Anda di halaman 1dari 17

Fatqur Rohman (11 16 777 14 122)

Pada 88,4 % kasus,


penyebab selulitis fasialis
Infeksi gigi merupakan
adalah infeksi odontogenik
penyaki yang umum terjadi
yang berasal dari pulpa dan
periodontal

Terdapat beberapa
Angina Ludwig merupakan
klasifikasi selulitis, salah
selulitis bilateral yang
satunya adalah selulitis difus
mengenai 3 spasium yaitu
akut, yang termasuk
spasium submandibula,
didalamnya adalah angina
sublingual, dan submental
Ludwig
Angina Ludwig dikenal juga sebagai angina Ludovici atau
phlegmon

Pertama kali dijelaskan oleh Wilheim Frederickvon Ludwig pada


tahun 1836 sebagai suatu selulitis atau infeksi jaringan ikat leher
dan dasar mulut yang cepat menyebar

Angina Ludwig merupakan infeksi dan peradangan serius


jaringan ikat (selulitis) pada area di bawah lidah dan dagu

Termasuk dalam grup penyakit infeksi odontogen di mana


infeksi bakteri berasal dari rongga mulut
Anamnesis :
- Riwayat Oral Higine
- Riwayat trauma maxilofacial
- Riwayat carries dentis / sakit / cabut gigi
- Keluhan nyeri tenggorok dan leher
- Demam dengan sifat intermitten
- pembekakan dan inflamasi (bull neck)
- Bisa didapatkan snoring
Gejala • Malaise, lemah, lesu
• Malnutrisi

umum • Stridor, kesulitan bernapas

Gejala • Eritema, pembengkakan


• Perabaan keras seperti papan (board

esktraoral
like), hangat
• Disfonia (ht potato voice)

Gejala • Pembengakakan, nyeri, peninggian


lidah

intraoral
• Disfagia, hipersalivasi, disartria
Infeksi bilateral/ lebih dari Adanya gangren dengan
1ruang jaringan infiltrat serosangius

4 Tanda Kardinal
Angina Ludwig

Melibatkan jaringan ikat


Meluas secara
longgar, fascia, dan otot,
perkontinutum, tidak dengan
namun tidak dengan struktur
cara lifatik
kelenjar
Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

• Demam, takikardi dengan karakteristik dasar mulut yang tegang dan keras, edem
jaringan leher depan di atas os hyoid yang memberikan gambaran seperti bull
neck
• Karies pada gigi molar bawah dapat dijumpai
• Biasanya ditemui pula indurasi dan pembengkakkan ruang submandibular yang
dapat disertai dengan lidah yang terdorong ke atas
• Trismus dapat terjadi dan menunjukkan adanya iritasi pada m. masticator
• Tanda-tanda penting seperti pasien tidak mampu menelan air liurnya sendiri,
dispneu, takipneu, stridor inspirasi, sianosis, dan postur tubuh mengendus
menunjukkan adanya hambatan pada jalan napas yang perlu mendapat
penanganan segera

Pemeriksaan Penunjang

• Meskipun diagnosis phlegmon dapat diketahui berdasarkan anamnesa dan


pemeriksaan fisik, beberapa metode pemeriksaan penunjang seperti laboratorium
maupun pencitraan dapat berguna untuk menegakkan diagnosis.
Laboratorium Leukositosis: indikasi infeksi
Pemeriksaan
Elektrolit
darah
Peningkatan LED

Untuk menentukan bakeri yang


Kultur menginvasi serta menentukan
sensitivitas antibiotik untuk terapi

Pencitraan Letak fokal infeksi dan struktur yang


Rontgen terinfeksi
Lokasi dan ukuran pus, serta
USG metastasis abses
Mendeteksi akumulasi cairan,
CT Scan penyebaran infeksi, deraajat obstruksi
Resolusi lebih baik untuk jaringan
MRI lunak
• Jaga patensi jalan napas
1
• Terapi antibiotik
progresif: bakteri gram
positif dan bakteri
2 anaerob rongga mulut

• Dekompresi ruang
submandibular,
sublingual, dan
3 submental
Komplikasi Prognosis

Asfiksia • Tergantung pada


proteksi segera
Trombosis sinus kavernosus
jalan napas
Abses serebri
• Tingkat kematian
Mediastinitis berkurang menjadi
Efusi perikard atau pleura 5% semenjak ada
Ostemielitis mandibula
antibiotik
sekian

Anda mungkin juga menyukai