditambah
warga negara asing yang bekerja di negara yang
bersangkutan
Pendapatan Nasional Neto (NNI)

• Pendapatan Nasional Neto (Net National


Income) adalah pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh
masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP
dikurang pajak tidak langsung.
• Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah
pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada
pihak lain seperti pajak penjualan, pajak
hadiah, dll.
Pendapatan Perseorangan

• Pendapatan perseorangan (Personal


Income)adalah jumlah pendapatan yang
diterima oleh setiap orang dalam masyarakat,
termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa
melakukan kegiatan apapun.
• Pendapatan perseorangan juga menghitung
pembayaran transfer (transfer payment).
Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

• Pendapatan yang siap dibelanjakan


(Disposable Income) adalah pendapatan yang
siap untuk dimanfaatkan guna membeli
barang dan jasa konsumsi dan selebihnya
menjadi tabungan yang disalurkan menjadi
investasi.
Rumus :

1. PNB = PDB + Pendapatan Neto dari luar negeri


(Net Factor Income from Abrood)
2. NNP = GNP - Depresiasi
3. NNI = GNP - Depresiasi - Pajak tidak langsung
4. PI = NNI - (Laba ditahan + pajak perseorangan
+ iuran jaminan sosial + transfer payment)
5. DI = PI - Pajak Langsung


Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

1. Metode Produksi (GDP)


Menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan oleh sektor-
sektor yang produktif
Y = P.Q P=harga dan Q=Kuantitas
2. Menjumlahkan Nilai tambah (VA) dari masing-masing
sektor produksi
Y = NTB NTB = nilai tambah bruto

Metode ini diperkenalkan pertama kali oleh


Simon Kuznet dan ia mendapat Nobel karenanya
Contoh :
• Sektor 1 harga Rp. 1000; produksi sebanyak 10,
• Sektor 2 harga Rp. 800; produksi sebanyak 20,
• Sektor 3 harga Rp. 600; produksi sebanyak 30,
• Maka :
Y = (1000*10) + (800*20) + (600*30)
= 10.000 + 16.000 + 18.000 = Rp. 44.000

Sektor 1 NTB = Rp. 5.000,


sektor 2 NTB = Rp.10.000,
sektor 3 NTB = Rp.6.000,
maka Y= 5000+10.000+6000=Rp.21.000
• Menjumlahkan mangga dan jeruk; P mangga
Rp 10000/kg, produksi 5 kg, P jeruk Rp
20000/kg produksi 10 kg
• Brp PDB?
PDB Rill vs PDB Nominal
• PDB bisa meningkat karena harga meningkat atau jumlah
produk meningkat
• Apakah kalau harga meningkat< kemakmuran
meningkat?
• Diukur PDB Riil  nilai barang dan jasa diukur dalam
harga konstan  artinya apa yang terjadi gerhadap
pengeluaran bila output berubah tetapi harganya tetap
• Contoh kita ingin membandingkan harga tahun 2005,
2008, 2010 dalam perekonomian mangga dan jeruk,
sementara harga konstan tahun 2005 maka
• PDB Riil 2005 = (P mangga 2005 x jml mangga 2005)+ (P
jeruk 2005 x jml jeruk 2005)
• PDB Riil 2005 = (P mangga 2005 x jml mangga
2008)+ (P jeruk 2005 x jml jeruk 2008)
• PDB Riil 2010 = (P mangga 2005 x jml mangga
2010)+ (P jeruk 2005 x jml jeruk 2010)
Deflator PDB

• Mencerminkan apa yang akan terjadi pada


sekluruh tingkat harga perekonomian

• Deflator PDB = PDB Nominal/PDB Riil


Komponen Pengeluaran

• C, I, G, X, NX
• Konsumsi  barang tahan lama, barang tidak tahan
lama, jasa
• Investasi adalah barang yang dibeli untuk penggunaan
masa depan, investasi tetap bisnis, investasi tetap
residential, investasi persediaan
• Pembelian pemerintah  pengerluaran militer, jalan
layang, jasa yang diberikan pegawai pemerintah, tidak
termasuk transfer payment
• NX  Ekspor - impor
Mengukur Biaya Hidup : IHK (CPI)

• Digunakan untuk mengukur perubahan biaya


hidup , mengukur berapa banyak pendapatan
yang harus ditambah agar mempertahankan
standar hidup

• CPI = (5xharga mangga sekarang) + (20 x harga


jeruk sekarang) / (5 x harga mangga 2005) + (20 x
harga jeruk 2005)
CONTOH: METODE NILAI TAMBAH (NTB)

