DISUSUN OLEH:
ERINA NUR MAHMUDAH
2017-094
PEMBIMBING :
Infeksi Odontogenik
periapikal periodontal
Fascial infection
SELULITIS FASIALIS
Bacteremia-
Fistula septicemia
Acute-chronic Deep fascial space
Cellulitis Periapical infection infection
Ascending facial
Intra oral Cerebral infection
osteomyelitis
soft tissue
abscess
TAHAP INFEKSI
TAHAP INOKULASI (0 – 3 HR)
• Bakteri Anaerob
- Stafilokokus menghasilkan enzim koagulase
menyebabkan deposisi fibrin yang terlokalisir,
yang
dibatasi oleh selapis tipis tulang dan epitel
Incision and drainage
miotitis Neutropenia
Angina
LES alkoholik
Ludwig
Anemia
dermatitis
aplastik
glomerulonef
ritis
ETIOLOGI
Sekitar 90% kasus phlegmon disebabkan oleh odontogen baik melalui infeksi dental
primer, postekstraksi gigi maupun oral hygiene yang kurang.
Rute infeksi pada kebanyakan kasus ialah dari terinfeksinya molar ketiga rahang
bawah atau dari perikoronitis
Selain gigi molar ketiga, gigi molar kedua bawah juga menjadi penyebab
odontogenik dari phlegmon
Penyebab lain yang sedikit dilaporkan antara lain sialadenitis kelenjar submandibula,
fraktur mandibula terbuka, abses peritonsilar, trauma leher, infeksi saluran pernafasan
atas, dll.
PATOFISIOLOGI
esktraoral
like), hangat
• Disfonia (ht potato voice)
intraoral
• Disfagia, hipersalivasi, disartria
GEJALA KLINIS
4 Tanda Kardinal
Angina Ludwig
Tanda
Gejala Klinis Obstruksi jalan
nafas
pembengkakan yang
nyeri pada dasar mulut stridor
demam distress pernafasan
takipnea sianosis
takikardia kecemasan
disfagia posisi duduk
odinofagia
fetid breath
MANIFESTASI KLINIS
Pembengkakan
pada area
submandibular
DIAGNOSIS
Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik
4 tanda kardinal:
bilateral atau lebih ruang
jaringan dalam
gangrene dengan pus
serosanguinous
Pembengkakan pada dasar keterlibatan jaringan ikat,
mulut atau bagian anterior leher fasia, dan otot tetapi tidak
mengenai struktur kelenjar
penyebaran melalui ruang
fasial lebih jarang daripada
melalui sistem limfatik
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
• Sonografi
• MRI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Polos
menunjukkan adanya
pembengkakan
supraglotik (tanda
panah)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT scan menunjukkan
adanya pembengkakan
supraglotik dan adanya
udara dalam soft-tissue
TATA LAKSANA
• Dekompresi ruang
submandibular,
sublingual, dan
3 submental
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
Asfiksia
• Tergantung pada
Trombosis sinus kavernosus proteksi segera jalan
Abses serebri napas dan pada
pemberian antibiotik
Mediastinitis
untuk mengatasi
Efusi perikard atau pleura infeksi
Ostemielitis mandibula • Tingkat kematian
Infeksi dinding karotis pada era sebelum
adanya antibiotik
Rupture arteri sebesar 50%
Tromboflebitis supuratif • Tingkat kematian
dari vena jugularis
berkurang menjadi 5%
Empiema semenjak ada
antibiotik
IDENTITAS PASIEN
No. MR 417814
Tanggal Masuk 7 September 2018
Nama Tn. S
Jenis Kelamin Laki-laki
Usia 58 Tahun
Alamat Kwaringan Santren Ngoro, Jombang
Pekerjaan Wiraswasta
Suku Jawa
Alamat Islam
Status Menikah
ANAMNESIS
Keluhan Utrama
• Mulut dan pipi bengkak
• Keadaan Umum:
• Lemah
• Kesadaran :
• Compos Mentis (GCS
E4V5M6)
• Suhu: 38,5 0C
• Frekuensi Nadi:
• 115 x/menitFrekuensi
Napas:
• 20 x/menit
• Tekanan Darah:
• 140/90 mmHg
PEMERIKSAAN FISIK
HEAD TO TOE
• Head • Chest
• A/I/C/D : -/-/-/- , edema • Inspeksi
fasialis dextra • Bentuk normal simetris, gerak
dada normal
• Neck • Iktus kordis tak tampak
• Trakea: • Retraksi dinding dada tak tampak
• Deviasi trachea (-), letak normal • Palpasi
• KGB: • Iktus kordis tak teraba
• Tidak teraba pembesaran pada • Massa (-)
KGB leher • Nyeri tekan negative
• JVP : • Ekspansi dinding dada simetris
• Flat • Stem fremitus normal
• Pembesaran kelenjar thyroid (- • Perkusi
) • Sonor +/+
• Batas jantung dalam batas
normal
• Auskultasi
• Ves +/+
• Rh -/-
• Wh -/-
• S1S2 tunggal, Gallop (-)
HEAD TO TOE
• Abdomen • Ekstremitas
• Inspeksi • Edema ektremitas inferior
• Tak tampak pulsasi epigastrik & superior (-)
• Massa (-) • HKM, CRT < 2dtk
• Palpasi
• Soefl, nyeri tekan (-)
• Hepar dan Lien tak teraba
• Ginjal kesan normal, nyeri
ketok ginjal (-)
• Turgor < 2 detik
• Nyeri tekan abdomen (-)
• Perkusi
• Timpani, pekak pada tepi
• Ukuran hepar kesan normal
• Auskultasi
• Bising usus normal
PEMERIKSAAN SATATUS
LOKALIS
EKSTRAORAL
• Hb : 15,3 g/dl
• Leu : 27.500
• Hct : 42,3 %
• Eritrosit : 5.100.000
• MCV : 82,9
• MCH : 30,0
• MCHC : 36,2
• Trorombosit : 241.000
• Hitung Jenis
• Eosinofil : 0
• Basofil : 0
• Batang : -
• Segmen : 92 %
• Limfosit : 2 %
• Monosit : 6 %
• Jumlah Neutrofil Absolut : 25,10
• GDS : 755
• Keratin serum : 1,28 Kesan :
• Ureum : 39,9 Leukositosis dan Hiperglikemia
DIAGNOSIS
Prognosis
•Prognosis phlegmon tergantung pada kecepatan proteksi jalan napas untuk
mencegah asfiksia, eradikasi infeksi dengan antibiotik, serta pengurangan radang.
TERAPI
• MRS
Non-Farmakologi
• Bed Rest Posisi Terlentang
• Diet TKTP
• Kompres hangat
• O2 nasal 3 lpm bila sesak memberat berikan O2 masker NRBM 10 lpm
• Pungsi
• Insisi drainase
• Ekstraksi gigi penyebab infeksi
Farmakologi
• Inf. NACL 0,9% 14 tpm
• Insulin Pump 30unit/24jam
• Drip Paracetamol 3x1gr
• Inj. Antrain 3 x 500mg
• Neurosanbe 1x1
• Granisetron 1x 3 mg
• Ranitidin 2 x 50 mg
• Drip Metronidazol 2 x 500 mg
• Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
• Inj. Dexamethason 2 x 1 mg
• Betadine Gargle 3x1
PLANNING DIAGNOSIS
• Laboratorium
• Glukosa darah
• HbA1c
• GDP
• GD2JPP
• Rapid Test (HIV)
• Kultur Darah
• Radiologi
• Foto Panoramik
• Foto Skull
• Foto Thorax AP
• Foto Polos Leher
• USG masa
• CT Scan
PEMBAHASAN
ANAMNESIS
Farmakologi
• Infus NaCl 0,9% 14 tpm rehidrasi
• insulin pump 30unit/ 24jam menurunkan kadar gula darah
pasien
• Drip paracetamol 3x500 mg analgetik antipiretik (menurunkan
hipertermia)
• Injeksi antrain 3x500mg antinyeri
• Injeksi ranitidin 2x50 mg dan Granisetron 1x30 mg sebagai
antiemetik dan penetral asam lambung
• Injeksi Ceftriaxone 2x1 antibiotik spectrum luas yang dapat
membunuh kuman gram positif dan gram negatif
• injeksi metronidazole 2x500 mg antibiotik untuk membunuh
bakteri anaerob yang biasanya menjadi penyebab sleulitis
cavum oris.
• Betadine gargline 3x1 antibiotik topikal untuk membantu
eradikasi bakteri selain dengan antibiotik parenteral
• Inj. dexamethasone iv 2x1 mg antiinflamasi untuk mengurangi
edema
KESIMPULAN