Anda di halaman 1dari 40

KESEHATAN KELUARGA

KUALITAS KESEHATAN KELUARGA NY. A


DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MAMBORO DENGAN PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA

Disusun oleh :
Fatqur Rohman S.Ked
11 16 777 14 122

Pembimbing : dr. Tenrisana Rifai

BAGIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITAS DAN ILMU KEDOKTERAN


PENCEGAHAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AL-KHAIRAAT
PALU
2018
PENDAHULUAN

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 juga


menegaskan adanya dua fungsi Puskesmas berikut:

A. penyelenggaraan UKM tingkat pertama, yakni kegiatan untuk memelihara


dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.

B. penyelenggaraan UKP tingkat pertama, yakni kegiatan dan/atau


serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, dan memulihkan
kesehatan perseorangan.
PENDAHULUAN

Pendekatan keluarga adalah salah satu cara


Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga
keluar gedung dengan mengunjungi keluarga-keluarga di
wilayah kerjanya. Kunjungan rumah (keluarga) dilakukan
secara terjadwal dan rutin, dengan memanfaatkan data dan
informasi dari Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga).

Petunjuk Teknis Penguatan


Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan Keluarga (Depkes 2016)
12 Indikator keluarga sehat :

Petunjuk Teknis Penguatan


Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan Keluarga (Depkes 2016)
Family History
• Keluarga A. Merupakan keluarga yang dibangun sejak tahun 2008, menikah di sirenja
dan dikaruniai 1 orang anak, pindah ke kelurahan taipa mamboro pada tahun 2009,
tidak memiliki rumah dan hanya ikut dengan kakak,
• 2010 keluarga A memiliki konflik dengan kakak dan harus keluar dan membangun
rumah sendiri, 2010-2011 keluarga A. Tinggal di rumah kayu dan sang ibu sedang
hamil kembali dan mengalami abortus,
• Pada Tahun 2012 keluarga A. Dengan alasan keterbatasan ekonomi secara swadaya
masyarakat desa membangun rumah untuk Keluarga tersebut dan sang ibu juga
hamil kembali kemudian keguguran di usia kehamilan sekitar 5 bulan,
• Tahun 2013 keluarga A. Tinggal dalam keterbatasan sosial, ekonomi dan tinggal
dalam rumah dengan ukuran 3x10 m, dengan PHBS dan sanitasi yang buruk.
• Tahun 2014 keluarga A. Kembali memiliki anak laki - laki, 2016 memiliki anak
perempuan dan akhir 2017 memiliki anak laki-laki.
• Latar belakang Pendidikan keluarga A : suami SD, istri SD.
• Keluarga A. Adalah keluarga yang jarang bersosialisasi.
• Awal tahun 2018 keluarga A sering memiliki konflik internal sehingga sang suami
jarang pulang.

Intervensi puskesmas dalam melakukan pembinaan : Dinilai Cukup


MASALAH DALAM KELUARGA?
12 Indikator keluarga sehat :

Petunjuk Teknis Penguatan


Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan Keluarga (Depkes 2016)
Gizi
Kurang

PHBS
Personal
Keluarga
Higine
dan Sanitsi

Keluarga
Andriana
Diare
KB
Berulang

ISPA Imunisasi

Sosial Ekonomi & Pendidikan


HASIL PENGAMATAN, ANAMNESIS, DAN PEMERIKSAAN
FISIK TERHADAP KELUARGA PASIEN

 Jenis Pengamatan : Kunjungan Rumah (Home Visite)

 Wawancara : Keluarga (ibu), Petugas

Puskesmas,

 Waktu Pelaksanaan : 24 - 29 Januari 2018

 Lokasi : Kelurahan Taipa Ginggiri


DIAGRAM KELUARGA

Tn. A Ny. A

An. S An. A An. I An. F

Ket :

= Laki-laki = Perempuan = Meninggal


KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

USIA PENDIDIKAN
NO NAMA JK STATUS PEKERJAAN KETERANGAN
(Tahun) TERAKHIR

Buruh Lepas /
1. Tn. A ♂ Suami (Ayah) 44 SD -
Nelayan
2. Ny. A ♀ Isteri (Ibu) 27 SD IRT -
3. An. S ♀ Anak 9 SD - -
4. An. A ♂ Anak 7 Belum seklolah - -
5. An. i ♀ Anak 6 Belum sekolah - -
6. Nn. f ♂ Anak 3 bulan Belum sekolah - -
STATUS PASIEN

IDENTITAS PASIEN
(IBU)

Nama : Ny. Andriana


Umur : 27 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga /
Pembuat Arang
Pendidikan : SD
Alamat : Taipa Ginggiri
ANAMNESIS

Anamnesis (Heteroanamnesis)

Keluhan Utama :
Batuk beringus & Diare Berulang

Riwayat Penyakit Sekarang :


Ibu Andriana, mengeluh sering batuk dan buang air besar
encer dalam 1 bulan biasanya terjadi 4 – 5 x serangan.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Diare .
ANAMNESIS

Riwayat Keluarga :

Keadaan kesehatan sekarang : Kurang baik


Kebersihan perorangan : Cukup Baik
Penyakit yang sedang diderita :
• Hipertensi (140/90)
Penyakit keturunan : tidak ada
Penyakit kronis/menular : tidak ada
Pola makan : buruk
Jumlah Anggota Dalam Rumah : 6 Orang
ANAMNESIS

Hubungan psikologis dengan keluarga :


Kurang baik sebab pasien sangat jarang berinteraksi dengan keluarga-
keluarga lain sebab pernah memiliki konflik.

Aktifitas sosial :
Kurang. Pasien merupakan orang yang tertutup dan jarang bergaul
dengan tetangga, bahkan mengikuti kegiatan sosial, karena merasa
minder dengan kondisi ekonomi dan lebih mengutamakan bekerja.

Kegiatan kerohanian :
pasien jarang beribadah.
ANAMNESIS

Status Ekonomi:
Keluarga Ny A termasuk keluarga Sangat kurang mampu, Untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari terkadang dari hasil bekerja suami
sebagai buruh namun sekarang Ny. A berusaha memenuhi kebutuhan
kehidupan bersama ke 4 anaknya dengan membuat arang dengan
pendapatan 20 – 40 ribu perharinya

Tingkat Pendidikan :
Keluarga Ny A dalam tingkat pendidikan rendah, dengan alasan
ekonomi dan banyaknya anak dari pada sekolah.
PEMERIKSAAN FISIK

Saat diperiksa di dapatkan data bahwa :


• KU : Baik Compos mentis
• Tanda-tanda vital : TD 160/80 mmHg
• Kepala : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik,
penglihatan masih bagus. Wajah tampak tidak simetris. Mulut
mencong ke kanan.
• Hidung : normal, lubang nares simetris
• Telinga : bersih tidak ada kelainan, pendengaran
masih bagus
• Leher : peningkatan JVP (-), Pembesaran KGB (-)
• Thorax : simetris, pernafasan vesikuler
• Abdomen : supel, H/L ttb, peristaltic usus (+)
• Ektremitas : anggota gerak atas dan bawah sisi kanan
mengalami kelumpuhan.
IDENTIFIKASI MASALAH

Akibat Masalah yang di derita Ny. A dalam hal ini :


• Pembimbingan dan perawatan kesehatan anak terbengkalai
sehingga anak – anak gampang terserang penyakit.
• Beban ekonomi membuat anggota keluarga
• Pasien tidak pernah kontrol penyakit jika tidak dipaksa oleh petugas
kesehatan
• Tidak ada dukungan keluarga untuk berobat
• Pasien tidak memiliki BPJS untuk berobat
FAMILY CYRCLE

An. S
 Istri ISPA
DIARE
An. Adr
ISPA, GIZI
 Suami KURANG,
Diare
An.F Ny. A
 Anak Gizi KB, PHBS,
Diare, batuk
Kurang

 Anak
An. Ij
ISPA,
Gizi
Tn. A Kurang,

 Anak Diare

 Anak
IDENTIFIKASI FUNGSI FISIOLOGI KELUARGA (APGAR)

Hampir selalu Kadang- Hampir tidak


Kriteria Pernyataan
(2) kadang (1) pernah (0)

Adaptasi Dalam keluarga saling membantu baik moral maupun


YA
(Adaptation) material anak

Kemitraan Semua masalah keluarga diselesaikan dengan


YA
(Partnership) musyawarah antara pasien, istri dan anak.

Dalam hal ini anak-anak dapat mengambil keputusan


Pertumbuhan
dengan tanggungjawab, serta orang tua selalu YA
(Growth)
memperhatikan aktiftitas anak-anaknya di rumah.

Kasih sayang Penumbuhan rasa kasih sayang sudah cukup baik


YA
(Affection) karena adanya keakraban di antara anggota keluarga.

Pembagian waktu, kekayaan dan ruang antar anggota


Kebersamaan
keluarga sudah baik karena adanya waktu untuk YA
(Resolve)
memecahkan suatu masalah.
IDENTIFIKASI RUMAH SEHAT

• Jenis bangunan : permanen


• Lantai rumah : semen
• Dinding : batako tanpa cor
Dapur • Luas rumah : 3x5m= 15m2
Ruang tamu • Penerangan : sedang
Kamar Tidur • kebersihan : BURUK
Ruag Tamu • Ventilasi : kurang
Dapur
• Dapur : tidak ada
Kamar Mandi Terbuka & Mck
• Jamban Keluarga : tidak ada
Kamar • Sumber air minum : ambil dari tetangga
• Sumber pencernaan air : tidak ada
• Pemanfaatan perkarangan : tidak
DENAH RUMAH NY. A
• Sistem pembuangan air limbah : tidak
ada
• Sanitasi linkungan : Buruk (kotor)
• Pembuangan sampah : tidak ada
DIAGNOSIS HOLISTIK

Diagnosis dilakukan secara holistik dengan memperhitungkan 5 aksis,


yaitu :
 Poin I (Aspek Personal)
Personal Higine
• Poin II (Aspek Klinis)
Ispa & diare berulang
• Poin III (Aspek Resiko Internal)
Kurangnya pengetahuan tentang pola hidup bersih dan sehat,
masalah ekonomi.
• Poin IV (Aspek Resiko Eksternal)
keadaan lingkungan rumah dan sekitar rumah yang tidak kondusif.
• Poin V (Skala Fungsional Pasien)
Pasien tidak mampu melakukan aktifitas sebab banyak anak
DOKUMNTASI RUMAH NY. A
Ruang keluarga
Dapur dalam rumah
Kamar
Bagian Belakang rumah
ISPA DAN DIARE
Sudah biasa kok
PHBS

NO Kriteria yang Dinilai Jawaban Skor


1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan Tidak 0
2. Memberi ASI esklusif Tidak 0
3. Menimbang balita setiap bulan Tidak 0
4. Menggunakan air bersih tidak 0
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Tidak 0
6. Menggunakan jamban sehat Tidak 0
7. Memberantas jentik nyamuk dirumah sekali Tidak 0
seminggu
8. Makan buah dan sayur setiap hari Tidak 0
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari Tidak 0
10. Tidak merokok di dalam rumah Tidak 0
Total jawaban Ya 0 (tidak berPHBS)
HASIL APGAR KELUARGA NY.Y

Adalah 1 Poin

0-3 berarti keluarga yang dinilai adalah sama sekali tidak


sehat, dalam arti sangat memerlukan banyak perbaikan
untuk lebih meningkatkan hubungan antar anggota keluarga

(Rosen, Geyman and Layton : 1980).


MANDALA OF HEALTH

Gaya Hidup
Kurangnya
Perilaku pengetahuan
Kesehatan gaya hidup
Sering konsumsi sehat
Lingkungan
makanan yang Psikososial
tidak hygenis, Ekonomi
tidak bergizi, , Tidak ada
kebersihan diri
Pel. yang kurang
Kesehatan
Lingkungan
Meningkatkan Keluarga A Kerja
manajemen
Tidak ada
tindakan medis
dipuskesmas
Faktor Biologi Lingkungan Fisik
Mudah Lingkungan sangat
terinfeksi tidak bersih, rumah
bakteri, virus, sempit, penerangan
parasit kurang, dan
Komunitas perabotan kurang
Sekitar rumah padat dan tidak tertata
penduduk, dan sanitasi dengan baik
lingkungan kurang
bersih
IDENTIFIKASI FUNGSI PATOLOGIS KELUARGA

Fungsi Pelaksanaan Patologis

Sosial pasien kurang membina hubungan baik dengan tetangganya +

Budaya Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya (hal ini dapat dilihat dari pergaulan -
sehari-hari baik dalam keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi budaya
masih diikuti. Sering mengikuti acara-acara bersifat kondangan, sunatan, dll

Religius Keluarga ini tidak melakukan shalat lima waktu. Ibu pasien jarang mengikuti +
kegiatan keagamaan.

Ekonomi Pendapatan keluarga rendah dan tidak tetap (600.000,- per bulan). Sehingga +
kebutuhan primer sulit dipenuhi

Pendidikan Tingkat pendidikan tergolong rendah (SD) +


Pengeta- Pengetahuan keluarga tentang personal higine dan peningkatan kualitas hidup +
huan tidak ada

Medical Bila ada anggota keluarga yang sakit tidak segera di bawah ke PKM. Keluarga -
menggunakan KIS untuk pembiayaan kesehatan
IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH DENGAN
PENDEKATAN SISTEM

KOMPONEN KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH


INPUT MAN 1. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya Kesehatan Rumah
dan keluarga
2. Kurangnya kepedulian terhadap kesehatan
3. Kurangnya pendidikan tentang kualitas hidup
MONEY Fktor ekonomi dengan penghasilan 20 – 40 ribu / hari dengan
kebutuhan 4 anak setiap harinya

MATERIAL 1. Kurangnya kelengkapan alat – alat penunjang kualitas hidup dan


kesehatan keluarga
METODE 1. Masih Kurang Terintegrasinya proses penyelesaian masalah

LINGKUNGAN 1. Tidak ada dukungan dari Lingkungan


IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
(PENDEKATAN ANALISIS FISHBONE)

METODE MAN
Kurangnya pendidikan
kualitas hidup
Penyelesaian masalah Kurangnya pengetahuan
yang kurang ter integrasi tentang pentingnya
Kurangnya kepedulian
Kesga
terhadap kesehatan

Masih kurangnya inovasi untuk


meningkatkan kualitas hidup
APGAR KESEHATAN
KELUARGA 0 – 1
(SAMA SEKALI TIDAK
SEHAT)
Kurangnya
sosialisasi
keluarga

Kurangnya
kelengkapan alat
penunjang kualitas
hidup
LINGKUNGAN
MATERIAL

Sugianto A. Metode Identifikasi Permasalahan dan Kebutuhan Masyarakat. 2012.


IDENTIFIKASI MASALAH, RENCANA, DAN TINDAKAN INTERVENSI

No. Masalah Rencana Tindakan Intervensi


1. Kurangnya Konseling Memberikan informasi tentang
pengetahuan tentang PHBS, peningkatan kualitas kesehatan
orangtua tentang KB, Imunisasi, keluarga dan kualitas hidup melalui
kesehatan keluarga Gizi Buruk edukasi secara langsung.
dan kualitas hidup
Penyelesaian Memberikan pembinaan demi
masalah meningkatkan kualitas hidup dan
terintegrasi perekonomian keluarga (Dinsos)
melalui Dinas
Sosial mengenai
peningkatan
kualitas hidup
TATALAKSANA

Promotif :
Memberikan penyuluhan dan pengertian kepada pasien tentang PHBS,
Kesehatan Rumah, KB, Imunisasi, Gizi. Dan lain2 yang dipandang bisa
membantu meningkatkan kualitas hidup.

Preventif :
• Khususnya pada ibu seharusnya dapat memberikan pembinaan yang baik
terkait kesehatan keluarga terhadap anak dimulai dari personal higine,
rumah sehat, dan pemanfaatan potensi lingkungan
• Mengikuti binaan dari Dinas sosial
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai