Metode analisis gravimetri adalah suatu metode

analisis yang didasarkan pada pengukuran berat,

yang melibatkan; pembentukan, isolasi dan

pengukuran berat dari suatu endapan

(Widiarto, 2009).
Metode Pengendapan
Yaitu Endapan dibentuk dengan reaksi antara analat

dengan sutau pereaksi, endapan biasanya berupa

senyawa. Baik kation maupun anion dari analat

mungkin diendapkan, bahan pengendapnya

anorganik mungkin pula organik. Cara inilah yang

biasa disebut dengan gravimetri.

Metode Penguapan
Metode Elektrolisis
Metode penguapan ini dapat digunakan
Metode elektrolisis dilakukan
untuk menentukan kadar air (hidrat) dalam
dengan cara mereduksi ion-ion
suatu senyawa atau kadar air dalam suatu
logam terlarut menjadi endapan
sampel basah. Berat sampel sebelum
logam. Ion-ion logam berada
dipanaskan merupakan berat senyawa dan
dalam bentuk kation apabila
berat air kristal yang menguap. Pemanasan
dialiri dengan arus listrik
untuk menguapkan air kristal adalah 105-
dengan besar tertentu dalam
130 oC, garam-garam anorganik banyak
waktu tertentu maka akan
yang bersifat higroskopis sehingga dapat
terjadi reaksi reduksi menjadi
ditentukan kadar hidrat/air yang terikat
logam dengan bilangan oksidasi
sebagai air kristal.
nol.
Analisis air mineral Menentukan kadar aminopirin dengan cara
Metode gravimetri, prinsip analisis mineral
gravimetri :
menggunakan gravimetrik adalah dengan

mengendapkan sampel, yang terlebih dahulu 1) Ekstraksi Larutan sampel dilarutkan dalam

direaksikan dengan zat kimia tertentu sehingga mineral alkali dan aminopirin diekstraksi dengan
dapat mengendap pada dasar tabung reaksi atau tabung
kloroform berlebih. Aminopirin diuapkan,
sentrifuge, setelah adanya pengendapan, kemudian
dikeringkan pada suhu 800C selama 2 jam
endapan ditimbang untuk menentukan kadar mineral
dan ditimbang.
dianalisis. Penggunaan analisis gravimetri mineral ini

contohnya digunakan pada penentuan Ca-Oksalat 2) Metode Hidroklorida Aminopirin

(Kusuma, dkk. ). membentuk garam-garam dengan asam-

asam. Hidroklorida telah digunakan sebagai

bentuk asam yang sesuai.

• Relatif lambat

• Memerlukan sedikit peralatan ⇒ Neraca dan oven

• Tidak memerlukan kalibrasi ⇒ Hasil didasarkan pada berat molekul

• Akurasi 1-2 bagian per seribu

• Sensitivitas: analit > 1%

• Selektivitas: tidak terlalu spesifik

 • Penyiapan larutan

 • Pengendapan

 • Pencernaan

 • Penyaringan

 • Pencucian

 • Pengeringan / pemanggangan

 • Penimbangan

 • Perhitungan
Pengendapan endapan yang dikehendaki :
a. Mudah disaring dan dibersihkan dari
pengotor
b. Memiliki kelarutan cukup rendah
sehingga tidak ada analit yang
terbuang pada saat penyaringan dan
pencucian
c. Tidak reaktif terhadap udara
d. Setelah dikeringkan atau dibakar,
menghasilkan produk yang diketahui
komposisinya
Agen Pengendap
Agen pengendap spesifik: bereaksi hanya
dengan satu spesi kimia (jarang) Agen
pengendap selektif: bereaksi dengan spesi
tertentu
Mekanisme Pembentukan Endapan
Terbentuknya endapan dimulai dari
terbentuknya larutan lewat jenuh (super
saturated solution). Nukleasi, sejumlah
partikel (ion, atom atau molekul) membentuk
inti mikroskopik dari fasa padat, semakin
tinggi derajat lewat jenuh, semakin besar laju
nukleasi.
Ukuran Partikel

Endapan yang dapat disaring harus

memiliki ukuran partikel yang cukup besar Faktor yang mempengaruh ukuran

Von Weimarn menemukan bahwa ukuran endapan

Untuk memperoleh endapan yang besar RSS<<
partikel endapan berbanding terbalik S↑ DAN Q↓ Ion-ion dalam larutan 10-8 cm (Å)
Partikel koloid 10-7-10-4cm Endapan kristalin
dengan kelewatjenuhan relatif dari larutan 10-4 cm RELATIVE SUPERSATURATION =
Q - S S Sonny Widiarto, 2009 Kimia Analitik 5
S↑ suhu ditingkatkan (pemanasan larutan) pH
Dimana: Q = konsentrasi spesi s = rendah Q↓ pengendapan dari larutan encer,
penambahan reagen sedikit demi sedikit disertai
kesetimbangan kelarutan RSS dapat pengadukan

digunakan untuk memperkirakan/

mengontrol endapan yang terbentuk Jika

RSS >> endapan berbentuk koloid Jika

RSS << endapan berbentuk kristalin