Anda di halaman 1dari 13

ASKEP ANAK

HISPRUNG
KEL. IV
FIRMAN ADHAN
RISWAN FAZIL
DEFINISI
Penyakit Hirschsprung merupakan penyakit dari usus besar
(kolon) berupa gangguan perkembangan dari sistem saraf
enterik. Pergerakan dalam usus besar didorong oleh otot.
Otot ini dikendalikan oleh sel-sel saraf khusus yang disebut
sel ganglion. Pada bayi yang lahir dengan penyakit
Hirschsprung tidak ditemui adanya sel ganglion yang
berfungsi mengontrol kontraksi dan relaksasi dari otot polos
dalam usus distal. Tanpa adanya sel-sel ganglion
(aganglionosis) otot-otot di bagian usus besar tidak dapat
melakukan gerak peristaltik (gerak mendorong keluar feses).
ETIOLOGI
Diduga penyebab hirschsprung atau mega kolon
kongenital adalah diduga karena terjadi faktor genetik dan
lingkungan sering terjadi pada anak dengan Down syndrome,
kegagalan sel neural pada masa embrio dalam dinding usus,
gagal eksistensi, kranio kaudal pada myentrik dan submukosa
pada dinding plexus.
Adapun penyebab penyakit ini disebabkan oleh tidak
adanya sel ganglion para simpatis dari pleksus Auerbach di
kolon, dan sebagian besar segmen yang aganglionik mengenai
rectum dan bagian bawah kolon sigmoid dan terjadi
hipertrofi serta distensi yang berlebihan pada kolon.
PHATWAY
TANDA DAN GEJALA
Masa bayi
 Gagal mengeluarkan mekonium (feses pertama) dalam 48 jam
setelah lahir.
 Muntah bercampur cairan empedu.
 Enggan minum.
 Distensi abdomen.
 Konstipasi ringan entrokolitis dengan diare.
 Demam.
 Adanya feses yang menyemprot pas pada colok dubur merupakan
tanda yang khas. Bila telah timbul enterokolitis nikrotiskans,
terjadi distensi abdomen hebat dan diare berbau busuk yang dapat
berdarah (Betz, Cecily L, et.al. 2002).
Pada anak-anak
 Konstipasi.
 Diare berulang.
 Tinja seperti pita, berbau busuk.
 Distensi abdomen.
 Gagal tumbuh.
 Nafsu makan tidak ada (anoreksia).
 Adanya masa di fecal, dapat dipalpasi.
 Biasanya tampak kurang nutrisi dan anemia.
 Letargi.
 Infeksi kolon, khususnya anak baru lahir atau yang masih sangat
muda, yang dapat mencakup enterokolitis, infeksi serius dengan
diare, demam dan muntah dan kadang-kadang dilatasi kolon yang
berbahaya (Betz, Cecily L, et.al. 2002).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan colok dubur
 Foto polos abdomen
 Pemeriksaan radiologis
 Biopsy rectal
PENATALAKSANAAN
 Pembedahan
 Konservatif
 Terapi farmakologi
KOMPLIKASI
 Gawat pernapasan (akut)
 Enterokolitis (akut)
 Striktura ani (pasca bedah)
(Betz, 2002 : 197)
 Obstruksi usus
 Ketidak seimbangan cairan dan elektrolit
 Konstipasi
(Suriadi, 2001 : 241)
ASKEP
 Pengkajian
Penyakit ini sebagian besar ditemukan pada bayi cukup
bulan dan merupakan kelainan tunggal. Jarang pada bayi
prematur atau bersamaan dengan kelainan bawaan lain. Pada
segmen aganglionosis dari anus sampai sigmoid lebih sering
ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.
Sedangkan kelainan yang melebihi sigmoid bahkan seluruh
kolon atau usus halus ditemukan sama banyak pada anak laki-
laki dan perempuan (Ngastiyah, 1997).
 Riwayat Kesehatan
 Keluhan utama.
 Obstipasi merupakan tanda utama dan pada bayi baru lahir. Trias yang sering
ditemukan adalah mekonium yang lambat keluar (lebih dari 24 jam setelah lahir),
perut kembung dan muntah berwarna hijau. Gejala lain adalah muntah dan diare.
 Riwayat penyakit sekarang.
 Merupakan kelainan bawaan yaitu obstruksi usus fungsional. Obstruksi total saat
lahir dengan muntah, distensi abdomen dan ketiadaan evakuasi mekonium. Bayi
sering mengalami konstipasi, muntah dan dehidrasi. Gejala ringan berupa konstipasi
selama beberapa minggu atau bulan yang diikuti dengan obstruksi usus akut. Namun
ada juga yang konstipasi ringan, enterokolitis dengan diare, distensi abdomen, dan
demam. Diare berbau busuk dapat terjadi.
 Riwayat penyakit dahulu.
 Tidak ada penyakit terdahulu yang mempengaruhi terjadinya penyakit Hirschsprung.
 Riwayat kesehatan keluarga.
 Tidak ada keluarga yang menderita penyakit ini diturunkan kepada anaknya.
 Imunisasi.
 Tidak ada imunisasi khusus untuk bayi atau anak dengan penyakit Hirschsprung.
 Riwayat pertumbuhan dan perkembangan.
Terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan
 Nutrisi.
Nutrisi kurang dari kebutuhan karena anak malas makan, mual dan muntah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan eliminasi BAB : obstipasi berhubungan dengan
spastis usus dan tidak adanya daya dorong.
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang inadekuat.
3. Kekurangan cairan tubuh berhubungan muntah dan diare.
4. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya distensi
abdomen.
5. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan keadaan
status kesehatan anak.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai