Anda di halaman 1dari 16

c Berfikir Kritis

B
OLEH :
KELOMPOK 3
A
1. Chintia Paulina (1811311031)
2. Endriani Gusni (1811311011)
3. Dinda Suraya (1811311025)
4. Rhiana Eviranita Sari (1811313005)
5. Tasya Mutiara Rahmadina (1811311015)
6. Yulia Muatika Sari (1811311027)
7. Zela Indriani (1811313011)
Pengertian Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah konsep untuk merespon sebuah
pemikiran atau teorema yang kita terima. Respon tersebut
c melibatkan kemampuan untuk mengevaluasi secara
sistematis.
Michael Scriven & Richard Paul menjelaskan bahwa
B berpikir kritis melibatkan proses yang secara aktif dan penuh
kemampuan untuk membuat konsep, menerapkan,
menganalisa, menyarikan, dan mengamati sebuah masalah A
yang diperoleh ataupun diciptakan dari pengamatan,
pengalaman, komunikasi dan lain sebagainya.

Ada 2 komponen yang membentuk kemampuan berpikir


kritis. yaitu :

1. Kemampuan untuk menghasilkan dan memproses


informasi atau kepercayaan.
2. Kebiasaan, dengan berdasarkan komitmen intelektual.
Karakteristik berpikir kritis
c
Berfikir kritis Wade:
B 1. Kegiatan dalam merumuskan pertanyaan,
2. Melakukan pembatasan masalah
3. Menguji data-data yang diperoleh A
4. Menganalisis berbagai pendapat dan bias,
5. Menghindari pertimbangan yang sangat
emosional,
6. Menghindari penyederhanaan yang
berlebihan
7. Mempertimbangkan berbagai interpretasi,
8. Mentoleransi ambiguitas
Konsep Berpikir Kritis
Dalam Keperawatan

Pemikir kritis keperawatan menunjukkan kebiasaan


c mereka dalam berpikir, kepercayaan diri, kreativitas,
fleksibiltas, pemeriksaan penyebab (anamnesa), integritas B
intelektual, intuisi, pola piker terbuka, pemeliharaan dan
refleksi. Pemikir kritis keperawatan mempraktekkan
keterampilan kognitif meliputi analisa, menerapkan standar, A
prioritas, penggalian data, rasional tindakan, prediksi, dan
sesuai dengan ilmu pengetahuan.

Proses berpikir kritis meliputi memahami,


mengevaluasi, mempertanyakan maupun menjawab,
membangun pertanyaan yang merupakan pemicu proses
berkelanjutan untuk mencari jawaban dngan kemungkinan
ada jawaban atau tidak terdapat jawaban.
Sikap Seorang Perawat
Dalam Berpikir Kritis
c
A. Intellectual humility
B
B. Intellectual courage
C. Intellectul empathy A
D. Intellectual integrity
E. Intellectual preseverances
F. Faith in reason

G. Intellectual sense of justice


Penerapan Berpikir Kritis
Dalam Keperawatan
c A. Penggunaan B. Argumentasi
bahasa dalam dalam
keperawatan keperawatan B

Ada 4 hal pokok penerapan berfikir kritis


dalam keperawatan A
C. Pengambilan D. Penerapan
keputusan dalam proses
keperawatan keperawatan
1. Pengkajian
2. Perumusan diagnosa keperawatan
Proses
3. Perencanaan keperawatan
Keperawatan
4. Pelaksanaan keperawatan
5. Evaluasi keperawatan
Model Berpikir Kritis
Dalam Keperawatan

c a) Costa and Colleagues (1985)


Menurut Costa and Colleagues klasifikasi berpikir
dikenal sebagai “The Six Rs” yaitu :
• Remembering (Mengingat) B
• Repeating (Mengulang)
• Reasoning (Memberi Alasan/rasional)
• Reorganizing (Reorganisasi)
• Relating (Berhubungan)
A
• Reflecting (Memantulkan/merenungkan)

b) Lima Model berpikir kritis


Meskipun The Six Rs sangat berguna namun tidak
semuanya cocok dengan dalam keperawatan. 5 model
berfikir kritis T.H.I.N.K. yaitu:
Total Recall, Habits, Inquiry, New Ideas and Creativity,
Knowing How You Think.
T.H.I.N.K.
1. Total Recall
c Total Recall berarti mengingat fakta atau
mengingat dimana dan bagaimana untuk
mendapatkan fakta/data ketika diperlukan.
Total recall juga membutuhkan kemampuan untuk B
mengakses pengetahuan, dengan adanya pengetahuan
akan menjadikan sesuatu dipelajari dan dipertahankan
dalam pikiran A

• Yang perlu dipelajari :


1) Bagaimana menjawab pertanyaan tersebut
dengan tepat dan cepat?
2) Bagaimana data tersebut dapat kita
ungkapkan setiap saat?
3) Berapa banyak data yang bisa kita simpan?
4) Bagaimana rumus/kunci menghafal untuk
meningkatkan memori?
2. Habits
c Habits merupakan pendekatan berpikir
ditinjau dari tindakan yang diulang berkali-kali
sehingga menjadi kebiasaan yang alami. Mereka B
menerima apa yang mereka kerjakan menghemat
waktu dan mudah untuk dilakukan.
A
• Yang perlu dipelajari :
1) Bagaimana sesuatu menjadi sesuatu
kebiasaan?
2) Mengapa suatu aktivitas berguna?
3) Cara apa yang terbaik untuk
mengembangkan kebiasaan?
3. Inquiry (Penyelidikan/Menanyakan
Keterangan)

Inquiry merupakan latihan mempelajari suatu masalah


c secara mendalam dan mengajukan pertanyaan yang mendekati
kenyataan.
Inquiry merupakan kebutuhan primer dalam berpikir yang
B
digunakan untuk menyimpulkan sesuatu.
• Inquiry bisa diwujudkan melalui :
A
a) Melihat sesuatu (menerima informasi)
b) Mendapatkan kesimpulan awal
c) Mengakui keterbatasan pengetahuan yang dimiliki
d) Mengumpulkan data atau informasi mendekati masalah
utama
e) Membandingkan informasi baru dengan yang sudah
diketahui
f) Menggunakan pertanyaan netral
g) Menemukan satu atau lebih kesimpulan
h) Memvalidasi kesimpulan utama dan alternative untuk
mendapatkan informasi lebih banyak lagi.
4. New Ideas and Creativity

Ide baru dan kreativitas terdiri dari model berpikir


c unik dan bervariasi yang khusus bagi individu.
Kekhususan dalam berpikir ini akan selalu dibawa
individu selama hidupnya dan biasanya membentuk B
kembali norma.

5. Knowing How You Think (Mengetahui apa yang A


kamu pikirkan)

Knowing How You Think yang berarti berpikir


tentang apa yang kita pikirkan. Berpikir tentang
berpikir disebut “metacognition”. Meta berarti
“diantara atau pertengahan” dan cognition berarti
“Proses mengetahui”. Jika kita berada di antara proses
mengetahui, kita akan dapat mengetahui bagaimana
kita berpikir.
• Tinjauan Proses Keperawatan
Proses Keperawatan adalah Proses keperawatan adalah
teknik pemecahan masalah yang meliputi: pengkajian, c
diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

• Tujuan Umum : Memberikan suatu kerangka kerja B


berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat,
sehingga kebutuhan perawatan kesehatan klien, keluarga dan
masyarakat dapat terpenuhi. A
• Tujuan Khusus :
Mempraktekkan metode pemecahan masalah dalam praktek
keperawatan (problem solving)
Menggunakan standart dalam praktek keperawatan
Memperoleh metode yang baku, rasional dan sistematis
Meperoleh metode yang dapat digunakan dalam berbagai
macam situasi
Memperoleh asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi
• Fungsi proses keperawatan

1. Sebagai kerangka berpikir untuk fungsi dan tanggung jawab


keperawatan dalam ruang lingkup yang sangat luas c
2. Sebagai alat untuk mengenal masalah klien, merencanakan
secara sistematis, melaksanakan rencana dan menilai hasil B
• Azas proses keperawatan

1. Keterbukaan, kebersamaan, dan kemitraan. A


2. Manfaat, semua kebutuhan/tindakan yang diambil harus
bermanfaat bagi kepentingan pasien, tenaga keperawatan, dan
institusi.
3. Interdependensi, terhadap saling ketergantungan antara
tenaga keperawatan dalam merawat pasien.
4. Saling menguntungkan, masing-masing pihak yang terlibat
dalam hal ini perawat, klien dan institusi memperoleh
kepuasan.
Manfaat proses keperawatan

c
Manfaat untuk tenaga
keperawatan
Manfaat untuk pasien B
• meningkatkan mutu
• aspek keperawatan yang pelayanan keperawatan.
diterima bermutu dan • pengembangan A
dapat dipertanggung keterampilan intelektual
jawabkan secara ilmiah. dan teknis bagi tenaga
• merangsang partisipasi pelaksana keperawatan.
pasien dalam perawatan • peningkatan citra
dirinya(self care). keperawatan dan tenaga
• kelanjutan asuhan. keperawatan.
• terhindar dari mal- • meningkatkan peran dan
praktik. fungsi perawatan dalam
pengelolaan asuhan
keperawatan.
Manfaat untuk
institusi(rumah sakit) c
• pengakuan otonomi
keperawatan oleh • banyak
masyarakat dan profesi pengunjung(keluar / B
lain. masuk pasien)
• peningkatan rasa sehingga keuntungan
solidaritas. yang diperoleh akan
• peningkatan kepuasan A
meningkat.
tenaga keperawatan • citra rumah sakit
• memupuk rasa percaya akan bertambah baik
diri dalam memberikan dimata masyarakat.
asuhan keperawatan.
• untuk pengembangan ilmu Manfaat bagi masyarakat
keperawatan. adalah masyarakat mendapat
pelayanan yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai