Penegakan Diagnosis
1. Anamnesis
Gejala gastritis dapat bersifat asimptomatik. Keluhan yang muncul
biasanya tidak khas. Keluhan yang sering terjadi adalah nyeri panas dan
pedih di ulu hati. Gejala ini dapat disertai dengan mual dan muntah (Hirlan,
2009). Gejala lain yang dapat timbul yaitu penurunan nafsu makan, sering
bersendawa, dan perut kembung. Demam dapat ditemukan pada penderita
gastritis. Penderita gastritis pada saat mengkonsumsi makanan dapat
memperberat rasa nyeri ulu hati (Wehbi, 2014).
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan meliputi keadaan umum,
tanda vital, dan pemeriksaan abdomen. Pada pemeriksaan fisik, umumnya
didapatkan hasil yang normal. Namun, dapat ditemukan nyeri pada regio
epigastrica (Wehbi, 2014).
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan yaitu hitung jumlah
eritrosit, radiografi, dan pemeriksaan jumlah bakteri Helicobacter pylori.
Hiung jumlah eritrosit dapat dilakukan karena dapat terjadi perdarahan
gastrointestinal pada penderita gastritis. Radiografi dilakukan dengan
metode
Double
Contrast
View
of
Upper
Gastrointestinal
Tract
pemeriksaan
yang
menyertai
pemeriksaan
endoskopi.
perdarahan,
dan
rugae
edematosa.
Perubahan-perubahan
Referensi
Chen, Michael., David J. Ott., Hollins P. Clark., David W. Gelfand. 2001.
Gastritis : Classification, Pathology, and Radiology. Southern Medical
Journal. 94(2) : 1-12
Hirlan. 2009. Gastritis. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi 5.
Jakarta : Interna Publishing
Wehbi,
Mohammad.
2014.
Acute
Gastritis.
http://emedicine.medscape.com/article/175909-overview
November 2014)
Available
(diakses
at
3