• Misalkan untuk produk padi:


harga padi/Kg Rp. 5000.
Dijadikan beras dijual senilai Rp. 9500.
Dibuat tepung beras dijual senilai Rp.12000,
dijadikan kue dijual senilai Rp. 20.000.
Maka NTB masing-masing produk adalah :
Y = 5000+(9500-5000)+(12000-9500)+(20000-
12000)=5000+4500+2500+8000 = Rp.20 000.
(perhatikan nilai ini sama dengan nilai akhir dari produk
padi/kg yaitu nilai kue)
Konsepsi Nilai Tambah

• Konsepsi nilai tambah menunjukkan perbedaan penting


antara produk-antara (intermediate product) dan produk
akhir (final product)
Produk antara: Output suatu perusahaan yang digunakan
sebagai input oleh perusahaan lainnya
• Produk akhir : Produk yang langsung dikonsumsi
• Nilai Tambah = Nilai Output – Nilai Input
• Pendapatan nasional merupakan penjumlahan total dari
nilai tambah
Pendapatan nasional di Indonesia
dihitung dari 9 sektor :

1)Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan.


2) Pertambangan dan Penggalian.
3) Industri Pengolahan.
4) Listrik, Gas, dan Air Bersih.
5Konstruksi
6) Perdagangan, Hotel, dan Restoran.
7) Pengangkutan dan Komunikasi.
8)Keuangan, real Estat, dan Jasa Perusahaan.
9) Jasa-jasa.
2. Pendekatan Pendapatan

• Pendapatan Nasional dihitung dengan


menjumlahkan pendapatan dari:
1. Tanah  sewa
2. Modal  bunga
3. Tenaga kerja  upah
4. Kewirausahaan  profit
3. Pendekatan pengeluaran
GDP = Y = C+I+G+X-M

C = pengeluaran konsumsi
I = pengeluatran investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = pengeluaran ekspor
M = pengeluaran impor
Keseimbangan dalam Arus Lingkaran:
Pendekatan W-J

• Keseimbangan tercapai bila:


W=J
S+T+M = I+G+X
Keseimbangan Pendapatan nasional
• Rp
• W=S+T+M

• J=I+G+X

0
Y1

-a

Keseimbangan pendapatan nasional terjadi di Y1 pada saat W+J


Keseimbangan pendapatan nasional:
Pendekatan Diagram 45°

• Keseimbangan tercapai ketika Pengeluaran


agregat “yang direncanakan” (AE) = output (Y)
agregat

AE = Y
C+I+G + X = Y
FUNGSI KONSUMSI

• Fungsi Konsumsi menggambarkan bagaimana


pengeluaran konsumsi (C ) bervariasi pada
tingkat pendapatan nasional (Y)
• Secara Matematis:
C= a+ bY
a = konsumsi autonomus
b= marginal propensity to consume (MPC)
• Marginal Propensity to Consume
(MPC)
MPC = ΔC/ΔY
• Average Propensity to consume
(APC)
• APC = C/Y
• Marginal Propensity to Saving (MPS)
• MPS = ΔS/ΔY
MPC + MPS = 1
Equivalensi dari dua pendekatan
Pendapata Konsumsi Saving Inves- Pengeluaran Perubahan
n Nasional (C ) (S) tasi (I) Agregat (AE) Pendapatan
nasional
(Y)
0 12 -12 4 16 Meningkat
10 18 -8 4 22 Meningkat
20 24 -4 4 28 Meningkat
30 30 0 4 34 meningkat
40 36 4 4 40 seimbang
50 42 8 4 46 Menurun
60 48 12 4 52 Menurun
70 54 16 4 58 Menurun
80 60 20 4 64 menurun
Perubahan Pendapatan Nasional
a. Peningkatan Kebocoran (S, T, M)
b. Penurunan Kebocoran (S,T,M)
Perubahan Pendapatan Nasional
a. Peningkatan Injeksi (I,G,X)
b. Penurunan Injeksi (I,G,X)
Daftar Pustaka
Case and Fair. 1999. Principle of Macroeconomics,
Prentice Hall, New Jersey

Mankiw, N. Gregory. 2004. Principles of


Macroeconomics, Thomson South Western,
United States.

Ison, Stephen and Stuart Wall. 2007. Economics. Fourth


Edition. Prentice Hall. Pearson Education Limited
England
Wikipedia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai