Agus (17 tahun), lulusan STM, karena keadaan ekonomi tidak bisa melanjutkan pendidikannya. Terpaksa ikut pamannya Ngatimin (32 tahun) yang bekerja di Surabaya sebagai seorang mandor di perusahaan konstruksi. Rukmini (25 tahun), seorang janda dengan 2 orang anak. Untuk menghidupi keluarganya ia bekerja sebagai buruh di pabrik rokok dekat rumahnya. Waktu kerja di dalam perusahaan tersebut terbagi atas 3 shift. Shift I pkl. 07.00-15.00, shift II pkl. 15.00-23.00, shift III pkl. 23.00-07.00. Setiap seminggu sekali pergantian shift dilakukan. Nina (21 tahun) mahasiswa Fakultas Hukum tingkat akhir, magang di perusahaan swasta yang bekerja di bidang pengiriman barang. Pada suatu hari, karena salah seorang pekerja absen, Nina diminta oleh manajer pemasaran di perusahaan tersebut mendatangi salah seorang kliennya di kantor kliennya. Di tengah jalan, Nina mengalami kecelakaan, sebelah kakinya harus diamputasi. Wiyono (41 tahun), seorang satpam di perusahaan multinasional yang direkrut melalui sistem outsourcing dari CV. Karang Taruna. Mempunyai 2 orang anak. Dan telah ditempatkan di perusahaan tersebut selama 10 tahun berturut-turut. Mariyam (14 tahun) dan Sriatun (19 tahun), berasal dari Klaten. Atas ajakan dari temannya, Hindun (21 tahun) mendaftarkan diri untuk bekerja di Malaysia melalui PJTKI di Jakarta. Sasongko, pemilik PJTKI mengatakan, jika ingin cepat diberangkatkan harus membayar 10 juta untuk waktu 6 bulan, 20 juta untuk 3 bulan. Supriyanto (44 tahun), bekerja sebagai seorang akuntan di suatu perusahaan swasta selama hampir 15 tahun. Pada tanggal 20 Desember 2010 Supriyanto mengajukan ijin cuti tahunan yang belum pernah diambilnya. Rencananya dia mengajak keluarganya berlibur ke beberapa negara di Asia selama 2 minggu. Pihak perusahaan tidak mengijinkan, karena pada saat itu perusahaan sedang dalam proses pembukuan menghadapi tutup tahun. Supriyanto menjanjikan akan mengerjakannya dan akan mengirimkannya melalui email. Karena tiket dan persiapan lain sudah terlanjur diurus Supriyanto memutuskan untuk tetap berangkat. Sekembalinya dari liburan, Supriyanto mendapati dia telah di PHK oleh perusahaan.