Anda di halaman 1dari 23

REFERAT

JULI 2018

Oleh :

Auni Fitri Humaerah, S. Ked

K1A1 12 023

DIVERTIKULITIS Pembimbing :

dr. Tedjo Arianto, Sp.B-KBD

BAGIAN ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
Pendahuluan

Penyakit divertikular (divertikulosis) adalah keadaan di mana terdapat banyak penonjolan mukosa yang
menyerupai kantong (divertikula) yang tumbuh dalam usus besar, khususnya colon sigmoid.
Peradangan akut dari diverticulum menyebabkan diverticulitis.

Diverticulosis terjadi 5-10 persen pada usia 45 tahun, dan 80 persen pada usia 80 tahun. Meskipun
kebanyakan orang dengan diverticulosis tidak bergejala, diverticulitis terjadi pada 10 hingga 20 persen
orang, dan diverticulitis berulang terjadi pada sekitar 25 persen.
Definisi

Divertikulitis adalah radang akut dalam divertikel tanpa atau dengan perforasi.
Biasanya radang disebabkan oleh retensi feses di dalamnya. Tekanan tinggi di
dalam sigmoid yang berperan pada terjadinya divertikel juga berperan pada
terjadinya retensi isi usus di dalam divertikel
Epidemiologi

Penelitian tahun 1980–2007


Penelitian menunjukkan di Olmsted County, Divertikulitis dapat terjadi
bahwa hingga 20% orang Diverticulitis adalah Minnesota didapatkan 3.222 pada semua bagian colon,
dengan diverticulosis diagnosis gastrointestinal orang memiliki diagnosis 12% pada colon ascendens
berkembang menjadi yang paling umum di rumah awal divertikulitis; 56% dan lebih sering pada colon
diverticulitis. sakit AS adalah perempuan; dan usia sigmoid.
rata-rata adalah 62 ± 16
tahun.
Anatomi dan Fisiologi
Anatomi dan Fisiologi
Anatomi dan Fisiologi
Etiologi

Usia

Diet rendah
Genetik
serat
Faktor kontributor
diverticulosis yang
beresiko
menyebabkan
divertikulitis

Gangguan
Konstipasi
jaringan ikat
Patofisiologi
Diet rendah serat, genetik

Peningkatan tekanan intralumen

Erosi dinding usus

Mengakibatkan penonjolan dari mukosa dan submucosa ke lapisan muskularis

Membentuk diverticula

Retensi feses

Bakteri masuk ke dalam kantong diverticula

Divertikulitis
Gejala Klinis
 Uncomplicated diverticulitis
Divertikulitis sering ditunjukkan dengan awitan nyeri
pinggul hypogastric yang terlokalisasi untuk kelainan pada
sigmoid; beralih ke kuadran kiri bawah. Pasien akan
mengalami demam, mual muntah, perubahan kebiasaan
buang air besar.

 Complicated
Tipe ini sangat jarang terjadi tetapi cukup berbahaya.
Divertikula dapat terinfeksi dan akan berkembang menjadi
abses, atau bahkan perforasi.
Klasifikasi Hinchey

I. abses lokal (para-kolonik)


II. abses pelvis
III. peritonitis purulen (adanya
nanah di rongga perut)
IV. peritonitis fekulen (Perforasi
usus memungkinkan kotoran
masuk ke rongga perut)
Diagnosis

Pemeriksaan Fisik
Anamnesis Keadaan umum dari normal sampai syok
Trias diverticulitis : nyeri perut kiri bawah, Nyeri perut kiri bawah
demam, leukositosis Distensi perut

Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan darah
- Barium enema
- Ultrasonografi
- CT – Scan
- Kolonoscopi
Barium Enema

Wanita 74 tahun dengan nyeri perut kiri


bawah dan konstipasi selama 12 bulan.
Double contrast barium enema menunjukkan
4 cm segmen yang menyempit dalam
sigmoid (panah) yang memberikan
gambaran “saw-toothed appearance”. Selain
itu, juga terdapat beberapa sigmoid
divertikula
Ultrasonografi

Ultrasonografi memiliki sensitivitas


sebesar 90% dalam mendeteksi
adanya diverticulitis akut.
CT-Scan

CT abdomen merupakan standar


emas untuk evaluasi diverticular
disease karena sensitivitasnya
mendekati 100%. CT
abdomen/pelvis dengan kontras
biasanya menunjukkan adanya
penebalan dinding usus dan
lemak perikolik yang sesuai
dengan tanda peradangan.
Computed tomography (CT) menunjukkan divertikulitis A. Divertikulum dengan penebalan dinding diverticular
(panah) yang saling berdekatan yang menunjukkan proses inflamasi : Hinchey stage I, B. Abses peridivertikular
yang besar (panah) : Hinchey stage II, C. Udara extraluminal bentuk Y menunjukkan perforasi diverticulitis :
Hinchey stage III, D. Ruptur (panah) dari diverticulum ke rongga peritoneal dengan kontaminasi feses : Hinchey
stage IV
Kolonoscopy

Pada fase peradangan akut yang berhubungan


dengan divertikulitis akut, kolonoskopi tidak
dianjurkan. Ada beberapa alasan yang dianjurkan
untuk menunggu setidaknya 4-6 minggu sebelum
melakukan kolonoskopi
Differential Diagnosis

Diagnosis Features
Appendicitis Right lower quadrant pain, fever, anorexia
Colorectal cancer Weight loss, anemia, gastrointestinal bleeding
Ectopic pregnancy Positive pregnancy test, abdominal or pelvic pain with
vaginal bleeding
Gastroenteritis Abdominal pain, nausea, vomiting
Nephrolithiasis Flank pain, hematuria, nephrolithiasis on abdominal
radiography
Urinary tract infection Abnormal urinalysis, flank pain, fever
Penatalaksanaan

Non-Farmakologi
 Diet tinggi serat
Farmakologi
 Antibiotik
Pembedahan
Teknik Operasi Hartmann
Prognosis

Sebagian besar pasien sembuh total setelah menjalani pengobatan. Jika tidak ditangani awal, divertikulitis
dapat menyebabkan perforasi dan pelepasan bakteri dari fekal ke jaringan peridivertikuler.

Sekitar setengah pasien yang memiliki diverticulitis akan kambuh dalam beberapa tahun setelah ditangani. Dari
pasien yang masuk rumah sakit, sekitar 15-20% mengalami komplikasi yang membutuhkan pembedahan.

Risiko kematian pasien dengan divertikulitis stadium 1 atau 2 berada pada angka kurang dari 5%, sedangkan
pada pasien dengan stadium 3 sekitar 13%, dan 43% untuk mereka yang berada pada stadium 4.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai