Anda di halaman 1dari 43

Dr. Jufitriani Ismy,M.Kes, M.

Ked(Ped)SpA
PENDAHULUAN
 Sewaktu mengalir kedalam usus halus, isi lambung
bercampur tidak saja dengan getah yang disekresikan
oleh mukosa usus lalus, tetapi juga dengan sekresi
pankreas eksokrin dan hati yang mengalir kedalam
lumen duodenum.
Pankreas
 Pankreas merupakan kelenjar memanjang yang
terletak di belakang dan dibawah duodenum, diatas
lengkung pertama duodenum.
 Pankreas merupakan kelenjar campuran yang
mengandung jaringan eksokrin dan endokrin.
 Bagian endokrin : Pulau-pulau Langerhans Hormon
Insulin dan Glukagon
Pankreas eksokrin mengeluarkan getah pankreas yang
terdiri dari:
 sekresi enzim: disekresikan oleh sel sel asinus
yaitu enzim-enzim proteolitik (yang berperan dalam
pencernaan protein) : tripsinogen, kimotripsinogen
dan prokarbosipeptidase, amilase pankreas (yang
berperan dalam pencernaan karbohidrat) dan lipase
(berperan dalam pencernaan lemak)
 sekresi alkali encer yang kaya akan natrium bikarbonat
(NaHCO3)
 Sekresi pankreas diatur secara hormonal untuk
mempertahankan netralitas isi duodenum dan
mengoptimalkan pencernaan.
 Sekresi Pankreas diatur secara hormonal untuk
mempertahankan netralitas isi duodenum dan untuk
mengoptimalkan pencernaan.
 Kontrol sekresi pankreas:
1. Sistem parasimpatis: sekresi pankreas dalam jumlah
yang kecil, selama fase sefalik pencernaan, disertai
peningkatan lebih lanjut selama fase lambung
sebagai respon terhadap gastrin,
2. Sekretin dan kolesistokinin(CCK) sebagai respon
terhadap keberadaan kimus di duodenum.
- Stimulus utama yang secara spesifik memicu
pengeluaran sekretin adalah asam diduodenum.
 Sekretin : merangsang sel sel duktus meningkatkan
sekresi cairan kaya alkali (NaHCO3). Sistem kontrol
untuk mempertahankan netralitas kimus didalam
usus. Jumlah sekretin yang dikeluarkan setara dengan
jumlah asam yang masuk kedalam duodenum
 Kolesistokinin : mengatur sekresi enzim-enzim
pankreas. Stimulus utama untuk sekresi CCK dari
mukosa duodenum adalah LEMAK
Hati
 Sistem empedu; Hati, kandung empedu dan duktus
 Hati adalah organ metabolik terbesar dan terpenting
ditubuh. Organ ini penting bagi sistem pencernaan untuk
sekresi garam empedu.

Fungsi hati:
 Pengolahan karbohidrat, lemak, protein setelah
penyerapan dari saluran cerna
 Detoksifikasi atau degradasi zat zat sisa, hormon, obat
serta senyawa asing lainnya
 Sintesis berbagai protein plasma, mencakup protein-
protein yang penting untuk pembekuan darah serta untuk
mengangkut hormon tiroid, steroid dan kolesterol dalam
darah
 Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga dan
banyak vitamin
 Pengaktifan vitamin D, yang dilaksanakan oleh hati
bersama dengan ginjal
 Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang telah
tua
 Eksresi kolesterol dan bilirubin
 Empedu disekresikan oleh hati dan disalurkan ke
kandung empedu diantara waktu makan.
 Empedu terdiri dari airan alkalis encer yang serupa
dengan sekresi NaHO3 pankreas serta beberapa
konstituen organik, termasuk garam-garam empedu,
kolesterol, lesitin dan bilirubin.
 Garam empedu merupakan turunan kolesterol, secara
aktif disekresikan kedalam empedu dan masuk ke
duodenum bersama dengan konstituen empedu
lainnya
 Lubang duktus biliaris kedalam duodenum dijaga oleh
sfingter Oddi mencegah empedu memasuki
duodenum kecuali selama ingesti makanan.
 Empedu penting untuk proses pencernaan dari
lemak melalui aktivitas dari garam empedu.
 Pendaurulangan garam garam empedu antara usus
halus dan hati disebut sebagai sirkulasi
enterohepatik (entero: usus, hepatic: hati)

Fungsi garam empedu:


 Membantu pencernaan lemak melalui efek detergen
(emulsifikasi)
 Mempermudah penyerapan lemak.
 Jumlah total garam empedu dalam tubuh: 3-4 gram
 Dalam satu kali makan garam empedu yang disalurkan
ke duonenum 3-15 gram ,sehingga garam empedu
harus didaur ulang beberapa kali sehari
 Hanya 5% dari garam empedu lolos melalui tinja
setiap hari.
 Garam empedu membantu pencernaaan lemak melaui
efek detergen dan pembentukan misel
 Efek detergen : kemampuan garam empedu mengubah
globulus-globulus lemak berukuran besar menjadi
emulsi lemak yang terdiri dari butiran butiran lemak
kecil yang terbenam dalam cairan kimus.
 Garam empedu bersama dengan kolesterol dan lesitin
berperan dalam penyerapan lemak melalui
pembentukan misel.
 Misel merupakan vehiculum yang praktis untuk
mengangkut bahan yang tidak larut dalam air dalam
isi lumen usus yang banyak mengandung air .
 Sekresi empedu ditingkatkan :
1. Mekanisme kimiawi(garam empedu). Setiap bahan
yg meningkatkan sekresi empedu: Koleretik.
Koleretik yg paling kuat adalah garam empedu
sendiri.
2. Mekanisme hormonal (sekretin) meningkatkan
sekresi NaHCO3 encer oleh pankreas dan
merangsang sekresi empedu alkalis encer oleh
duktus hati tanpa disertai garam empedu
3. Mekanisme saraf (saraf vagus) : meningkatkan aliran
empedu hati sebelum makanan mencapai lambung
atau usus.
 Kandung empedu : menyimpan danmemekatkan
empedu diantara waktu makan serta
mengeluarkannya pada waktu makan.
 Selama makan, saat kimus mencapai usus halus ,
keberadaan makanan terutama lemak memicu
pengeluran Hormon CCK. Hormon ini merangsang
kontraksi kandung empedu dan relaksai sfingter Oddi,
sehingga empedu dikeluarkan kedalam duodenum.
Bilirubin:
 Pigmen empedu utama yang berasal dari penguraian
sel darah merah yang sudah tua.
 Bilirubin merupakan produk akhir yang dihasilkan
oleh penguraian bagian hem dari hemoglobin.
 Bilirubin ini di ekstraksi dari darah oleh hepatosit dan
secara aktif dieksresikan kedalam empedu.
 Bilirubin tidak berperan dalam pencernaan tetapi
merupakan salah satu dari beberapa produk sisa yang
dieksresikan kedalam empedu
 Bilirubin merupakan pigmen kuning yang
menyebabkan empedu berwarna kuning , didalam
saluran pencernaan pigmen ini mengalami modifikasi
oleh enzim- enzim bakteri yang menyebabkan tinja
berwarna coklat khas. Jika tidak terjadi sekresi
bilirubin, misalnya apabila duktus biliaris tersumbat
secara total oleh batu empedu , feses akan berwarna
putih keabu-abuan /putih dempul.

 Dalam keadaaan normal sejumlah kecil bilirubin


direabsorpsi oleh usus untuk kembali kedarah dan
sewaktu akan dikeluarkan melalui urin, bilirubin
tersebut merupakan penentu utama warna kuning
pada air kemih. Ginjal baru mampu mengeksresikan
bilirubin apabila zat ini telah dimodifikasi sewaktu
melalui hati dan usus.
 Apabila jumlah bilirubin yang dibentuk lebih cepat
daripada yang dapat dieksresikan, terjadi penimbunan
bilirubin yang menyebabkan ikterus (jaundice).
Ikterus dapat ditimbulkan oleh tiga mekanisme:
 Ikterus prahepatik (masalah terjadi: sebelum di hati)
atau hemolitik: disebabkan oleh penguraian
(hemolisis) berlebihan sel darah merah, sehingga hati
lebih banyak bilirubin daripada kemampuan hati
mengeksresikannya.
 Ikterus hepatik ( masalahnya dihati) terjadi jika hati
sakit dan tidak mampu menangani bebab normal
bilirubin.
 Ikterus pascahepatik (masalah terjadi setelah hati)
atau obstruktif terjadi jika duktus biliaris tersumbat
misalnya oleh batu empedu, sehingga bilirubin tidak
dapat dieliminasi melalui feses.
Sel darah merah yang telah rapuh
Sistem Retikuloendotelial
Bilirubin Bebas (terikat oleh protein)
Hati
Bilirubin terkonjugasi
Ginjal

Urobilinogen Urobilinogen

Sterkobilinogen oksidasi

sterkobilin (dalam isi usus) urobilin (dalam urin


Usus halus
 Usus halus adalah tempat berlangsungnya sebagian
besar pencernaan dan penyerapan. Setelah isi lumen
meninggalkan usus halus tidak terjadi lagi
pencernaan.
 Usus halus dibagi menjadi tiga segmen: duodenum,
jejunum dan ileum.
 Suatu saluran dengan panjan 6,3 mdengan diameter
2,5 cm
 Kontraksi segmentasi: metode motilitas utama usus
halus untuk mencampur dan mendorong secara
perlahan kimus
 Sekresi usus halus tidak mengandung satupun enzim
pencernaan
 Pencernaan dilumen usus halus dilakukan oleh enzim
enzim pankreas , sedangkan enzim enzim usus halus
bekerja intrasel.
 Brush border mengandung tiga enzim
1. Enterokinase yg mengaktifkan enzim pankreas
tripsinogen
2. Disakaridase (sukrase, maltase dan laktase)
menyelesaikanpencernaan karbohidrat sisa
3. aminopeptidase
 Usus halus tugas menyerap beradaptasi dengan baik
untuk melaksanakan zat gizi.

Anda mungkin juga menyukai