Anda di halaman 1dari 15

Sialolitiasis Pada Glandula

Submandibula Kiri

Dosen Pembimbing: drg. Anindita Laksitasari


Rachmadiani Noor Farida G4B017046
Nur Faizah Ulfa G4B017048
Anggita Rizky Rizali Noor G4B017063
Rahma Isnani Surya Asri G4B017066
Kasus
• S = Pasien laki-laki, berusia 50 tahun datang ke rumah sakit di kota
Cruzeiro do Oeste, Parana (Brazil) dengan keluhan utama ingin
membuat gigi tiruan penuh. Pasien tidak ada riwayat penyakit sistemik.
Gambar 2. Pengambilan
• O = Pada pemeriksaan intraoral, menunjukkan adanya pembengkakan di Gambar 1. Radiografi
oklusal adanya massa sialolitiasis dengan
dasar mulut bagian kiri. Di area duktus glandula submandibula dengan radiopak, menyerupai
bentuk gigi kaninus
menggunakan
jahit dan insisi.
benang

penurunan aliran saliva selama pembengkakan, tetapi tidak


menunjukkan adanya sekresi purulen. Selama dipalpasi teraba keras,
mobilitas, berbentuk nodul submukosa di area duktus wharton sebelah
kiri dari glandula submandibula. Pemeriksaan radiografi (oklusal dan
panoramik radiografi) terlihat dua gambaran radiopak massa panjang di
Gambar 3. Pengambilan
area duktus submandibula menyerupai bentuk gigi kaninus (Gambar 1). sialolitiasis
Gambar 4. Sialolitiasis
dipisahkan
• A = Sialolitiasis.
• P = Operasi pengangkatan melalui akses intraoral dengan anestesi lokal
dan paska operasi pasien diberikan medikasi amoxicillin 500mg dan
analgesik sebagai pereda nyeri (dipyrone 500mg/ml)
Sialolitiasis
85% pada Glandula submandibula
01

02 5-10% terjadi di glandula parotis

03 1-5% terjadi di glandula sublingual dan glandula saliva minor

04 Sering menyerang laki-laki dibandingkan wanita dengan ra


sio 2:1 dan insiden tertinggi terjadi pada pasien usia antara
30-50 tahun
Etiologi
Perubahan
kelarutan
Idiopatik
kristaloid

Pengendapan
bakteri garam kalsium

Berkurangnya Deskuamasi sel


aliran saliva epitel
Bagian-bagian Duktus Kelenjar Saliva

intercalated ductus

striated ductus

intralobular ductus
Komposisi Saliva

organik Anorganiik

Na+, K+, Ca2+,


Mg2+, Cl-, SO42-,
protein dan musin
H+, PO4, dan
HPO42

lipid, glukosa,
asam amino, dan
vitamin
Proses Terbentuknya Kalkuli
glikoprotein,

apatit
organik Mukopolisakarida

debris seluler whitlockite


Kalkuli

kalsium karbonat

Anorganik
brushite dan
weddellite
kalsium fosfor
Pemeriksaan Yang Dilakukan
Pemeriksaan Klinis Pemeriksaan Penunjang
inspeksi radiogafi konvensional (Oklusal dan
panoramik)
palpasi sialografi,
mobilitas Computed Tomography (CT)
Ultrasonography (USG)
Differen Diagnosis
Sialolithiasis Sialadeninitis Sjoren’s disease Pleomorfik adenoma Tumor whartin

Etiologi Idiopatik, berkurangnya Infeksi bakteri, virus, pasien Penyakit autoimun Terbentuk dari sel-sel epitel Dukts ektopik, pria usia 50-60
sekresi saliva, deskuamasi paska operasi, OH buruk dan jaringan ikat tahun resiko merokok
epitel, pengendapan garam
kalsium

Lokasi Gllandula Submandibula, gl. Gllandula Parotis Glandula saliva Glandula parotis Glandula parotis
Parotis, gl. Sublingual dan
gl. Saliva minor

Gambaran Pembengkakan, nyeri Pembengkakan, rasa nyeri, Rasa terbakar pada mulut, Pembengkakan, asimptomatis, Pembengkakan, berkapsul,
klinis unilateral di gl. adanya purulen pada rasa ada pasir pada mata, bertahan pada waktu lama jarang terjadi rekurensi
Submandibula, timbul dalam saliva, demam, kesulitan xerostomia, pembengkakan daerah depan telinga
waktu singkat setelah membuka mulut pada kelenjar saliva
makan, dapat teraba,
Secara Radiografi

Osteoma mandibula gambaran batu


radiopak lebih besar dibandingkan
sialolitiasis

Sialolitiasis terlihat gambaran batu Nodus limfa terlihat gambaran


radiopak dengan tepi yang halus batu radiopak dengan tepi ireguler
Phleboliths terlihat gambaran batu multipel,
lebih kecil dibandingkan sialolitiasis
Rencana Perawatan
• pembedahan
• Medikasi antibiotik dan antiinflamasi,
• Diet kaya protein dan cairan asam
• Pemberian sialologues atau obat untuk merangsang
sekresi saliva
• Tindakan marsupialisasi atau sialodochoplasty,
• External lithotripsy
Analisis Kasus

Penegakan
diagnosis
• Pemeriksaan Diagnosis Rencana
klinis sialolitiasis perawatan
• Pemeriksaan
radiografi
Kesimpulan
• Siololitiasis merupakan penyakit destruksi pada duktus
saliva dan paling sering terjadi pada duktus warthon. Pada
kasus yang sudah dibahas terjadi pembentukan batu
sumbatan pada dasar mulut kiri yang didapatkan dari
pemeriksaan klinis dan pemeriksaan radiografi adanya
batu menyerupai gigi kaninus sehingga perawatan
dilakukan dengan pembedahan inraoral menggunakan
anestesi lokal, paska operasi dilakukan pemberian
medikasi berupa antibiotik dan analgesik untuk pereda rasa
nyeri paska operasi.
Daftar Pustaka
1. Bakshi, S.S., 2017,A Hard Calculus: Submandibular Sialolithiasis, The
American Journal of Medicine, 130(2): 1-2.
2. Wakeel, S., Dar, M.S., Sheikh, S.H., 2017, Sialolithiasis and Its Management: A
Clinical Study, IJADS, 3(4): 469-471.
3. Elvia, Yusuf, M., 2011, Diagnosis dan Terapi Sialolithiasis Kelenjar Liur, Artikel,
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga, Surabaya: 49-62.
4. Ballenger, J.J., 2002, Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan Leher,
Edisi 13, Binarupa Aksara, Jakarta.
5. Dalkiz, M., Dogan, N., Beydemir, B., 2001, Sialolithiasis (Salivary Stone), Turk J
Med Sci, 31(1): 177-179.
6. Huoh, K.C., Eisele, D.W., 2011, Etiologic Factors in Sialolithiasis,
Otolaryngology, 45(6): 935-939.
7. Baum, B.J., Ship, J.A., Wu, A.J., 1992, Salivary gland function and aging: a
model for studying the interaction of aging and systemic disease, Critical
Reviews in Oral Biology and Medicine, 4(1): 53-64.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai