TUGAS AKHIR

ANALISIS PENGUJIAN TUBE WATER WALL

BOILER PLTU “ X “
DENGAN METODE UJI TIDAK MERUSAK DAN MERUSAK
UNTUK MENGETAHUI KONDISI TUBE

Nama : Cahyo Singgih K A

NIM : 14421014
Dosen Pembimbing : Ir. Razul Harfy MM, MT

JURUSAN TEKNIK MESIN

INSTITUT SAINS TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA 2018
Boiler CFB
 Boiler CFB

• Konsep dasar Boiler Circulating

Fluidized Bed (CFB) adalah batu
bara dibakar di atas nozzle dan
diberi hembusan udara dari sisi
bawah, sehingga batu bara
membara di atas nozzle tersebut.
 Bagian Utama Boiler CFB
FURNACE berfungsi sebagai tempat terjadinya
pembakaran bahan bakar.

CYCLONE berfungsi memisahkan batu bara yang belum

terbakar dengan abu sisa pembakaran dan
mengembalikannya ke furnace

BACKPASS berfungsi sebagai ruang pemanfaatan kalor

yang terdapat dalam flue gas.
 SHUT DOWN DAN SAFETY PERMIT

STUDI LITERATUR STUDI OBSERVASI

BOILER PERAWATAN

PERMASALAHAN

PENIPISAN TUBE DAN KEGAGALAN MATERIAL

TINDAKAN

IDENTIFIKASI MASALAH DAN MELAKUKAN PENGUJIAN

PENGAMBILAN DATA:

THICKNESS TUBE BOILER, INTERNAL OXIDE SCALE, CHECK JOINT WELD

TUBE, STRUKTUR MIKRO & HARDNESS

ANALISA DATA:

 ANALISA PENGAMATAN VISUAL

 ANALISA PENGUJIAN THICKNESS
 ANALISA PENGUJIAN INTERNAL OXIDE SCALE
 ANALISA PENGUJIAN ULTRASONIC FLAW DETECTOR
 ANALISA PENGUJIAN METALOGRAFI
 ANALISA PENGUJIAN HARDNESS

KESIMPULAN

SELESAI
 Ruang Lingkup Pengujian
Metode Uji Tidak Merusak :
 Pengamatan visual
 Pengujian thickness
 Pengujian Internal Oxide Scale ( Deposit )
 Pengujian Ultrasonic Flaw Detector
Metode Uji Merusak :
 Pengujian Metalografi
 Pengujian Hardness
 Pengamatan Visual

Deformsi Cembung Deformsi Cekung

Refractory rusak
Bocor dilas-lasan sisi left water wall
Pengujian Ketebalan (Thickness)
Tujuan dilakukan pengujian
thickness adalah untuk
mengetahui berapa ketebalan
tube.
Dilakukan pengujian thickness
pada 4 elevasi (674 tube)
Alat Uji Ketebalan (Thikness)

GE - DMS 2
 Resume Hasil Pengujian Thickness
THICKNESS REF.
DAN
THICKNESS
JUMLAH TITIK Minimum Wall
HASIL UJI (mm) JUMLAH
NO. LOKASI UJI /TUBE Thickness % ACCEPT
(MWT ) mm TUBE < MWT
(mm)
Reff MWT Max Min

1. Elevasi 5400 180 5.00 3.50 6.11 5.00 100 % -

2. Elevasi 8900 180 5.00 3.50 5.81 5.05 101 % -

3. Elevasi 14700 180 5.00 3.50 5.99 4.90 98 % -

4. Elevasi 18700 134 5.00 3.50 5.83 5.05 101 % -

JUMLAH 674
Pengujian Ultrasonic Pada Lasan
 Tujuan dilakukan pengujian
ultrasonic adalah untuk
memeriksa ada tidaknya
indikasi crack pada lasan.
 Dilakukan pengujian
ultrasonic pada 180 lasan
tube.
 Alat Uji Ultrasonic
GE - USM 35
Hasil pengujian UT ditemukan 6 indikasi crack pada area berikut:

No Area No. Tube

1 Water wall sisi Front 58

2 Water wall sisi Rear 5 dan 56

3 Water wall sisi Left 2 dan 4

4 Water wall sisi Right 2

Pengujian Internal Oxide Scale
 Tujuan dilakukan pengukuran
ketebalan internal oxide scale adalah
untuk mengetahui ada tidaknya oxide
scale dan berapa ketebalan oxide
scale (deposit) yang berada yang di
dalam tube.
 Dilakukan pengujian internal oxide
scale pada 180 tube.
Alat Uji Internal Oxide Scale
OLYMPUS – 38 DL
Hasil Pengujian Internal Oxide Scale

No Range scale (mm) Jumlah

1 <0.1 23 tube

2 0.1 – 0.3 41 tube

3 > 0.3 16 tube

Pengujian Metalografi
 Tube Baru

Pitting Corrosi

• Struktur mikro tube baru steam side. Etched Nital 5%.

 Tube Terpakai

Deposit

0,27 mm

• Struktur mikro tube terpakai steam side. Etched Nital 5%.

 Tube Baru

• Struktur mikro tube baru fire side. Etched Nital 5%.

 Tube Terpakai

Degradasi material

• Struktur mikro tube terpakai fire side. Etched Nital 5%.

Pengujian Hardness
Hasil Pengujian Hardness

NILAI KEKERASAN (HV)

No Baru
Sudah Terpakai
(Spare Gudang)
1 124 130
2 131 131
3 121 135
4 130 132
5 128 138
Rata2 126.8 133.2
 Kesimpulan
• Hasil pengamatan visual tube water wall telah mengalami deformasi dan
refractory telah mengalami kerusakan.
• Hasil uji thickness tube water wall secara mapping kondisinya masih dalam
batas standar Minimal Wall Thickness (MWT) yang diijinkan.
• Hasil pengujian deposit (scale) bagian internal dan external ditemukan
adanya deposit yang dapat menyebabkan terjadinya overheating.
• Hasil uji ultrasonic flaw detector terdapat 6 joint tube yang mengalami
indikasi cacat crack.
• Hasil uji metalografi pada tube baru hasil pemeriksaan struktur berupa ferit
dan perlit kondisi normal sedangkan pada tube yang terpasang (existing)
terdapat scale dengan struktur mikro bagian luar telah terjadi degradasi
material.
• Nilai rata-rata kekerasan pada tube yang terpasang adalah 133.2 HV
sedangkan pada tube yang baru (spare di gudang) adalah 126.8 HV. Nilai
kekerasan kedua material tersebut terdapat perbedaan dengan standar ASTM
A 210 Gr A1 yaitu 150 HV.
Terima Kasih