DEFINISI
• Penyakit divertikular (atau
diverticulosis) merupakan keadaan
di mana terdapat banyak
penonjolan mukosa yang
menyerupai kantong (divertikula)
yang tumbuh dalam usus besar,
khususnya kolon sigmoid tanpa
adanya inflamasi.
• Peradangan akut dari divertikulum
menyebabkan divertikulitis.
EPIDEMIOLOGI
• Kejadian divertikulosis pada wanita sedikit lebih banyak dengan
perbandingan antara pria : wanita adalah 1 : 1,5. Insidens tertinggi
pada usia 40 tahun dan 50-an. Insidens tertinggi di negara-negara
barat dimana terjadi pada 50% dari warga yang berusia lebih dari 60
tahun.
• Pada pemeriksaan kolonoskopi terhadap 876 pasien di RS Pendidikan
Makassar,ditemukan 25 pasien (2,85%) penyakit divertikular dengan
perbandingan laki-laki dan perempuan 5:3, umur rata-rata 63 tahun
dengan presentase terbanyak pada kelompok umur 60-69 tahun.
Hematokezia (BAB disertai darah) merupakan gejala terbanyak dan
lokalisasinya terutama di kolon bagian kiri (kolon sigmoid dan kolon
descendens).
ETIOLOGI & FAKTOR RESIKO
• Perforasi :
Peritonitis + gambaran diverticulitis
• Obstruksi usus besar :
a. Konstipasi absolute
b. Distensi
c. Nyeri kolik abdomen
d. Muntah
• Fistula : ke kandung kemih, vagina, atau usus halus-
• Perdarahan saluran cerna bagian bawah : spontan dan tidak nyeri
DIAGNOSIS
• Anamnesis lengkap diagnosis
perubahan pola defekasi
Frekuensi
konsistensi feses.
• nyeri perut perlu dibedakan antara nyeri kolik dan nyeri menetap,
serta hubungannya dengan makan dan dengan defekasi. Perlu pula
ditanyakan warna tinja, terang atau gelap, bercampur lender atau
darah, dan warna darah segar atau tidak. Juga perlu ditanyakan
apakah terdapat rasa tidak puas setelah defekasi, bagaimana nafsu
makan, adakah penurunan nafsu makan, dan rasa lelah.
• Pada pemeriksaan fisik
• nyeri tekan local ringan
• sigmoid sering dapat diraba sebagai struktur padat.
• Tidak ada demam maupun leukositosis bila tidak ada radang.
• Bisa teraba tegang pada kuadran kiri bawah, dapat teraba massa sepertisosis yang
tegang pada sigmoid yang terkena.
• Rectaltouché ke dalam rectum untuk mengetahui adanya nyeri tekan,
penyumbatan,maupun darah.
• Didapatkan juga keadaan umum tidak terganggu dan tanda sistemik juga tidak ada.
• Foto Rontgen
barium tampak divertikel dengan spasme local dan penebalan dinding yang
menyebabkan penyempitan lumen.
• Pemeriksaan penunjang
• pada divertikulosis adalah Barium Enema danKolonoskopi. Sensitivitas barium
enema sangat tinggi, bahkan polip kecil saja dapat terdeteksi. Pemeriksaan
barium enema dapat menilai kolon secara keseluruhan terutama jika terdapat
suatu patologi di kolon bagian distal yang menghalangi masuknya kolonoskop
retrograde. Sedangkan manfaat utama kolonoskopi adalah dimungkinkannya
pemeriksaan maupun intervensi kolon secara menyeluruh. Pada saat
ditemukan suatu tumor ataupun polip, dapat dilakukan biopsy juga.
• Barium Enema juga dapat menunjukkan adanya spasme segmental dan penebalan otot yang
mempersempit lumen dan memberikan gambaran saw-toothed appearance.
• Namun pemeriksaan barium enema kontraindikasi dilakukan pada faseakut diverticulitis. Selain itu USG
Abdomen memiliki sensitivitas sekitar 69-89% dan spesifisitas sekitar 75-100% dimana pada pemeriksaan
USG Abdomen dapat ditemukan gambaran penebalan dinding kolon dan massa kistik. USG Abdomen juga
sangat berguna untk menyingkirkan kelainan pada pelvis dan ginekologi
• CT-Scan dapat memberikan gambaran yang lebih definitive dengan evaluasikeadaan usus dan
mesenterium yang lebih baik dibandingkan pemeriksaan lainnya.Pada pemeriksaan CT scan dapat
ditemukan penebalan kolon, streaky mesenteric fat dan tanda abses/phlegmon.Tetapi CT-Scan
tidak memungkinkan untuk melakukanintervensi seperti saat dilakukannya kolonoskopi.
DIAGNOSIS BANDING
• Merupakan penyakit inflamasi yang melibatkan
saluran cerna denganpenyebab pastinya sampai
saat ini belum diketahui. Secara garis besar, IBD
terdiridari 3 jenis:
• Kolitis ulseratif
• Penyakit Crohn (Crohn's Disease)
• Indeterminate colitis
• Gejala klinis yang paling umum adalah: Pemeriksaan Kolonoskopi IBD; dari kiri-kanan :
Diare kronis yang disertai denganatau tanpa nyeri 1. Tampak ulserasi dari ileum terminalis, 2.
perut dan hematokezia. Untuk membedakan Gambar Chron’s Disease, 3. Colitis berat dengan
dengandivertikulosis, dapat dilakukan mukosa grosslydemuded dan perdarahan aktif.
pemeriksaan kolonoskopi. Pada
kolonoskopididapatkan: lesi inflamasi pada kolon
(hiperemis, ulserasi, dll), lesi mudahberdarah,
ada keterlibatan rektum
Perbandingan gambaran mukosa kolon sehat dengan kolon IBD
• Karsinoma kolorektal umumnya juga terjadi pada usia di atas 50 tahun.Adapun
keluhan yang paling sering adaiah berupa: perubahan pola BAB,heraatokezia, dan
konstipasi.
• Pada kasus karsinoma kolorektal yangperkembangannya lamban, keluhan dan
tanda-tanda fisik yang timbul sepertigejala obstruksi. Pada obstruksi awalnya
ditandai dengan nyeri abdomen, namun pada obstruksi total dapat menyebabkan
nausea, vomiting, distensiabdomen, dan obstipasi. Untuk membedakan dengan
divertikulosis, periudilakukan pemeriksaan kolonoskopi