Anda di halaman 1dari 19

REFERAT

CROUP SYNDROME

P E M B I M B I N G : d r. DA N I KU R N IA , S p. A

OLEH : SRY IRMA ARISCHA (1102014257)

D E PA R T M E N T O F P E D I AT R I C S

RS U D A R JAW I N A NG UN
2018
PENDAHULUAN
Croup Syndrome adalah sindrom klinis yang ditandai dengan
suara serak, batuk menggonggong, stridor inspirasi, dengan atau tanpa
adanya stres pernapasan. Gejala yang dapat ditimbulkan bisa dari yang
bersifat ringan, sedang, atau bahkan bisa dengan gejala yang cukup parah
biasanya terjadi memburuk pada malam hari. Penyakit ini sering terjadi
pada anak. “Croup” berasal dari bahasa Anglo-Saxon yang berarti
“tangisan keras”. Penyakit ini pertama kali dikenal pada tahun 1928.

Istilah lain untuk croup ini adalah laringitis akut yang menunjukkan
lokasi inflamasi, yang jika meluas sampai trakea disebut
laringotrakeitis, dan jika terjadi sampai ke bronkus digunakan
istilah laringotrakeobronkitis.
DEFINISI
Croup adalah terminologi umum yang
mencakup suatu grup penyakit heterogen yang
mengenai laring, infra/subglotis, trakea dan
bronkus. Karakteristik Croup Syndrome adalah
batuk yang menggonggong, suara serak, stridor
inspirasi, dengan atau tanpa adanya obstruksi
jalan napas2.
EPIDEMIOLOGI

60% 40%
Croup Syndrome biasanya terjadi pada anak usia 6 bulan-6 tahun,
dengan puncaknya pada usia 1-2 tahun. Akan tetapi, croup juga
dapat terjadi pada anak berusia 3 bulan dan di atas 15 tahun
meskipun angka prevalensi untuk kejadian ini cukup kecil.
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
OSTEOMIELITIS

Viral Croup Spasmodic Croup


(laringotrakeobronh
otis)
Spasmodic croup, batuk hebat,
Ditandai dengan gejala-gejala prodromal terdapat faktor atopik, tanpa gejala
infeksi pernafasan: gejala obstruksi saluran prodromal, anak tiba-tiba bisa
pernafasan berlangsung selama 3-5 hari. mendapatkan obstruksi saluran
Usia ± 6 tahun. Stridor (+), Batuk pernapasan, biasanya pada malam
(sepanjang waktu), Demam (+) yang tinggi, hari sebelum menjelang tidur,
durasi 2-7 hari, riw. keluarga (+), serangan terjadi sebentar
kecenderungan oleh asma (-). kemudian kembali normal.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinis di awali dengan suara serak, batuk
menggonggong dan stridor inspiratoir. Bila terjadi obstruksi
stridor menjadi makin berat, tetapi dalam kondisi yang sudah
payah stridor melemah. Dalam waktu 12-48 jam sudah terjadi
gejala obstruksi saluran napas atas. Pada beberapa kasus
hanya didapati suara serak dan batuk menggonggong, tanpa
obstruksi napas. Keadaan ini akan membaik dalam waktu 3
sampai 7 hari. Pada kasus lain terjadi obstruksi napas yang
makin berat, ditandai dengan takipneu, takikardia, sianosis
dan pernapasan cuping hidung. Pada pemeriksaan toraks
dapat ditemukan retraksi supraklavikular, suprasternal,
interkostal, epigastrial.
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING

DIAGNOSIS BANDING
 Epiglotitis akut

 Laringitis

 Laringotrakeitis akut

 Laringotrakeobronkopneumonitis
RADIOLOGI
FOTO RONTGENT Sindrom Croup foto anterior-posterior
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI

Pada 15% kasus dilaporkan terjadi komplikasi, misalnya otitis


media, dehidrasi, dan pneumonia (jarang terjadi). Sebagian kecil
pasien memerlukan tindakan intubasi. Gagal jantung dan gagal
napas dapat terjadi pada pasien yang perawatan dan
pengobatannya tidak adekuat2.
PROGNOSIS
Croup Syndrome biasanya bersifat self-limited
dengan prognosis yang baik2.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sindroma Croup, Penyakit Respirologi, Pedoman Diagnosis dan Terapi. Edisi III, Buku
satu, RSUD dr. Soetomo Surabaya: 2008. p 57-61
2. Croup (Laringotrakeobronkitis akut), Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi Pertama. Badan
Penerbit IDAI: 2008. p 320-328
3. Hardiono d. pusponegoro dkk. Standar Pelayanan Medis Anak Edisi I. Ikatan Dokter
Anak Indonesia: 2004.
4. Harjono, Rima M, dr dkk. Kamus Kedokteran Dorland. EGC: 1996
5. Dominic A dan Henry A Kilham Fitzgerald, 2003, Croup: Assesment and Evidence-
Based Management. Medical Journal The Australia. MJA 2003; 179 (7) : 372-377
6. Roosevelt GE. Inflamasi akut obstruksi jalan napas atas (batuk, Epiglottitis, laringitis,
dan trakeitis bakteri). Dalam: Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB, BF Stanton. Nelson
Textbook of Pediatrics.18 ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2007: chap 382
7.Croup, Buku saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. WHO, DEPKES dan IDAI.
2009. p 104-105
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai