Anda di halaman 1dari 15

PRESENTATION

PPT IPA

BY DAVID REYVO 17
MENJELASKAN HUBUNGAN
ANTARA PROSES YANG TERJADI
DI LAPISAN ATMOSFER DAN
LITOSFER DENGAN KESEHATAN
DAN PERMASALAHAN
LINGKUNGAN.
1. LAPISAN ATMOSFER
 Atmosfer adalah gas atau udara yang bebas dan bergerak
melingkupi bumi
 Di atmosfer terjadi hujan dan petir yang dapat berguna bagi
tumbuhnya tumbuhan dan mempengaruhi permukaan muka bumi
 Atmosfer identik dengan perubahan cuaca yang berguna bagi
mahluk yang berada di kerak bumi atau litosfer
1.A. LAPISAN ATSMOSFER TERDIRI
DARI:
 1. Troposfer, lapisan terdekat bumi yang membentuk sekitar 90% dari
keseluruhan berat atmosphere. Di lapisan ini hampir semua jenis cuaca,
perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan dan kelembapan
yang kita rasakan sehari-hari berlangsung.
 Suhu udara pada permukaan air laut sekitar 30 derajat Celsius, dan
semakin naik ke atas, suhu semakin turun. Setiap kenaikan 100m suhu
berkurang 0,61 derajat Celsius (sesuai dengan Teori Braak). Pada
lapisan ini terjadi peristiwa cuaca seperti hujan, angin, musim salju,
kemarau, dan sebagainya. Ketinggian yang paling rendah adalah
bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi
menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke
udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan
berkurang secara tunak (steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada
permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan
dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu
tersebut.
 2. Stratosfer, lapisan kedua dari atmosfer bumi, terletak di atas troposfer dan di
bawah mesosfer. Ketebalannya sekitar 15-55 km. Di lapisan ini terdapat lapisan
ozon yang terbentuk pada ketinggian 20 km.
 3. Ozonosfer, lapisan yang mengembalikan sebagian besar sinar Ultraviolet dan
radiasi bahaya lainnya.
 4. Mesosfer, lapisan diatas Ozonospher, suhu atmosfer akan berkurang dengan
pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat, termosfer. Udara yang
terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang
datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi
 5. Termosfer (thermosphere) , Dalam lapisan ini, radiasi ultraviolet (UV)
menyebabkan ionisasi.
 6. Ionosfer, lapisan dimana gas-gas terionisasi membentuk lapisan ini (
bagian atmosferyang terionisasi oleh radiasi matahari ). Lapisan ini berperan
penting bagi keelektrikan atmosfer dan membentuk batas dalam lapisan
magnetosfer.
 7. Eksosfer, bagian terluar dari Atmosfer yang membentang dari sekitar 480 Km
sampai 960 Km dan memiliki ketinggian 500-1000 km dari permukaan bumi. Lapisan
ini paling panas. Molekul debu dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian
3.150 km dari permukaan bumi. Lapisan ini disebut juga ruang antarplanet dan
geostasioner.
2. LAPISAN LITOSFER.
 Biasa disebut sebagai kerak bumi
 Bentuk permukaan bumi tidak rata disebabakan oleh dua faktor:
 1. Dari dalam (Tenaga Endogen)
 2. Dari luar (Tenaga Eksogen) yangb bersifat merusak permukaan bumi.
2.A. PELAPUKAN BATUAN
 Pelapukan adalah proses perubahan atau dengan kata lain
rusaknya batu-batuan (ataupun benda yang lain pada tempat
yang mana batuan tersebut berada) akibat tenaga oksigen.
 Adapun macam-macam pelapukan pada batuan adalah:
 1. Pelapukan Mekanik Terjadi perbedaan suhu, atau karena proses dan
faktor lain seperti air yang mengalir, angin yang bertiup, ombak yang
menghantam karang.
 2. Pelapukan Kimia terjadi karena reaksi kimia yang disebabkan oleh
peristiwa-peristiwa alam. Contohnya air hujan yang mengandung CO2
dapat melarutkan batuan gamping
 3. Pelapukan Organik terjadi karena akibat dari aktivitas mahluk hidup
yang bersifat kimiawi dan ada juga yang bersifat mekanik.
MASALAH LINGKUNGAN
 A. Efek Rumah Kaca menyebabkan Pemanasan Global
 Pemanasan Global, pada dasarnya diakibatkan oleh gas-gas
pencemar seperti karbondioksida (CO2) dan gasfreon atau kloro fluoro
karbon (CFC) yang dihasilkan akibat kemajuan teknologi. Pemanasan
global sering disebut dengan efek rumah kaca (green house
effect). Proses efek rumah kacaterjadi berawal ketika gas-gas
pencemar seperti karbondioksida dan CFC menahan
pancaran gelombang panas di permukaan bumi. Di mana panas akan
memantul kembali ke bumi, sehingga akan terjadi kenaikan temperatur
di permukaan bumi.
3. LINGKUNGAN DAN MANUSIA.
 1. Penebangan Hutan. Lingkungan Darat dan Pengaruhnya
terhadap Kehidupan dan Kesehatan Manusia. Berikut ini contoh-
contohaktivitas negatif manusia terhadaplingkungan darat, yaitu:
(a) Menebang hutan secara liar. (b) Penambangan pasir
ataubahan tambang secara liar. (c) Pembuangan sampah
sembarangandan sebagainya.
 2. Pencemaran Udara di Kota Besar. Lingkungan Udara dan
Pengaruhnya terhadap Kehidupan dan Kesehatan
Manusia.Lingkungan udara adalah faktor penting untuk kehidupan
manusia. Manusia hidup perlu bernapas, bernapas mengambil
oksigen dari udara, Pencemaran udara terjadi akibat adanyazat-
zat lain yang terproses bersama oksigen di udara. Zat-zat pencemar
disebut juga polutan.
4. SALAH SATU AKIBAT.
 3. Lingkungan Air dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan dan
Kesehatan Manusia. Lingkungan air adalah lingkungan di sekitar
manusia yang mencakup perairan, seperti sungai, danau, laut,
rawa, dan sebagainya. Air merupakan kebutuhanpokok yang
mutlak harus terpenuhi. Sungai atau danau menyediakan zat
makanan yang mengandung protein yang sangat bermanfaat
bagi kesehatan tubuh, misalnya rumput laut serta ikan-ikan
5. DAMPAK BAGI KESEHATAN
A. EFEK RUMAH KACA
 Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya
perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan
terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi
kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan
global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub
yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca
juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air lautsehingga berakibat
kepada beberapa pulau kecil tenggelam di negara kepulauan , yang
membawa dampak perubahan yang sangat besar.
 Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu
rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca
tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan
global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya
konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang
panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini
akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.
B. DAMPAK POLUSI UDARA
BERDASARKAN POLUTAN
 Polutan udara seperti karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx),
senyawa organik volatil (VOC), ozon (O3), logam berat, dan partikulat memiliki komposisi
kimia, sifat reaksi, emisi, waktu disintegrasi, dan kemampuan yang berbeda untuk
menyebar dalam jarak panjang atau pendek.
 1. Partikulat (PM)
 Komponen utama dari PM adalah sulfat, nitrat, amonia, natrium klorida, karbon hitam,
mineral debu, dan air. Ini terdiri dari campuran kompleks partikel padat dan cair dari bahan
organik dan anorganik yang melayang di udara. Partikel yang paling merusak kesehatan
adalah partikel berukuran 10 mikron atau kurang, yang dapat menembus dan hinggap
jauh di dalam paru-paru. Ada hubungan yang erat antara paparan tinggi partikulat kecil
(≤10 PM) dan peningkatan kematian dan kesakitan, baik dari hari ke hari atau dari waktu ke
waktu. Sebaliknya, ketika konsentrasi partikulat kecil dan halus berkurang, angka kematian
juga akan menurun. Partikel polusi kecil memiliki dampak kesehatan, bahkan pada
konsentrasi yang sangat rendah. Di negara berkembang, paparan dalam ruangan untuk
polutan dari pembakaran rumah tangga berbahan bakar padat, seperti kompor
tradisional, dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan akut dan kematian pada
anak-anak muda. Polusi udara di dalam ruangan akibat penggunaan bahan bakar padat
juga merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronik,
dan kanker paru-paru pada orang dewasa.
 2. Ozon (O3)
 Ozon di permukaan tanah adalah salah satu unsur utama kabut asap
fotokimia. Hal ini dibentuk oleh rekasi sinar matahari (reaksi fotokimia)
dengan polutan, seperti nitrogen oksida (NOx) dari kendaraan dan
industri, serta VOC yang dipancarkan oleh kendaraan, bahan pelarut,
dan industri. Akibatnya, tingkat tertinggi polusi ozon terjadi selama
periode cuaca cerah. Ozon yang berlebihan di udara dapat memiliki
efek pada kesehatan manusia. Hal ini dapat menyebabkan masalah
pernapasan, pemicu asma, berkurangnya fungsi paru-paru, dan juga
menyebabkan penyakit paru-paru. Saat ini di Eropa, ozon dianggap
sebagai polutan udara yang paling memprihatinkan. Beberapa
penelitian di Eropa telah melaporkan bahwa angka kematian harian
naik sebesar 0,3%, dan penyakit jantung sebesar 0,4%, setiap 10
mikrogram per meter kubik peningkatan ozon di udara.
 3. Karbon monoksida (CO)
 Gas ini mencegah penyerapan oksigen oleh darah. Hal ini dapat
menyebabkan penurunan pasokan oksigen ke jantung secara
signifikan, terutama pada orang yang menderita penyakit jantung.
 4. Nitrogen dioksida (NO2)
 Pada konsentrasi jangka pendek yang melebihi 200 mikrogram per merter
kubik, nitrogen dioksida dianggap sebagai gas beracun yang menyebabkan
peradangan yang signifikan pada saluran pernapasan. NO2 adalah sumber
utama dari aerosol nitrat yang membentuk pecahan kecil dari partikulat.
Sumber utama emisi antropogenik NO2 adalah proses pembakaran
(pemanas, pembangkit listrik, mesin kendaraan, dan kapal). Studi
epidemiologis menunjukkan bahwa gejala bronkitis pada anak yang memiliki
asma meningkat setelah paparan jangka panjang terhadap NO2.
Pengurangan fungsi paru-paru juga terkait dengan NO2.
 4. Sulfur dioksida (SO2)
 SO2 adalah gas tidak berwarna dengan bau yang tajam. Ini dihasilkan oleh
pembakaran bahan bakar fosil (batu bara dan minyak), dan peleburan bijih
mineral yang mengandung sulfur. Sumber antropogenik utasa SO2 adalah
pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur untuk pemanasan
domestik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. SO2 dapat
mempengaruhi sistem pernapasan dan fungsi paru-paru, dan
menyebabkan iritasi mata. Radang saluran pernapasan penyebab batuk,
sekresi lendir, asma, bronkitis kronis, dan membuat orang lebih rentan
terhadap infeksi pada saluran pernapasan. Pasien rumah sakit untuk penyakit
dan kematian akibat masalah jantung terus meningkat ketika tingkat SO2
tinggi.
THANK YOU FOR WACTHING
 THE PRESENTATION BY DAVID REYVO 17
 SUPORTED BY

Anda mungkin juga menyukai